Anda di halaman 1dari 5

AKUT ABDOMEN

DEFINISI

 Semua keadaan gawat darurat pd perut yg memerlukan penanganan cepat dan tepat.
 Termasuk didalamnya :
1. Infeksi
2. Ileus
3. Ruda paksa/trauma
4. Tumpahan/perforasi  yang akan menyebabkan peritonitis
 Setiap penyakit atau gejala harus diawali dengan anamnesis
 Riwayat penyakit dan site pain sangat penting untuk menentukan penyebab


 Di abdomen ada 9 atau 4 region (tergantung mempergunakan buku apa, yang mana saja bisa)

PENJALARAN NYERI

 Penjalaran nyeri sangat penting untuk menentukan lokasi dan organ apa yang terlibat
 Pancreatic pain radiasi  ke middle of the back
 Gallbladder pain à ke righ side to the back
 Renal pain à di pinggang ke paha

KARAKTERISTIK NYERI

 Berdenyut/ kolik (biasanya pada organ yang berongga)  sumbatan saluran


 Diam/ tajam (biasanya pada organ yang tidak berongga)  jika bergerak atau bernafas  iritasi periotnium

ILEUS

 Terganggunya pasase usus


 Ada 2 macam : ileus obstruksi dan ileus paralitik

ILEUS OBSTRUKSI

 Biasanya jarena sumbatan, cacing, malignancy


 Keluhan : kolik usus (“Abdominal Colic)
 Tanda/gejala :
1. Darm Contour
2. Darm Steifung
3. Bising usus meningkat (klinken/metalic soundàmechanical ileus obstruction)
4. Hearing Bone Sign (BOF)
 Etiologi :
1. Tumor ganas saluran cerna
2. Hernia Inkarserata
3. Invaginasi
4. Volvulus
5. Perlekatan (strength)
6. Kelainan bawaan
7. Mekoneum ® meconium Plug Syndrome (pada anak-anak yang baru lahir biasanya baru umur 2 mingguan)
8. Askaris (sumbatan cacing yang pingsan akibat obat cacing, kemudian temen cacing mengerubungi cacing
itu, sehingga salurannya buntu)
 Pengobatan :
1. Resusitasi dengan cairan dan elektrolit
2. Pemasangan pipa lambung (dekompresi)
3. Pemasangan kateter
4. Pemeriksaan lain yang dianggap perlu (EKG)
5. Antibiotika profilaktis
6. Operasi (kausal)

ILEUS PARALITIK (imbalance elektrolitgerakan usus terganggu)

 Etiologi :
1. Sepsis
2. Uremia
3. Hipokalemia (bisa juga hiponatremi
4. Pneumonia (infeksi)
5. Kerusakan syaraf tulang
6. dll (decompresi partial tulang belakang)
 Terapi :
1. Mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit (infus)
2. Dekompresi lambung (pemasangan pipa lambung)
3. Memperbaiki faktor-faktor penunjang usus (seperti elektrolit, Hb, Albumin)
4. Berikan obat-obat injeksi yang merangsang peristaltik usus (seperti Vit. B1 dan prostigmin)
5. Istirahat total usus
6. Yang terpenting : menghilangkan faktor-faktor penyebab

PERDARAHAN SALURAN CERNA

 Yang dimaksud disini adalah perdarahan dari lumen saluran cerna


 Dibagi menjadi 3 : (bisa juga dibagi jadi 2  atas dan bawah)
1. Perdarahan saluran cerna atas (esopagus gaster)
2. Perdarahan saluran cerna tengah (duodenum, ileum, jejunum)
3. Perdarahan saluran cerna bawah (colon)
 Diagnosa :
1. Rectal Toucher
2. Proktoskopi
3. Rektoskopi
4. Sigmoidoskopi
5. Kolonoskopi (yang paling bagus) bisa menilai seberapa besar kalo ada malignancy
6. Barium In Loop
 Tindakan /treatment :
1. Konservatif :
 Bila untuk mempertahankan kadar Hb > 10 gram% diperlukan darah @ 500 cc dalam 24 jam.
2. Operatif :
 Bila terapi konservatif gagal.
 Jenis operasi yang dilakukan tergantung dari penyebabnya.

HERNIA INKARSERATA

 Penyebab paling sering dari ileus obstruktif


 G/ awal
1. Hernia Reponible ® Irreponible
2. Benjolan terasa sakit
3. Perut terasa mules – muntah-muntah
 Tx : operasi sedini mungkin

INVAGINASI

 Paling sering pada anak-anak saat perubahan pola makan dari asi menjadi nasi.
 Bergizi baik
 Etiologi belum jelas
 Gejala awal :
1. nyeri perut (anak nangis menjerit)
2. muntah-muntah
3. kemudian di ikuti dengan berak darah segar / seperti Strawberry (gejala khas)
 Pada pemeriksaan ditemukan TRIAS (Tanda obstruksi, massa bulat lonjong pada abdomen, darah segar Å pada
colok dubur/rectal toucher )
 Bila gejala diketemukan sebelum 24 jam ® Barium In Loop
 Terapi
 Resusitasi ® Laparotomi

VOLVULUS

 Terpluntirnya usus (paling sering pada sigmoid)


 Keadaan dimana usus berputar pada sumbu mesenterium
 Ada 2 masalah : Ileus dan Strangulasi yang berat
 Penderita sangat kesakitan dan cepat jatuh dalam keadaa yang jelek
 G/ sering timbul mendadak dengan nyeri perut yang hebat, muntah, kadang-kadang disertai berak darah segar


 Kalo berputar masih diatas 180 derajat tinggal dibalikan saja, kalo 360 derajat itu yang susah
 Pemeriksaan :
1. Mungkin belum terdapat gejala dehidrasi yang berat, tetapi sering terdapat tanda-tanda pre-shock
2. RT ® Darah sering Å
3. BOF ® Gambaran usus yang asimetris
4. Tx ® Laparotomi segera

PERITONITIS

 Pembagian :
1. Primer
2. Sekunder
3. Tersier
 Pembagian lain :
1. Lokal (biasanya khusus di Indonesia)
2. Umum
 PERITONITIS PRIMER :
1. sebab yang jelas tidak diketahui, nyeri perut hebat kanan kiri atas bawah (general)
2. Penyebaran hematogen/limfogen organ extraperitoneal
3. Contoh: Peritonitis TBC, CAPD
 PERITONITIS SEKUNDER :
1. disebabkan kebocoran organ berongga dalam perut (perforasi/ kontaminasi cairan tubuh)
2. minum jamu bisa buat perforasi
3. paling sering
 PERITONITIS TERSIER :
1. Terjadi setelah Pembedahan dan terapi AB pd Peritonitis Sekunder à Super infeksi/gangguan Immun à
Peritonitis Persisten
2. Setelah diobati terus menerus tidak sembuh
3. Contoh: Peritonitis kr Jamur/Bakteri yg potogennya rendah
 PERITONITIS LOKAL :
1. infeksi masih bersifat lokal/dilokalisir oleh reaksi pertahanan tubuh.
2. Contohnya : Apendisitis akut dan Kolesistitis akut
3. Nyeri perut kanan bawah (nyeri tekan pada titik mecburnei) nyeri kiri bawah (morphi sign positif)
 Isi
Semua isi abdomen kecuali retroperitoneal :
1. Duodenum bagian II, III, IV
2. Distal rectum
3. Pankreas
4. Ginjal dan ureter
5. Kelenjar adrenalin
6. Aorta dan vena cava inferior
 Physiology
Adanya cairan 50 cc transudat , tujuannya untuk :
1. memudahkan usus halus bergerak pd cavum peritoneum
2. Pertukaran cairan : 500 cc atau lebih / jam dpt mengalami pertukaran antara cavum peritoneum dan circulasi
melintasi peritoneum, dan ini dasar digunakan peritoneal dyalisa pada gagal ginjal
3. Migrasi omentum ke area inflamasi, perforasi, ichemia

APENDISITIS AKUT

 Dapat menyerang semua umur.


 Pada anak-anak & orang tua mudah perforasi . kalau pada orang hamil letak appendix berubah keatas dan
kebelakang
 Patofisologi : 2 Teori
1. Adanya fecalith atau biji-bijian yang terperangkap dalam lumen
2. Secara Hematogen dari proses infeksi diluar Apendiks
 Gejala klinis :
Dimulai dengan nyeri daerah Epigastrium
¯
Setelah beberapa jam nyeri berpindah & menetap di perut kanan bawah (Ligath Sign)
Disusul dengan :
Anoreksia, mual & muntah
Suhu badan subfebris (37,5 – 38,5ºC)
® Bila suhu mendekati 400 C menunjukkan ada penyulit (Abses / Perforasi)
 Pemeriksaan & Diagnosis
 Klinis :
1. Didapatkan gejala-gejala rangsangan peritoneum dengan pusat didaerah Mc Burney
2. Nyeri pada tekanan Intra Abdominal yang naik mis. Bila batuk atau jalan
3. Nyeri tekan dengan Defans Muskuler

 Rebound Phenomene (Blumberg Sign)


Menekan perut bagian kiri dan dilepas secara mendadak, maka dirasakan nyeri pada perut bagian kanan bawah
 Rovsing Sign :
Menekan daerah colon Descendens terus kearah colon Transversum ® menimbulkan nyeri perut kanan bawah
 Tenhorn Sign :
Menarik testis kanan ® timbul nyeri perut kanan bawah
 Psoas Sign :
Mengangkat tungkai kanan dalam posisi ekstensi ® timbul nyeri perut kanan bawah
 Obturator Sign :
Fleksi dan endorotasi sendi panggul kanan ® timbul nyeri perut kanan bawah
 Rectal Toucher (colok dubur)
Nyeri pada jam 1000 – 1100
 Pemeriksaan :
1. Blood Test :
Leukositosis, tidak terlalu tinggi (10.000 – 15.000)
2. Sedimen urine
menyingkirkan kelainan saluran kemih
3. Foto Polos Abdomen :
curigaan batu saluran kemih
4. USG ( bila diagnose meragukan)
5. Pada wanita harus melakukan tes kehamilan, karena salah satu DD appendik itu kehamilan ectopic
 Diagnosa Banding
1. Gastro-Enteritis : linfadenitis mesenterik, entero-kolitis, ileitis terminalis
2. Kelainan genitalia interna pada wanita
3. Kelainan saluran air kemih
4. Kelainan-kelainan lain didalam abdomen : ulkus peptikum, kolesistitis, pankreatitis, divertikulits, perforasi
karsinoma kolon
5. Penyakit-penyakit diluar abdomen : pneumonia, pleuritis, infark miokard

Penyulit
Appendicitis Akut Dokternya blg pelajari soal kk kelas palingan
dibolakbalik aja, soal jadi jawaban, jawaban
Appendicitis Perforasi jadi soal. Materi di ppt juga kurang kompleks
gitu, dokternya jelasinnya juga tidak terlalu
Periappendikular Mass Peritonitis
kompleks, jadi coba maksimalkan resume ini
seadanya dan soal-soal senior
Periappendikular Absces

Foic Appendiculare
 pramana, acx

Anda mungkin juga menyukai