Anda di halaman 1dari 27

Stunting

• didefinisikan sebagai persentase anak mulai usia 0 hingga 59


bulan yang tinggi badannya dengan presentasi <-2 SD untuk
sedang dan <-3 SD deviasi untuk stunting yang parah dari
median Standar Pertumbuhan Anak WHO 2006 (UNICEF
2013) .
• Stunting pada anak usia dini menunjukkan tanda dari
kekurangan gizi kronik
• Sosioekonomi yang rendah dan hygine yang buruk dikaitkan dengan
stunting
• Pada tahun 2012 di negara berkembang ± 33% penduduk yang tinggal
di pemukiman kumuh.
• Pada tahun 2030 populasi daerah kumuh akan diperkirakan mencapai
dua miliar orang (United Nation 2012)
• Di negara berkembang setiap hari lebih dari 100.000 orang pindah ke
permukiman kumuh.
• Hampir 1,5 miliar orang saat ini tinggal dikota yang daerahnya kumuh
tanpa memadai akses perawatan kesehatan, air bersih dan sanitasi yang
baik(BRC 2012).
• Bukti menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal di daerah kumuh
lebih cenderung menderita kekurangan gizi, termasuk
stunting.(Awasthi 2003; Ghosh 2004; Haddad 1999; Hussain 1999;
Menon 2001; Pryer 2002; Ruel 1999; Unger 2013)
• Prevalensi stunting: meningkat sangat cepat antara usia 12 hingga 24
bulan (40% hingga 54%), terus meningkat sampai usia 36 bulan
(58%), dan kemudian tetap stabil sampai 5 tahun (55%) (Bhutta 2013)
Kerugian dalam pertumbuhan linear tidak pulih, dan mengejar
pertumbuhan nanti di masa kanak-kanak adalah minimal. (Victora,
2010)
• Jangka panjang mempengaruhi ukuran dewasa
• kemampuan intelektual
• prestasi sekolah yang buruk
• Produktivitas ekonomi dan kemampuan reproduksi yang kurang
• Meningkatkan risiko gangguan metabolisme dan penyakit
kardiovaskular
• Kemiskinan
• In-utero insults
• Asupan makanan yang tidak memadai
• Penyakit menular yang tinggi
• Lingkungan yang terkontaminasi
• enteropati trofik (?)
Halaman 37
• Prevalensi stunting: meningkat sangat cepat antara 12 sampai 24 bulan
(40% untuk 54%), terus meningkatkan sampai 36 bulan usia (58%), dan
kemudian tetap cukup stabil sampai lima tahun (55%) (Bhutta 2013)

• Keterlambatan dalam pertumbuhan linear tidak dapat dipulihkan, dan


pertumbuhan yang dikejar selama masa kanak-kanak itu minimal. (Victora,
2010)
• Jangka panjang mempengaruhi ukuran tubuh pada saat dewasa
• kemampuan intelektual
• Masalah dalam mencapai prestasi baik selama di sekolah.
• Produktivitas ekonomi dan kemampuan reproduksi yang kurang
• • Meningkatkan risiko gangguan metabolik dan penyakit kardiovaskular
1. Kemiskinan
2. In-utero insult Penurunan pertumbuhan
3. Asupan harian yang tidak linear (Growth Flatering) dan
adekuat atau buruknya peningkatan
Berat Badan
4. Kejadian penyakit menular yang
tinggi
5. Lingkungan yang terkontaminasi Biasanya terjadi pada 2 tahun
6. Penyakit enteropati Trophic pertama postnatal
akibat OAINS (?)

HAZ < -2 SD

Stunting
STUNTING PADA ANAK
INDONESIAN
Stunting Di Dunia
Prevalensi: perkiraan 40% pada 1990 berubah menjadi 26% 2011(.UNICEF, 2013)
Negara dengan Jumlah Stunting Tertinggi
• Studi SEANUTS
• Mengungkapkan bahwa Indonesia menderita beban ganda dari kekurangan
gizi
• Pertumbuhan anak Indonesia yang berada di bawah standar WHO
• Anak-anak yang usianya semakin tua, semakin terlihat perbedaannya.
• Masalah nutrisi utama di Indonesia adalah stunting dibandingkan dengan
“wasting” dan “thinness”.
• Stunting selalu berhubungan dengan kekayaan karena protein relatif mahal
harganya.
• Perlu ditekankan pada program 1000-hari-kehidupan pertama
• Nasional stunting prevalenc:e37, 2% (18.0%severely stuntingand
19.2%stunting)
• Prevalensi tertinggi anak laki-laki adalah pada usia 13 tahun (40.2%)
sementara anak perempuan pada usia 11 tahun (35.8%)
• 14 Propinsi memiliki masalah stunting berat (prevalence-:3390%) dan 15
Provinsi memiliki masalah stunting serius (prevalensi lebih dari 40%)
Penilaian Pertumbuhan Linier
Anak-Anak di Negara
Berpendapatan Rendah dan
Menengah (LMIC)
Jan M. Wit, John H. Himes , Stef van Buuren, Donna M. Denno, Parminder S. Suchdev
Pola pertumbuhan linier dalam LMICs

• Kesempatan untuk mencegah pertumbuhan linear berakhir pada usia 2 tahun

Enam fase pertumbuhan dibedakan


1. Kegagalan pertumbuhan intrauterin
2. Penurunan endapan HAZ 0-2 tahun
3. Pemulihan parsial 2-5 tahun
4. Pertumbuhan Pararel di masa kanak-kanak selanjutnya; penurunan pertumbuhan yang jelas
5. Percepatan pertumbuhan pubertas tertunda, durasinya panjang, terkait dengan kesulitan pemulihan
artificial dalam fase 4a dan lebih lanjut hampir mencapai 1 Skor-z
6. pencapaian tinggi dewasa

Cara terbaik untuk menganalisis pertumbuhan mungkin berbeda untuk berbagai periode umur
• Penyebab diduga terhambatnya pertumbuhan di dua tahun pertama

• Bisa disebabkan berbagai faktor dan dikaitkan dengan:

• Kemiskinan

• Jarak kelahiran yang dekat

• Kehamilan pada anak remaja

• In utero - insults

• Kurangnya ASI eksklusif

• Persediaan mnutrisi yang kurang

• Pemberian makanan pelengkap miskin praktek tidak memadai psikososial stimulasi besar beban penyakit diare infeksi lain

• EED (lingkungan enterik disfungsi)

• Poverty

• Short birth spacing Teenage pregnancy In-utero insults

• Lack of exclusive breastfeeding Food insecurity

• Poor complementary feeding practices Inadequate psychosocial stimulation Large burden of diarrheal disease Other infection

• EED(Environmental enteric dysfunction)

• EED: dihipotesiskan sebagai penyebab penting stunting

• Hal ini ditandai dengan usus Villi menumpulkan dan crypt hiperplasia mengarah malabsorpsi.

Anda mungkin juga menyukai