0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
217 tayangan17 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit jantung koroner, yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah ke jantung. Dokumen ini menjelaskan gejala, faktor risiko, dan cara pencegahan penyakit jantung koroner."
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit jantung koroner, yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah ke jantung. Dokumen ini menjelaskan gejala, faktor risiko, dan cara pencegahan penyakit jantung koroner."
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit jantung koroner, yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah ke jantung. Dokumen ini menjelaskan gejala, faktor risiko, dan cara pencegahan penyakit jantung koroner."
2. Fatma Hiadayah (020116A014) 3. Oktavia Nurlaila (020116A024) Menurut data Riskesdas 2013 bahwa pravelensi penyakit jantung koroner berdasarkan didiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,5 persen, dan gejala sebesar 1,5 persen. Prevalensi gagal jantung berdasarkan pernah didiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,13 persen, dan berdasarkan diagnosis dokter atau gejala sebesar 0,3 persen. Penyakit jantung koroner adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner (Riskesdas,2013)
Penyakit jantung koroner dalam suatu keadaan akibat terjadinya
penyempitan, penyumbatan atau kelainan pembuluh nadi koroner.Penyakit jantung koroner diakibatkan oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner.Penyempitan atau penyumbutan ini dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri (Yenrina, Krisnatuti, 1999). Penyakit jantung yang diakibatkan oleh penyempitan pembuluh nadi coroner ini disebut penyakit jantung coroner. Penyempitan dan penyumbatan ini dapat menghentikan aliran darah keotot jantung yang sering ditandai dengan otot nyeri. Dalam kondisi lebih parah kemampuan jantung memompanya darah dapat hilang. Hal ini akan merusak system golongan irama dan berakibat dengan kematian. Riwayat Keluarga PJK bisa diturunkan dari keluarga, jika salah satu anggota keluarga mempunyai riwayat penyakit PJK. Artinya ada kecenderungan dalam keluarga. Jenis kelamin Risiko PJK meningkat setelah umur >40 tahun pada laki- laki yaitu 49% dan perempuan 32%, meskipun kejadian PJK bagi perempuan lebih lambat 10-20 tahun dari pada laki- laki, namun pada wanita yang lebih serius mengalami serangan jantung dan kematian mendadak. Obesitas Obesitas adalah kelebihan jumlah lemak tubuh >19% pada laki-laki dan > 21% pada perempuan. Obesitas juga dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan LDL kolesterol. Risiko PJK akan jelas meningkat bila BB mulai melebihi 20% dari BB ideal. Hipertensi Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya PJK. Tekanan darah yang tinggi akan membebani kerja jantung dan arteri koroner, dan mempercepat proses penyumbatan di arteri. Diabetes Melitus Penelitian menunjukkan laki-laki yang menderita DM risiko PJK 50% lebih tinggi daripada orang normal, sedangkan pada perempuan risikonya menjadi 2x lipat. Stres Penelitian Supargo dkk (1981-1985) di FK UI menunjukkan orang yang stress 11 /2x lebih besar mendapatkan risiko PJK. Stress di samping dapat menaikkan tekanan darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol darah. Merokok Merokok telah dimasukkan sebagai salah satu faktor risiko utama PJK di samping hipetensi dan hiperkoiesterolemi. PJK pada laki-laki perokok 10x lebih besar daripada bukan perokok dan pada perempuan perokok 2x lebih besar daripada bukan perokok. HDL kolesterol makin rendah kadar HDL kolesterol, makin besar kemungkinan terjadinya PJK. Kadar HDL kolesterol dapat dinaikkan dengan mengurangi berat badan, menambah exercise dan berhenti merokok. 1. Nyeri Dada Orang dengan penyakit jantung sering mengalami nyeri dada setelah melakukan olahraga berat atau dalam tekanan emosional. Mereka akan merasakan sesak dada seperti sedang tertekan oleh batu besar. Rasa sakit bias menjalar ke lengan,bahu,leher,dan rahang bawah serta akan reda setelah beristrirahat bebebrapa menit. 2. Sesak Nafas Sesak nafas terjadi akibat jantung tidak dapat menerima pasokan darah dalam jumlah yang cukup.Ini biasa terjadi saat setelah melakukan aktiovitas fisik yang berat. 3. Infark Miokard (serangan Jantung) Ketika mengalami serangan jantung, nyeri dada akan terasa sangat sakit dengan intensitas lebih lama.Nyeri ini dapat terjadi lebih lanjut walaupun sudah beristirahat dan mengkonsumsi obat-obatkan . Kemungkinan terjadi gejala lebih lain yaitu : jantung berdepar, berkeringat,pusing,mual dan kelelahan yang ekstrim.Perawatan darurat segera harus diperlukan pada kasus ini. Beberapa cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari timbulnya penyakit jantung coroner yaitu, antara lain: Gaya Hidup Sehat ◦ Kurangi konsumsi makanan dengan kadar lemak jenuh terlalu tinggi ◦ Lakukan aktifitas fisik minimal 30 menit perhari Pola Makan Seimbang
Pola makan yang seimbang dapat membantu mencegah terjadinya penyakit
jantung coroner, beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
◦ Rendah Garam
Konsumsi garam yang terlalu banyak dapat men ingkatkan tekanan darah tinggi.Seperti makan olahan, makanan yang diawetkan serta saus.
◦ Rendah Gula
Konsumsi gula yang terlalu banyak dapat meningkatkan timbulnya penyakit
diabetes .kurangi konsumsi makanan non kalori , yaitu makanan yang memilikinjutrisin sangat sedikit dibandingkan dengan kadar kalorinya. ◦ Rendah Lemak Konsumsi makanan dengan tinggi lemak mengakibatkan kolestrol yang tinggi sehingga akan menghambat aliran darah.
◦ Konsumsi Makanan yang Mengandung Banyak Serat
Konsumsi makanan yang banyak serat yaitu sayuran dan buah dapat membantu menyerap lemak lebih baik dan juga mencegah sembelit,selain itu makan sayur dan buah juga dapat mengendalikan kolestrol dan kadar gula darah. 1. Rehabilitasi ◦ Pendidikan Memberikan pengertian kepada orang yang sudah sakit tentang apa penyebab penyakit jantung dan memberikan cara menyelesaikan masalah penyembuhannya seperti denbgan konsumsi obat , melakukan aktifitas 30 menit perhari. ◦ Pelatihan Program pelatihan secara bertahap, sehingga dapat kembali ke aktivitas normal yaitu rutin lakukan aktivitas fisik 30 menit perhari, makan makanan debngan tinggi serat yaitu sayur dan buah, kurangi konsumsi garam dan gula, 2. Kembali Ke kehidupan Normal Setelah mengetahui bila seseorang mengalami penyakit jantung maka lakukan aktifitas seperti biasanya.ar tidak semakin parah sakit tersebut juga sempatkan untuk berlibur . 3. Menjaga Kesehatan Jantung 4. Memperbaiki Makanan 5. Berhenti Merokok 6. Mengurangi Stres Nyeri Dada Terjadi saat penyempitan arteri koroner menjadi lebih parah dan mempengaruhi pasokan oksigen ke otot-otot jantung terutama terjadi selama dan setelah melakukan aktivitas fisik yang berat. Serangan Jantung Hal ini terjadi ketika aliran darah benar-benar terhalang sepenuhnya.Kekurangan darah dan oksigen akan menyebabkan kerusakan permanen pada otot jantung. Gagal Jantung Jika beberapa otot jantung mengalami kekurangan suplai darah atau rusaknya setelah terjadi kerusakan jantung, maka jantung tidak bias memompa darah melalui pembuluh darah ke bagian tubuh lainnya.Hal ini akan mempengaruhi fungsi organ lain dalam tubuh. Aritmia (Irama jantung yang tidak normal) Pasokan darah yang tidak memadai ke jantung bias mengganggu impuls listrik jantung sehingga mempengaruhi irama jantung.