Definisi
• Efusi pleura adalah penumpukan cairan dalam rongga pleura
yang terletak diantara permukaan visceral dan parietal yang
melebihi batas normal.
• Secara normal, ruang pleural mengandung sejumblah cairan(5-
15 ml) berfungsi sebagai pelumas yang memungkinkan
permukan pleural bergerak tanpa adanya friksi.
• Hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan produksi cairan
ataupun berkurangnya absobsi.
• Proses penyakit primer jarang terjadi tetapi biasanya
merupakan penyakit sekunder terhandap penyakit lain
Etiologi
• Hambatan resorbsi cairan dari rongga pleura, karena
adanya bendungan seperti pada dekompensasi kordis,
penyakit ginjal, tumor mediastinum.
• Pembentukan cairan yang berlebihan, karena radang
(tuberculosis, pneumonia, virus). Di indonesia 80%
karena tuberculosis.
• Kelebihan cairan rongga pleura dapat terkumpul pada
proses penyakit neoplastik, tromboembolik,
kardiovaskuler, dan infeksi
•Kelebihan cairan rongga pleura dapat terkumpul pada
proses penyakit neoplastik, tromboembolik, kardiovaskuler,
dan infeksi. Ini di sebabkan oleh:
- Peningkatan tekanan kapiler subpleural atau limfatik
- penurunan tekanan osmotic koloid darah
- peningkatan tekanan negative intrapleural
- Emboli paru
Patofisiologi
• Parapneumonia
• Emboli paru
• TBC
• Pankreatitis
• Trauma
• Penyakit pleura yang diinduksi o/obat
Tanda dan gejala
• Adanya timbunan cairan mengakibatkan perasaan sakit karena
pergesekan. Bila cairan banyak, penderita akan sesak napas.
Pada anak masalah pernapasan adalah hal yang paling sering di
keluhkan.
• Apabila dengan penyebab berupa pnemonia maka gejala yang
muncul adalah batuk, demam, sesak nafas, menggigil. Apabila
penyebab bukan pnemonia, maka gejala pada anak mungkin
tidak di temukan sampai efusi yang timbul telah mencukupi
untuk menimbulkan gejala sesak nafas atu kesulitan bernafas.
• Pemeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan
berlainan, karena cairan akan berpindah tempat.
• Bagian yang sakit akan kurang mengikuti gerak napas, fremitus
melemah (raba dan vocal), pada perkusi didapati daerah pekak,
dalam keadaan duduk permukaan cairan membentuk garis
melengkung (garis Ellis Damoiseu)
• Didapati segitiga Garland yaitu daerah yang pada perkusi
redup, timpani dibagian atas dari Ellis Domiseu.
• Segitiga Grocco- Rochfus, yaitu daerah pekak karena cairan
mendorong mediastinum ke sisi lain, pada auskultasi daerah ini
didapati vesikuler melemah dengan ronki.
• Pada permulaan dan akhir penyakit terdengar krepitasi pleura.
Pemeriksaan Diagnostik
1. Foto Toraks
2. CT Scan Toraks
3. USG Toraks
4. Analisis Cairan Pleura dan Kultur
1. Foto Toraks