Anda di halaman 1dari 6

Jevon Indra Susanto

Biochemistry Aspect of Hepatobiliary System


1. Liver
- Liver memegang peranan penting dalam regulasi, berfungsi untuk sintesis molekul yang
dihasilkan ditempat lain untuk mensupport homeostasis (keseimbangan), mengubah molekul
dari 1 tipe ke tipe yang lain(ex : gluconeolysis), mengatur keseimbangan energy
- Fungsi liver yang lain :
o Memproduksi bile
o Metabolisme hormone dan obat-obatan : dalam metabolisme obat dan hormone,liver
bertindak sebagai excretory organ. Contoh bile yang mengangkut end-products dari
substansi metabolisme oleh hati, liver berfungsi seperti ginjal yang membuang bahan-
bahan yang sudah tak berguna melalui urine
o Sintesis protein, glukosa, dan faktor pembekuan
o Menyimpan vitamin dan minerals
o Merubah ammonia yang dihasilkan dari proses deamination asam amino menjadi urea :
asam amino terdiri dari gugus amino dan gugus karboksil, gugus amino tidak diperlukan
makanya harus dibuang, sebelum dibuang akan diubah menjadi urea dilakukan oleh liver
o Mengubah asam lemak menjadi keton
2. Metabolisme karbohidrat
- Glycogenesis : liver berfunsi sebagai pengambilan glukosa dan mengubahnya dalam bentuk
large polymer disebut glycogen. Jika terjadi peningkatan kadar gula darah akan merangsang
release insulin, sehingga merangsang hati mengambil kelebihan gula dan merubah menjadi
glycogen dan disimpan di dalam hati. Glukosa → Glikogen
- Glycogenolysis : depolymerisasi glycagone. Jika terjadi hypoglysemia (gula darah menurun)
maka akan release glucagon efeknya liver akan memecah glycogen menjadi glukosa
sehingga kadar gula darah menjadi normal.Glikogen→ Glukosa
- Gluconeogenesis : sintesis glukosa dari asam amino dan non-hexose karbohidrat. Jika
seseorang berpuasa atau diet, glukosa habis dan glycogen sudah dipecah tapi tetap
kekurangan makan proses gluconeogenesis akan aktif yang akan mensentesis glukosa dari
bahan non karbohidrat seperti asam amino.Bahan non karbohidrat → Glukosa
3. Metabolisme protein
- Fungsi dalam proses deaminasi dan transminasi asam amino (SGPT/SGOT)
- Membuang ammonia dari tubuh dari sintesis urea
- Sintesis asam amino non-essential : asam amino ada 2 essential dan non-essential. Essential
berasal dari makanan karena tubuh tak mampu mensintesis sedangkan non-essential akan
disintesis di dalam liver
- Sintesis plasma protein dan faktor pembekuan yang diperlukan dalam proses koagulasi
darah
4. Metabolisme lemak
- Liver akan mengoksidasi triglyceride untuk produksi energi
- Mengsintesis lipoprotein
- Mengubah kelebihan karbohidrat dan protein menjadi asam lemak dan triglyceride

1
Jevon Indra Susanto

- Sintesis large quantities dari kolesterol dan phospholipids. Beberapa dari ini dikemas
bersama lipoprotein dan dibuat tersedia diseluruh tubuh. Sisanya dieksresikan di empedu
sebagai kolesterol atau setelah konversi menjadi asam empedu
- Lemak adalah komponen tidak larut air, jadi Bile acid dalam metabolisme lemak berperan
penting dalam proses pencernaan dan absorpsi lemak dan vitamin yang larut dalam lemak
(vit A,D,E,K) dalam usus halus
- 2 Fungsi penting dalam metabolisme lipid
o Emulsifikasi dari agregate lemak : meningkatkan luas permukaan dari lemak sehingga
mudah dicerna oleh enzim lipase, yang tidak dapat di akses di dalam droplet lemak
o Solubilization dan transport dari lemak dalam lingkungan cair : bile acids adalah lipid
carier dan mampu melarutkan banyak lemak dalam bentuk micelles
5. Bile
- Bile adalah cairan complex terdiri dari air, elektrolit dan molekul-molekul organic termasuk
bile acids (berperan dalam metabolisme lemak), kolesterol, phospholipids, dan bilirubin
yang mengalir melalui traktus biliary di dalam usus halus
- Bile mengandung bile acids, yang penting untuk pencernaan dan absorpsi lemak dan vitamin
larut lemak di usus halus
- Bahan-bahan buangan termasuk bilirubin untuk dibuang dari dalam tubuh melalui sekresi ke
bile dan eliminasi dalam feses
6. Metabolisme Bilirubin
- Gambar : Dalam metabolisme
bilirubin, liver akan bekerja
setiap kali terjadi lysis dari sel
darah merah yang usianya 120
hari. Eritrosit akan pecah, HB
akan keluar. Lysisnya terjadi di
dalam spleen, lympa, liver dan
bone marrow kemudian HB yang
keluar dari sel darah merah akan
menjadi heme dan globin. Globin
adalah rantai polipeptida ada 2α
dan 2β jadi ada 4 rantai
polipeptida, akan terurai asam
amino penyusunnya. Asam
amino hasil degradasi rantai polipeptida globin dipakai lagi untuk membentuk HB atau
pembentukan yang lain yang memerlukan asam amino tersebut. Heme adalah suatu senyawa
protporphyrine dan FE. FE dalam valensi 2 yaitu ferro akan recycled/dipakai lagi sintesis
HB atau yang membentuhkan FE. Protoporphyrine oleh hemeoxigenase akan diubah
menjadi biliverdin yang berwarna hijau. Biliverdin oleh biliverdin reductase akan diubah
menjadi bilirubin yang berwarna kuning. Proses degradasi bilirubin ini bisa liat diluar tubuh
yaitu memar. Bilirubin yang tadi tidak larut, liver yang merubah bilirubin tak larut menjadi
larut sehingga bisa dikeluarkan. Bilirubin yang tak larut disebut non-conjugated bilirubin.

2
Jevon Indra Susanto

Liver merubah non-conjugated bilirubin menjadi conjugated bilirubin adalah yang larut.
Dikeluarkan lewat feses
- Bilirubin akan dikeluarkan dari tubuh melalu sekresi kedalam bile dan dieliminasi di feses
- Liver mengkonversi unconjugated bilirubin menjadi conjugated melalui 3 proses : uptake
bilirubin, conjugasi, sekresi
o Uptake Bilirubin
 Segala sesuatu yang tidak larut dalam air tidak akan beredar bebas dalam darah. Untuk
bilirubin di dalam darah berikatan dengan pembawa yaitu albumin.
 Saat mau dimetabolisme bilirubin akan diambil oleh hepatocytes dibawa masuk ke hati
 Diikat oleh protein sitoplasma
 Ada peranan 2 protein pentin yaitu Ligandin dan Protein Y untuk mencegah kembalinya
bilirubin yang sudah diambil oleh hepatocytes ke dalam darah
o Conjugation
 Terjadi dalam hati
 Dalam proses ini terjadi konjugasi bilirubin dengan asam glucoronic. Konjugasi ini
terjadi 2x. Konjugasi pertama menghasilkan monoglucoranic bilirubin, monoglucoranic
bilirubin ini setengah larut setengah tidak, jadi kelarutan belum bagus. Sehingga di
konjugasi sekali lagi menghasilkan diglucoronic bilirubin. Diglucoronic bilirubin inilah
bilirubin yang soluble atau larut
 Proses ini dikatalisis oleh enzyme glucoronsyltransferase
 Konjugasi ini mengubah bilirubin menjadi bentuk yang larut (polar form) kemudian
dieksresikan ke bile. Kemudian lewat biliary track masuk ke intestine
o Secretion
 Lewat biliary tract
 Yang diekskresi adalah dalam bentuk diglucoronide bilirubin (konjugasi glucoronate
2x) atau conjugated bilirubin
 Proses ini adalah active transport
 Kemudian lewat biliary track masuk ke intestine
 Intestine : Diglucoronide bilirubin di usus besar oleh β-glucoronidase (enzym yang
dihasilkan flora normal usus) akan diubah menjadi urobilinogen (tak berwarna) akan
mudah teroksidasi menjadi urobilin (memberi warna pada feses). Ini merupakan
warna feses tapi nanti tergantung makanan

Keselurahan proses bilirubin. Lisis RBC 120 hari akan


menghasilkan unconjugated bilirubin yang disirkulasi
diikat oleh albumin kemudian metabolisme oleh hati akan
terjadi uptake bilirubin oleh hepatocytes kemudian
conjugated setelah menghasilkan conjugated bilirubin
dikeluarkan melalui biliary track. Di usus besar akan
dirubah menjadi urobilinogen (stercobilinogen) yang
akan teroksidasi menjadi urobilin (stercocobilin).
Dibuang lewat feses. Sebagian besar jalurnya seperti ini.
Sebagian kecil akan kembali ke sirkulasi, urobilin akan
kembali ke sirkulasi ikut aliran sistemik kemudian
dibuang lewat ginjal di urine. 3
Jevon Indra Susanto

7. Hyperbilirubinemia : kelainan dalam proses bilirubin yaitu kadar bilirubin yang tinggi di
darah normal 1mg/dL tidak lebih dari 1,2 jadi kalo terjadi peningkatan bilirubin akan
terakumulasi di jaringan-jaringan elastin sehingga orangnya akan kuning misalnya di sklera
mata. Bilirubin yang meningkat bisa unconjugated dan bisa conjugated
- Uncojugated hyperbilirubinemia :
o Over produksi : terjadi banyak lisis HB menyebabkan peningkatan bilirubin jadi
kemampuan hati mengkonjugasi cuman 50 tapi harus 100 maka akan meningkat di dalam
darah.Jadi peningkatan produksi bilirubin sehingga melampaui kemampuan liver dalam
metabolisme sehingga menyebabkan unconjugated hyperbilirubinemia
o Anemia hemolitik : menyebabkan lysis eritrosit sebelum waktunya,setiap terjadi lysis
eritrosit akan menghasilkan bilirubin, melampaui kemampuan liver untuk metabolisme
o Toxic hyperbilirubinemia akibat virus , obat seperti hepatitis, pemabuk, minum obat tak
sesuai dosis bisa meracuni hati
- Neonatal physiological jaundice : misal pada bayi premature, dimana system hepatic belum
berkembang sempurna jadi enzyme untuk conjugasi belum berkembang sempurna sehingga
menyebabkan unconjugated hyperbilirubinemia. Unconjugated bilirubin bersifat tidak larut
(non polar) maka bisa menembus blood brain barrier yang bisa menyebabkan kern icterus
pada bayi premature menyebabkan neurologic defect (>20-25mg/dL)
o Conjugated Hyperbilirubinemia : proses produksinya normal, uptake normal, konjugasi
normal. Tapi ketika akan disekresikan ke biliary track ada blockade/sumbatan misal batu
empedu makan tidak bisa lewat maka akan kembali tinggi dalam darah yang meningkat
adalah conjugated bilirubin
8. Jaundice (icterus)
- Jaundice (icterus) adalah hasil dari akumulasi bilirubin yang tinggi dalam darah, yang
ditandai warna kuning pada kulit dan mukosa.
- Jaundice menjadi bukti ada peningkatan bilirubin sampai 2 – 2,5 mg/dL
- Bilirubin punya afinitas spesifik pada jaringan elastic. Seperti pada sklera mata, banyak
mengandung elastic fibers, jadi sklera mata merupakan salah satu structure pertama yang
dapat mendeteksi jaundice
9. Penyebab
- 4 penyabab utama jaundice :
o Excessive destruction RBC (ex hemolitik anemia)
o Gangguan gangguan uptake bilirubin oleh sel hati
o Penurunan konjugasi bilirubin (ex hepatitis)
o Ada obstruksi pada bile flow di canaliculi dari hepatic lobule atau pada intrahepatic atau
extrahepatic bile duct
- Secara struktur anatomi jaundice dapat dibedakan :
o Prehepatic : masalahnya sebelum di hati yaitu sebelum uptake dan konjugasi karena
overproduksi. Pada tahap ini yang meningkat adalah unconjugated bilirubin

4
Jevon Indra Susanto

o Intrahepatic : karena gangguan di hati, bisa karena gangguan uptake dan konjugasi.
Semua penyakit yang mengganggu fungsi liver akan menyebabkan intrahepatic jaundice.
Pada tahap ini yang meningkat bisa conjugated dan bisa unconjugated
o Posthepatic : produksi normal, uptake normal, konjugasi normal tetapi akan dikeluarkan
ada sumbatan sehingga tak bisa lewat. Karena tidak bisa lewat tidak akan dirubah
menjadi urobilin oleh β-glucoronidase maka tak ada warna pada feses. Orang-orang
dengan sumbatan fesesnya akan berwarna pucat. Karena tersumbat maka bile acids untuk
proses pencernaan lemak maka terjadi gangguan metabolisme lemak. Misal pada batu
empedu akan memblok sekresi bilirubin feses akan berwarna pucat (steatore = feses
berwarna pucat). Kasus seperti ini di feses urobilin negative. Karena di blok dia akan
kembali ke darah dibuang lewat ginjal melalui urine, maka urinenya akan berwarna gelap
karena mengandung urobilin

Kiri : icterus pada sklera


mata

Kanan : icterus pada tangan

5
Jevon Indra Susanto

- Penyebab prehepatic, intrahepatic dan posthepatic


o Prehepatic (semua kelainan yang menyebabkan peningkatan destruksi RBC yang
meningkat adalah unconjugated bilirubin) : hemolytic blood transfusion reaction,
hereditary disorder of the RBC, sickle cell anemia, thalassemia, spherocytosis, acquired
hemolytic disorder, hemolytic disease of the newborn, autoimmune hemolytic anemias
o Intrahepatic (semua penyakit yang mengganggu fungsi liver yang meningkat conjugated
dan unconjugated bilirubin) : penurunan uptake bilirubin oleh liver, penurunan konjugasi
bilirubin, hepatocellular liver damage, hepatitis, cirrhosis, cancer of the liver, drug-
induced cholestasis
o Posthepatic (obstruksi aliran bile yang meningkat conjugated bilirubin) : structural
disorder of the bile duct, cholelithiasis, congenital atresia of the extrahepatic bile ducts,
bile duct obstruction caused by tumor
10. Manifestasi
- Prehepatic
o Mild jaundice
o Meningkatnya unconjugated bilirubin
o Warna feses normal
o Tidak bilirubin dalam urine, karena sudah dirubah menjadi urobilinogen yang teroksidasi
menjadi urobilin
- Intrahepatic karena mengganggu uptake,konjugasi, dan eksresi (bukan di saluran tapi pas
mau dibuang tidak bisa dibuang karena merupakan transport aktif maka harus ada yang
mengangkut kalo terjadi gangguan maka tidak bisa keluar)
o Meningkatnya conjugated dan unconjugated bilirubin
o Urine berwarna gelap karena ada bilirubin
- Posthepatic / obstruksi jaundice bisa juga disebut cholestatic jaundice karena ada obstruksi
pada aliran bile antar liver dengan intestine
o Meningkatnya conjugated bilirubin
o Feses berwarna terang karena tidak adanya bilirubin
o Urine gelap karena ada bilirubin
o Serum alkaline phosphate meningkat
o Aminotransferase sedikit meningkat
o Bile acids meningkat pada jaundice obstruksi. Bile acids terakumulasi pada darah,
pruritus develops

Nb:
- Harus diperhatikan conjugated dan unconjugated karena dipake untuk menegakkan diagnosis
- Periksa lab liat conjugated / unconjugated biasanya kalo lab adanya bilirubin direct dan
indirect. Direct bilirubin adalah conjugated, sedangkan indirect bilirubin adalah unconjugated

Anda mungkin juga menyukai