Anda di halaman 1dari 30

Penurunan Pendengaran

Oleh Dokter Muda Periode 6 – 19 Juli 2020


Nur Imroatul 011823143054
Alfin Putratama 011823143149
Disma Yoga Pratama 011813143013
Aprillians R. W. 011813143012
Candra Dwantara 011823143003

Pembimbing:
Rizka Fathoni P., dr., Sp.THTKL, FICS
Departemen / SMF Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok
Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Rumah Sakit Dokter Soetomo
Definisi
Penurunan pendengaran (hearing loss) merupakan gangguan
pada proses mendengar yang bervariasi dari ringan hingga
berat, sehingga tidak dapat mendengar secara total ataupun
parsial pada satu atau kedua telinga.

Menurut WHO (1980),


penurunan pendengaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Konfigurasi Tuli
Bilateral  dua telinga
Unilateral  satu telinga

Simetris  derajat dan konfigurasi kedua telinga sama


Asimetris  derajat dan konfigurasi kedua telinga tidak sama

Progresif  bertambah buruk seiring waktu


Mendadak  terjadi tiba–tiba (sekejap)

Fluktuatif  berubah setiap waktu (kadang membaik kadang memburuk)


Stabil  menetap, tidak berubah
Tuli Sensorineural
Sensorineural Hearing Loss

KOKLEA BRAINSTEM & BRAIN NERVUS AKUSTIKUS

Merupakan tuli akibat adanya kelainan pada


cochlea,
C.N. VIII ataupun pusat pendengaran.
Karakteristik tuli sensorineural:

1. Positive Rinne test ex: AC>BC


2. Weber lateralisasi ke telinga yang lebih sehat
3. Bone conduction berkurang pada Schwabach
4. Lebih sering melibatkan frekuensi tinggi
5. Tidak ada gap antara kurva konduksi udara dan tulang pada audiometri
6. Kehilangan bisa lebih dari 60dB
7. Bicaranya kadang buruk
8. Kesulitan mendengar dalam kebisingan
Berdasarkan etiologinya:
KONGENITAL
Terdapat tuli sejak lahir
Faktor risiko : prenatal, perinatal, post natal
Audiogram : tuli sensorineural bilateral, simetris, derajat berat-sangat berat

DIDAPAT (acquired)
• Infeksi (viral, bacterial, spirochaetal)
• Trauma pada apparatus pendengaran
• Penurunan pendengaran akibat bising
• Obat-obatan ototoksik
• Presbikusis
• Ménière’s disease
• Penurunan pendengaran mendadak
• Penyakit sistemik (diabetes mellitus, hipotiroid, penyakit ginjal, penyakit
autoimun, multiple sclerosis, dll.)
Diagnosis:
1. Anamnesis harus jelas dan lengkap (sejak kapan untuk mengetahui
kongenital atau acquired)
2. Severitas ketulian (Mild, moderate, moderately severe, severe, profound
atau total)
3. Tipe audiogram (untuk mengetahui gangguan pendengarannya
frekuensi tinggi, rendah, middle atau flat)
4. Tempat lesi (koklear, retrokoklear, atau sentral)
5. Pemeriksaan laboratorium (CT scan atau Xray)
Tuli Konduksi
Conductive Hearing Loss

Gelombang suara tidak dapat dikonduksikan dengan baik, akibat


adanya
gangguan pada proses konduksi suara untuk mencapai cochlea.
Berdasarkan etiologinya:

KONGENITAL
• Meatal atresia
• Fixation of stapes footplate
• Fixation of malleus head
• Diskontinuitas ossicular
• Cholesteatoma kongenital
Berdasarkan etiologinya:
DIDAPAT (acquired)
External ear
Obstruksi pada saluran telinga (wax, benda asing, furunkel, pembengkakan
inflamasi akut, tumor ganas atau jinak dan bisa juga atresia saluran telinga
Middle ear
1. Perforasi membrane timpani (trauma atau infeksi)
2. Cairan pada saluran tengah (OMA dan haemotympanum)
3. Massa pada telinga tengah (tumor ganas ataupun jinak)
4. Gangguan ossikel (trauma pada rantai ocular, otitis media kronis
supuratif, cholesteatoma)
5. Fiksasi osikel (otosclerosis, tympanosclerosis, otitis media adhesive)
6. Blokade saluran tuba eustachius (serous otitis media, retraksi membrane
timpani)
Management

Bisa di lakukan dengan terapi medikamentosa atau terapi bedah:


1. Pembuangan obstruksi saluran (benda asing, wax, osteoma, tumor ganas
ataupun jinak)
2. Pembuangan cairan yang menyumbat
3. Pembuangan massa dari dalam saluran telinga tengah.
4. Stapedectomy
5. Tympanoplasty
6. Hearing aid
MAE
 Serumen Obturans
 Cairan
 Benda Asing
 Polip Telinga
 Furunkel MAE
Membrana Timpani
 Perforasi
 Ruptura
 Sikatriks
Auditory Ossicles
 Sikatriks
 Destruksi
 Otosklerosis
 Perlekatan
 Tidak Terbentuk
Kavum Timpani
 Oklusio Tubae
 Hemato Timpanum
 OMSA, OMSK, Mastoiditis A/K
 Tumor Kavum Timpani
Presbikusis
Definisi
Penurunan pendengaran yang berhubungan dengan proses penuaan fisiologis, mulai tampak pada
usia 65 tahun namun dapat muncul lebih awal bila terdapat faktor predisposisi
Gejala :
- Problem limitasi
- Gangguan diskriminasi nada tutur
- Rekruitment
Audiogram : tuli sensorineural, bilateral, frekuensi tinggi
Penyebab
- Faktor genetik - Kebisingan
- Obat-obatan - Kelainan kongenital
- Infeksi - Tumor
- Dll.
Terapi :
- sulit disembuhkan (jalani rehabilitasi)
- atasi faktor predisposisi
- Dukungan keluarga
Tuli Mendadak
Gejala :
- Rasa penuh di telinga/penurunan pendengaran
- Tinnitus
- Vertigo (dapat disertai mual muntah)
- Riwayat penyakit degeneratif
- Riwayat mengalami perubahan tekanan mendadak

Audiogram : tuli sensorineural, umumnya unilateral, frekuensi tinggi

Penyebab
- Idiopatik dan terjadi dalam waktu singkat
Teori vaskular dan infeksi virus
Kelainan di cochlea

Terapi :
- Sebagian besar sembuh spontan
- Pada fase awal dapat diberikan kortikosteroid dan vasodilator
- Pada fase lanjut kurang bermanfaat
Tuli Akibat Bahan Ototoksik
Bahan ototoksik
- Eksogen : obat-obatan (streptomycin, neomycin, gentamycin)
- Endogen : diabetes mellitus, penyakit ginjal

Gejala :
- Rasa penuh di telinga/penurunan pendengaran
- Tinnitus
- Vertigo (dapat disertai mual muntah)
Audiogram :
- Penurunan pendengaran frekuensi tinggi dan progresif
Tes Kalori :
- Reflek vestibulospinal tidak normal
Tuli Akibat Bahan Ototoksik
Terapi :
- Hentikan penggunaan obat-obatan ototoksik
- Kortikosteroid
- Pencegahan :
- Monitor ketat level obat
- Fungsi ginjal baik
- Hidari lingkungan bising
- Identifikasi faktor risiko dan pilihlah antibiotik yang tepat
Tuli Akibat Bising
Akut : trauma akustik
Kronik : kebisingan lama
Faktor yang memengaruhi : frekuensi, intensitas, durasi, sumber bunyi, faktor
perorangan)
Gejala :
- Pendengaran menurun
- Tinnitus
- rekruitmen
Pemeriksaan fisik :
- Membran timpani utuh, dapat ruptur pada trauma akustik berat
Audiogram :
- Tuli sensorineural ringan, bilateral
- Penurunan pada frekuensi lebih luas (fase lanjut)
Tuli Akibat Bising
Terapi :
- Hentikan paparan
- Sulit sembuh dengan baik jika mengenai telinga dalam
- Ruptur MT : miringoplasti
- lakukan pencegahan
- Analisa/survey kebisingan
- Pengendalian kebisingan dan alat pelindung
Tuli Autoimmune
Gejala :
- Disequilibrium
- Gerakan intoleransi
- Positional vertigo atau episodik
- Biasanya didapatkan gejala autoimmune pada umumnya (ulcerative colitis, SLE, RA maupun
multiple sclerosis)
Audiogram : bisa frekuensi tinggi ataupun rendah. Pengulangan tes audiogram dilakukan sebulan
sekali

Penyebab
- Idiopatik

Terapi :
- Prednison 1 mg/kg/hari hingga total 60 mg/hari (dewasa) selama 4 minggu.
- Bila 4 minggu tidak membaik, steroid di tapering off dalam 12 hari
- Dilakukan dosis maintenance 10-20 mg per hari selama 6 bulan.
Tuli Campuran
Mixed Hearing Loss
Definisi
Tuli campuran merupakan kombinasi tuli konduktif dan
sensorineural. Terdapat kerusakan baikpada telinga luar,
tengah, maupun dalam. Suara dapat terdengar lebih lirih
atau sulit dipahami.
Penyebab
- Faktor genetik - Kebisingan
- Obat-obatan - Kelainan kongenital
- Infeksi - Tumor
- Dll.
Tuli Campuran
Mixed Hearing Loss
Tanda dan Gejala

Bila lebih berat pada gangguan konduktifnya, suara dapat


mudah dipahami apabila suaranya cukup keras terdengar
dan tidak ada suara yang mengganggu (background noise).

Bila lebih berat pada gangguan sensorineuralnya,


terdapat kelitan dalam pemahaman suara meskipun
suaranya cukup keras terdengar.
Terima Kasih

DM THT-KL PERIODE 6 Juli – 19 Juli 2020

Anda mungkin juga menyukai