Anda di halaman 1dari 45

EFUSI PLEURA

MUHAMMAD FAJRIN
Efusi Pleura

Defenisi :
Terbentuknya cairan dalam rongga
pleura lebih dari normal

Cairan pleura
Normal cairan pleura < 20 ML
Fungsi cairan untuk lubrikasi
Cairan dibentuk dari pleura parietal dan di
absorbsi di pleura parietal melalui sistm
limp untuk pleura viseral tebal
Pembentukan cairan 0,01 ml/kg/jam
dimana 25 x lebih kecil dr kemampuan
absorbsi sist limp
Capasitas sistim limp menyerab 0,25
ml/kg/ jam
Pergerakan cairan antara kapiler pleura dan rongga pleura
menurut hkm starling

Q = Lp . A. q (Pcap Pple) (Ocap Ople)

Q; pergerakan cairan

Lp; koefisien filtrasi


A; luas pembuluh darah
q; kemampuan membran untuk di lewati Tetap

P cap; tek hidrostatik kapiler


P ple; tek hidrostatik pleura
O cap; tek onkotik kapiler Dapat berobah
O cap; tek onkotik pleura
Mek pemb cairan pleura normal

Ple parietal Cavum pleura Ple visceral

Tek hidro

+ 30 -5 24

35 29

6 0

29 29

+ 34 +5 + 34

Tek onko
Patogenesis efusi pleura
1.Pembentukan meningkat
Peningkatan tek intravaskuler pleura ( hidrostatik meningkat )

Gagal jantung
Peningkatan cairan di intersisial paru

Udem paru
Peningkatan cairan di peritoneum

Acites
Peningkatan permeabilitas vaskuler

Proses peradangan, keganasan


Peningkatan protein intra pleura
Patogenesis efusi pleura
1.Pembentukan meningkat
Penurunan tekanan intra pleura
Atelektasis
Penurunan tekanan koloid osmotik vaskuler
Hipoalbuminemia
Ruptur ductus torasikus
Chylothorax
Ruptur pembuluh darah
Hemothorax
Patogenesis efusi pleura

2. Penurunan kemampuan absorbsi


Obstruksi sist limp pleura parietal
Penekanan oleh masa tumor
Peningkatan tekanan intravaskuler
Gagal jantung
3. Gabungan no 2 dg no 3
Contohnya pada kasus
Gagal jantung
Tumor paru
ETIOLOGI EFUSI PLEURA
INFEKSI
TUBERKULOSIS
NON TUBERKULOSIS
Pneumonia ( para pneumonia efusi )
Jamur
Parasit
Virus
NON INFEKSI
Hipoproteinemia
Neoplasma
Kelainan sirkulasi/ gagal jantung
Emboli paru
Atelektasis
TRAUMATIK ( HEMOTORAX )
Macam-macam bentuk cairan pleura;
A. Exudat
B. Transudat
C. Darah ( hematotorak )
D. Pus ( empiema )
E. Xilotorak
Macam-macam sifat cairan pleura
A. EKSUDAT:
Peningkatan permeabilitas vaskuler sehingga akan terjadi perem
besan cairan dan protein ke pleura
Infeksi TB
Infeksi NON TB ( pneumonia, jamur, virus )
Keganasan ( Primer , Metastase)
Macam-macam sifat cairan pleura

B. TRANSUDAT :
Perembesan cairan yg tidak/sedikit disertai
perembesan protein
Mekanisme ada 3
Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler
Penurunan tekanan koloid osmotik kapiler
Penurunan tekanan intra pleura
Terbentuknya cairan bisa ok satu atau lebih mekanisme ini
etiologi
Gagal jantung
Sirosis hepatis Asites
Atelektasis
Sindrome nefrotik
Meigs syndrome
Keganasan efek secara tidaklangsung oleh proses keganasan
seperti hipoalbumin
Perbedaan eksudat dg transudat

Eksudat Transudat
Rivalta (+) (-)
Protein > 3 gr/ dl < 3 gr/ dl
Kriteria light (+) (-)

Kriteria light
LDH cairan pleura/ LDH serum > 0,6
LDH cairan pleura / LDH serum > 2/3
protein pleura / serum > 0,5
Diagnosis
1. Anamnesis
2. PF
3. RO
4. Lab / Analisa cairan pleura
5. Proof punksi ( pembuktian dengan melakukan
injeksi pada lokasi yg di curigai )
6. Sitologi cairan pleura
7. Biopsi pleura
1. GAMBARAN KLINIK/ ANAMNESIS
Demam +/-
Rasa penuh/tak enak didada / nyeri +/-
Batuk-batuk
Sesak nafas
Posisi tidur lebih enak miring ke arah yg sakit

Gej klinis efusi pleura tergantung jumlah


cairan
Gejala klinis tergantung penyakit dasarnya
2. PEMERIKSAAN FISIS :

Kelainan (+) bila cairan > 500 cc,


Inspeksi,
Statis tampak lebih cembung
Dinamis gerakan tertinggal
Palpasi,
Fremitus, menurun
Perkusi,
Redup - pekak
Auskultasi
Suara nafas hilang
3. RADIOLOGIS
Ro PA

RADIOLOGIS PA
Terlihat bila cairan > 300 cc
Sudut kosto preniku tumpul 100 cc
Tampak garis Ellis Damoiseau
Pendorongan kearah yg sehat
perselubungan homogen dmn lateral
lebih tinggi dari medial
Sela iga melebar
Radiologis

Apabila hasil RO PA meragukan terhadap


cairan
o CT-Scan
untuk cairan sedikit 50 cc
o lateral dekubitus kanan/ kiri
Prinsipnya cairan akan berpindah
ke tempat yg lebih rendah
4. ANALISA CAIRAN PLEURA

RIVALTA : +/-
PROTEIN : GR / 100 ML
LEUKOSIT : / mm 3
GLUKOSA : MG / 100
ADA : U/L
DIFF. COUNT :
PMN : %
MN : %
BTA :+/-
Amilase
Rivalta ; Exudat (+)
Transudat (-)

PROTEIN
Exudat Protein > 3 gr/ dl
Transudat protein < 3 gr / dl

LEUKOSIT
Transudat < 1000/mm3
Exudat > 1000/mm3
GLUKOSA
< 30 MG / 100 CC :
PLEURITIS RHEUMATOID
< 60 MG / 100 CC :
TB
KEGANASAN
PENURUNAN KADAR GLUKOSA KARENA
GLIKOSIS EKSTRA SELULER
GANGGUAN DIFUSI KARENA KERUSAKAN
PLEURA
ADA
Enzim katalase adenosin inosine
> 70 u/l spesifik TB

Diffcount
pmn > akut
mn > kronis
AMILASE
Exudat ( pankreatitis, keganasan, ruptur esofagus )
PENATALAKSANAAN:
1. Obati penyakit dasar
2.Punksi pleura:

INDIKASI
Diagnostik
Paliatif ( mengurangi gejala; sesak nafas
)
Cairan produktif

3.Punksi pleura dapat di lakukan;


WSD atau mini WSD
7/21/2017 24

POINT OF ENTRY
(First)

Standard:
Mid Axillar Line
ICS 5, 6, 7 for
Pleural Effusion
7/21/2017 25
7/21/2017 26
7/21/2017 27
Penatalaksanaan pleurodesis

Obat-obatan
Antibiotik ( tetrasiklin 1500mg, doxycycline 500mg )
Talk slurry 400 mg/kg, talk 10 gr/ 250 ml
Anti kanker ( bleomycin 60 mg )
Betadin, darah
Efek samping
Nyeri
Efusi pleura lokulated

Shunt - pleuroperitonium
C. EMPIEMA

Defenisi ;
Adanya pus dalam rongga pleura
kultur bakteri (+)
WBC > 15000/mm3
protein > 3 gr/dl
Gejala klinis
Demam tinggi, nyeri dada karena gesekan pleura parietal
dg viseral pada keadaan pus masih sedikit

Batuk-batuk dengan sputum banyak dan jika telah terjadi


vistel bronkopleura sputum akan bercapur dg pus.
Gambaran radiologis akan tampak air fluid level dan di
kenal dengan piopneumotorak

Gejala sama dengan efusi pleura

Etiologinya sering di sebabkan aspirasi dari bakteri


penderita gigi berlobang ( abses ) atau abses paru
Piopneumotorak
Patofisiologi
Cairan steril
WSD (-)
Stad exudtiva
( para pneumonia efusi)

Fibrin (+)
WSD (+)
Std fibropurulen Ph & glukosa ( )
LDH ( )

Std organissi Empiema nesesitasis


Fistulo bronkopleura
Fase eksudatif
Permulaan dimana cairan steril dan encer
Sel leukosit pmn masih sedikit dan ph normal
Fase fibropurulen
Cairan sudah pus, bakteri (+)
Ph dan glukosa rendah LDH meningkat
Fase organisasi
Pus tambah kental peel
Komplikasi jika tidak di pasang WSD ;
Pus akan keluar sendiri melalui dinding dada di sebut dg Empiema
nesesitasis
Fistulo bronkopleura
ETIOLOGI
Etiologinya sering di sebabkan aspirasi dari bakteri penderita
gigi berlobang ( abses ) atau abses paru

Infeksi paru
Pneumonia, Tuberkulosis, abses
Bedah torax
Trauma
Esofagus perforasi
Spontan pneumotorak
Torakosentesis
Subdiapragma infeksi
Septisemia
Gigi berlobang dan abses paru sering sebagai sumber
penyebab bakteri anaerob
PENATALAKSANAAN

Anti biotik sesuai dengan etiologi / kultur


Anaerob drug of choice adalah metronidazole 3-4x
500mg
Prinsip tidak boleh ada pus di rongga pleura
Pemasangan WSD/ torax tube
Bilasan betadine
Kapan wsd di lepaskan
Operasi
Dekortikasi
Fistulorapi
D. CHYLOTHORAK
Defenisi; terdapatnya cairan limfe ( chyle) di
pleura ok robeknya duc torasikus
Sifat;
Bakteriostatik
Tidak mengiritasi
Opalesen milky
Tidak berbau busuk
Komposisi
Kolesterol
Kilomikron
Trigliserida
limfosit
Gejala klinis
Tergantung penyakit dasar
Gejala dari efusi pleura ( sesak nafas terutama
waktu aktivitas dan perubahan posisi tidur, dada
bagian yang sakit terasa penuh )
Cahexia kerena kehilangan banyak lemak,
kolesterol dll
Produksi cairan meningkat setelah makan yang
berlemak
CHYLE
Duk Torasikus

LEMAK
(KILOMIKRON)
2 10 x

1500 2500 ml / hari

CYSTERNA CHYLI
(RETRO PERIT
Lumbal 2
Etiologi
Invasi tumor ganas
limpoma
Trauma
Idiopatik
Kongenital
Pseudochylothorax/ chyliform
Pseudo/chyliform adalah efusi pleura
menyerupai susu dan mengandung tinggi lipid
tapi bukan di sebabkan oleh kerusakan duct
torasikus.
Patogenesisnya tidak di ketahui tapi sering
ditemukan pada efusi pleura lama rata2 5 tahun
Gejala klinis asimtomatik
Radiologis tampak penebalan dan kalsifikasi
pleura
EMPIEMA CHYLOUS CHYLOFORM

PUTAR mengendap (-) (-)

ETIL ETER KERUH JERNIH JERNIH

CHOLESTEROL < 20 MG / DL 20 250 MG/ DL 20 300 MG/DL


KRISTAL (-) (-) (+)
KOLESTEROL
TRIGLISERIDA < 50 MG / DL > 110 MG / DL < 50 MG / DL

KILOMIKRON (-) (+) (-)


Penatalaksanaan
WSD
Untuk tujuan pleurodesis
Kerugian banyak kehilangan lemak,protein,
elektrolit dan limposit sehingga akan terjadi
malnutrisi
Diet rendah lemak
Shunt pleuro peritonium
Torakotomi
Terapeutik ; reseksi masa tumor
Simtomatik ; ligasi duct torasikus
Diagnostik ; PA
Sitostatika/ radiasi
E. HEMATOTORAK
Darah dalam rongga pleura
Gejala klinis
Sama dengan efusi pleura + penyakit dasar
Lab; anemia
Etiologi
Traumatik, iatrogenik, neoplasma

Diagnosis
Etiologi (+)
Ro torak; efusi pleura
cairan pleura; darah, Ht > Ht perifer
Pengobatan
Penyakit dasar
WSD
Torakotomi

Perdarahan > 200 ml/ jam


Perdarahan tak berhenti 4-6 jam
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai