Anda di halaman 1dari 8

MODUL 2

ATEROSKLEROSIS DAN PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK

SKENARIO 2 : BIO MARKER JANTUNG

Pak Abdillah ,seorang laki – laki berusia 65 thn di bawa ke puskesmas dengan
keluhan nyeri dada,dia mengeluh 10 hari terakhir mengalami nyeri dada
substernal bersifat intermiten dan menjalar kelengan kiri ,nyeri pertama kali
terjadi ketika melakukan aktifitas, dan menurun ketika istirahat,walaupun sekarang
terasa capek,dia seorang perokok berat dengan riwayat hipertensi kronis dan
dislipidomia, keluarga pak Abdillah, juga punya riwayat kelainan jantung, Pasien
disertai keringat ,mual dan muntah. Dokter melakukan pemeriksaan fisik di
dapatkan hasil : BB = 100 kg TB = 167 cm TD = 180/110 mmhg. HR : 110 x /
menit RR : 42 x / menit, dengan pemeriksaan jantung tidak di dapatkan Mur Mur
walaupun qallop. Pada pasien juga di lakukan pemeriksaan EKG dengan gambaran
peningkatan jantung Elevasi pada Lead V2, V3. Dokter melakukan tatalaksana
awal dengan pemberian oksigen, terapi Aspirin 300 mg,Isosorbit dinitrat (ISDN) 5
mg. Subling mal, dan beberapa obat lainnya. Dokter menerangkan kemungkinan
Pak Abdillah mengalami SKA dan harus di rujuk ke rumah sakit untuk dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut di antaranya Cardiac, Bio Marker, CKMB, DAN
Troponin. Penyakit ini mengakibatkan komplikasi lebih lanjut hingga kematian,

Bagaimana Anda menjelaskan kasus di atas……???


JUMP 1 TERMINOLOGI
1. Aterosklerosis = Atherosclerosis atau aterosklerosis adalah penyempitan dan
pengerasan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak pada dinding
pembuluh darah. Kondisi ini merupakan penyebab umum penyakit jantung
koroner (atherosclerosis heart disease).

2. Penyakit Jantung Iskemik = Iskemia adalah kekurangan suplai darah ke


jaringan atau organ tubuh karena permasalahan pada pembuluh darah.

3. Biomarker Jantung = Biomarker nekrosis jantung merupakan salah satu


pemeriksaan penunjang yang digunakan dalam mendiagnostik IMA. TnT
merupakan biomarker nekrosis jantung yang dianggap efektif membantu
diagnosis IMA bila awal kerusakan miokardium tidak diketahui.

4. Dislipidemia = Dislipidemia adalah kondisi di mana kadar lemak dalam


darah meningkat. Hal ini berisiko menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
Dislipidemia tidak menimbulkan gejala, dan biasanya baru terdeteksi saat
pemeriksaan darah atau medical check-up.

5. Mur Mur = Murmur jantung adalah kondisi adanya suara tiupan atau


desingan yang muncul ketika aliran darah bergerak melalui jantung atau
pembuluh darah di sekitar jantung. Bunyi desingan ini bisa terdengar dengan
stetoskop dan digambarkan dengan suara seperti “lub-dup”.

6. Gallop = Irama gallop adalah bunyi jantung abnormal yang menyerupai


derap langkah kuda. Bunyi tersebut dapat muncul setelah suara “lub” atau
“dup”. Kondisi ini dapat mengindikasikan penyakit jantung atau gagal
jantung

7. SKA = Sindrom koroner akut (SKA) adalah kondisi ketika suplai darah
ke jantung terhambat secara tiba-tiba. 
8. Bio Marker = Biomarker adalah respon-respon yang diukur pada tingkat
individu, yang berkisar dari pengukuran enzim dan metabolisme xenobiotik
pada indek organ dan kondisi keseluruhan.

9. CKMB = Pemeriksaan penanda biokimia jantung, yaitu enzim CK-MB


merupakan suatu cara untuk mendeteksi infark miokard akut (IMA) secara
cepat dan tepat.

10.Troponin = Troponin adalah molekul protein yang dilepaskan ke aliran


darah ketika otot jantung rusak akibat serangan jantung atau penyakit
jantung serius. Pemeriksaan troponin sering kali dilakukan untuk
mendiagnosis serangan jantung atau kondisi lain yang dapat menyebabkan
kerusakan jantung.

JUMP 2 & 3 RUMUSAN MASALAH & HIPOTESA


1. Apa penyebab dari nyeri dada substernal yang bersifat intermitten
serta menjalar ke lengan kiri?
= Angina Pectoris. Angina pectoris adalah nyeri dada akibat penyakit
jantung koroner. Angin duduk atau angina pectoris terjadi saat otot jantung
tidak mendapatkan suplai darah yang cukup karena pembuluh darah arteri
pada jantung menyempit atau tersumbat.

2. Mengapa nyeri terasa saat beraktivitas dan menurun ketika istirahat?


= Karena saat bersaktivitas mengakibatkan otot jantung bekerja lebih,
sehingga membutuhkan asupan oksigen lebih ke sel sel otot jantung
(miokard) dan nyeri akan menurun setelah istirahat karena jantung tidak
bekerja lebih lagi. Kemungkina pak Abdillah mengalami angina jenis stable
angina karena sering muncul ketika penderitanya melakukan aktivitas yang
berat atau saat mengalami tekanan emosional.

3. Apakah kondisi nya yang merupakan perokok berat berhubungan


dengan keluhannya?
= Setiap kelainan maupun perubahan yang terjadi pada tubuh pada dasarnya
berasal dari life style setiap individu itu sndiri,seperti pak abdillah yang
perokok berat dan memiliki riwayat penyakit jantung dapat menimbulkan
keadaan yg buruk untuk tubuh nya sndiri ,kandungan zat zat dalam rokok
seperti nikotin dapat mengurangi asupan oksigen menuju jantung
,meningkatkan tekanan darah dan detak jantung ,selain itu juga merusak
endotel serta menyebabkan pengumpalan darah, yang akan beresiko menjadi
aterosklerosis.maka dari itu memiliki kehidupan yang sehat dapat
mengurangi resiko penyakit di dalam tubuh.

4. Apakah riwayat hipertensi kronis dan dislipidemia serta riwayat


keluarganya yang punya kelainan jantung berhubungan dengan
keluhannya?
= Hubungannya ada
Riwayat hipertensi kronis dan dislipidomia serta riwayat keluarganya itu
ialah faktor resiko dari sindrom koroner akut serta hipertensi dan riwayat
keluarganya membuat endotel pembuluh darahnya itu yang menyebabkan
restisitas sehingga menyebabkan sindrom koroner akut.

5. Mengapa nyeri tersebut disertai keluhan keringat, mual dan muntah?


= Muntah pada pak abdillah bisa jadi diakibatkan oleh SKA yang
dideritanya, dimana salah satu gejalanya yaitu angina, yang bisa disertai oleh
Mual, muntah, dan keringat. Jika dilihat dari riwayat hipertensinya, hal
tersebut juga dapat berhubungan dengan peningkatan TIK, yang dapat
menyebabkan mual dan muntah. Jika dilihat dari dari BMI nya, dapat
menyebabkan peningkatan tekanan intrabdominal yang berhubungan juga
dengan muntah. Perokok juga salah satu faktor resiko terjadinya muntah.

6. Apa interprestasi dari hasil pemeriksaan pak Abdillah?


= interpretasinya iyalah bapak abdillah memiliki obesites level 2 yaitu angka
bmi >30 dan Hr mengalami trakikatdi, tekanan darah hipertensi stadium 2
dan Respiratory rate takipnea yaitu das atas 20

7. Bagaimana mekanisme pemeriksaan jantung sehingga diketahui tidak


adanya mur mur dan gallop?
= Pemeriksaan fisis jantung meliputi :
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Auskultasi
Auskultasi Jantung
Pemeriksaan auskultasi jantung meliputi pemeriksaan :
- bunyi jantung
- bising jantung
- gesekan pericard
Bunyi Jantung
Untuk mendengar bunyi jantung diperhatikan :
1. lokalisasi dan asal bunyi jantung
2. menentukan bunyi jantung I dan II
3. intensitas bunyi dan kualitasnya
4. ada tidaknya unyi jantung III dan bunyi jantung IV
5. irama dan frekuensi bunyi jantung
6. bunyi jantung lain yang menyertai bunyi jantung.

1. Lokalisasi dan asal bunyi jantung


Auskultasi bunyi jantung dilakukan pada tempat-tempat sebagai berikut :
 ictus cordis untuk mendengar bunyi jantung yang berasal dari katup
mitral
 sela iga II kiri untuk mendengar bunyi jantung yang berasal dari katup
pulmonal.
 Sela iga III kanan untuk mendengar bunyi jantung yang berasal dari
aorta
 Sela iga IV dan V di tepi kanan dan kiri sternum atau ujung sternum
untuk mendengar bunyi jantung yang berasal dari katup trikuspidal.

Tempat-tempat auskultasi di atas adalah tidak sesuai dengan tempat dan


letak anatomis dari katup-katup yang bersangkutan. Hal ini akibat
penghantaran bunyi jantung ke dinding dada.

Bunyi jantung lain yang menyertai bunyi jantung.


Bising Jantung (cardiac murmur)
Disebabkan :
- aliran darah bertambah cepat
- penyempitan di daerah katup atau pembuluh darah
- getaran dalam aliran darah oleh pembuluh yang tidak rata
- aliran darah dari ruangan yang sempit ke ruangan yang besar
- aliran darah dari ruangan yang besar ke ruangan yang sempit.

8. Bagaimana pemeriksaan EKG sehingga diketahui adanya gambaran


peningkatan jantung elevasi pada lead V2 dan V3?
= Perubahan-perubahan dalam V2-V6 menunjukkan penurunan iskemia
anterior atau nekrosis dalam area kiri anterior dari arteri. Infark yang luas
dalam daerah ini berkaitan dengan risiko gagal jantung yang tinggi, aritmia,
komplikasi mekanik dan kematian dini

9. Mengapa pemberian O2 dan terapi obat obatan tersebut merupakan


tata laksana awal pada kondisinya?
= Pemberian oksigen= penatalaksaan awal SKA dari PERKI, ska yg
dicurigai dar anamnesis perlu diberikan MONA (morfin, oksigen, nitrat,
aspirin). Pemberian terapi o2 direkomen u diberikan pada keadaan:
- saturasi o2 arteri<95% / pada distress pernapasan
- semua pasien ska 6 jam pedtama

Farmakoterapi SKA adalah kombinasi dari


-fibrinolitik
-antiplatelet: aspirin, clopidogrel, thienopyridin
Mek kerja Aspirin : inaktivasi scr oermanen aktivits 2isoenzim yang
sebabkan penirunam dsri vasokontriktor san agregasi platelet
-antikoagulan
-terapi konvensional=pemberian notrit dan penyekat neda (beta blocker)
ISDN= obat untuk cegah dan redakan angina pada PJK dengan MEK kerja:
dgn vasodilator/melensrkan p darah agar aliran darah dapat mengatur lebih
lancar ke otot jantung.
10.Bagaimana berbagai pemeriksaan lebih lanjut tersebut berhubungan
dengan diagnose SKA?
= Pemeriksaan sampel darah yang sangat penting adalah pemeriksaan
biomarker yaitu enzim jantung. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pemeriksaan enzim tersebut adalah waktu pemeriksaan setelah onset
serangan
-Troponin merupakan enzim jantung yang penting untuk diperiksa. Troponin
T yang meningkat kadarnya dalam darah setelah 4 sampai 9 jam setelah
serangan sindrom koroner akut dan mencapai puncak pada jam ke-12 sampai
24 jam. Kadar troponin T tersebut bertahan dalam darah selama 7 sampai 14
hari
-CK-MB (creatinin kinase MB), meningkat setelah 3 jam setelah onset dan
mencapai kadar puncaknya setelah 12 jam dan bertahan selama 5 hari dalam
darah.

11.Apa yang menyebabkan buruknya prognosis SKA sehingga dapat


mengakibatkan kematian?
= Hal ini disebabkan karena SKA merupakan kondisi koroner tidak stabil
yang dinamis yang rentan untuk terjadi iskemia berulang dan berbagai
komplikasi fatal jangka pendek maupun jangka panjang
Sehingga penatalaksanaan pasien SKA harus melibatkan penilaian prognosis
untuk menentukan pasien mana yang memiliki risiko yang lebih tinggi
sehingga dapat diberikan intervensi yang tepat. Stratifikasi risiko dapat
dilakukan dengan cara penilaian risiko secara klinis, petanda biokimia, atau
sistem skor. Stratifikasi risiko ini tidak hanya untuk menilai risiko jangka
pendek pada pasien SKA namun juga risiko jangka panjang.

12.Apa yang harus dipenuhi untuk merujuk kondisi pak Abdillah?


= Kondisi pak Abdillah yang mengalami hipertensi dengan hasil lab yang
menyatakan Dislipidemia serta adanya riwayat keluarga yang mengalami
kelainan jantung merupakan faktor resiko dari penyakit kardiovaskular. Hal
ini diperburuk dengan riwayat kecanduan rokok dan obesitas yang dimiliki
pak Abdillah. Kemudian hal ini diperjelas lagi dengan nyeri dada substrenal
yang bersifat intermiten dan bunyi jantung gallop yang menandakan adanya
aterosklerosis. Aterosklerosis jika tidak ditangani dengan baik akan dapat
berakibat fatal seperti sindrom koroner akut, sehingga perlu di rujuk ke
rumah sakit untuk mengetahui letak penyumbatan dan seberapa parah
sehingga diketahui langkah pengobatan selanjutnya.

JUMP 4 SKEMA

JUMP 5 LEARNING OBJECTIVES


JUMP 6 SEARCHING INFORMATION
JUMP 7 SHARING INFORMATION

Anda mungkin juga menyukai