PRESEPTOR :
DR. IWAN SOFANI, DR.,SPM(K), M.KES
ANDREW MAXIMILIAN H.K, DR., SPM(K), M.KES
Axial length
Curvature
Increasing of refraction index
Changes of the lens location
PATOFISIOLOGI
Faktor genetik
Suatu defek pada gen PAX6 diduga bertanggung jawab
terhadap terjadinya miopi. Akibat defek tersebut, maka
akan terjadi perubahan ukuran antero-posterior bola
mata selama fase perkembangan yang menyebabkan
bayangan jatuh pada fokus di depan retina
PATOFISIOLOGI
Faktor lingkungan
Kelemahan otot silier bola mata mengakibatkan lensa
tidak mampu memfokuskan objek yang jauh. Kelemahan
otot ini akibat dari banyaknya kerja mata pada jarak dekat.
Karena mata jarang digunakan untuk melihat jauh, otot-
otot tersebut jarang digunakan akibatnya menjadi lemah.
Menurut perjalanannya :
- Myopia stationer : menetap setelah dewasa
- Myopia progresif : bertambah terus pada usia dewasa akibat bertambah
panjangnya bola mata.
- Myopia maligna : progresif; dapat mengakibatkan ablasio retina dan
kebutaan
GEJALA KLINIK
Gejala subjektif
Penglihatan jauh kabur, lebih jelas dan nyaman apabila
melihat dekat
Kadang seakan melihat titik-titik seperti lalat terbang
Mata lekas lelah, berair, pusing, cepat mengantuk
Memicingkan mata agar melihat lebih jelas
GEJALA KLINIK
Gejala objektif
Bilik mata depan dalam karena otot akomodasi tidak
dipakai.
Pupil lebar (midriasis) karena kurang berakomodasi.
Mata agak menonjol pada miopi tinggi.
Pada pemeriksaan oftalmoskopi, retina dan koroid tipis
disebut fundus tigroid.
KOMPLIKASI
Strabismus
Corpus vitreus menjadi lebih cair, degenerasi likuifaksi
Degenerasi retina
TERAPI
Terapi non-bedah
Kaca Mata
Lensa kontak
Terapi bedah
Keratotomi radial (RK)
Keratektomi fotorefraktif (PRK)
Laser assisted In situ interlamellar keratomilieusis (LASIK)
HIPERMETROPIA
DEFINISI
Suatu keadaan kelainan refraksi dimana tanpa akomodasi,
sinar-sinar sejajar yang jatuh di kornea akan difokuskan di
belakang retina.
Untuk sinar-sinar yang berjarak kurang dari 5 m, akan
difokuskan lebih jauh di belakang retina.
ETIOLOGI
Hipermetropi aksial
Sumbu mata terlalu
pendek
Kongenital / acquired
Hipermetrop
pembiasan
Daya bias yang kurang
Penyebab :
Kornea : lengkung kurang
dari normal (aplantio
cornea )
Lensa : sclerosis / afakia
Cairan mata
KLASIFIKASI
Gejala Subjektif
-Penglihatan dekat kabur, kecuali pada hipermetrop tinggi atau pada
usia tua, penglihatan jauh juga terganggu
-Asthenophia akomodatif ->gejala sakit sekitar mata, sakit kepala,
konjungtiva merah, lakrimasi, fotofobi ringan, mata terasa panas dan
berat, mengantuk biasanya timbul setelah melakukan pekerjaan dekat
seperti menulis, membaca, dan sebagainya
GEJALA KLINIS
Gejala Objektif
-Bilik mata depan dangkal (karena akomodasi mata terus menerus ->
hipertrofi otot siliaris disertai terdorongnya iris ke depan )
-Pupil miosis karena berakomodasi
-Pseudopalpitis (karena hiperemis pupil N.II)
KOMPLIKASI
Bentuk astigmatisma:
Astigmatisma reguler : kekuatan pembiasan
bertambah atau berkurang perlahan-lahan secara
teratur dari satu meridian ke meridian berikutnya.
Astigmatisma irregular : tidak mempunyai dua
meridian yang saling tegak lurus.
KLASIFIKASI ASTIGMATISMA REGULER
SIGNS
1.Half closure of the lid
2.Head tilt
3.Oval or tilted optic disc
KLASIFIKASI ASTIGMATISMA IRREGULER
Berdasarkan etiologi :
1. Curvatural irregular astigmatism
- Pada pasien dengan corneal scars/keratoconus
2. Index irregular astigmatism
- Akibat indeks refraksi yang bervariasi pada bagian yang berbeda
di lensa crystalline. Dapat terjadi pada pasien dengan katarak
GEJALA KLINIS ASTIGMATISMA IRREGULER
SYMPTOMS
1. Defective vision
2. Distorsi objek
3. Polyopia
GEJALA KLINIS ASTIGMATISMA IRREGULER
SIGNS
1. Retinoscopy -> refleks pupil irregular
2. Slit-lamp examination -> kornea
irregular/keratoconus
3. Placido’s test -> distorted circles
4. Photokeratoscopy & computerized corneal
topography -> kurvatur kornea irreguler
TERAPI
ASTIGMATISME REGULER
Terapi optik
- Meresepkan lensa silindris yang sesuai, setelah menemukan
refraksi yang akurat
1. Kacamata
2. Lensa kontak
ASTIGMATISME IRREGULER
Terapi optik
-Kontak lensa yang menggantikan permukaan anterior
kornea sebagai media refraksi
Phototherapeutic keratectomy ( PTK )
Koreksi dengan pembedahan
PRESBIOPIA
DEFINISI
Disebut penglihatan mata pada usia tua, presbiopia bukan
kesalahan dari refraksi namun suatu kondisi fisiologis dari
ketidakmampuan mata untuk melakukan akomodasi yang
menyebabkan penurunan penglihatan jarak dekat yang progresif,
disebabkan oleh:
1. Perubahan pada lensa (age-related) termasuk penurunan
elastisitas kapsul lensa, pengerasan lensa, peningkatan ukuran
lensa.
2. Penurunan kekuatan ciliary muscle
ETIOLOGI
Penyebab presbiopia prematur:
1. Uncorrected hypermetropia
2. Premature sclerosis pada lensa
3. Kelemahan ciliary muscle pada usia pre senile (30-40 tahun)
4. Chronic simple glaucoma
GEJALA KLINIK
Ilyas S. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Edisi 3. Jakarta. Balai Penerbit FKUI.1999.
Vaughan D.G, Asbury T, Eva P.R. Oftalmologi Umum.Edisi 14. Jakarta. Arcan-Hipokrates.1996.
Bradford C. Basic ophthalmology. 8th Edition. San Fransisco- American Academy of
Ophthalmology. 2004.
Bashour M, Benchimol. Myopia, radial keratotomy. Last updated 10 june 2005. (Diambil tanggal: 25
April 2006). Tersedia di: http://www.emedicine.com/
Merck Manual Home Edition. Refractive Disorders. (Diambil tanggal:25 April 2006). Tersedia di:
http://www.emedicine.com/
Edward. Lasiks. Last updated 5 September 2005. (Diambil tanggal: 25 April 2006). Tersedia di:
http://www.emedicine.com/
Myopia. (Diambil tanggal: 25 April 2006).Tersedia di: http://www.eyecenter.com/