Anda di halaman 1dari 22

ANISOMETROPIA

OLEH :
M A RGA R E T H A I K A Y U K A R I U JA N ,
S. K E D ( 1 1 0 8 0 1 1 0 0 2 )

Pembimbing :
dr. Eunike Cahyaningsih Sp.M
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
NUSA CENDANA KUPANG
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD PROF. W. Z. JOHANNES KUPANG
2017
Pendahuluan

Anisometropia
Perbedaan kekuatan refraksi lensa
sferis atau silinder lebih dari 1.00 D
antara mata kanan dan kiri

Perbedaan 1D pada kedua mata


menyebabkan perbedaan ukuran bayangan
di kedua retina sebanyak 2%.

Anisometropia antara 2.5 D sampai 4 D


dapat ditoleransi dengan baik
tergantung individu
Anatomi Mata
Proses Refraksi dan
Akomodasi

Bagian
Proses pembelokan refraksi
berkas cahaya
Fokuskan titik Kornea
bayangan di retina Aqueous humour
Lensa
Vitreous humour

Refraksi
Permukaan Aqueous Permukaan
Udara dan
posterior humour dan posterior
permukaan
kornea dan permukaan lensa dan
anterior
aqueous anterior vitreous
kornea
humour lensa humour
Tanpa Akomodasi
Jarak > 6 m

Sumber
Cahaya/Benda

Akomodasi

Jarak < 6 m
Sumber
Cahaya/Benda

Kekuatan akomodasi ditentukan dengan satuan Dioptri (D),


lensa 1 D mempunyai titik fokus pada jarak 1 meter
Anisometropia gangguan
penglihatan perbedaan
kekuatan refraksi lensa
sferis/silinder

Perbedaan kekuatan refraksi


yang dianggap signifikan :
1.00 D

Perbedaan refraksi : kekuatan


refraksi mata kanan
dikurangi kekuatan refraksi
mata kiri
Contoh Kasus
Kasus miopia : apabila mata kanan S -2.50 D
dan mata kiri S -4.50 D, maka perbedaan
kekuatan refraksi adalah 2.00 D.
Pada kasus hipermetropia : apabila mata
kanan S +4.50 D dan mata kiri S + 5.50 D,
maka perbedaan kekuatan refraksi adalah
1.00 D.
Kasus mata yang memiliki perbedaan lensa
sferis seperti mata kanan S -3.00 D dan mata
kiri S +1.00 D, perbedaan kekuatan sebanyak
4.00 D
Optometry
Ilmu
in Practice
Batas perbedaan Penyakit
tahun
kekuatan refraksi Mata
2003
pada mata miopia,
hipermetropia, dan Batas perbedaan
astigmatisma refraksi untuk
menimbulkan menjadi ambliopia
ambliopia : adalah lebih dari
masingmasing 2.50 D
lebih dari 2.00 D,
1.00 D, dan 1.50 D
Klasifikasi
Anisometropia Kekuatan Anisometropia
Etiologi aksial Refraksi
Absolut

Anisometropia
refraktif Simple

Compound

Mixed
Kekuatan
Refraksi
Anisometropia
Relatif

Simple
astigmatism

Compound
astigmatism
Patofisiologi
Akibat anisometropia perbedaan efek
prismatik mata kanan dan mata kiri
mengganggu penglihatan binokuler.
Efek prismatik gambaran kedua mata tidak
tunggal diplopia
Aniseikonia gangguan penglihatan binokuler
perbedaan ukuran dan bentuk bayangan
Diplopia supresi mata dengan kekuatan
refraksi lebih besar ambliopia
Penglihatan
kabur
Manifestasi Mata lelah
Klinis
Nyeri
kepala
Diplopia
Diagnosis

Pemeriksaan Uji Worth four


Visus aniseikonia dots test

Hirschberg Cover-
test Uncover
Tatalaksana
Terapi Oklusi

Lensa Kacamata

Lensa Kontak

Pembedahan
Terapi Oklusi
Terapi oklusi : penutup mata atau patch pada
mata sehat
Penutupan berupaya mencegah ambliopia
akibat supresi mata yang sakit
Lensa prisma adalah bentuk lensa yang terdiri dari
apeks dan dasar
Kontak Lens
Beberapa tipe lensa kontak adalah soft
contact lenses, rigid gas permeable (RGP)
contact lenses, dan orthokeratology (Ortho K).
Pembedahan

Photorefractive keratectomy (PRK) dan laser


in situ keratomileusis (LASIK)
Kedua teknik pembedahan ini bertujuan
untuk memperbaiki kelengkungan kornea
Komplikasi

Ambliopia Strabismus

Perbedaan Perbedaan
kekuatan refraksi kekuatan refraksi
> 2,5 D Mata sehat
Perbedaan titik bekerja keras
fokus mata Melemahnya otot
sehat bekerja penggerak bola
keras mata pada mata
yang sakit
Kesimpulan
Anisometropia merupakan gangguan penglihatan akibat adanya perbedaan kekuatan
refraksi .> 1.00 D lensa sferis atau silinder antara mata kanan dan mata kiri.

Perbedaan efek prismatik mata kanan dan mata kiri adalah masalah yang umum
timbul akibat anisometropia hal lain yang juga umum terjadi pada anisometropia adalah
perbedaan ukuran bayangan yang terbentuk di retina atau aniseikonia.

Gejala yang umum timbul adalah penglihatan kabur, mata terasa lelah disertai nyeri
kepala tanpa diketahui penyebabnya, penglihatan ganda atau diplopia

Upaya yang dapat dilakukan untuk deteksi dini anisometropia adalah pemeriksaan
tajam penglihatan, uji aniseikonia, worth four dots test, Hirschberg test, dan cover and
uncover test. Penanganan yang dapat dilakukan adalah penggunaan lensa kacamata,
lensa kontak, dan pembedahan

Komplikasi anisometropia adalah ambliopia dan strabismus

Anda mungkin juga menyukai