INTRODUCTION
Visual acuity adalah kemampuan seseorang untuk melihat dengan kondisis struktur bola
mata yang normal dan struktur saraf yang normal juga. Bola mata struktur anatominya baik
struktur neurologisnya baik, respon saraf matanya ke otak juga baik sehingga menghasilkan suatu
jarak pengelihatan yang normal (ditangkap, dipindai dan diterjemahkan sama)
Gangguan mata paling umum adalah gangguan Refraksi
Shufelt et al, 2005: Uncorrected refractive errors à penyebab utama prevalensi gangguan
visual yang lebih tinggi di dunia
Farida Sirlan, 1998: Survei Indera Penglihatan Depkes RI (1996). Kesalahan refraksi adalah
penyakit mata yang paling umum (22,1%)
Miopia penyebab utama dari gangguan refraksi. Miller, 2003: 5,6% kebutaan yang dapat
diperbaiki pada usia sekolah
Media refraksi = (Kornea anterior chamber pupil lensa vitreous humor) harus jernih.
AKOMODASI
Kemampuan lensa mata mencembung dan memipih untuk memfokuskan cahaya dari
benda yang jauh atapun benda yang dekat. Akomodasi ini dipengaruhi oleh elastisitas lensa.
Melihat dekat = lensa mencembung. Melihat jauh = lensa memipih
Otot cilliary berkontraksi zonula fiber relaksasi lensa mata makin cembung untuk
melihat benda dekat
Otot cilliary relaksasi zonular fiber berkontraksi lensa memipih memfokuskan
benda yang jauh.
Kemampuan akomodasi ini berkurang seiring bertambahnya usia. (ini sudah dijelaskan waku
fisiologi)
VISUAL ACUITY
Ketajaman atau kejelasan penglihatan
Penglihatan yang baik dihasilkan dari kombinasi jalur visual neurologis yang utuh, mata yang
sehat secara struktural, dan fokus mata yang tepat.
SNELLEN CHART
Terdiri dari serangkaian deretan huruf acak yang semakin kecil yang digunakan untuk
mengukur jarak penglihatan
Setiap baris berbeda-beda sesuai dengan jarak (kaki atau meter)
Ketajaman dinilai sebagai satu set dari 2 angka (misalnya 20/40)
Angka pertama (pembilang) menunjukkan jarak dalam feet antara bagan dan pasien
Nomor kedua (penyebut) baris huruf terkecil yang bisa dibaca oleh pasien dari jarak
pengujian
WHO classification for vision:
– 6/6 – 6/18 à normal
– < 6/18 – 6/60 à visual impairment
– < 6/60 – 3/60 à severe visual impairment
– < 3/60 – NLP à blindness
REFRACTION
Prosedur dimana natural optical error ditandai dan diukur. Ketika visual acuity kurang dari
6/6 perlu untuk membedakan apakah itu disebabkan oleh kelaina refraksi (optik) atau akibat suatu
penyakit medis lain. Untuk membedakannya dilakukan dengan cara effect pinhole. Apabila
visusnya maju = mengalami kelainan refraksi.
Methods of refraction
Objective refraction = tergantung alat
Streak Retinoscopy
Automated Refractors
Subjective refraction = tergantung pasien
Trial and Error method
Fogging technique
Cross Cylinder technique
à diperlukan kerjasama dari pasien
Hasil koreksi yang dipakai nnti adalah yang subjektif karena yang terpenting adalah kenyamanan
dan kondisi pasien.
Cycloplegic Refraction
Yang paling kuat mempengaruhi refraksi adalah lensa (akomodasi). Agar akomodasi tidak
memiliki peran terhadap pemeriksaan refraksi yang kita lakukan maka lensa ini perlu dilumpuhkan
dengan cara Cycloplegic refraction. Refraction with relaxed accomodation by instillation of
Cycloplegic drugs
REFRACTIVE ERRORS
Emmetropia tidak adanya kesalahan refraksi
- Ketika bayangan dari benda yang jauh dapat difokuskan di retina pada kondisi
mata tidak berakomodasi. Definisi dari dokternya : Cahaya sejajar yang datang
dari tak terhingga dibiaskan di retin
- Fokus optimal secara alami untuk penglihatan jarak jauh
Ametropia adanya kesalahan refraksi (Vaughan, 2004)
o Myopia
o Hiperopia
o Astigmatism
o Presbyopia
MYOPIA (NEARSIGHTEDNESS)
Ketika bayangan dari benda yang jauh terfokus di depan retina pada mata yang tidak
berakomodasi. Cahaya sejajar yang datang dari tak terhingga dibiaskan di depan retina
Jenis miopia:
Axial myopia
Refractive / curvature myopia
Index refractive myopia
Myopia caused by change in lens position
Penyebab miopia: anatomi mata, keturunan, gaya hidup
Simple Myopia (School myopia) à usia sekolah, miopia ringan sampai sedang miopia
Pathologic Myopia à miopia berat dengan perubahan vitreoretinal
Gejala:
- kabur pada penglihatan jarak jauh
- Kecenderungan untuk juling saat melihat objek jauh
- Suka membaca / ekstensif aktivitas jarak dekat
Pengobatan:
- Lensa cekung/concave/ spherical (minus) paling kecil yang memberikan koreksi maksimal
Ex : pasien kabur pengelihatan jauh. Mata kanan visusnya 6/30 mata kiri 6/15. Mata kanan
dikoreksi dengan kaca spherical -1 = 6/6 false, spherical -1,25 = 6/6 bagus, spherical -1,50 =
6/6 blur
Jadi koreksinya pakek spherical -1,25 (keluar ujian)
Komplikasi:
- retinal detachment miopia berat
- Strabismus
- Amblyopia
HYPEROPIA (FARSIGHTEDNESS)
Ketika bayangan dari benda jauh terfokus di belakang retina pada mata yang tidak
berakomodasi. Cahaya sejajar yang datang dari tak terhingga dibiaskan di belakang retin
Jenis hyperopia:
Axial Hyperopia
Refractive / curvature hyperopia
Index of refraction Hyperopia
Hyperopia caused by alteration of lens position
Symptoms of hyperopia:
Pengelihatan kabur ketika melihat dekatdirasakan ketika lelah, indistinct
printing and inadequate lightning
Treatment of hyperopia:
Strongest convex ( plus ) lenses that give maximal correction. Misalnya ada
pilihan +0,75 pandangan masih kabur, +1 sudah pas tapi sakit kelapa, +1,25
pas dan tidak keluhan apapun, jadi yang dipilih yang +1,25 yaitu yang paling
besar
Complication:
Glaucoma ( shallow anterior chamber)
ASTIGMATISM
■ Istilahastigmatism from Greek, means: without a point
■ Suatu kondisi dimana sinar cahaya tidak dibiaskan sejajar dengan semua garis
meridian
■ Astigmatic eye have 2 principal meridians that is usually at right angles to each other
regular astigmatism:
• With the rule kekuatan refraksi lebih besar di meridian vertical. Omongan
dosen : with the rule artinya sesuai aturan, yang kuat di 90 yang lemah di 180
• Against the rule kekuatan refraksi lebih besar di meridian. Kebalikan yang
with the rule
• Oblique astigmatism prinsip meridian lebih dari 20° dari meridian vertikal
dan horizontal. Tidak di 90 dan tidak di 180
Types of regular astigmatism
Jadi terdefinisi untuk astigmastism : cahaya sejajar yang datang dari tak terhingga terbiaskan
tidak pada satu titik. Titiknya 2 : hoeizontal dan vertikal. Satu diabiaskan pada kelengkungan
vertikal satu pada kelengkungan horizontal. Jika jatuh pada satu titik tidak akan
menimbulkan kelainan, jika lebih dari satu titik akan menimbulkan kelainan
A. Simple myopic : satu jatuh pada retina sedangkan yang satu jatuh di depan retina. Ini
dikoreksi dengan lensa silindris (cyl) negatif, axis... (bisa 90 atau 180)
B. Simple hypermetropic : satu di retina, satu di belakang retina
C. Compound myopic : compound berarti campuran, jadi sama-sama jatuh di depan
retina. Dikoreksi dengan lensa spheris negatif dan cylindris negatif
D. Compound hypermetropic : sama-sama jatuh di belakang retina. Dikoreksi dengan
lensa spheris positif dan cylindris positif
E. Mixed : satu jatuh di depan retina, satu jatuh di belakang retina. Omongan dosen :
Dikoreksi dengan cylindris postif dan negatif atau dibalik juga boleh bisa spheris
negatif cylindris positif. Tetapi jarang sekali ada lensa cylindris positif biasanya
dibuatkan spheris positif cylindris negatif
■ Symptoms of astigmatism:
– Good VA tapi asthenopia &sakit kepala bagian frontal terutama saat pasien
sedang melakukan precise work at a fixed distance with prolonged periods
low grade astigmatism
– Transient blurred vision pada jarak dekat, mereda dengan menutup atau
menggosok mata
■ Treatment of astigmatism:
– Cylinders lenses
PRESBYOPIA
• Kehilangan akomodasi yang datang seiring dengan bertambahnya usia. Yang
terganggu adalah akomodasi
• Symptoms:
– Reading glasses
– Bifokal lenses
– Trifokal lenses
– Progressive lens
ANISOMETROPIA
• Perbedaan kesalahan refraktif pada kedua mata. Omongan dosen : koreksi mata
kanan dan kiri berbeda. Kelainan ini akan menimbulkan ansopomia (perbedaan besar
bayangan)
• Choices:
■ Refractive Surgery
■ Phakic IOL