Anda di halaman 1dari 6

(http://majalahkesehatan.

com)

Kesehatan Umum & Gigi (http://majalahkesehatan.com/category/kesehatan-umum-gigi/)

Gaya Hidup (http://majalahkesehatan.com/category/gaya-hidup/)

Ibu & Balita (http://majalahkesehatan.com/category/ibu-balita/)

Obat (http://majalahkesehatan.com/category/obat-3/) Sumber Daya (http://#) Kontak (http:#)

eStore (http://estore.majalahkesehatan.com)

PPOK: Penyakit Mematikan Akibat Rokok


4 Juni 2011 (http://majalahkesehatan.com/ppok-penyakit-mematikan-akibat-rokok/) Ditulis oleh dr Salma
(http://majalahkesehatan.com/author/dr-salma/)

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah istilah medis untuk bronkitis kronis dan
emfisema yang menyulitkan pernafasan. Bronkitis kronis adalah peradangan saluran udara
paru (bronkus) yang ditandai oleh batuk berdahak selama minimal tiga bulan dalam setahun
pada dua tahun berturut-turut. Emfisema adalah kondisi di mana kantung udara (alveolus)
paru-paru kehilangan kemampuannya untuk mengembang dan mengempis. Keduanya adalah
kerusakan menahun paru-paru yang biasanya disebabkan oleh merokok
(http://majalahkesehatan.com/8-bahaya-merokok-yang-wajib-diketahui/). PPOK adalah
masalah kesehatan utama yang menjadi penyebab kematian no. 4 di Indonesia pada tahun
2010 menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Gejala
Penderita PPOK biasanya adalah perokok atau
Bagaimana PPOK terjadi?
memiliki riwayat perokok berat (satu pak atau
lebih sehari) selama 20 tahun atau lebih. Selain
Paru-paru adalah sepasang kantung udara
riwayat merokok, kondisi berikut dapat
yang berada di kedua sisi dada. Ketika Anda
mengindikasikan PPOK:
Sesak nafas (dispnea). Pada awalnya sesak bernafas, udara tersedot melalui hidung dan
mulut dan menuruni trakea (batang
nafas hanya dialami setelah beraktivitas
tenggorokan). Trakea terbagi menjadi dua
fisik. Namun, ketika paru-paru semakin
pipa saluran udara, satu pada setiap sisi paru,
rusak, sesak nafas terjadi ketika melakukan yang kemudian bercabang di lobus paru-paru
pekerjaan harian rutin seperti berjalan dan (dua cabang di sebelah kiri, tiga di sebelah
menyiram tanaman atau bahkan saat kanan). Pipa-pipa cabang yang disebut
beristirahat. bronkus ini kemudian terbagi ke pipa-pipa
Mengi dan batuk kronis, seringkali disertai kecil yang disebut bronkiolus, yang berujung
dahak, yang berlangsung lama (berbulan- di kantung-kantung udara kecil yang disebut
alveolus (jamak: alveoli). Alveolus dilingkupi
bulan).
oleh jaringan pembuluh darah kecil (kapiler).
Sering mendapat infeksi paru. Jaringan paru- Di dalam alveolus ini pertukaran oksigen dan
paru yang rusak lebih mudah terinfeksi, karbon dioksida terjadi. Oksigen berjalan dari
sehingga menyebabkan bronkitis akut dan udara dalam alveolus ke kapiler, dan karbon
pneumonia, terutama di musim hujan saat dioksida berjalan ke arah sebaliknya. Setelah
influenza merebak. Saluran udara memiliki masuk ke dalam darah, oksigen dipompa dari
paru-paru ke jantung dan kemudian ke
mekanisme untuk mengusir bakteri dengan
seluruh tubuh. Karbon dioksida di dalam
mengeluarkan dahak melalui batuk. Paru-
alveolus dikeluarkan ke udara luar.Itulah cara
paru yang rusak tidak bisa melakukannya kerja paru-paru yang sehat.Pada penderita
sehingga bakteri cenderung berkumpul di PPOK, prosesnya menjadi kacau dan kurang
dalam alveoli dan saluran udara dan efisien. Pada bronkitis kronis, bronki dan
menyebar di seluruh lobus paru-paru. bronkiolus menjadi rusak dan meradang. Pada
Penderita PPOK membutuhkan waktu lama emfisema, alveolus menjadi hancur. Sebagian
untuk pulih dari infeksi paru, yang dapat besar kasus PPOK melibatkan kombinasi
berlangsung berminggu-minggu atau antara emfisema dan bronkitis kronis. Pada
berbulan-bulan. PPOK yang parah, transfer oksigen dan karbon
Gagal jantung dioksida sangat buruk sehingga penderita
mati lemas.
(http://majalahkesehatan.com/apakah-gagal-
jantung-atau-payah-jantung/). Jantung harus
bekerja lebih keras untuk memompa darah ke paru-paru karena begitu banyak jaringan
paru-paru yang rusak. Beban ekstra ini membuat jantung melemah dan membesar.
Hipoksia (kekurangan oksigen dalam darah). Organ tidak mendapatkan oksigen yang
cukup dan menjadi rusak. Kurangnya aliran darah ke otak, misalnya, dapat menyebabkan
kebingungan, pelupa dan depresi. Pada kulit, kekurangan oksigen ini ditandai oleh
semburat biru lebam (sianosis).
Pneumotoraks (pengempisan paru-paru). Terdapat pengumpulan udara di sekitar paru-
paru yang bocor dari jaringan paru yang rusak. Penumpukan udara ini menekan paru-paru,
sehingga tidak dapat mengembang sebesar biasanya saat mengambil nafas.
photo © 2010 Yale Rosen
(http://www.flickr.com/people/pulmonary_pathology/) | more
info
(http://www.flickr.com/photos/30950973@N03/4563271516)
(via: Wylio (http://www.wylio.com))

Penyebab
Sebagian besar kasus PPOK disebabkan oleh merokok. Paparan polutan seperti asap debu dan
bahan kimia dapat memperparah gejalanya. Pada tipe emfisema yang langka, penyebabnya
adalah kondisi genetik di mana terdapat kekurangan antitripsin alfa-1. Protein ini biasanya
membantu melindungi paru-paru dari enzim berbahaya lain yang dapat menghancurkan
jaringan paru-paru. Pada orang dengan defisiensi antitripsin alfa-1, merokok sangat berbahaya
karena mempercepat perkembangan emfisema.

Diagnosis
Diagnosis awal dilakukan dokter dengan mempelajari riwayat pasien dan gejala-gejala yang
dikeluhkan. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mendengarkan melalui stetoskop
untuk mendeteksi suara berderak di paru-paru yang disebabkan oleh alveoli yang rusak.
Diagnosis terbaik PPOK dilakukan dengan tes spirometri, menggunakan perangkat spirometer
untuk mengukur seberapa dalam pernafasan seseorang dan seberapa cepat udara dapat
bergerak masuk dan keluar dari paru-parunya. Penderita PPOK tidak bisa membuang nafas
sebanyak dan secepat orang dengan paru-paru normal. Setelah melakukan pengujian, pasien
diberi obat bronkodilator hirup. Spirometri diulangi, dan jika ada peningkatan besar dalam
hasilnya, hal ini menunjukkan bahwa kondisinya bukan PPOK tetapi asma.
Karena beberapa penyakit paru lain dan penyakit jantung memiliki gejala yang mirip dengan
PPOK, pemeriksaan rontgen, EKG, dan sampel darah mungkin juga diperlukan untuk
menegakkan diagnosis dan menilai keparahan kondisi.  Foto rontgen paru dapat menunjukkan
kelainan-kelainan pada paru-paru. Tes darah dapat menunjukkan tingkat oksigen yang
rendah.
Pengobatan
Kerusakan paru-paru dan saluran udara pada PPOK bersifat ireversibel (tidak dapat
diperbaiki). Namun, perawatan tertentu dapat membantu pasien bernafas lebih baik, hidup
lebih aktif dan lebih lama. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengidentifikasi PPOK sedini
mungkin agar perawatan dapat dimulai sejak awal. Bila Anda perokok, jangan abaikan
keluhan seperti sering batuk dan sesak nafas. Segeralah memeriksakan diri ke dokter.
Pengobatan dan perawatan PPOK meliputi:
Berhenti merokok. Berhenti merokok adalah keharusan bagi penderita PPOK.
Bronkodilator, yaitu obat-obatan inhalasi atau semprot yang membantu membuka saluran
udara. Meskipun tidak seefektif pada penderita asma, obat-obatan itu dapat mengurangi
gejala dan membuat nafas lebih mudah.
Kortikosteroid untuk mengurangi inflamasi dan pembengkakan jaringan paru-paru yang
diberikan melalui inhalasi atau tablet untuk jangka pendek.
Pengobatan untuk infeksi. Antibiotik mungkin diresepkan untuk mengobati infeksi seperti
pneumonia, dan vaksinasi mungkin diberikan untuk mencegah flu.
Terapi oksigen. Dalam kasus parah ketika paru-paru tidak dapat menghirup oksigen yang
cukup, pasien perlu mendapat pasokan oksigen melalui masker atau selang bercabang
dua yang dimasukkan ke lubang hidung
Operasi. Pada penderita PPOK, kista besar yang dikenal sebagai bullae dapat berkembang
di paru-paru dan menghambat fungsi paru-paru. Dalam keadaan ini, pembedahan
mungkin dilakukan untuk mengangkatnya agar sisa jaringan paru-paru dapat berfungsi.
Rehabilitasi paru, dilakukan untuk membantu memperbaiki kualitas hidup selepas dari
rumah sakit. Program rehabilitasi ditujukan agar pasien PPOK dapat memanfaatkan fungsi
paru-paru mereka yang masih tersisa. Pendidikan dan dukungan psikososial juga
membantu untuk mengurangi kecemasan dan depresi yang sering menyertai PPOK.
Penderita PPOK berat rentan terhadap apa yang disebut “eksaserbasi akut” yaitu, episode di
mana kondisi mereka tiba-tiba memburuk (terengah-engah) sehingga membutuhkan oksigen,
bronkodilator dan pengobatan kortikosteroid di rumah sakit. Eksaserbasi ini umumnya
diakibatkan oleh infeksi pernafasan sehingga biasanya juga membutuhkan pemberian
antibiotik.

Beda PPOK dengan asma


PPOK dan asma dapat saling berdampingan dan sering dirancukan satu sama lain. Asma dapat
memberikan gangguan pernapasan yang mirip (http://majalahkesehatan.com/sekilas-tentang-
penyakit-asma/) dengan PPOK, sehingga membuat diagnosis PPOK sedikit sulit. Namun,
karakteristik PPOK dan asma sebenarnya sangat berbeda:
Asma dimulai sejak usia muda, sedangkan PPOK sebagian besar dimulai pada usia di atas
40 tahun.
Merokok adalah faktor penyebab PPOK, sedangkan asma tidak.
Asma tidak memiliki gejala produksi dahak (lendir) yang meningkat seperti pada PPOK.
Asma sebagian besar tetap stabil sepanjang hidup, dengan gejala bervariasi. PPOK
cenderung memburuk dengan gejala persisten.

Gejala Penyakit (http://majalahkesehatan.com/category/kesehatan-umum-gigi/gejala-penyakit/), THT dan Paru


(http://majalahkesehatan.com/category/kesehatan-umum-gigi/tht/)

bronkitis (http://majalahkesehatan.com/tag/bronkitis/), emfisema (http://majalahkesehatan.com/tag/emfisema/), merokok


(http://majalahkesehatan.com/tag/merokok/), paru (http://majalahkesehatan.com/tag/paru/), ppok
(http://majalahkesehatan.com/tag/ppok/)

 (HTTP://TWITTER.COM/INTENT/TWEET?STATUS=PPOK: PENYAKIT MEMATIKAN AKIBAT


ROKOK+»+HTTP://TINYURL.COM/L3OZJ8V) 
(HTTP://WWW.FACEBOOK.COM/SHARER/SHARER.PHP?
U=HTTP://MAJALAHKESEHATAN.COM/PPOK-PENYAKIT-MEMATIKAN-AKIBAT-
ROKOK/&T=PPOK: PENYAKIT MEMATIKAN AKIBAT ROKOK) 
(HTTPS://PLUS.GOOGLE.COM/SHARE?URL=HTTP://MAJALAHKESEHATAN.COM/PPOK-
PENYAKIT-MEMATIKAN-AKIBAT-ROKOK/) 
(HTTP://PINTEREST.COM/PIN/CREATE/BUTTON/?
URL=HTTP://MAJALAHKESEHATAN.COM/PPOK-PENYAKIT-MEMATIKAN-AKIBAT-ROKOK/) 
(HTTP://WWW.ADDTOANY.COM/EMAIL?LINKURL=HTTP://MAJALAHKESEHATAN.COM/PPOK-
PENYAKIT-MEMATIKAN-AKIBAT-ROKOK/&LINKNAME=PPOK: PENYAKIT MEMATIKAN AKIBAT
ROKOK) 
(HTTP://WWW.ADDTOANY.COM/SHARE_SAVE#URL=HTTP://MAJALAHKESEHATAN.COM/PPOK-
PENYAKIT-MEMATIKAN-AKIBAT-ROKOK/&LINKNAME=PPOK: PENYAKIT MEMATIKAN AKIBAT
ROKOK)

Artikel/Konsultasi Terkait
Ayah yang Merokok, Anaknya yang Menanggung Asma
(http://majalahkesehatan.com/ayah-yang-merokok-anaknya-yang-menanggung-asma/)
Penanggulangan Batuk Bronchitis pada Anak2
(http://majalahkesehatan.com/penanggulangan-batuk-bronchitis-pada-anak2/)
Pneumonia: Radang pada Jaringan Paru (http://majalahkesehatan.com/pneumonia-radang-
pada-jaringan-paru/)
Merokok Menyebabkan Penuaan Dini (http://majalahkesehatan.com/merokok-
menyebabkan-penuaan-dini/)
Anak Saya Sakit Paru (http://majalahkesehatan.com/anak-saya-sakit-paru/)
9 Tips Mengatasi Varises (http://majalahkesehatan.com/9-tips-mengatasi-varises/)
7 Langkah Mencegah Ulkus Kaki Diabetik (http://majalahkesehatan.com/7-langkah-
mencegah-ulkus-kaki-diabetik/)
Ketik pencarian

Arsip Artikel

Pilih Bulan

  Berlangganan   Download

Anda mungkin juga menyukai