Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN KASUS

OSTEOARITIS
Pembimbing :
dr. Dyah G.R. Kareri,Sp.KFR
dr. Yusni Sinatra, Sp.KFR
dr. A. A. Banoet Markus

Oleh :
DM Eustakia Y. Ega Pena, S. Ked
DM Margahreta Ika Y. Ujan, S. Ked

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG


SMF REHABILITASI MEDIK
RSUD PROF. W. Z. JOHANNES KUPANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Osteoarthritis Berdasarkan National
merupakan penyakit tipe Centers for Health
paling umum dari Statistics, diperkirakan
arthritis, dan dijumpai 15,8 juta (12%) orang
khusus pada orang lanjut dewasa antara usia 25-
usia atau sering disebut 74 tahun mempunyai
penyakit degeneratif. keluhan osteoarthritis.
Osteoarthritis Prevalensi dan tingkat
merupakan penyakit keparahan osteoarthritis
persendian yang berbeda-beda antara
kasusnya paling umum rentang dan lanjut usia.
dijumpai di dunia
PENDAHULUAN

Diperkirakan 40% dari


populasi usia diatas 70 tahun Diperkirakan 1 sampai 2 juta
menderita osteoarthritis, orang lanjut usia di
Prevalensi osteoarthritis dan 80% pasien Indonesia menderita cacat
total di Indonesia 34,3 juta osteoarthritis mempunyai karena osteoarthritis.
orang pada tahun 2002 dan keterbatasan gerak dalam Prevalensi osteoarthritis
mencapai 36,5 juta orang berbagai derajat dari ringan lutut pada pasien wanita
pada tahun 2007. sampai berat yang berakibat berumur 75 tahun ke atas
mengurangi kualitas dapat mencapai 35% dari
hidupnya karena prevalensi jumlah kasus yang ada.
yang cukup tinggi
BAB II
LAPORAN KASUS
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. MN
Jenis kelamin : Perempuan
Usia :58 tahun
Tempat /tgl lahir : Oesao, 2 oktober 1958
Alamat : Oesao
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Dirawat menggunakan : BPJS
Status pernikahan : Menikah
Masuk Poli, tgl, jam : 30 Agustus 2016 (jam 09.00)
No Rekam Medik : 000348
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan pada tanggal 30
Agustus 2016, bertempat di ruangan Rehabilitasi
Medik RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes, pada
pukul 09.30 WITA. Anamnesis dengan
menggunakan teknik autoanamnesis.
KELUHAN UTAMA :
Nyeri pada lutut kanan sejak 3 bulan.
Pasien datang rumah sakit dengan keluhan nyeri pada lutut
kiri sejak 3 bulan. Nyeri berlangsung setiap hari. Nyeri
pada lutut kiri sudah dialami sejak 1 tahun yang lalu,
namun memberat sejak 3 bulan terakhir. Nyeri pada lutut
kiri terutama dirasakan saat bangun tidur pagi. Nyeri
berlangsung 3 hari. Nyeri dirasakan sekitar 15-30
menit. Nyeri membuat pasien susah beraktivitas seperti
berjalan lebih dari 100 meter, dan berdiri lama. Kejadian ini
baru dialami pertama kali sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri
digambarkan pasien seperti rasa tertusuk yang menjalar
dari lutut ke kaki. Nyeri berlangsung sepanjang hari, nyeri
berkurang dengan duduk dan istirahat serta minum obat
natrium diklofennat yang diperoleh pasien dari poli
penyakit dalam.
Pasien juga mengatakan pernah mengalami
batuk pada bulan juli. Batuk kering dialami
selama 1 minggu. Batuk terutama pada pagi
hari, batuk berlangsung 1 menit, batuk tidak
disertai dengan sesak nafas. Batuk berkurang
dengan minum obbat paracetamol yang
diperoleh pasien dari puskesmas. Pasien
makan nasi 1 piring dihabiskan setiap kali
makan dan minum 4-5 gelas per hari. Maul
muntah (-), demam (-), BAB 1 kali per hari
warna kuning dan lunak, dan BAK 4 kali per
hari warna kuning, tidak nyeri saat BAK.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
Pasien riwayat menderita Asam urat dan kolsetrol yang
terkontrol sejak 1 tahun yang lalu. Pasien tidak ada riwayat gula
darah dan darah tinggi.
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI :
Pasien dirawat menggunakan jaminan BPJS dan pasien
adalah seorang ibu rumah tangga (IRT). Suami pasien adalah
seorang sopir. Suami pasien wafat 10 tahun yang lalu. Pasien
memiliki 5 orang anak.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :
Ibu pasiem dulu sering mengeluhkan nyeri lutut namun
tidak memeriksakan diri ke puskesmas.
RIWAYAT KEBIASAAN/LINGKUNGAN :
Pasien biasanya mengkonsumsi sayur-sayuran seperti
kangkung, dan pasien juga sering mengkonsumsi daging.
RIWAYAT PENGOBATAN : pasien sering memeriksakan diri
ke puskesmas, untuk mengkontrol nyeri lutut. Pasien
mengkonsumsi natrium diklofenat dan glukosamid sejak bulan
maret 2016 sampai sekarang.
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum: tampak sehat Kesadaran: GCS E4V5M6

TD: 140/80 Nadi RR: 26kali/menit Temp : 36 C


mmhg Frekuensi : 84 kali/menit
Irama: reguler Jenis Pernapasan:
Kualitas: kuat angkat torakal-abdominal
TB : 158cm BB : 104 kg BMI: 41,76(obesitas Habitus: Piknikus
II)
Kepala & Leher
Kepala : rambut tampak putih Hidung : Rhinore -/-, tidak ada
tidak mudah dicabut deformitas, tidak ada deviasi septum,
perdarahan -/-
Mata
Mulut :
Konjungtiva : pucat -/- Mukosa bibir lembab.
Sklera : ikterik -/- Leher :
Pupil : bulat isokor KGB : Ukuran normal, tidak ada
rcl +/+,rctl +/+ pembesaran
Trakea : deviasi -/-
Tiroid : tidak membesar
Thorax
Pemeriksaan Pulmo Anterior
Bentuk rongga dada: normal
Bentuk Tulang Belakang: normal
Kulit : intak
Massa : -
Venektasi : -
KGB regional: ukuran normal, tidak membesar
Paru Anterior :
Inspeksi :
ICS : tidak melebar
Hemithorax D/S simetris pada keadaan statis dan dinamis
Palpasi :
KGB (normal, tidak membesar)
Nyeri tekan (-) Krepitasi (-) Tactile fremitus D/S : normal
Thorax
Pemeriksaan Pulmo Posterior
Bentuk rongga dada: normal
Bentuk Tulang Belakang: normal
Kulit : intak
Massa : -
Venektasi : -
KGB regional: ukuran normal, tidak membesar
Paru Posterior :
Inspeksi :
ICS : tidak melebar
Hemithorax D/S simetris pada keadaan statis dan dinamis
Palpasi :
KGB (normal, tidak membesar)
Nyeri tekan (-) Krepitasi (-) Tactile fremitus D/S : normal
Perkusi
Sonor pada hemithoraks D/S
Batas Paru Hati setinggi ICS 6

Auskultasi :
Vesikuler + + Ronchi - -
+ + - -
+ + - -

Wheezing
- -
- -
- -
Cor
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS 5
linea midclavicula sinistra
Perkusi : redup ;
Batas jantung atas : ICS II Parasternal sinistra
Batas jantung kiri : ICS V midclavicula sinistra
Batas jantung kanan : ICS V linea sternalis
Batas pinggang jantung : ICS IV Parasternal dextra
- Auskultasi : S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Dinding abdomen terlihat cembung
Auskultasi : Bising usus 8x/menit kesan
normal
Palpasi :
Nyeri tekan (-) pada area abdomen
Hepar : teraba 1 jari BAC
Limpa : Schuffner 0
Ballotement (-/-)
Perkusi :
Liver span 7 cm
Ascites : undulating (-) shifting dullnes (-)
Ektremitas
Motorik : Tenaga :
5 5
5 5
Tonus : n n
n n

Trofik : n n
n n
edema - -
- -
Pengisian kapiler : < 2 detik
Kuku normal, tidak terdapat abses. Kulit intak, tidak
ada tanda perdarahan sub kutan.
ROM tungkai kiri : fleksi aktif 1030 fleksi pasif
1080
Krepitasi
Pemeriksaan Penujang
Pemeriksaan Laboratorium tanggal 18 Maret
2016.
Pemeriksaan penunjang
Kimia Darah (5/10/15)

Trigliserida 91 N mg/dl <150


Kolestrol total 231 H mg/dl <200
Glukosa Darah Puasa 91 N mg/dl 74-109
Asam Urat 9,0 H mg//dl 1,9-7,9
Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan
Radiologi (6/3/2016)
BAB III
PEMBAHASAN
Definisi Osteoartritis
Osteoartitis (OA) merupakan penyakit sendi
degeneratif, dimana keseluruhan struktur dari sendi
mengalami perubahan patologis. Ditandai dengan
kerusakan tulang rawan (kartilago) hyalin sendi,
meningkatnya ketebalan serta sklerosis dari
lempeng tulang, pertumbuhan osteofit pada tepian
sendi, meregangnya kapsula sendi, timbulnya
peradangan, dan melemahnya otototot yang
menghubungkan sendi.
EPIDEMIOLOGI

Osteoartritis merupakan Pada pria dengan kelompok


penyakit sendi pada orang Penelitian umur yang sama, dijumpai
dewasa yang paling umum di 23% menderita OA pada lutut
dunia. Felson (2008)
epidemiologi dari kanan, sementara 16,3%
melaporkan bahwa satu dari Joern et al (2010) sisanya didapati menderita OA
tiga orang dewasa memiliki menemukan bahwa pada lutut kiri. Berbeda halnya
tanda-tanda radiologis orang dewasa dengan pada wanita yang terdistribusi
terhadap OA. OA pada lutut merata, dengan insiden OA
merupakan tipe OA yang kelompok umur 60-64 pada lutut kanan sebanyak
paling umum dijumpai pada tahun sebanyak 22% . 24,2% dan pada lutut kiri
orang dewasa. sebanyak 24,7 %.
FAKTOR RISIKO OA
Berdasarkan Panel on Exercise and
Osteoarthritis, ExercisePrescription for Older
Adult with Osteoarthritis Pain; The American
Geriatrics Society (2001), faktor risiko OA
dapat dilihat pada tabel II seperti berikut:
2.6 Patogenesis dan Patologis

Terjadi penurunan kadar proteoglikan, kolagen masih normal


Chondrosit MMP kerusakan matrik
1
Rawan sendi rusak celah sendi

Celah makin dalam (mendekati subchondral)


2

Celah mecapai subchondral pecah


3 Rawan sendi tidak rata

Serpihan sendi masuk sinovial


Aktivasi sinoviosit inflamasi
4 Chondropsit mati Matrik tidak terbentuk
Diagnosis OA
Diagnosis OA didasarkan pada gambaran klinis
yang dijumpai dan hasil radiografis. Diagnosis
OA lutut menggunakan kriteria klasifikasi dari
American College of Rheumatology seperti
tercantum pada tabel berikut ini.
Diagnosis

Pemeriksaan Fisik

Pembengkakan Sendi
Hambatan Gerak yang Seringkali
Asimetris

Tanda
Krepitasi Deformitas Sendi Perubahan Gait
Peradangan
Foto Rontgen

Penyempitan celah sendi yang seringkali


asimetris

Osteofit pada pinggir sendi

Peningkatan densitas (sclerosis) tulang


subkondral

Kista tulang

Perubahan struktur anatomi sendi


Gambaran Radiologis Pada OA Menurut Kellgren & Lawrence

Grade of
Description
Osteoarthritis

0 No radiographic findings of osteoarthritis

1 Minute osteophytes of doubtful clinical significance

2 Definite osteophytes with unimpaired joint space

3 Definite osteophytes with moderate joint space narrowing

Definite osteophytes with severe joint space narrowing


4
and subchondral sclerosis

Sumber : American Journal of Roentgenology, 29 Juni 2006


PENATALAKSANAAN
Terapi non-farmakologis
Edukasi, Latihan fisik atau rehabilitasi,
fisioterapi.
Terapi latihan yang direkomendasikan
untuk penderita osteoartritis meliputi latihan
fleksibilitas, latihan kekuatan (lokal), dan latihan
aerobik {general).
Thermal dan Hydrotherapy
Beberapa jenis terapi thermal yang sering
dipergunakan antara lain: cryotherapy, wax
bath, contrast bath dan hot packs.
Electromagnetic Therapy
LASER (Light Amplification Stimulated
Emission of Radiation) therapy, Ultraviolet
therapy, Infra red therapy , Ultra sound
therapy , Microwave diathermy, Short wave
diathermy therapy,
Mannual Teraphy
Terapi massage menggunakan rabaan untuk
memberikan tekanan pada kulit, otot, tendo.
dan ligamen. Pada dasamya massage
dipergunakan untuk mengurangi ketegangan
otot, meningkatkan aliran darah, dan
mengurangi kepekaan saraf terhadap nyeri.
Jenis aplikasi massage yang biasa dilakukan
antara lain: stroking, effleurage. kneading,
picking up. Dan wringing.
Manual training dilakukan dengan tujuan spesifik
seperti berjalan. Pada terapi ini dilakukan latihan
agar pasien dapat mempergunakan alat bantu
jalan sampai pada akhimya dapat berjalan tanpa
banluan alat bantu. Terapi ini cocok dilakukan
pada penderita yang baru saja mengalami
amputasi kaki, pasca-stroke, kelumpuhan,
gangguan persendian. parkinson, dan ataxia.
Terapi keseimbangan dilakukan untuk melatih
keseimbangan pada saat berjalan dan duduk.
Latihan ROM
Swimming and Water Exercises

swimming is an excellent no-impact exercise. Regular 'land'


exercises can also be done underwater.

The buoyancy of the water supports most of the body's weight


while the resistance of the water make your muscles work harder
to perform movements.

You can use dumbbells and weights strapped to the ankles to


intensify the workout without stressing the knees and other
weight-bearing joints .
Stationary bikes :Make sure your seat is high enough so
that your knees are not bent beyond a 90-degree angle. Your
knee should be slightly bent when your pedal is furthest
away. An upright stationary bike (looks like a regular bike)
gives you a higher intensity work out than a recumbent bike.
Latihan tahap 1
Latihan tahap 2
Teraphy Farmakologis
Obat Antiinflamasi Nonsteroid ( AINS ), Inhibitor
Siklooksigenase-2 (COX-2), dan Asetaminofen
Untuk mengobati rasa nyeri yang timbul pada OA
lutut, penggunaan obat AINS dan Inhibitor COX-2
dinilai lebih efektif daripada penggunaan
asetaminofen.
Chondroprotective Agent adalah obat obatan
yang dapat menjaga atau merangsang perbaikan
dari kartilago pada pasien OA. Obat obatan
yang termasuk dalam kelompok obat ini adalah :
tetrasiklin, asam hialuronat, kondroitin sulfat,
glikosaminoglikan, vitamin C, dan sebagainya.
THERE IS NO
CURE,BUT THERE ARE
WAYS OF MANAGING
AND THE
PHYSIOTHERAPY IS
AN IMPORTANT PART
OF THAT
MANAGEMENT.

Anda mungkin juga menyukai

  • Presentasi H. Pylori
    Presentasi H. Pylori
    Dokumen16 halaman
    Presentasi H. Pylori
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Presentasi Long Case
    Presentasi Long Case
    Dokumen43 halaman
    Presentasi Long Case
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Referat Mata Slide
    Referat Mata Slide
    Dokumen22 halaman
    Referat Mata Slide
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Tes Konfrontasi
    Tes Konfrontasi
    Dokumen1 halaman
    Tes Konfrontasi
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Tonometer Schiotz
    Tonometer Schiotz
    Dokumen3 halaman
    Tonometer Schiotz
    Anonymous kk8VlT
    100% (1)
  • Uji Ishihara Dan Uji Kisi-Kis Amsler Grid
    Uji Ishihara Dan Uji Kisi-Kis Amsler Grid
    Dokumen9 halaman
    Uji Ishihara Dan Uji Kisi-Kis Amsler Grid
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • MR 23072017 Siang
    MR 23072017 Siang
    Dokumen24 halaman
    MR 23072017 Siang
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Teori Limfadenitis
    Teori Limfadenitis
    Dokumen8 halaman
    Teori Limfadenitis
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Urtikaria Baru
    Urtikaria Baru
    Dokumen33 halaman
    Urtikaria Baru
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Epiglotitis Akut
    Epiglotitis Akut
    Dokumen29 halaman
    Epiglotitis Akut
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Penunjang1
    Pemeriksaan Penunjang1
    Dokumen2 halaman
    Pemeriksaan Penunjang1
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen14 halaman
    Bab 3
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Radioplogi Fraktur Klavikula
    Laporan Kasus Radioplogi Fraktur Klavikula
    Dokumen28 halaman
    Laporan Kasus Radioplogi Fraktur Klavikula
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Referat Pneumonia Radiologi 1
    Referat Pneumonia Radiologi 1
    Dokumen27 halaman
    Referat Pneumonia Radiologi 1
    Vilovand Etut
    Belum ada peringkat
  • Teori Limfadenitis
    Teori Limfadenitis
    Dokumen8 halaman
    Teori Limfadenitis
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Ppok
    Ppok
    Dokumen9 halaman
    Ppok
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Oksigen Alasan
    Oksigen Alasan
    Dokumen4 halaman
    Oksigen Alasan
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Resep Donat
    Resep Donat
    Dokumen1 halaman
    Resep Donat
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Ppok
    Ppok
    Dokumen9 halaman
    Ppok
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Duh Tubuh
    Duh Tubuh
    Dokumen47 halaman
    Duh Tubuh
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Tutorial Respi
    Tutorial Respi
    Dokumen35 halaman
    Tutorial Respi
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Geno Gram
    Geno Gram
    Dokumen1 halaman
    Geno Gram
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Virus
    Penyakit Virus
    Dokumen51 halaman
    Penyakit Virus
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Tes Cukit
    Tes Cukit
    Dokumen6 halaman
    Tes Cukit
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Tes Tempel
    Tes Tempel
    Dokumen4 halaman
    Tes Tempel
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Tes Cukit
    Tes Cukit
    Dokumen6 halaman
    Tes Cukit
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Tes Tempel
    Tes Tempel
    Dokumen4 halaman
    Tes Tempel
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • PPOK
    PPOK
    Dokumen5 halaman
    PPOK
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat
  • Teori Limfadenitis
    Teori Limfadenitis
    Dokumen8 halaman
    Teori Limfadenitis
    Anonymous kk8VlT
    Belum ada peringkat