0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
71 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut merupakan daftar checklist pemeriksaan fisik paru yang meliputi beberapa aspek seperti inspeksi umum dada, palpasi trakea, auskultasi paru, dan tahapan pemeriksaan lainnya seperti orientasi, kerja, evaluasi, dan dokumentasi. Pemeriksaan fisik paru bertujuan untuk mengetahui kondisi dan fungsi dada serta organ dalamnya.
Dokumen tersebut merupakan daftar checklist pemeriksaan fisik paru yang meliputi beberapa aspek seperti inspeksi umum dada, palpasi trakea, auskultasi paru, dan tahapan pemeriksaan lainnya seperti orientasi, kerja, evaluasi, dan dokumentasi. Pemeriksaan fisik paru bertujuan untuk mengetahui kondisi dan fungsi dada serta organ dalamnya.
Dokumen tersebut merupakan daftar checklist pemeriksaan fisik paru yang meliputi beberapa aspek seperti inspeksi umum dada, palpasi trakea, auskultasi paru, dan tahapan pemeriksaan lainnya seperti orientasi, kerja, evaluasi, dan dokumentasi. Pemeriksaan fisik paru bertujuan untuk mengetahui kondisi dan fungsi dada serta organ dalamnya.
ASPEK YANG DINILAI NILAI 0 1 2 Definisi : Pemeriksaan fisik paru adalah pemeriksaan yang dilakukan di daerah thoraks dan paru. Tujuan : • Mendapatkan kesan dari bentuk dan fungsi dari dada dan alat-alat dalam yang ada didalam dada dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. A. Persiapan alat dan bahan : Stetoskop Spidol Penggaris Tahap pre interaksi 1. Siapkan alat 2. Cuci tangan Tahap orientasi 1. Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi 2. Memperkenalkan nama perawat 3. Berikan penerangan kepada penderita apa yang akan anda lakukan 3. Menjelaskan tentang kerahasiaan 4. Penderita diminta menanggalkan baju 5. Posisi penderita dapat duduk, berdiri atau berbaring sesuai dengan pemeriksaan yang akan dilakukan Tahap Kerja INSPEKSI UMUM 1. Perhatikan kulit untuk sianosis atau anemis, jaringan parut 2. Lihat ada tidaknya distensi vena leher 3. Periksa jari (clubbing fingger) INSPEKSI DINDING DADA • Perhatikan posisi trakea • Lihat ada tidaknya pektus karinatum, pektus ekskavatum, kifosis, skoliosis, kifoskoliosis. INSPEKSI GERAKAN NAFAS • Perhatikan ekspansi toraks simetris bilateral • Lihat adakah pernapasan abnormal: - bradipnea, takipnea,apnea, hiperapnea, pernapasan periodik • Perhatikan ruangan interkostal, mencembung, mencekung atau adanya retraksi pada saat inspirasi PALPASI POSISI TRAKHEA • Metode Pemeriksaan : 1. Posisikan diri anda tepat di depan pasien, tandai letak kartilago thyroid. 2. Inspeksi simetri insersi clavicula pd kedua sternomastoids. 3. Posisi trakhea : Angkat kepala, sisipkan jari anda diantara trakhea dan sternomastoids, anda dpt mengetahui posisi trakhea Normal : Trakhea agak bergeser ke kanan Palpasi trachea : - Letakkan jari telunjuk di supra sternal notch, menilai trakea di mid-line Palpasi dinding toraks • Pemeriksa berdiri didepan pasien Letakkan kedua telapak tangan pada bagian dada depan • Penderita diminta menarik nafas, kepala menoleh • Rasakan gerakan dada, bandingkan kanan dan kiri, disebut normal bila simetris Tactil fremitus • Penderita diminta untuk mengatakan delapan-delapan atau “sembilan puluh sembilan” teraba simetris. PERKUSI • mengetahui apakah organ yang kita perkusi berisi udara, cairan, atau masa padat. • Walaupun demikian, perkusi hanya menembus sedalam 5-7 cm saja, sehingga tidak dapat mendeteksi lesi yang letaknya lebih dalam. • Normal : sonor AUSKULTASI PARU • Menentukan ada tidaknya perubahan dalam saluran pernafasan pengembang-an paru. • Penderita diminta menarik nafas pelan-pelan dengan mulut terbuka • Lakukan auskultasi secara sistematis Dengarkan tiap kali secara lengkap satu periode inspirasi dan ekspirasi • Bandingkan kanan dan kiri. • Mulailah di daerah depan di atas klavikula SUARA NAPAS NORMAL VESIKULAR : bunyi yang relatif lembut, bernada rendah • Terdengar pada sebagian besar bagian perifer paru-paru • Fase inspirasi lebih panjang dibandingkan fase ekspirasi • Ekspirasi jauh lebih tenang dibandingkan inspirasi • Tidak terdapat penghentian dinantara inspirasi dan ekspirasi BRONKIAL: Suara dengan karateristik keras dan bernada tinggi. • Fase ekspirasinya lebih keras dan panjang dibandingkan inspirasinya. • Normalnya: hanya terdengar di atas manubrium sterni • Terdapat penghentian nyata di antara fase inspirasi dan ekspirasinya BROKONKOVESIKULER • Gabungan suara bronkial dan vesikuler • Fase inspirasi maupun ekspirasi hampir sama panjang • Normal terdengar di dekat anterior dekat bronki utama pada sela iga pertama dan ke dua, di posterior antara skapula ( interskapula). Tahap terminasi 1. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan 2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya 3. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien Tahap Evaluasi Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan . Tahap dokumentasi Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan Keterangan : 0 = tidak dikerjakan 1= di kerjakan tapi tidak lengkap/ tidak sempurna 2= dikerjakan dengan sempurna