Anda di halaman 1dari 29

Epiglotitis Akut

Oleh :
Margaretha Ika Yukari Ujan (1108011002)

Pembimbing :
dr. Fransiska Tricia Da Lopez, Sp.THT-KL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA


CENDANA KUPANG
SMF THT - KL
RSUD T.C.HILERS MAUMERE
2017
Pendahuluan
Epiglotitis akut, atau supraglotitis atau laringitis supraglotik : adalah keadaan inflamasi akut pada
daerah supraglotis dari orofaring, yang meliputi inflamasi pada epiglotis, valekula, aritenoid, dan lipatan
ariepiglotika.

Adanya infeksi bakteri pada daerah tersebut, dengan bakteri penyebab terbanyak adalah Haemophilus
influenzae tipe B. Paling sering pada anak-anak berusia 24 tahun, namun akhir-akhir ini dilaporkan
bahwa prevalensi dan insidensinya meningkat pada orang dewasa

Onset dari gejala epiglotitis akut biasanya terjadi tiba-tiba dan berkembang secara cepat. Pada anak-
anak, paling sering ditemui adalah sesak nafas dan stridor yang didahului oleh demam, sedangkan pada
pasien dewasa gejala yang paling sering nyeri tenggorokan dan nyeri saat menelan

Tujuan utama dari tatalaksana pada pasien dengan epiglotitis akut adalah menjaga agar saluran nafas
tetap terbuka dan menangani infeksi penyebab atau penyebab yang lainnya
Tinjauan Pustaka
Definisi : Epiglotitis akut suatu keadaan
inflamasi akut yang terjadi pada daerah
supraglotis dari orofaring, meliputi epiglotis,
valekula, aritenoid, dan lipatan ariepiglotika, =
supraglotitis/laringitis supraglotik.
Etiologi : oleh infeksi bakteri. Haemophilus
influenzae tipe B, namun dapat juga disebabkan
oleh bakteri lain, seperti Streptococcus
pneumonia, Haemophilus parainfluenzae,
Streptococcus -hemolyticus grup A dan grup C,
Staphylococcus aureu
Beberapa virus : virus herpes simpleks, virus
parainfluenza, dan virus EpsteinBarr.
Penyebab noninfeksi : penyebab termal
(makanan atau minuman yang panas,
penggunaan obat-obatan terlarang seperti
rokok kokain dan rokok mariyuana), penyebab
kaustik, dan benda asing yang tertelan.
Epidemiologi
Di Amerika Serikat penyakit yang jarang ditemui, dengan insidensi
pada orang dewasa sekitar 1 kasus per 100.000 penduduk per tahun,
rasio priawanita sekitar 3:1, dan terjadi pada usia dekade kelima
dengan usia ratarata sekitar 45 tahun.

Namun akhirakhir ini terdapat bukti yang menyatakan bahwa


prevalensi dan insidensi epiglotitis akut pada orang dewasa
meningkat, dibandingkan dengan pada anakanak yang relatif
menurun sejak diperkenalkannya vaksin untuk Haemophilus
influenzae tipe B (Hib)
Anantomi
Epiglotis adalah salah
satu kartilago yang
membentuk kerangka
laring.
fibrokartilago elastis
yang berbentuk seperti
daun, dengan fungsi
utama sebagai
penghalang masuknya
benda yang ditelan ke
aditus laring
Secara superior : epiglotis
melekat pada tulang hioid
melalui ligamen
hioepiglotika.
Secara inferior pada bagian
stem : epiglotis melekat pada
permukaan dalam dari
kartilago tiroid tepat di atas
komisura anterior melalui
ligamen tiroepiglotika.
Permukaan kartilago
epiglotis memiliki banyak
lubang yang berisi kelenjar
mukus
Anak-anak : lebih ke
anterior dan superior
dan berada pada sudut
terbesar dengan trakea.
Epiglotis lebih terkulai
dan berbentuk omega
shaped dibandingkan
dengan epiglotis yang
lebih kaku dan
berbentuk U-shaped
pada orang dewasa
Manifestasi Klinik
keluhan nyeri tenggorok, Selain itu, tanda-tanda lain
nyeri menelan/sulit yang dapat ditemukan pada
menelan, dan suara pasien dengan epiglotitis
menggumam atau hot akut adalah demam, nyeri
potato voice, suara seperti pada palpasi ringan leher,
seseorang berusaha dan batuk.
berbicara dengan adanya Selain itu juga terdapat
makanan panas di dalam nyeri tenggorok yang hebat
mulutnya. dan disfagia
Adanya obstruksi saluran Pada anak-anak : Tiga tanda
napas stridor inspiratoar, yang paling sering ditemui
saliva yang menggenang, adalah demam, sulit
laju pernafasan lebih dari bernafas, dan iritabilitas.
20 kali permenit, dispnea,
retraksi dinding dada dan
posisi tubuh yang tegak.
Penegakan Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
disfagia pemeriksaan laringoskopi
sakit tenggorokan indirect :
Demam epiglotis dan daerah
Dispnue progresif, sekitarnya yang eritematosa,
membengkak, dan berwarna
suara biasanya tidak parau merah ceri
tetapi menyerupai hot
potato voice,
penderita lebih suka posisi
duduk tegak atau bersandar
ke depan (kadang dengan
siku yang diletakkan di lutut,
dikenal dengan tripod position.
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi
thumb sign, yaitu
bayangan dari epiglotis
globular yang
membengkak, terlihat
penebalan lipatan
ariepiglotika, dan
distensi dari hipofaring
Terkadang, epiglotis itu
sendiri tidak
membengkak, namun
daerah supraglotis
masih terlihat tidak
jelas dan nampak kabur
akibat edema dari
struktur supraglotis
yang lain.
Pemeriksaan Laringoskop fiberoptik
Laboratorium pemeriksaan terbaik
Jumlah leukosit dapat yang dianjurkan untuk
meningkat dari 15.000 melihat epiglotis secara
hingga 45.000 sel/L. langsung
Kultur darah dapat
diambil, terutama jika
pasien terlihat tidak baik
secara sistemik. Kultur
biasanya memberikan
hasil yang positif pada
25% kasus
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada Intubasi tidak boleh
pasien dengan epiglotitis dilakukan di lapangan
diarahkan kepada kecuali sudah terjadi
mengurangi obstruksi obstruksi saluran nafas
saluran nafas dan yang akut.
menjaganya agar tetap Ekstubasi biasanya dapat
terbuka, serta dilakukan setelah 48
mengeradikasi agen hingga 72 jam, di mana
penyebab. edema telah berkurang
dan terdapat kebocoran
udara di sekeliling selang
endotrakeal.
Alur Tatalaksana Epiglotitis Akut
Komplikasi dan Prognosis
Komplikasi paling sering adalah pneumonia.
Infeksi konkomitan dengan Haemophilus
influenzae yang lain termasuk meningitis, adenitis
servikal, perikarditis, dan otitis media. Selain itu,
dapat juga terjadi abses epiglotis dan uvulitis
Prognosis : Mortalitas pada pasien anak-anak
telah menurun dari 7,1% menjadi 0,9% sejak
digunakannya intervensi saluran nafas profilaksis.
Mortalitas pada orang dewasa sekitar 17%,
namun jika terjadi obstruksi, mortalitas menjadi
17,6%.
Laporan Kasus
Idensitas Pasien Anamnesis
No. RM : 196737 Keluhan Utama : Suara hilang sejak 2 hari SMRS
RiwayatPenyakit Sekarang
Nama : Tn. WN Pasien masuk RSUD DR.T.C.Hillers Maumere dengan keluhan
JK : Lakilaki suara hilang sejak 2 hari SMRS. Suara hilang dialami pasien
secara tibatiba. Riwayat sebelumnya pasien sedang menonton
pertandingan sepak bola dan pasein berteriak yang berlebihan.
Umur : 45 tahun Setelah itu pasien merasakan nyeri ditenggorokan dan pada
pagi harinya pasien mengeluhkan suaranya tibatiba hilang.
Agama : Katolik Pasien juga mengeluhkan rasa nyeri saat menelan air liur
dimana nyerinya menjalar hingga ke daerah telinga. Pasein
Pekerjaan : Swasta merasa nyeri pada gendang telinganya seperti tertusuktusuk.
Selain itu pasien juga mengeluhkan nyeri pada kepala yang
dirasakan bersamaan dengan nyeri pada telinga. Makan dan
minum beberapa hari terakhir dirasakan sulit sehingga pasien
hanya makanmakanan yang lunak dan minum air sedikit
sedikit. BAB dan BAK pasien seperti biasa dan tidak ada
keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu Pemeriksaan Fisik
Pasien menyangkal adanya Status Generalis
batuk dan pilek beberapa Keadaan umum : Tampak
hari sebelumnya. Pasien sakit sedang
pernah menderita sakit Kesadaran : Compos mentis
kuning dan di rawat di RSUD
DR. T.C. Hillers pada usia 8 Tanda vital :
tahun. Tekanan darah : 120/80
Riwayat Penyakit Keluarga mmHg
DM (), Hipertensi (). Nadi : 72x/menit
Riwayat Pengobatan Respirasi : 20x/menit
Tidak sedang Suhu : 36,9 0C
mengkonsumsi obat.
Pemeriksaan Telinga
No Pemeriksaan telinga Telinga kanan Telinga kiri
1 Tragus Nyeri tekan (+), edema (-) Nyeri tekan (-) edema (-)
2 Daun telinga (pinna) Bentuk dan ukuran dalam batas normal, Bentuk dan ukuran dalam batas normal,
hematoma (-), nyeri tarik aurikula (-) hematoma (-), nyeri tarik aurikula (-)

3 Liang telinga Serumen (-), hiperemis (-), furunkel (-), edema Serumen (-), hiperemis (-) furunkel (-), edema
(-), otorrhea (-), jamur (-) (-), otorrhea (-), jamur(-)
4 Membran timpani Retraksi (-), bulging (-), hiperemis (-), edema (- Retraksi (-), bulging (-), hiperemis (-), edema (-),
), perforasi (-), refleks cahaya (+) , gambaran perforasi (-), refleks cahaya (+), gambaran
pulsasi (-) pulsasi (-)
Normal Normal
Pemeriksaan Hidung
Pemeriksaan Hidung Hidung kanan Hidung kiri

Hidung luar Bentuk normal, hiperemis (-), nyeri Bentuk normal, hiperemis (-),
tekan (-), deformitas (-) nyeri tekan (-), deformitas (-)

Rinoskopi anterior

Vestibulum nasi Normal, ulkus (-) Normal, ulkus (-)

Cavum nasi Bentuk normal, mukosa warna merah Bentuk normal, mukosa
muda, rhinorrhea (-) warna merah muda,
rhinorrhea (-)

Meatus nasi media Mukosa normal, sekret (-) Mukosa normal, sekret (-)

Konka nasi inferior Edema (-), mukosa hiperemis(-), Edema (-),mukosa hiperemis
mukosa pucat (-) (-), mukosa pucat (-)

Septum nasi Deviasi (-), perdarahan (-), ulkus (-), mukosa warna merah muda
Bibir Mukosa bibir basah, berwarna merah muda

Mulut Mukosa mulut basah, berwarna merah muda

Geligi Normal

Lidah Tidak ada ulkus, pseudomembran (-)

Uvula Bentuk normal, hiperemis (-), edema (-),


pseudomembran (-)

Palatum mole Ulkus (-), hiperemis (-), edema (-)

Faring Mukosa hiperemis (-), refleks muntah (+),


pseudomembran (-), sekret (-)

Tonsila palatine Kanan Kiri

T1 T1

Fossa tonsilaris dan Hiperemis (-) Hiperemis (-)


arkus faringeus
Pembesaran KGB -
Diagnosis Kerja
Epiglotitis Akut

Planning Terapi
IVFD RL 20 tts/menit
Ceftriaxone 2 x 1 gr iv
Antrain 3 x 1 Amp iv
Metronidazole infus 500 mg 3 x 1
Ranitidin 2 x 1 Amp iv
Diet cair per NGT
Diskusi
Kasus teori
keluhan suara hilang sejak 2 hari SMRS. Disfagia
Suara hilang secara tibatiba.
sakit tenggorokan dan
Riwayat sedang menonton pertandingan
sepak bola dan berteriak yang berlebihan.
demam
Merasakan nyeri ditenggorokan, nyeri saat Dispnue progresif,
menelan air liur dan menjalar hingga ke suara biasanya tidak parau
daerah telinga.
tetapi menyerupai hot
Nyeri seperti tertusuktusuk.
potato voice
Nyeri pada kepala bersamaan dengan
nyeri pada telinga. penderita lebih suka posisi
Makan dan minum dirasakan sulit duduk tegak atau bersandar
sehingga hanya makanmakanan yang ke depan (kadang dengan
lunak dan minum air sedikitsedikit.
siku yang diletakkan di lutut,
BAB dan BAK pasien seperti biasa dan
tidak ada keluhan.
dikenal dengan tripod position.
Diskusi
kasus teori
Temuan fisis pada pasien Dari pemeriksaan
didapatkan tandatanda laringoskopi indirect :
vital dalam batas normal, terlihat epiglotis dan daerah
pemeriksaan dengan sekitarnya yang
laringoskopi indirect eritematosa, membengkak,
diperoleh epiglotis yang dan berwarna merah ceri,
hiperemis, edem, terlihat
adanya sekret dan vocal
cord tidak dapat terlihat.
Diskusi
Kasus teori
IVFD RL 20 tts/menit, Penatalaksanaan mengurangi
obstruksi saluran nafas dan
Ceftriaxone 2 x 1 gr iv menjaganya agar tetap terbuka, serta
Antrain 3 x 1 Amp iv mengeradikasi agen penyebab.
Intubasi sudah terjadi obstruksi
Metronidazole infus 500 mg saluran nafas yang akut.
3x1 Antibiotik intravena :
Ranitidin 2 x 1 Amp iv amoksisilin/asam klavulanat atau
sefalosporin generasi kedua atau
Diet cair per NGT. ketiga, seperti sefuroksim,
sefotaksim, atau seftriakson.
Kortikosteroid sering
direkomendasikan
Kesimpulan
Epiglotitis akut adalah Epiglotitis akut Epiglotitis dapat Penatalaksanaan pada
suatu keadaan biasanya disebabkan menjadi fatal jika pasien dengan
inflamasi akut yang oleh infeksi bakteri, terdiagnosis epiglotitis diarahkan
terjadi pada daerah yang paling sering terlambat, karena kepada mengurangi
supraglotis dari dapat menyebabkan
orofaring, meliputi ditemukan adalah obstruksi saluran obstruksi saluran nafas
epiglotis, valekula, Haemophilus influenzae nafas. Diagnosis dan menjaganya agar
aritenoid, dan lipatan tipe B, namun dapat biasanya dapat tetap terbuka, serta
ariepiglotika, sehingga juga disebabkan oleh ditegakkan dari mengeradikasi agen
sering juga disebut bakteri lain, virus dan riwayat perjalanan penyebab. Dapat
dengan supraglotitis jamur. Selain itu juga penyakit dan temuan dilakukan intubasi jika
atau laringitis terdapat penyebab non- klinis, serta telah terjadi obstruksi,
supraglotik. infeksi, seperti pemeriksaan dengan ekstubasi
penyebab termal, radiografi jika setelah 48 72 jam,
memungkinkan.
penyebab kaustik, dan serta pemberian
benda asing yang antibiotik yang adekuat.
tertelan. Epiglotitis juga
dapat terjadi sebagai
reaksi dari kemoterapi
pada daerah kepala dan
leher.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai