Anda di halaman 1dari 29

EFUSI PLEURA

Wahyu Ersila, SST., MPH


Definisi

• Efusi Pleura merupakan akumulasi cairan


yang abnormal (transudasi atau eksudasi)
dalam rongga pleura yang terjadi akibat
produksi cairan berlebihan atau
penurunan penyerapan cairan ataupun
karena keduanya.
• Bukan merupakan suatu penyakit, namun
merupakan tanda atau manifestasi umum
dari suatu penyakit.
Anatomi
Etiologi

• Terjadi ketidakseimbangan antara:


1. Kekuatan hidrostatik dan onkotik di pembuluh pleura
visceral dan parietal
2. Drainase limfatik yang luas
• Sedangkan penumpukan cairan pleura dapat terjadi
akibat:
1. Meningkatnya tekanan intravaskuler dari pleura
2. Tekanan intra pleura yang sangat rendah
3. Meningkatnya kadar protein dalam cairan pleura
4. Hipoproteinemia
5. Obstruksi dari saluran limfe dari pleura parietalis
Klasifikasi

• Menurut mekanisme pembentukan cairan


dibagi menjadi
1. Efusi Pleura Transudat
2. Efusi Pleura Eksudat
Efusi Pleura Transudat
• Pada efusi pleura transudat biasanya terjadi ultrafiltrat
plasma di pleura karena ketidakseimbangan antara
kekuatan hidrostatik dan onkotik di dada. Namun
dapat juga disebabkan oleh pergerakan cairan dari
ruang peritoneal.
• Secara etiologi efusi pleura transudat disebabkan oleh
antara lain sebagai berikut:
-Gagal jantung kongestif - Dialisis peritoneal
-Sirosis (hydrothorax hati) - Myxedema
-Atelektasis - Perikarditis konstriktif
-Hipoalbuminemia - Urinothorax
-Sindrom nefrotik - Kebocoran CSF ke dalam pleura
Efusi Pleura Eksudat
• Eksudat timbul dari pleura atau paru-paru yang mengalami
peradangan, gangguan drainase limfatik dari rongga pleura,
gerakan transdiafragmatik cairan inflamasi dari ruang
peritoneal, perubahan permeabilitas dari membran pleura,
dan peningkatan permeabilitas dinding kapiler atau
gangguan vaskuler.
• Penyebab yang lebih umum dari efusi pleura eksudat
meliputi:
• -Keganasan - Postcardiac Injury Syndrome -Pseudochylothorax
-Emboli paru - Sarcoidosis - Trapped Lung
- TB - Infeksi jamur
- Pankreatitis - Abses intra abdominal
- Trauma - Chylothorax
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis efusi pleura bervariasi dan sering
berhubungan dengan proses penyakit yang
mendasarinya:
• Sesak napas bila lokasi efusi luas.
• Sesak napas terjadi pada saat permulaan pleuritis
disebabkan karena nyeri dadanya dan apabila jumlah
cairan efusinya meningkat, terutama bila cairannya
penuh.
• Rasa berat pada dada
• Batuk pada umumnya non produktif dan ringan, terutama
apabila disertai dengan proses tuberkulosis di parunya.
• Batuk berdarah pada karsinoma bronkus atau metastasis.
• Demam subfebris pada TBC, demam menggigil pada
empiema.
Manifestasi Klinis
• Edema ekstremitas bawah dan dispnea
paroksismal nokturnal bila efusi pleura berkaitan
dengan gagal jantung kongestif.
• Episode akut yang disertai demam, produksi
dahak purulen, dan nyeri dada pleuritik bila efusi
pleura berkaitan dengan pneumonia
• Keringat malam, demam, hemoptisis, dan
penurunan berat badan bila efusi pleura
berkaitan dengan tuberkulosis
Diagnosa

• Anamnesa dan Gejala Klinis


• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Radiologik
Anamnesa dan Gejala Klinis
• Keluhan utama penderita adalah nyeri dada
sehingga penderita membatasi pergerakan
rongga dada dengan bernapas pendek atau
tidur miring ke sisi yang sakit.
• Selain itu sesak napas terutama bila berbaring
ke sisi yang sehat disertai batuk-batuk dengan
atau tanpa dahak.
• Berat ringannya sesak napas ini ditentukan oleh
jumlah cairan efusi.
• Keluhan yang lain adalah sesuai dengan
penyakit yang mendasarinya.
Pemeriksaan Fisik
• Pada pemeriksaan fisik toraks didapatkan dada
yang terkena cembung selain melebar dan
kurang bergerak pada pernapasan.
• Fremitus vokal melemah, redup sampai pekak
pada perkusi, dan suara napas lemah atau
menghilang.
• Jantung dan mediastinum terdorong ke sisi yang
sehat. Bila tidak ada pendorongan, sangat
mungkin disebabkan oleh keganasan.
Pemeriksaan Radiologi
• Pemeriksaan radiologis mempunyai nilai tinggi
dalam mendiagnosis efusi pleura
• Namun secara radiologis jumlah cairan yang
kurang dari 100 ml tidak akan tampak, dan baru
jelas bila jumlah cairan diatas 300ml.
• Foto toraks dalam posisi postero anterior akan
memperjelas kemungkinan adanya efusi pleura
masif. Pada sisi yang sakit tampak
perselubungan massif dengan pendorongan
jantung dan mediastinum ke sisi yang sehat.
Pemeriksaan Radiologi

Large, malignant, right-sided pleural effusion.


Pemeriksaan Radiologi

• Chest radiograph showing left-sided pleural effusion.


Pemeriksaan Radiologi

Left lateral decubitus film showing freely layering pleural effusion.


Pemeriksaan Radiologi

Massive right pleural effusion with shift of mediastinum towards left


Pemeriksaan Radiologi

Right pleural effusion after partial drainage showing decrease in shift of


mediastinum towards left
Pemeriksaan Radiologi

Anteroposterior, upright chest radiograph shows bilateral pleural


effusions and loss of bilateral costophrenic angles (meniscus sign).
Pemeriksaan Radiologi

Posteroanterior, upright chest radiograph shows isolated, left-sided


pleural effusion and loss of left, lateral costophrenic angle.
Diagnosis Banding

• Gagal jantung kongestif dan edema paru


• Cedera pada diafragma
• Ruptur esophagus
• Hipotiroid dan Myxedema coma
• Neoplasma paru
• Pankreatitis
• Q fever
• Rheumatoid Arthritis
Pemeriksaan Penunjang

• Rontgen dada
• USG dada
• CT Scan dada
• Torakosentesis
• Biopsi pleura
• Analisa cairan pleura (warna cairan,
biokimia, sitologi, bakteriologi,
bronkoskopi, scanning isotop,
torakoskopi)
Penatalaksanaan
• Obati penyakit yang mendasarinya
• Torakosentesis
• Pemasangan WSD
• Pleurodesis
Pembedahan mungkin perlu dilakukan pada:
• Hemotoraks terutama akibat trauma
• Empiema
• Pleurektomi yaitu mengangkat pleura parietalis, tindakan
ini jarang dilakukan kecuali pada efusi pleura yang telah
mengalami kegagalan setelah mendapat tindakan WSD,
pleurodesis kimiawi, radiasi dan kemoterapi sistemik,
penderita dengan prognosis yang buruk pada empiema
atau hemotoraks yang tak terobati
Torakosentesis WSD
Komplikasi
• Infeksi
Pengumpulan cairan dalam ruang pleura dapat
mengakibatkan infeksi (empiema primer), dan
efusi pleura dapat menjadi terinfeksi setelah
tindakan torakosentesis (empiema sekunder).
• Fibrosis
Fibrosis pada sebagian paru-paru dapat
mengurangi ventilasi dengan membatasi
pengembangan paru. Pleura yang fibrotik juga
dapat menjadi sumber infeksi kronis
Prognosis
• Prognosis pada efusi pleura bervariasi sesuai
dengan etiologi yang mendasarinya. Namun
pasien yang memperoleh diagnosis dan
pengobatan lebih dini lebih jauh terhindar dari
komplikasi dibandingkan dengan pasien yang
tidak mendapat pengobatan dini.
• Efusi karena keganasan memiliki prognosis
yang sangat buruk, dengan kelangsungan hidup
rata-rata 4 bulan dan berarti kelangsungan
hidup kurang dari 1 tahun.
TERIMA KASIH
TUGAS

BUATLAH MINIMAL 2 PERBEDAAN DAN


2 PERSAMAAN ANTARA
PNEUMOTHORAKS DAN EFUSI
PLEURA

Anda mungkin juga menyukai