1000 TB
900
800
700 TB
600
500 HZV
400
CD4 300 OHL
Oral candida TB
COUNT PCP
200 Cryptococcal meningitis
100 Cryptosporidial diarrhea PPE
50 CMV
<50 MAC TB
0
0369 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Months Years
Infeksi oportunistik
Infeksi Oportunistik yang tersering
Tuberculosis
PCP
Cryptococcosis
Candidiasis, oesophageal
Pneumonia, recurrent
Organisme:Pneumocystis Carinii
Sering terjadi bila
CD4 < 200 atau
Hitung limfosit <1200
Diagnosis Banding pnemonia bakterial & PCP
Diagnosis Banding:
TB paru
Pnemonia bakterialis
Pnemonia karena jamur
Limfoma
Sarkoma Kaposi
PCP
Terapi
– Kotrimoksazol (iv 15 mg/kg/hari
atau 2 tablet Forte 3x/hr)
– Dianjurkan selama 3 minggu
– Waspada alergi Kotrimoksazol
– Kortikosteroid bila hipoksia berat
PCP
Obat alternatif bila pasien alergi Kotrimoksazol
Pemberian selama 21 hari
• klindamisin + primaquin
• pentamidin
• dapson + trimetoprim
• Atovaquone (kurang efektif)
PCP
Prognosis:
– 100% fatal bila tidak diobati
– Derajat hipoksemi merupakan perkiraan
terbaik untuk hasil pengobatan
Profilaksis sekunder
– kotrimoksazol 1-2 tab/hari
– Dapsone 100 mg/hari
– Pentamidin semprot 300 mg/bulan
Pnemonia berulang
Definisi > 1 kali pnemonia dalam 12 bulan
Epidemiologi
– Sering pada ODHA
– Tersering: S. pneumoniae and H. influenzae (20
kali lebih sering pada ODHA)
– Bakteremia Pneumokokus: 100 kali lebih tinggi
pada AIDS vs non-AIDS
Klinis
– Manifestasi klinis sama dengan pada pasien non-
HIV
Pnemonia berulang
Fase Induksi
Amfoterisin B iv / hari selama 14 hari
Bila perlu 5-flucytosine (5-FC)
Fase Konsolidasi
Flukonazol 400 mg/hari selama 8 minggu
Kriptokokosis
Prognosis
– mortalitas setinggi 30% walaupun diterapi
Profilaksis Sekunder
– flukonazol 200-400 mg per-hari
– itrakonazol 100-200 mg po 2 kali sehari
(kurang efektif dibanding flukonazol)
Toksoplasmosis
Organisma: Toxoplasma gondii
Epidemiologi:
– Pejamu utamanya kucing
– Menelan bahan yang tercemar feses
– Makan daging yang kurang masak
CD4 < 100
Toksoplasmosis
Gambaran Klinis:
– Manifestasi tersering ensefalitis (90%)
• demam (70%), nyeri kepala (60%), tanda neurologis
fokal, penurunan kesadaran (40%), kejang (30%)
• Demam tinggi, nyeri kepala, dan yang klasik
gangguan neurologi
– Chorio-retinitis
– Pnemonitis
– Penyakit sistemik
Toksoplasmosis
Diagnosis
– Pemeriksaa serologi positif disertai
sindrom yang tipikal
– Gambaran pemeriksaan CT/MRI scan:
• Lesi serebral multipel, bilateral; peningkatan
daerah hipodense dengan ring
Diagnosis Banding
– limfoma SSP, tuberkuloma, abses jamur,
kriptokokosis, PML (Progressive
Moltifocal Leukoencephalopathy)
Toksoplasmosis
Toksoplasmosis
Toksoplasmosis- Respon terhadap
terapi
Toksoplasmosis
Terapi
– Dibenarkan untuk memberi terapi empiris,
sedikitnya selama 2 minggu
– Pirimetamin dan asam folat dan salah satu
sulfadiazine atau klindamisin
– Sedikitnya terapi selama 6 minggu atau
sampai 3 minggu setelah hasil scan bersih
– Kortikosteroids diberikan bila tekanan
intrakranial meningkat
Toksoplasmosis
Profilaksis sekunder
– Esensial karena fase laten (kista) tidak dapat
dieradikasi
– Pirimetamine + asam folat + sulfadiazine
(atau klindamisin)
– relap terjadi pada 20-30% pasien meskipun
diberi terapi rumatan
– Tingkatkan fungsi imunologi dengan
HAART (ART)
Kandidiasis Esofagus
Organisme: Candida Albicans
CD4 < 200
Gejala Klinis
– disfagia, nyeri retrosternal
– Candidiasis oral 50-90 %
– endoskopi
• ulcerasi
• plak
Kandidiasis Esofagus
Kandidiasis Esofagus
Diagnosis
Diagnosis
– Biakan darah
– Dengan 2 kali biakan darah dapat
menghasilkan 95% kasus positif
– Pemeriksaan mikroskopi dan biakan
sumsum tulang, kelenjar limfe
DD:
– MTB, penyakit jamur diseminata, dan
keganasan
Pengobatan MAC
Pilihan pertama
Klaritromisin + etambutol
Pilihan ke 2
Klaritromisin + etambutol + rifabutin
Pilihanke 3
HAART
MAC
Prognosis (pra-HAART):
– Tanpa terapi: 4 bulan
– Dengan obat: 8 bulan
Profilaksis Sekunder
– Diperlukan profilaksis yang lama
CMV
Epidemiologi:
– Tersebar di seluruh dunia
– 3 masa penularan
• perinatal, masa kanak-kanak, usia subur
– in LDC’s, > 90% anak-anak terinfeksi
pada umur 2 tahun
CD4 < 50
patogen di Asia tenggara?
Retinitis karena CMV
Klinis:
– Gangguan lapangan pandangan
– Bintik bergerak
– Pandangan kabur
– Penurunan visus dengan cepat
Diagnosis:
– Gambaran khas pada fundoskopi pada
ODHA
Retinitis karena CMV
Retinitis Toksoplasma
Tatlaksana Retinitis karena CMV
Terapi
– Mahal dan toksik
– Terapi rumatan sangat diperlukan
– Gansiklovir/foscarnet
– Implant atau intra-vitreal
– HAART
CMV