Oleh:
Fairuz Putri A
M. Alma Wijaya
Tri Ummi S
Perseptor:
Prof. Arief S Kartasasmita, dr, SpM(K), M.Kes.,PhD
Dr. Irawati Irfani, dr., SpM(K), M.Kes
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Anatomi Mata
• Mata : bola mata dan saraf optik
• 3 lapisan :
- lapisan fibrosa : sklera dan kornea
- lapisan vaskular (uveal tract) : badan
siliaris, iris, koroid
- lapisan dalam : retina
• 3 kompartemen :
- bilik anterior
} Aqueous humor
- bilik posterior
- badan vitreous / vitreous humor
Bilik Anterior dan Bilik Posterior
• Dihubungkan oleh pupil
• Berisi humor akuor yang
dihasilkan oleh badan siliaris di
bilik posterior
• Kedalaman bilik anterior, sekitar 3
mm
• Rata-rata volume bilik anterior 200
mikroliter, bilik posterior 60
mikroliter
Sudut Bilik Anterior
● Pertemuan antara kornea
perifer dan akar dari iris
● Terbentuk oleh
- garis Schwalbe
- Anyaman trabekular
- kanal Schlemm
- Taji Sklera
Saraf Optik
Mata memiliki sekitar satu juta akson yang memanjang dari sel ganglion retina membentuk
batang saraf optik. Saraf optik ini muncul dari permukaan posterior bola mata, melewati
foramen sklera posterior. Ketika keluar dari bola mata, serabut saraf akan termielinasi, dan
diameternya bertambah dari 1,5 mm di sklera menjadi 3 mm di orbit. Saraf optik kemudian
bergabung dengan saraf optik sisi lainnya membentuk optik kiasma. Apabila saraf optik
mengalami kerusakan maka tidak dapat beregenerasi kembali, karena saraf optik berasal dari
sistem saraf pusat.
Pembentukan dan Pengaliran Humor Akuos
• Humor Akuos dibentuk oleh prosesus siliaris di badan siliaris melalui proses
sekresi aktif, ultrafiltrasi, dan difusi sederhana
• Berfungsi untuk memberikan nutrisi (glukosa, asam amino) untuk jaringan
avaskular seperti lensa, kornea, dan anyaman trabekular
• Pengaliran Humor Akuos
1. Pengeluaran Trabekular (dipengaruhi tekanan)
2. Pengeluaran Uveoskleral (tidak dipengaruhi tekanan)
3. Via Iris
Tekanan Intraokular
• Keseimbangan antara laju sekresi dan aliran akuos
• Tekanan Intraokular normal : 11-21 mmHg, dengan variasi 5 mmHg
• 3 faktor penentu IOP (intraocular pressure)
1. Laju produksi humor akuos di badan siliar
2. Hambatan aliran akuos di anyaman trabekular dan kanal schlemm
3. Besar tekanan vena episkleral
Tekanan Intraokular
• Level tekanan intraokular yang normal juga bisa bervariasi berdasarkan faktor-faktor lain
diantaranya adalah waktu (variasi diurnal), detak jantung, respirasi, aktivitas fisik, konsumsi
cairan, medikasi sistemik dan medikasi topikal.
• Pada variasi diurnal, tekanan intraokular cenderung lebih tinggi di pagi hari (puncak : jam 8)
dan lebih rendah di sore dan malam hari.
Glaukoma
Definisi
• Penyakit kerusakan saraf optik yang menyebabkan kerusakan fungsi
penglihatan. Kenaikan tekanan intra okuler merupakan faktor risiko yang
utama.
Klasifikasi
1. Berdasarkan penyebab:
• Glaukoma primer tidak disebabkan oleh penyakit okuler ataupun sistemik
yang diketahui
• Glaukoma sekunder disebabkan oleh penyakit okuler ataupun sistemik
• Tonometri
Tonometri adalah alat untuk mengukur tekanan intra okuler (TIO). Tonometri
aplanasi lebih akurat.
Pemeriksaan Glaukoma
• Gonioskopi
Gonioskopi dilakukan untuk melihat anatomi sudut bilik anterior yang dapat
menunjukkan tipe glaukoma menggunakan goniolens.
(a) blok pupil contohnya seclusio pupillae akibat iridocyclitis yang berulang, glaukoma
fakomorfik dan glaukoma afakik
(b) tanpa blok pupil bisa disebabkan oleh glaukoma neovaskular (dikarakteristikan dengan
proliferasi jaringan fibrovaskular di dalam sudut bilik anterior, yaitu terbentuknya rubeosis iridis
(neovaskularisasi iris) yang berkelanjutan dan uveitis anterior yang kronik.
Glaukoma Pseudoeksfoliasi
meningkatnya tekanan intraokular disebabkan trabekulum yang tersumbat oleh material pseudoeksfoliatif
dan pigmen yang dihasilkan oleh iris, dan terdeposisi di segmen anterior mata dan di lokasi lain seperti
iris, konjungtiva, dan retina perifer. Deposit material ini membentuk pola seperti target di kapsul lensa
anterior dan paling jelas terlihat saat dilatasi pupil. Area sentral dan perifer dari deposit ini dipisahkan
oleh area intermediet yang jernih, dimana pergerakan iris akan bergesekan dengan lensa. Pseudoeksfoliasi
merujuk pada material abu-abu keputihan yang terlihat di permukaan anterior lensa kristalin. Material ini
terlihat seperti pengelupasan dari sel epitel kapsul lensa, karena itu dinamakan eksfoliasi yang artinya
pengelupasan.
Galukoma Fakolitik
disebabkan oleh kebocoran protein lensa melalui kapsul katarak. Seiring pertambahan usia
lensa, komposisi proteinnya mengalami perubahan, yaitu adanya peningkatan konsentrasi
protein dengan berat molekul yang tinggi. Pada katarak matur atau hipermatur, protein ini
masuk ke kapsul lensa, mengaktivasi kegiatan fagositosis makrofag dan munculnya debris hasil
inflamasi yang menghambat anyaman trabekular yang akhirnya memicu timbulnya glaukoma
sekunder