Anda di halaman 1dari 38

CLINICAL SCIENCE SESSION

KELAINAN REFRAKSI

OLEH
Aulia Putri Karima 130112170628
Farahdina Shahnaz Nuramalia 130112170651
Nadya Rizki Pasha 130112170629
REFRACTION ANOMALIES
Normal : Emetropia
Anomalies : (ametropia)
Myopia
Hypermetropia
Astigmatism
Presbiopia
Emmetropia

Kondisi dimana cahaya sejajar yang datang akan


difokuskan tepat di retina pada keadaan relaksasi
Ametropia

Kondisi dimana cahaya sejajar yang datang tidak


difokuskan tepat di retina pada keadaan relaksasi

Hal 47, 4.2 Duke Elder


MYOPIA
Definisi
Miopia adalah kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang datang
sejajar dari jarak tak terhingga dalam keadaan tanpa akomodasi
difokuskan didepan retina.
ETIOLOGI
1. Axial myopia
Peningkatan diameter anteroposterior bola mata
2. Curvatural myopia
Peningkatan kelengkungan kornea, lensa atau keduanya
3. Positional myopia
Akibat posisi lensa lebih anterior pada bola mata
4. Index myopia
Peningkatan indeks refraksi lensa akibat proses sklerosis lensa.
5. Myopia due to excessive accomodation
Akomodasi berlebihan yang menyebabkan spasm akomodasi.
PATOGENESIS
1. Faktor Genetik : defek pada gen PAX6 dapat
mengakibatkan terjadinya perubahan ukuran antero-
posterior bola mata selama fase perkembangan yang
menyebabkan bayangan jatuh pada fokus di depan
retina

2. Faktor Lingkungan : Kebiasaan membaca jarak dekat


dan di depan komputer menyebabkan terjadinya
spasm akomodasi

3. Faktor Genetik dan lingkungan : Gabungan


KLASIFIKASI
Menurut derajat beratnya myopia dibagi dalam:
 Miopia ringan, dimana myopia lebih kecil dari 1-3 dioptri
 Miopia sedang, dimana miopi lebih antara 3-6 dioptri
 Myopia berat, dimana miopi lebih besar dari 6 dioptri
KLASIFIKASI
Menurut perjalanan miopi dikenal bentuk:
1. Miopia stasioner
Miopia yang menetap setelah dewasa
2. Myopia progresif
Myopia yang bertambah terus pada usia dewasa akibat
bertambah panjangnya bola mata
3. Myopia maligna
Myopia yang berjalan progresif, dapat mengakibatkan
ablasio retina dan kebutaan atau sama dengan myopia
degeneratif.
GEJALA KLINIS

Penglihatan jauh buram, penglihatan dekat


normal
Asthenopia (mata cepat lelah)
Kadang seakan melihat titik-titik seperti lalat
terbang karena degenerasi vitreus.
Memicingkan mata agar melihat lebih jelas agar
mendapat efek pin-hole.
GEJALA KLINIS

Pada pemeriksaan
1. Bilik mata depan dalam karena otot
akomodasi tidak dipakai.
2. Pupil lebar (midriasis) karena kurang
berakomodasi.
3. Mata agak menonjol pada miopi tinggi.
4. Pada pemeriksaan oftalmoskopi, retina
dan koroid tipis disebut fundus tigroid.
Komplikasi:

Sering pada miopia tinggi


1. Degenerasi vitreous
2. Ablasi Retina
3. Perubahan pigmentasi dan perdarahan
pada makula
4. Strabismus
Tatalaksana

Non Bedah = Kacamata/lensa kontak


Koreksi dengan lensa sferis negatif terkecil yang
dapat memberikan tajam penglihatan terbaik
contoh :
VOD = 5/60 S -2.50 D = 6/7
S -2.75 D = 6/6
S -3.00 D = 6/6
S -3.25 D = 6/7
Kacamata yang diberikan S - 2.75 D
Koreksi Bedah
1. Keratotomi radial
2. Keratotomi refraktif
3. Laser assisted in situ intermellar
keratomilieusis (LASIK)
Prognosis :

Stationer = setelah pubertas akan konstan


Progressive myopia = dapat terus bertambah
dan mengakibatkan komplikasi
HIPERMETROPIA
Definisi:
Keadaan refraktif mata dimana cahaya yang datang dari tak
terhingga difokuskan di belakang retina dengan akomodasi dalam
keadaan istirahat
KLASIFIKASI
Berdasarkan Etiologi
 Axial hypermetropia
 Curvatural hypermetropia
 Index hypermetropia
 Positional hypermetropia
 Absence of crystalline lens
① Simple or developmental hypermetropia
② Pathological hypermetropi
① Index hypermetropia
② Positional hypermetropia
③ Aphakia
④ Consecutive hypermetropia
③ Functional hypermetropia
GEJALA

Asymptomatic
Asthenopic symptoms
Defective vision with asthenopic symptoms
Defective vision only
TANDA
Ukuran bola mata lebih kecil
Kornea sedikit lebih kecil dari normal
Kamar anterior terlihat dangkal
Pemeriksaan fundus menunjukkan optic disc yang kecil
dengan banyak vaskular terlihat, batas tidak jelas, dapat
ditemukan papillitis, retina terlihat bersinar
A-scan ultrasonography: antero-posterior lebih pendek
KOMPLIKASI
Hordeolum eksterna, blefaritis, kalazion yang rekuren
Acommodative convergent squint
Amblyopia
Primary narrow angle glaucoma
PENGOBATAN
Optikal
Operasi
PRESBIOPIA
Definisi:
Hilangnya kemampuan akomodasi mata bersamaan
dengan bertambahnya usia
PATOFISIOLOGI:
Mata emetropi dapat melihat jauh dalam jarak tak
hingga dan melihat dekat sesuai dengan usia (7 cm pada
usia 10 tahun, 25 cm pada usia 40 tahun, dan 33 cm
pada usia 45 tahun). Berdasarkan perhitungan kekuatan
refraksi, pada usia 10 tahun kemampuan refraksinya:
D = 1/0,07 D = 14 dioptri
Pada usia 40 tahun, kekuatan refraksi menurun menjadi 4
dioptri dan akan terus mengalami penurunan seiring
bertambahknya usia. Kondisi penurunan penglihatan
dekat disebabkan oleh usia disertai pertambahan
punctum proksimum disebut dengan presbiopia
PENYEBAB:
Disebabkan oleh bertambahnya usia.
Menurunnya elastisitas lensa
Menurunnya kemampuan otot siliar
Presbiopia prematur bisa disebabkan oleh:
Hipermetropia yang tidak dikoreksi
Sklerosis pada lensa
Kelemahan pada otot siliar
Chronic simple glaucoma
MANIFESTASI KLINIS

Penurunan tajam penglihatan pada penglihatan dekat.


Biasanya terjadi dalam umur 44-46, memburuk di tempat
yang remang. Gejala akan memburuk sampai usia 55,
lalu akan menjadi stabil tetapi berlangsung terus-menerus
Nyeri kepala dapat dirasakan setelah pasien
mengerjakan tindakan yang memerlukan penglihatan
dekat dalam jangka panjang
TATA LAKSANA

Presbiopia dapat ditangani dengan memberikan kaca


mata konveks. Berdasarkan rentang usianya, perkiraan
pemberian kaca mata sebagai berikut:
+1.0 D untuk usia 40-45 tahun
+1.5 D untuk usia 45-50 tahun
+2.0 D untuk usia 50-55 tahun
+2.5 D untuk usia 55-60 tahun
TATA LAKSANA
Namun, pengukuran tetap harus dilakukan untuk menentukan
ukuran yang paling nyaman untuk pasien
Prinsip dasar penanganan presbiopia:
Cari dulu apabila ada refraktif eror jarak jauh, perbaiki dahulu
Temukan koreksi presbiopia yang diperlukan pada masing-
masing mata dan tambahkan ke koreksi awal untuk jarak jauh
Penglihatan jarak dekat harus dikoreksi sesuai dengan
kebutuhan pasien berdasarkan pekerjaannya
Kacamata konveks paling lemah dimana pasien masih bisa
melihat jarak dekatlah yang diberikan
ASTIGMATISME

Definisi
Suatu kelainan refraksi dimana
didapatkan bermacam-
macam derajat refraksi pada
bermacam-macam meridian
sehingga sinar sejajar yang
datang difokuskan pada
macam-macam fokus pula.
ETIOLOGI
Kelainan kornea
Perubahan lengkung kornea: kongenital atau akuisita akibat
kecelakaan, inflamasi, operasi
Kelainan lensa
katarak insipien atau imatur
KLASIFIKASI
Berdasarkan keteraturan meridian:
Astigmatisma reguler : permukaan kornea tidak teratur atau
karena terdapat kekeruhan lapisan kornea.
Astigmatisma ireguler :semua titik-titik pembiasaan letaknya
pada sumbu utama
Berdasarkan letak meridian:
Astigmatism with the rule
meridian vertical lebih kuat daya refraksinya daripada meridian
horizontal
Astigmatism against the rule
meridian horizontal lebih kuat daya refraksinya daripada
meridian vertikal
Astigmatisma oblik
astigmatisma regular yang meridian utamanya tidak terletak
dalam 20 derajat horizontal dan vertikal
PATOFISIOLOGI
Kelainan kornea/lensa Sinar dibiaskan tidak
sama pada semua arah satu titik fokus pembiasan
pada retina
PEMERIKSAAN MATA

Kipas astigmatisma
Cakram placido
Test fogging
Uji celah stenoptik
Uji silinder silang
TERAPI
Kacamata
Kacamata
silindris yang
sering
dikombinasi-kan
dengan lensa
spheris
DAFTAR PUSTAKA
Vaughan DG, Asbury T, Riordan-Eva P. General
Ophtalmology. 17th edition,2007
Khanski Jack J, Brad Bowling. Clinical Ophtalmology A
Systematic Approach. 7th edition. 2011
Khurana, AK. Ophtalmology. 4th edition,2007
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai