Anda di halaman 1dari 46

Tutorial

Congestive
Heart Failure

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam


Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi
FK Usakti
2017
SITI NURJANAH
(030.13.246)
CONGESTIVE HEART
FAILURE

Gejala gagal jantung

Retensi cairan

Tanda objektif kelainan struktur


atau fungsi jantung
Laporan Kasus
Identitas Pasien

 Nama : Ny. Iim Rohimah

 Umur : 32 tahun

 Jenis Kelamin : perempuan

 Alamat : Jalan setia 1-L No. 5, RT/RW


004/010, Jaticempaka Pondok
Gede

 Agama : Islam

 Suku Bangsa : Jawa

 Status Perkawinan : Sudah menikah

 Pendidikan : Tamat SMA

 Pekerjaan : Karyawati Swasta


Anamnesa

Keluhan •Sesak napas sejak ±


Utama 1 minggu SMRS

Keluhan •lemas, mual, sakit


kepala dan bengkak
Tambahan pada kedua kaki
Riwayat Penyakit Sekarang

Sesak Nafas 1 Lemas nyeri Bengkak Kedua


Minggu SMRS kepala, mual Tungkai
• Memberat saat • 2 hari SMRS • 1 minggu SMRS
aktivitas
• Berkurang saat istirahat
• Sesak saat malam hari
• Butuh 2 bantal untuk
tidur
• Tidak ada bunyi “ngik”

Tidak ada keluhan: Demam , batuk berdahak, muntah, diare. BAK &
BAB normal
Riwayat Penyakit Dahulu

Sesak hilang timbul sejak 1 bulan yang lalu.


Hipertensi (+) sejak juli 2016
Riwayat penyakit jantung (+) 1 tahun yang lalu

Asma (-), paru (-), maag (-), DM (-), Riw. Gg


fungsi ginjal & hepar (-).
Riwayat Keluarga

Riw.
Riw. PJK (-)
Hipertensi (-)
Riwayat Kebiasaan

Makanan Tidak pernah


Berlemak berolahraga

Obat terlarang (-),


alokohol (-)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum

 Kesan sakit : Tampak sakit sedang

 Sikap : Kooperatif

 Status Gizi :

 BB : 48 kg

 TB : 155 cm

 BMI : 20 = Gizi Baik

Tanda Vital

 Tekanan Darah : 160/80 mmHg

 Nadi : 90 kali/menit

 Pernapasan : 36 x/menit

 Suhu : 360C
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis
Mulut :
Kesadaran
Bibir : bentuk normal
GCS : E4M6V5 = 15 ( Compos Mentis )
simetris, mukosa warna merah muda
Kulit : Warna kuning langsat,
basah, tidak pucat, tidak sianosis
tidak ikterik maupun sianosis
Kepala : Bentuk normal,
Gigi dan gusi : gigi geligi lengkap, oral hygine baik.
normocephali
Lidah : bentuk normal, simetris
rambut hitam distribusi merata.
tidak ada deviasi,
Mata : Konjungtiva anemis (-)/(-)
permukaan tidak kotor,
sclera ikterik (-)/(-)
tepi tidak hiperemis
pupil bulat isokhor 3mm / 3mm,
Uvula : letak di tengah, tidak tremor,
reflex cahaya (+)/(+)
tidak hiperemis, tidak membesar
reflex cahaya tak langsung (+)/(+)
Faring : tidak hiperemis
oedema palpebra (-)/(-)
Tonsil : T1 / T1 tenang
Leher : Pembesaran KGB (-),
Telinga : Normotia, secret (-)/(-), darah (-)/(-)
JVP 5 ± 4 cmH20,

Hidung : Bentuk normal, tidak ada deviasi distensi vena jugularis dextra (+),

septum, darah (-)/(-), pernapasan trakea di tengah

cuping hidung (-) kelenjar tiroid tidak teraba


Pemeriksaan Fisik
Paru

Inspeksi :Bentuk normal,


Abdomen
gerakan napas simetris,
Inspeksi :Bentuk normal, tidak ada kelainan kulit
tidak ada retraksi sela iga
Auskultasi : Bising usus (+) 2x/menit
Palpasi : Vocal fremitus simteris di kedua
lapang paru Perkusi :Timpani di seluruh region abdomen,
Shifting dullness (-)
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Palpasi :Supel (+), Tidak teraba pembesaran
Auskultasi : Suara napas vesikuler (+)/(+), organ, Nyeri tekan (-), ballottement (-

wheezing (-)/(-), ronchi (+)/(+) )/(-)


Ekstremitas
Jantung
Atas :Simetris, kuku sianosis (-), akral hangat
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat CRT < 2 detik, pitteing oedem (-)/(-)
Bawah : Simetris, kuku sianosis (-), akralhangat,
CRT < 2 detik, Pitting oedem (+)/(+).
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 6

garis midclavicula sinistra


Pemeriksaan Laboratorium

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai normal Interpretasi

Hematologi

Leukosit 10.800 5.000 – 10.000/uL Meningkat

Hemoglobin 12.1 13 – 17.5 g/dL Dbn

25 Hematrokit 37.3 40 – 54 % Dbn

Septembe Trombosit 394 150 – 400 ribu/uL Dbn


r 2017 Kimia Klinik

Troponin 1 0.01 ˂0.02 mg/dL Dbn

Diabetes

GDS 86 60 – 110 mg/dL Dbn

Elektrolit

Natrium (Na) 138 135 – 145 mmol/L Dbn

Kalium (K) 3,7 3.5 – 5.0 mmol/L Dbn

Clorida (Cl) 99 94 – 111 mmol/L Dbn


Pemeriksaan EKG
26 September
2017
Intepretasi EKG
Interpretasi
Komponen
26 september

Irama Sinus takikardi

Heart Rate 107 x/menit

Regularitas Regular

Aksis Normal

Interval PR (0.12-0.20) 0.14 ms

Gelombang P >0.11 ms lead II

Komplek QRS (0.04-0.12) 0.08 ms

Q Patologis / Gelombang QS (-)


Kesan :
ST elevasi (-)  Iskemik miokard
ST depresi (-)  Hipertrofi ventrikel kiri
T depresi V2,V3, V4, V5, V6
 Hipertrofi atrium kiri
PEMERIKSAAN THORAK PA
Deskripsi Foto Thorak PA
 Musculoskeletal
- Trakea berada di Midline
 COR
- CTR > 50%
- Pinggang jantung menghilang
- Apeks tertanam
 Pulmo
- Corakan bronkhovaskular
normal
- Kranialisasi (-)
- Sinus kostofrenikus tajam kanan
kiri
- Diafragma baik berpotongan
pada iga 6

Kesan : Kardiomegali tanpa


bendungan paru
RESUME
 keluhan sesak napas sejak ± 1 minggu SMRS. seperti tertimpa beban berat dan
semakin lama semakin memberat. timbul mendadak terutama jika pasien berjalan
dan beraktivitas,berkurang jika pasien beristirahat. Sesak juga dirasakan pasien
pada malam hari. Pasien lebih nyaman tidur dengan 2-3 bantal agar tidak merasa
sesak.

 Keluhan lain yang dirasakan pasien adalah lemas, nyeri kepala, mual yang
dirasakan 2 hari SMRS, dan pasien juga mengeluh bengkak pada kedua tungkai
sejak 1 minggu SMRS.

 Pasien memiliki riwayat gagal jantung dan hipertensi

 Pasien mengaku suka mengkonsumsi makanan yang berlemak seperti makanan


yang mengandung santan, jeroan dan goreng-gorengan. Tidak pernah
berolahraga.

 Pada pemeriksaan fisik diapatkan : Tekanan Darah 160/80 ; Pernapasan 36 x/menit.


Status generalis didapatkan pada pemeriksaan leher JVP 5 ± 4 cmH20, distensi
vena jugularis dextra (+), pada pemeriksaan toraks batas jantung kiri di ICS 6 dua
jari lateral garis Mid klavikularis kiri. Pada pemeriksaan ekstremitas didapatan Pitting
Oedem pada kedua tungkai pasien.

 Pemeriksaan penunjang EKG didapatkan kesan Iskemik miokard, hipertrofi atrium


kiri dan Hipertrofi Ventrikel Kiri. Pada pemeriksaan Rontgen Toraks didapatkan
gambaran karidomegali tanpa bendungan paru kiri. Pada pemeriksaan
REFERAT
Congestif Heart
Failure
ANATOMI JANTUNG
FISIOLOGI JANTUNG

• Tekanan dinding ventrikel pada akhir fase


Preload diastole
• End Dyastolic Volume

• tahanan yang harus dilawan oleh ventrikel saat


menjalankan fungsinya untuk mengosongkan
Afterload ventrikel
• End Systolic Volume

• usaha miokardium untuk menyesuaikan keadaan


Kontraktilitas • reaksi kimia maupun reaksi neruohormaonal
Definisi
Gagal • sindroma klinis yang ditandai
oleh : sesak nafas , fatik yang
jantung disebabkan oleh kelainan
(heart struktur & fungsi jantung.

failure)

• kelainan fungsi jantung, dimana


Gagal jantung tidak mampu
memompa darah untuk
jantung memenuhi kebutuhan
kongestif metabolisme jaringan, dan
adanya tanda-tanda retensi
cairan
Epidemiologi

 Di dunia: 20 juta jiwa

 American Heart Association : 4,7 juta jiwa


Amerika Serikat (AS), Pria > wanita

 Indonesia: pernah didiagnosis dokter di


Indonesia sebesar 0,13 %, dan berdasarkan
diagnosis dokter atau gejala sebesar 0,3 %
Klasifikasi

• Timbul sesak nafas secara cepat(<24


jam) akibat kelainan fungsi jantung,
Gagal gangguan fungsi sistolik atau diastolik
atau irama jantung atau kelebihan
Jantung beban awal (preload), beban akhir
(afterload). Atau kontraktilitas. Keadaan
Akut: ini akan mengancam jiwa bila tidak
ditangani dengan cepat

Gagal • sindrom klinis yang kompleks akibat


kelainan struktural atau fungsional
Jantung yang mengganggu kemmpuan
pompa jantung atau mengganggu
kronik: pengisian jantung.
Klasifikasi
AHA- Stadium A: memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi
gagal jantung. Tidak terdapat gangguan struktural atau
Kelainan dungsional jantung, tidak terdapat tanda atau gejala.
struktural
jantung Stadium B: telah terbentuk penyakit struktur jantung yang
berhubungan dengan perkemabangan gagal jantung,
tidak terdapat tanda atau gejala.

Stadium C: gagal jantung yang simtomatik berhubungan


dengan penyakit struktural jantung yang mendasari.

Stadium D: penyakit jantung struktural lanjut serta gejala


gagal jantung yang sangat bermakna saat istirahat
walaupun sudah mendapat terapi medis maksimal
(refrakter).
Klasifikasi
NYHA- Kelas I: tidak terdapat batasan dalam melakukan aktivitas
fisik. Aktivitas fisik sehari-hari tidak menimbulkan keleahan,
Kapasitas palpitasi atau sesak nafas.
fungsional
Kelas II: terdapat batasan aktivitas ringan. Tidak terdapat
keluhan saat istirahat, namun aktivitas fisik sehari-hari
menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas.

Kelas III: terdapat batasan aktivitas bermakna. Tidak


terdapay keluhan saat istirahat, tetapi aktivitas fisik ringan
menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas.

Kelas IV: tidak dapat melakukan aktivitas fisik tanpa


keluhan. Terdapat gejala saat istirahat. Keluhan meningkat
saat melakukan aktivitas.
Etiologi
Etiologi
Heart failure with preserved ejection fraction (HFpEF)

Hipertrofi patologis Kardiomiopati restriktif


• Primer (kardiomiopati • Penyakit infltratif
hipertrofi) (amioloidosis, sarkoidosis)
• Sekunder (hipertensi) • Storage disease
(hemokromatosis)
Penuaan (aging) Kelainan endomiokardial
Fibrosis jantung
Penyakit Jantung
Pulmonal
• Kor pulmonal
• Penyakit kardiovaskular
pulmonal
Faktor Resiko
Faktor risiko major
Usia, pria, hipertensi, hipertrofi ventrikel kiri, MI, penyakit jantung katup,
obesitas, diabetes
Faktor risiko minor
Merokok, dislipidemia, chronic kidney disease (CKD), albuminuria, sleep-
disorder breathing, anemia, peningkatan denyut jantung, gaya hidup, sosial
ekonomi rendah, stress psikologik
Immune-mediated
Kardiomiopati peripartum, hipersensitivitas.

Infeksi

Virus, parasit (Changas disease), bacterial


Risiko toxic precipitant
Kemoterapi, targeted cancer theraphy, kokain, NSAID, tiazolidindion, alcohol

Genetik
SNP (α2CDel322-325, β1Arg389 ), riwayat penyakit keluarga, penyakit jantung
kongenital.
Prediktor risiko mofologi
Asimtomatik dilatasi ventrikel sinistra
Patofisiologi

Gangguan
kontraktilitas Peningkatan
jantung = Systolic Afterload
Dysfunction

Gangguan dalam
pengisian ventrikel
= Diastolic
Dysfuntion
Mekanisme Kompensasi Jantung

1. Mekanisme
Frank-Starling

2. Neurohormonal

3. Hipertrofi &
Remodelling
Ventrikel
Gejala dan tanda klinik
Kriteria diagnosis Framingham
Kriteria Mayor Kriteria Minor
Peningkatan TVJ Edem tungkai bilateral
Orthopnoea atau PND Batuk malam hari
Gallop S3 Sesak saat aktivitas
Edema Paru Hepatomegaly
Cardiomegaly Efusi pleura
CVP >1 mmHg Takikardia
Disfungsi Ventrikel echo
Penurunan berat badan >4,5 Kg
Ronki basah

Diagnosis CHF ditegakkan bila terdapat 2 kriteria


mayor atau 1 kriteria ditambah 2 kriteria minor.
Pemeriksaan Penunjang

EKG Foto thoraks AGD

Laboratorium Ekokardiografi
Diagnosis Banding
Tatalaksana
Gagal Jantung dengan Hipertensi dan Reduced EF

Diuretik ACE I

Beta
ARB
Blocker

CCB
Rekomendasi Obat Diuretik
Rekomendasi Obat
Anti Hipertensi
Komplikasi

Angina dan
Cachexia
Aritmia serangan
jantung
jantung

Sudden Cardiac
Depresi
death. arrest

Kongesti paru Tromboemboli


Prognosis

 Sedangkan prognosis pada penderita gagal jantung yang


mendapat terapi yaitu: (2)

 Kelas NYHA I : mortalitas 5 tahun 10-20%

 Kelas NYHA II : mortalitas 5 tahun 10-20%

 Kelas NYHA III : mortalitas 5 tahun 50-70%

 Kelas NYHA IV : mortalitas 5 tahun 70-90%


DAFTAR PUSTAKA Available at :
depkes.go.id/downloads/riskesdas2013/Hasil%20
1. Nurdjanah S. Buku ajar ilmu penyakit dalam FK UI. Riskesdas%202013.pdf. Accessed May 17,2014
2006; ed IV
9. Batrum C. Real Time Ultrasound A Manual for
2. Hauser K, Longo B, Jameson F. Harrison’s principle Physicians and Technical Personell. Ed II. W.B.
of internal medicine.2005; ed XVI Saunders Co. 1987

3. Yancy CW, Jessup M, Bozkurt B, Butler J, Casey 10.Grady KL, Dracus K, Kennedy G, at al. Team
DE, Drazner MH. 2013 ACCF/AHA Guideline for management of patients with heart failure. A
the Management of Heart Failure: A Report of statement for healthcare professionals from The
the American College of Cardiology Foundation/ Cardiovascular Nursing Councils of The American
American Heart Association Task Force on Heart Assiciation Circulation 2000
Practice Guidelines.2013
11.Yelle D, Chaudhry S. Heart Failure.In: Mc Master
4. Panggabean MM. Gagal Jantung. In: Buku Ajar Pathophysiology Review. Available at:
Ilmu Penyakit Dalam. 5 edition. Jakarta: Interna
th http://www.pathophys.org/heartfailure/
Publishing;2009: 1583-5
12.Arrol B, Doughty R, Andersen V. Clinical Review:
5. Mansjoer A. dkk. (Eds). Kapita Selekta Investigation and management of congestive
Kedokteran. 3 edition. Volume 1. Jakarta:
rd heart failure. BMJ 2010;364:190-5
Media Aesculapius. 2001
13.Manurung D. Gagal Jantung Akut. In: Buku Ajar
6. Tandera M.The epidemiology of heart failure. Ilmu Penyakit Dalam. 5th edition. Jakarta: Interna
JRAAS 2004;5suppl1:1-6. Publishing;2009: 1586-95

7. Bui AL, Horwich TB, Fonarrow GC. Epidemiology 14.Figueroa MS, Peters JI. Congestif Heart Failure :
and risk profile of heart failure. Nat Rev Cardiol Diagnosis, Pathophysiology, Theraphy, and
2011;8:30-41 Implications for Respiratory Care. Resp Care
2006;51:403-12
8. Badan Penelitian dan Pengembangan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai