Hematokrit : 13 %
1 Indentifikasi masalah 5
4. Pemeriksaan penunjang
- Index eritrosit (mcv,mch,mchc) MCV=100, MCH=27,MCHC=35 2
- Retikulosit = 2% 2
- SADT (sediaan apus darah tepi) = eritrosit anisositosis polikromasi dan 2
ditemukan normoblast
- Coombs’ test (direct = ++ dan indirect = ++) 4
5. Mampu menentukan dan menjelaskan dasar diagnosis 10
Diagnosis : Anemia hemolitik auto imun
Dasar diagnosis:
Anamnesis
- Lemas sejak 1 minggu yang lalu
- Gejala penyerta : pusing, mudah mengantuk, mudah lelah, nyeri ulu hati, BAK
berwarna gelap
Pemeriksaan fisik
- Wajah : tampak pucat
- Mata : conjugtiva anemis, sclera ikterik
- Abdomen : hepatosplenomegaly (+)
Pemeriksaan penunjang
• Hematologi rutin : hb (4,5 gr/dl)
- Index eritrosit MCV=100, MCH=27,MCHC=35
- Retikulosit = 2%
- SADT (sediaan apus darah tepi) = eritrosit anisositosis polikromasi dan
ditemukan normoblast
- Coombs’ test (direct = ++ dan indirect = ++)
6. • Mampu menjelaskan Patogenesis pada kasus 10
7. Terapi pada kasus 10
• non farmakologi
Istirahat
• Farmakologi
Transfusi WRC 2 unit = 500 ml
Steroid = Methylprednisolone 250 mg IV
Gamaglobulin
Gastrointestinal 1. Disfagia
2. Muntah
3. Splenomegali
Genitourinaria 1. Oligomenoria
2. Amenorea
3. Libido turun
4. Infertile
5. ginekomastia
Sistem Gejala dan tanda
Psikis dan Saraf 1. Labil
2. Tremor
3. Psikosis
4. Iritabel
5. Nervositas
6. Paralisis
7. Periodic dispneU
Jantung 1. Hipertensi
2. Aritmia
3. Palpitasi
4. Gagal jantung
Darah Dan Limfatik 1. Limfositosis
2. Anemia