Patogenesis Silikosis
3
Lanjutan silikosis
4
Lanjutan silikosis
Pemeriksaan Diagnostik
Foto Toraks
ILO mengklasifikasikan foto toraks dada sesuai
dengan sifat, ukuran, dan kekeruhan untuk
melihat sejauh mana keterlibatan parenkim
paru
Tampak gambaran nodul dan jaringan parut
pada gambaran foto toraks
Jeyaratnam,
2009
5
Lanjutan silikosis
High Resolution Computed Tomography (HRCT)
HRCT terlihat perubahan subpleura yang berlanjut
membentuk sarang lebah. Di bawah daerah fibrosis
pleura, bisa terjadi kolaps berbentuk nodul yang
pada foto toraks nampak sebagai massa. HRCT bisa
membedakannya dari gambaran karsinoma.
Chong S, 20066
Lanjutan silikosis
8
Ramon et al, 2014
Lanjutan silikosis
Penatalaksanaan Silikosis
Salah satu terapi yang cocok untuk penderita silikosis adalah terapi
suportif antitusif, bronkodilator, dan oksigen.
Jika terjadi infeksi, bisa diberikan antibiotik.
Tindakan preventif lebih penting dan berarti dibandingkan dengan
tindakan pengobatannya.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah:
1. Membatasi pemaparan terhadap debu silika.
2. Merubah pola hidup dengan berhenti merokok.
3. Menjalani tes kulit untuk TBC secara rutin setiap tahunnya
karena penderita silikosis memiliki resiko tinggi
menderita tuberkulosis (TBC)
9
Silikotuberkulosis
Silikotuberkulosis adalah kelainan tuberkulosis yang ditemukan
bersamaan dengan silikosis
Penelitian di Jepang tahun 2003 200 pekerja yang terpapar silika
pada tahun 1955-1995 99 pekerja yang mengalami kematian 10
diantaranya dikarenakan silikotuberculosis.
Pasien silikosis memiliki risiko 2.8 sampai 39 kali lebih besar resiko
terkena TB dibandingkan pasien sehat, selain itu risiko terkena TB
ektrapulmonal juga meningkat pada pasien silikosis sebesar 3.7 kali
dibanding subjek yang sehat.
TB terjadi rata-rata setelah 7 tahun pekerja berhenti terpapar oleh
silica, hal ini mengindikasikan bahwa pekerja masih berada dalam
risiko TB walaupun telah menghentikan paparan.
10
Lanjutan silicotuberculosis
silika dapat memodifikasi respon imun paru, mengganggu
metabolisme dan fungsi makrofag paru dan bersamaan dengan
paparan yang sering menyebabkan apoptosis makrofag. Penemuan
ini sesuai dengan insidensi TB yang lebih tinggi pada pekerja yang
terpapar silika walaupun tanpa silikosis dibanding pekerja yang
tidak terpapar.
Manifestasi silikotuberkulosis serupa dengan tuberkulosis antara
lain:
batuk
Malaise
Fatigue
Demam
keringat malam
Pemeriksaan awal pemeriksaan sputum dengan tes cepat molekuler,
BTA S/P dan kultur sputum serta pemeriksaan rontgent toraks.
Pada kasus-kasus yang masih meragukan adanya TB aktif maka
dapat dilakukan pemeriksaan bronkoskopi dengan mengambil
cairan BAL pasien dan jika memungkinkan dapat dilakukan biopsi
transbronkial
11
Pemeriksaan Penunjang Lanjutan silicotuberculosis
Radiologi
Gambaran radiologi pada fase awal penyakit sulit untuk
dideteksi, karena bertumpang tindih dengan silikosis.
Pada pemeriksaan foto toraks pasien silikotuberkulosis
dapat ditemukan gambaran cavitas berdinding tebal,
cavitas biasanya di daerah apex.
Pada CT scan toraks cavitas berdinding tebal,
konsolidasi, nodular dan progresi penyakit yang cepat
Pada silikotuberkulosis tidak hanya parenkim paru yang
terkena tetapi juga arteri dan vena. Terjadi penebalan
lapisan intima, degenerasi lipoid dan hyalin dan skar pada
pembuluh darah.
Nenhaus, 2012 12
Lanjutan silicotuberculosis
Penatalaksanaan Silikotuberkulosis
Terapi pada pasien silikotuberkulosis sama dengan pasien
tuberkulosis tanpa silikosis.
Lama terapi lanjutan sampai dengan 6 bulan dapat menurunkan
kasus kekambuhan
Pada silikotuberkulosis tidak hanya parenkim paru yang terkena
tetapi juga arteri dan vena. Terjadi penebalan lapisan intima,
degenerasi lipoid dan hyalin dan skar pada pembuluh darah.
kavitas seringkali didalam nodul silikotik, sehingga akan sulit
dicapai oleh obat-obat tuberkulosis yang diberikan.
13
Lanjutan silicotuberculosis
*Pasien berusia lebih dari 60 tahun tidak bisa mendapatkan dosis lebih dari 500 mg per hari
14
TERIMA KASIH