dan kaki, keluhan ini bersifat hilang timbul. Penderita juga mengeluh batuk sejak 3 bulan, disertai
keluhan napas terasa berat. Pasien selanjutnya dikonsultasikan ke poli paru dengan gambaran foto
thoraks PA.
c. PENCITRAAN
o CT-Scan toraks dengan kontras
Selain dapat mendeskripsi lokasi juga dapat mendeskripsi kelainan
tumor secara lebih baik dan dengan kemungkinan untuk
menentukan perkiraan jenis tumor, misalnya teratoma dan
timoma.
o CT-Scan juga dapat mentukan stage
pada kasus timoma dengan cara mencari apakah telah terjadi
invasi atau belum.
d. PROSEDUR ENDOSKOPI
2. Keluhan sering lumpuh pada kasus ini disertai gangguan napas paling sering pada kasus no.1
adalah a) dan jenis tumor mediastinum yang berhubungan dengan kalainan ini adalah
a) Myastenisa gravis
b) Timoma
Myastenia gravis adalah penyakit yang mengenai taut neuromuskular yang disebabkan proses
autoimun yang menghalangi ikatan aseltilkoli pada reseptornya di celah pasca sinaptik sehingga
menyebabkan gangguan transmisi neuromuskular.
Tergantung sel T. Kelaianan yang muncul pada miastenia gravis disebabkan hilangnya toleransi
terhadap antigen diri. Sel T terbentuk di Timus. Miastenia pada timoma terjadi kelemahan otot yang
terjadi lebih berat dan menyeluruh, dengan titer antibodi reseptor asetilkolin yangg lebih tinggi.
Pembesaran kelenjar timus mengakibatkan kesalahan dalam perkembangan sel- sel kekebalan
sehingga terjadi autoimunitas dan produksi antibodi reseptor asetilkolin das terjadi kesahalan pada
transmisi neuromuskuler (SUMBER : USU)
3. Pada kasus gagal napas tipe hipoksemia (tipe 1, PaO2< 60mmHg) berbagai macam
penyebabnya akan mengakibatkan terjadianya
Gagal napas tipe 1 kegagalan paru untuk mengoksigenasi darah, gagal napas TANPA
kegagalan ventilasi dengan PaO2 <60mmHg dan PaCO2 <= 45 mmHg
CPAP: Tekanan positif kontinu pada siklus pernapasan dan analog Peep
e)
-meningkatkan oksigenisi dengan memberikan tekanan O2 ke alveoli dengan memberikan
tekanan konstan disaluran napas selama inspirasi dan ekspirasi mengurangi kerja
pernapasan
- meningkatkan kapasitas residu fungsional dan membuka alveoli yang kolaps atau alveoli
ventilasi yang menurun sehingga memperbaiki intrapulmoner dan oksigenasi
5. Tuliskan langkah pleurodesis beserta regimen yang digunakan
Syarat Bronkoskopi
Pasien telah mendapatkan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan termasuk
indikasi dan komplikasinya serta sudah tanda tangan informed consent
Darah lengkap (tidak ada pemanjangan PT/APTT, trombostipneia), AGD
EKG atau ekokardiografi sesuai indikasi
Spirometri
Syarat bronkoskopi :
1) Pasien telah mendapat penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
termasuk indikasi dan komplikasinya serta sudah tanda tangan inform
consent
2) Darah lengkap (tidak ada pemanjangan PT/APTT, trombositopenia), AGD
3) EKG atau ekokardiografi sesuai indikasi
4) Spirometri
5. Tuliskan regimen OAT
a. Penderita MDRdengan gangguan fungsi hati
b. Penderita MDR dengan gangguan fungsi ginjal
Bagi klien yang siap untuk berhenti merokok, dilakukan intervensi singkat dengan
menggunakan pendekatan 5A yaitu :
Bagi klien tidak siap berhenti merokok bisa diberikan motivasi singkat dengan
pendekatan 5R yaitu :
1. Relevance = kaitkan merokok dengan dampak negatif terhadap
kesehatan, manfaat, ekonomi, dan kehidupan orang di sekitar klien.
2. Risk = minta klien untuk menjabarkan sendiri bahaya yang muncul dari
merokok, baik risiko akut, jangka panjang dan terhadap lingkungan di
sekitar klien.
3. Reward = klien diajak mengidentifikasi manfaat yang dapat diperoleh
dari berhenti merokok.
4. Roadblocks = tanyakan dan jelaskan kepada klien mengenai
kemungkinan hambatan yang dapat muncul dari upaya berhenti
merokok.
5. Repetition = dukungan secara terus-menerus (berulang) saat klien
kontrol untuk memberikan motivasi dan memberitahu hal-hal yang
harus dilakukan agar berhasil.
Foto toraks: gambaran GGO atau bwrcak berawan dipada lapangan paru terutama
lobus tengah paru kanan
Laboratorium: penningkatan leukosit dan neutrofil. AGD: hipoksemia dgn alkalosis
respiratorik
Ekokardiografi: tanda pulmonary hypertension
Tatalaksana:
Obat-obatan pencegahan:
o Nifedipin: 20-30 mg/12jam/oral
o Tadalafil : 10 mg/oral
o Sildenafil: 50mg/8jam/oral
o Salmeterol 125 µg