Anda di halaman 1dari 18

PNEUMOCYSTIS CARINII PNEUMONIA PADA

PASIEN HIV
Arya Maheswara Wardhana M-12100118629
Firdiana Ardianti Sumardi-12100118545
Refah El Istafa-12100118690
SMF Ilmu Penyakit Dalam
RSUD SLAMET GARUT
Definisi
• Pneumocystis carinii pneumonia (PCP) merupakan infeksi
oportunistik yang dapat terjadi pada pasien
immunocompromised.
• Termasuk ke dalam AIDS defining illness.
Epidemiologi
• PCP merupakan infeksi oportunistik tersering pada HIV,
terutama pada pasien dengan CD4 kurang dari 200 sel/mm3
• Sebelum adanya profilaksis PCP dan ARV, PCP terjadi pada 70-
80% pasien AIDS
• Sekarang berkurang, sering terjadi pada pasien yang tidak tahu
status HIV atau tidak konsumsi ARV.
Etiologi
• Disebabkan oleh jamur (fungus) ascomycete Pneumocystic
jirovecii
Walaupun pneumocystis tersebar luas pada berbagai
populasi di seluruh dunia, pneumocystis hanya
Faktor Risiko menyebabkan penyakit pada pasien dengan gangguan
kekebalan tubuh berat yang memungkinkan kejadian
infeksi oportunistik
• Infeksi HIV
• Primary immune deficiency
• Prematur
• Kanker (kemoterapi)
• Penggunaan immune suppressant setelah transplantasi organ
• Penggunaan jangka panjang kortikosteroid seperti pada pasien
Wegener’s granulomatosis dan systemic lupus erythematosus
• Hyper-IgM syndrome
• Human T-Lymphotrophic-virus-T-associated lymphoma.
Klasifikasi
Klasifikasi Ringan Sedang Berat
Klinis Sesak pada aktivitas Sesak pada aktivitas Sesak pada istirahat,
berat, batuk-batuk dan ringan, demam dan takipneu, demam, batuk-
banyak berkeringat banyak berkeringat batuk
Pa02 > 70 mmHg 50-70 mmHg < 50 mmHg
Alveolar arterial gradient < 35 mmHg 35-45 mmHg > 45 mmHg
Foto toraks Normal atau perihilar Infiltrat interstitial difus Infiltrat interstitial difus
minimal luas, alveolar shadowing
(white out)
Patogenesis
Manajemen PCP Pada Pasien HIV
• Pencegahan
Pemberian trimethoprim-sulfametoksazol sebagai pencegahan PCP
pada pasien HIV sangat efektif, terutama pada penderita dengan
CD4 <200 sel/mm3
WHO menganjurkan pemberian profilaksis bila CD4 <350 sel/mm3
atau HIV stadium 3 atau 4.
Pemberian dihentikan apabila CD4 telah mencapai paling tidak 200
sel/mm3
Pemberian profilaksis juga dapat dihentikan bila telah mencapai
jangka waktu 1 tahun
• Tatalaksana
Pada pasien HIV, pengobatan diberikan selama 21 hari
Pilihan utama pengobatan PCP adalah Trimethoprim-Sulfamethoxazole
(TMP-SMX)
Efek samping TMP-SMX antara lain demam, ruam, neutropenia,
trombositopenia, mual, muntah, dan peningkatan enzim hati.
Pilihan terapi lain pada pasien PCP dapat diberikan trimethoprim-
dapson, klindamisin-primakuim, dan atovaquon.
Efek samping trimethoprim-dapson antaralain ruam, demam, mual,
muntah, peningkatan transaminase, methemoglobinemia, anemia, dan
hiperkalemia
Pemberian anti-pneumocystis dapat disertai dengan perburukan
respirasi setelah 3-4 hari yang disebabkan reaksi Inflamasi terhadap
organisme yang rusak akibat pemberian obat
Pemberian kortikosteroid pada pengobatan pneumocystis terbukti
memperbaiki angka harapan hidup dan mencegah perburukan.
Penurunan angka kematian dapat mencapai 50% dengan
penambahan kortikosteroid (pada PCP sedang hingga berat)
Pada pasien HIV, pemberian kortikosteroid diberikan bersamaan
dengan anti-pneumocystis dan tidak bermanfaat bila diberikan
setelah 72 jam.
Pasien HIV dengan PCP perlu mendapat pengobatan anti-retroviral
(ARV) paling tidak 2 minggu setelah mendapat pneumocystis.
Pemberian ARV dini berisiko menimbulkan immune reconstitutions
inflammatorysyndrome (IRIS) atau overlapping efek samping yang
menyulitkan pengobatan
Manifestasi
• Demam
• Dypsneu
• Batuk non produktif
• Wheezing
• Fatigue
• Chest pain
Diagnosis □ ditemukan gambaran
infiltrat dengan interseptal
thickening yang membentuk
• Anamnesis gambaran crazy paving.
• PE Selain itu, tampak gambaran
kavitas dengan dinding tipis
• Pp pada paru kiri segmen ½
berukuran 8 mm. Kesimpulan
- Pemeriksaqn sputum hasil tersebut yaitu pneumonia
- Biopsi paru sugestif gambaran
pneumocystis carinii
- PCR pneumonia, interstisial lung
disease
- Ct scan
- Rontgen thorax
Defferential diagnosis
• Pulmonary TB
• Atypical Bacterial Pneumonia
• Pneumonia Interstisial Difus atau Abses Alveoli
• ARDS
• Legionella pneumonia
• Mycoplasma Infection
Komplikasi
• Lymphadenopathy
• Bone marrow involvement leading to pancytopenia
• Involvement of the GI tract and thyroid gland
• ARDS
• Respiratory failure
Prognosis
• Prognosis kurang baik karena onset penyakit berjalan cepat pada
penderita dengan immunodefisiensi / immunocompromized.
• Bila PCP ditemukan pada penderita dengan immunodefisiensi,
persentase kematian dapat mencapai 100 %.
• Namun bila infeksi dapat didiagnosa sedari dini dan diberikan
terapi yang adekuat, persentase kematian dapat diturunkan
hingga 10 %.
• Sebagian besar kasus PCP bahkan baru
• terdiagnosa setelah pasien meninggal dunia pada pemeriksaan
autopsy

Anda mungkin juga menyukai