Ec. keganasan
Oleh :
Lili Delpiani
Pembimbing:
dr. Taufiq Hidayat, Sp. P
Berwarna jernih
pH 7,60 7,64
protein < 2% (1-2 g/dL)
leukosit < 1000/mm3
kadar glukosa hampir sama dengan kadar
glukosa plasma
laktat dehidrogenase (LDH) < 50% LDH
plasma
DEFINISI
EFUSI PLEURA
Penigkatan permeabilitas
eksudat membran kapiler
tumor
hemoragic Trauma
Infark paru
tb
INFEKSI
TUBERKULOSIS
NON TUBERKULOSIS
- Pneumonia ( para pneumonia efusi )
- Jamur
- Parasit
- Virus
NON INFEKSI
Hipoproteinemia
Neoplasma
Kelainan sirkulasi/ gagal jantung
Emboli paru
Atelektasis
TRAUMATIK ( HEMOTORAX )
PATOFISIOLOGI
Perembesan cairan yg tidak/sedikit
disertai perembesan protein
Bentuk Transudat Mekanisme ada 3
Peningkatan tekanan hidrostatik
kapiler
Penurunan tekanan koloid osmotik
EFUSI kapiler
PLEURA Penurunan tekanan intra pleura
EFUSI
PLEURA Efusi pleura pada penyakit keganasan da
pat terjadi melalui:
1. Implantasi sel-sel tumor pada permuka
an pleura.
2. Pleuritis yang disebabkan pneumonitis
AKIBAT sekunder akibat tumor paru.
KEGANASAN 3. Akibat obstruksi aliran limfe atau pemb
uluh darah.
4. Erosi pembuluh darah atau limfe sehin
gga pembentukan cairan pleura
meningkat.
5. Invasi langsung tumor ke rongga
pleura melalui dinding toraks.
KLASIFIKASI
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
1. Foto thoraks
2. Aspirasi cairan pleura (torakosentesis)
3. Sitologi
4. Bakteriologi
5. Biopsi Pleura
PENATALAKSANAAN
Pemeriksaan Radiologi
Patologi Anatomi
Laboratorium
Bronkoskopi
PEMERIKSAAN CAIRAN PLEURA
Makroskopis
Biokimia
Glukosa
Amilase
PH dan PCO2
Sitologi
Bakteriologi
Eksudat dan Transudat
Definisi Kanker Paru
Merokok
Perokok pasif
Genetik
Penyakit paru
Stadium klinis
Pembagian stadium klinis kanker paru berdasarkan sistem TNM menurut In
ternational Union Against (IUAC)/The American Joint Comittee on Cancer (
AJCC) 1997 adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Status Tumor Primer (T)
T0 : Tidak terbukti adanya tumor primer.
Tx : Kanker yang tersembunyi terlihat pada sitologi bilasan bronkus, tetapi ti
dak terlihat pada radiogram atau bronkoskopi.
Tis : Karsinoma in situ.
T1 : Tumor berdiameter 3 cm dikelilingi paru atau pleura viseralis yang no
rmal.
T2 : Tumor berdiameter > 3 cm atau ukuran berapa pun yang sudah menye
rang pleura viseralis atau mengakibatkan ateletaksis yang meluas ke hilus;
harus berjarak > 2 cm distal dari karina.
T3 : Tumor ukuran berapa saja yang langsung meluas ke dinding dada, diaf
ragma, pleura mediastinalis, dan perikardium parietal atau tumor di bronkus
utama yang terletak 2 cm dari distal karina, tetapi tidak melibatkan karina, t
anpa mengenai jantung, pembuluh darah besar, trakea, esofagus, atau kor
pus vertebra.
T4 : Tumor ukuran berapa saja dan meluas ke mediastinum, jantung,
pembuluh darah besar, trakea, esofagus, korpus vertebra, rongga
pleura/perikardium yang disertai efusi pleura/perikardium, satelit nodul
ipsilateral pada lobus yang sama pada tumor primer
Stadium klinis:
Skala Skala
Keterangan
Karnofsky WHO
Aktivitas normal
90-100 0
70-80 1 Ada keluhan tetapi masih aktif dan dapat mengurus diri
Pengobatan pembedahan
lokal radioterapi
Pengobatan Kemoterapi
sistemik Targeted terapy
1. Pembedahan
Indikasi pembedahan kuratif: untuk kanker paru jenis
karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) stage I dan II.
Pembedahan juga merupakan bagian dari combined multi
modalitas terapy, misalnya didahului kemoterapi
neoadjuvan untuk stage IIIA.
Indikasi bedah paliatif: dilakukan bila ada kegawatan yang
memerlukan intervensi bedah, seperti kanker paru dengan
sindroma vena kava superior berat.
Prinsip pembedahan adalah sedapat mungkin tumor
direseksi lengkap berikut jaringan KGB intrapulmoner,
dengan lobektomi maupun pneumonektomi.
2. Radioterapi
Radioterapi pada kanker paru dapat menjadi
terapi kuratif atau paliatif. Pada terapi kuratif,
radioterapi menjadi bagian dari modalitas. Neo
adjuvan kemo-radioterapi hanya diberikan pada
pancoast tumor. Pada kondisi tertentu,
radioterapi saja tidak jarang menjadi alternatif
terapi kuratif.
Radiasi sering merupakan tindakan darurat
yang harus dilakukan untuk meringankan
keluhan penderita, seperti sindroma vena kava
superiror, nyeri tulang akibat invasi tumor ke
dinding dada dan metastasis tumor di tulang
atau otak.
Dosis radiasi yang diberikan secara umum adalah 5000 6000
cGy, dengan cara pemberian 200 Gy/x, 5 hari perminggu.
IDENTITAS
Riw.
Penggunaan
obat
Riwayat OAT ada. Pasien baru menjalankan
terapi penggunaan OAT 1 bulan ini.
R.
pekerjaan, Pasien seorang ibu rumah tangga
kebiasaan, Kebiasaan merokok disangkal
Kebiasaan mengonsumsi alkohol
dan sosial disangkal
ekonomi
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Fisik
Thorax Dekstra Thorax Sinistra
Paru
Inspeksi Statis : Normochest
Dinamis : Normochest
Palpasi
Atas Fremitus taktil normal, nyeri tekan (-) Fremitus taktil normal,nyeri tekan (-)
Tengah Fremitus taktil normal, nyeri tekan (-) Fremitus taktil menurun , nyeri tekan (-)
Bawah Fremitus taktil normal, nyeri tekan (-) Fremitus taktil menurun nyeri tekan (-)
Perkusi
Atas Sonor sonor
Tengah Sonor Redup
Bawah Sonor Redup
Auskultasi
Atas Vesikuler (+), rhonki (-),wheezing (-) Vesikuler(+), rhonki (-), wheezing (+)
Tengah
Vesikuler(+), rhonki (-), wheezing (-) Vesikuler(+), rhonki (+), wheezing (+)
Bawah
Vesikuler(+), rhonki (-), wheezing (-) Vesikuler(+), rhonki (+), wheezing (+)
Pemeriksaan toraks jantung
Diagnosis
Efusi pleura masif ec adenocarcinoma paru kiri
TERAPI NON FARMAKOLOGIS
Torakosentesis
Kateter urin
GG 3x1 Tab
Tindakan
Pemasangan WSD
Prognosis