Anda di halaman 1dari 11

MODUL 4

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI

SKENARIO 4 : Apa yang salah dengan tuan A?

Tuan A, umur 29 tahun, sudah 5 tahun bekerja diperusahaan


konstruksi. Tuan A merupakan seorang pekerja yang ulet, rajin
dan pintar serta dihormati oleh karyawan dikantornya.
Belakangan ini Tuan A mulai sering marah-marah. Stres, karena
beban kerja yang terus bertambah, serta konflik yang terjadi
dengan beberapa orang karyawan, membuat tuan A menjadi
frustrasi. Saat pulang kerumah, kerap kali masalah dikantor
terbawa-bawa sehingga membuat tuan A menderita insomnia,
jantung berdebar-debar, lambung terasa perih, terutama saat tuan
A merasa emosinya meningkat.
Ibunya merasa heran melihat perubahan yang terjadi pada
anaknya belakangan ini, karena selama ini anaknya dikenal
sebagai anak yang santun, rajin beribadah dan mempunyai
hubungan sosial yang baik dengan lingkungan sekitarnya.
Kadang ibunya berfikir, adakah yang salah dengan lingkungan
dan pendidikan yang diberikannya kepada tuan A selama ini,
sehingga kepribadian anaknya menjadi seperti sekarang?
Kemana ia harus meminta bantuan agar tuan A dapat kembali
seperti keadaan sebelumnya?
JUMP 1 TERMINOLOGI

1. Psikologi Perkembangan : Psikologi perkembangan adalah cabang dari


ilmu psikologi yang mempelajari perkembangan dan perubahan aspek
kejiwaan manusia sejak dilahirkan sampai dengan meninggal.

2. Stress : Stres adalah reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional


(mental/psikis) apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan
seseorang menyesuaikan diri. Stress juga dapat terjadi karena situasi atau
pikiran yang membuat seseorang merasa putus asa, gugup, marah, atau
bersemangat.

3. Frustasi : Frustrasi, dari bahasa Latin frustratio, adalah perasaan kecewa


akibat terhalang dalam pencapaian tujuan. Semakin penting tujuannya,
semakin besar frustrasi dirasakan. Rasa frustrasi bisa menjurus ke stress.
Frustrasi dapat berasal dari dalam atau dari luar diri seseorang yang
mengalaminya.

4. Insomnia :  adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk


memulai tidur atau mempertahankan tidur.

JUMP 2 & 3 RUMUSAN MASALAH & HIPOTESA


1. Apa yang menyebabkan seseorang marah-marah seperti yang terjadi
pada Tuan A?
= Penyebab marah menurut psikologi dapat dipengaruhi oleh faktor
eksternal dan internal yaitu faktor perilaku dan sosial.
Faktor internal yang mempengaruhi penyebab marah menurut psikologi
diantaranya adalah tipe kepribadian, kurangnya ketrampilan penyelesaian
masalah, ingatan tidak menyenangkan, efek hormon, kecemasan, depresi,
permusuhan, tekanan, agitasi, masalah pada sistem saraf. Kehadiran kondisi
tidak menyenangkan dapat memperkuat rasa penyebab marah menurut
psikologi dan kemampuan untuk mengontrol pribadi.
Sedangkan faktor eksternal meliputi, pengasuhan individu tua yang
negatif, situasi dan faktor lingkungan (kemacetan, , sura berisik, dan lain
sebagainya), efek teman sebaya dan media, status sosial ekonomi, tekanaan
sosial. Beberapa emosi negatif dapat berubah menjadi penyebab marah
menurut psikologi, terutama rasa tidak aman dan ketakutaan.
2. Bagaimana mekanisme terjadinya stress seperti pada Tn A?
= 1. Stres model stimulus
Merupakan model stres yang menjelaskan bahwa stres itu adalah varibel
bebas (independent) atau penyebab manusia mengalami stres (Lyon, 2012).
Atau dengan kata lain, stres adalah situasi lingkungan yang seseorang
rasakan begitu menekan (Bartlett, 1998) dan individu tersebut hanya
menerima secara langsung rangsangan stres tanpa ada proses
penilaian.Adapun situasi-situasi yang memungkinkan menjadi pemicu
terjadinya stres adalah beban kerja, kepanasan, kedinginan, suara keributan,
ruangan yang berbau menyengat, cahaya yang terlalu terang, lingkungan
yang kotor, ventilasi yang tidak memadai, dan lain sebagainya Menurut
Thoits (1994), sumber stres (stressor) dapat dikategorikan menjadi tiga jenis,
yaitu
(1) life events (peristiwa peristiwa kehidupan),
(2) chronic strain (ketegangan kronis), dan
(3) daily hassles (permasalahan-permasalahan sehari-hari).

2. Stres Model Respons


Stres model respons dikembangkan oleh Hans Selye. Selye adalah ahli yang
dikenal luas karena penelitian dan teorinya tentang stres yang berkaitan
dengan aspek fisik dan kesehatan Adapun model stress yang diperkenalkan
Selye adalah General Adaptation Syndrome atau disingkat dengan istilah
GAS ada tiga tahapan stres respons, yaitu
(1) alarm (tanda bahaya),
(2) resistance (perlawanan), dan
(3) exhaustion (kelelahan).

3. Stres Model Transaksional


Stres model transaksional berfokus pada respon emosi dan proses kognitif
yang mana didasarkan pada interaksi manusia dengan lingkungan
(Jovanovic, Lazaridis & Stefanovic, 2006). Atau dengan kata lain, stres
model ini menekankan pada peranan penilaian individu terhadap penyebab
stres yang mana akan menentukan respon individu tersebut. ada dua tahap
penilaian yang dilakukan oleh manusia ketika sedang mengalami stres yaitu:
(1) primary appraisal
Penilaian tahap awal (primary appraisal) dilakukan oleh individu pada saat
mulai mengalami sesuatu peristiwa.
Proses primary appraisal ini dalam tiga tahap, yaitu irrelevant, benign-
positive, dan stressful.
(2) secondary appraisal.
Secondary appraisal atau penilaian tahap kedua adalah proses penentuan
jenis coping yang bisa dilakukan dalam mengahadapi situasi-situasi yang
mengancam (Lyon, 2012). Coping tergantung pada penilaian terhadap hal
apa yang bisa dilakukan untuk mengubah situasi (Lazarus, 1993). Lazarus
dan Folkman (1984) membagi dua metode coping (penanggulangan) yang
dilakukan ketika menghadapi stres yaitu (1) problemfocused coping
(penanggulangan berfokus pada masalah) dan (2) emotion-focused coping
(penanggulangan berfokus pada emosi).

3. Apa hubungan stress dan beban kerja yang meningkat?


= Beban kerja mental berpotensi menjadi sumber stres ditempat kerja.
Bekerja dibawah tekanan waktu untuk mencapai target merupakan sumber
stres yang sering ada di tempat kerja. Turunnya produktivitas kerja atau
bahkan pengakibatkan Penyakit Akibat Kerja dikarenakan beban pekerjaan
yang melampaui kapasita kerja.
Stres adalah reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman,
tekanan, atau suatu perubahan. Stres juga dapat terjadi karena situasi atau
pikiran yang membuat seseorang merasa putus asa, gugup, marah, atau
kurang bersemangat.
Situasi tersebut akan memicu respon tubuh, baik secara fisik ataupun mental.
Respon tubuh terhadap stres dapat berupa napas dan detak jantung menjadi
cepat, otot menjadi kaku, dan tekanan darah meningkat.
stres adalah kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara individu dengan
lingkungan, menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan yang
berasal dari situasi yang bersumber pada sistem biologis, psikologis dan
sosial dari seseorang. Stres adalah tekanan internal maupun eksternal serta
kondisi bermasalah lainnya dalam kehidupan.
empat jenis konsekuensi yang dapat ditimbulkan stress , yaitu :
1. Pengaruh psikologis yaitu akibat dari stres yang berdampak pada aspek
kejiwaan seseorang.
2. Pengaruh perilaku yaitu akibat dari stres yang berdampak pada perubahan
tingkah laku seseorang.
3. Pengaruh kognitif yaitu akibat dari stres yang berdampak pada kemampuan
berpikir seseorang.
4. Pengaruh fisiologis yaitu akibat dari stres yang berdampak pada kondisi fisik
seseorang.
5. Apa hubungan adanya konflik yang menyebabkan Tn A menjadi
frustasi?
= Sebelumnya, mengapa bisa terjadi konflik itu bisa saja karena terjadi
perbedaan pendapat mengenai suatu prinsip atau pendirian, adanya
perbedaan budaya yang memengaruhi pola fikir, adanya bentrok
kepentingan, adanya perubahan perubahan social dalam masyarakat yang
berlangsung terlalu cepat sehingga menyebabkan ketidakaturan social juga
bisa karena adanya perbedaan pendirian dan perasaan yang semakin tajam.
Seperti dalam scenario Tn A mengalami konflik dengan beberapa teman
kerjanya yang menunjukkan Tn A ini mengalami kegagalan dalam
penyesuaian diri yang mengakibatkan tekanan Tn A menjadi frustasi.
Penyesuaian diri ini yaitu mengubah diri menjadi sesuai dengan keadaan
lingkungan dan mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan. Dalam
penyesuaian diri manusia dituntut memiliki kemampuan untuk membuat
hubungan yang memuaskan antara orang dan lingkungan.
Mekanisme penyesuaian diri adalah kebiasaan yang biasa digunakan
orang untuk memuaskan motif-motifnya, termasuk mekanisme pemecahan
masalah secara realistis dan mekanisme yang lebih bersifat primitive berupa
sikap agresif melawan hal-hal yang merintangi.Jadi mekanisme mana yang
digunakan seseorang dalam situasi tertentu adalah soal kebiasaan. Jika
sebuah motif terpuaskan secara berhasil, mucullah mekanisme-mekanisme
yang dipergunakan untuk mereaksi terhadap keberhasilan. Namun, ketika
tidak dapat memuaskan motifnya maka terjadilah berbagai mekanisme
reaksi terhadap kegagalan, kekurangan diri sendiri dan terhadap motif yang
tidak dipuaskan.
Jadi, Tn A ini mengalami kegagalan dalam penyesuaian dirinya sehingga
mengalami berbagai masalah seperti konflik yang menyebabkan Tn A
menjadi frustasi.

6. Apa saja yang dapat menyebabkan insomnia dan mengapa Tn A


dinyatakan menderita insomnia?
=Insomnia merupakan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur (kualitas
maupun kuantitas) (kesulitan tidur, masalah tidur, sering terbangun di
malam hari, bangun terlalu pagi). Faktor penyebabnya seperti nyeri, cemas,
takut, tekanan jiwa, kondisi yang tidak mendukung.

7. Mengapa Tuan a mengalami insomnia, jantung berdebar-debar, dan


rasa perih dilambung saat adanya peningkatan emosi?
= Penyebab umum terjadinya gangguan insomnia akut ini adalah stres.
Seseorang yang mengalami stres berat akan benar-benar kesulitan untuk
tidur.
Stres yang terjadi dapat menyebabkan hyperarousal, yang dapat
menyebabkan terganggunya keseimbangan antara tidur dan terjaga. Walau
begitu, tidak semua orang yang sedang mengalami stres juga dipastikan akan
mengalami insomnia.
Cara mengatasi insomnia karena stres yang paling ampuh adalah mengatasi
perasaan stres yang terjadi. gejala yg muncul terjadi akibat respon stress
dengan pelepasan adrenalin, noradrenalin dan kortisol, untuk rasa perih
dilambung belum ditetntukan secara pasti.

8. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya perubahan kepribadian


seperti yang terjadi pada Tn A?
= Kepribadian itu dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Seorang Sanguinis itu bersifat spontan, lincah, periang, optimistik,
ekstrovert, tetapi suka pamer dan suka memerintah.
2. Seorang Melankolis bersifat penuh pemikiran, setia, tekun, analitis,
tetapi pesimistik dan introvert.
3. Seorang Koleris bersifat suka berpetualang, persuasif dan percaya diri,
tetapi keras kepala dan kurang simpatik.
4. Seorang Phlegmatis bersifat ramah, sabar, puas, dan diplomatis, tetapi
kurang bersemangat dan pemurung.

9. Apa saja pengelompokan kepribadian mengingat adanya berbagai


perbedaan perilaku?
=Konsep Pembentukan Kepribadian Freud, (teori kepribadian psikoanalisis):
manusia dianggap memiliki sebuah energi psikis yang mendorong manusia
untuk berperilaku dan sifatnya dinamis yaitu
- Id: sumber segala energi psikis (komponen utama dalam
kepribadian), satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir,
aspek kepribadiannya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif.
didorong oleh prinsip kesenangan yang berusaha untuk memenuhi semua
keinginan dan kebutuhan, apabila tidak terpenuhi timbul kecemasan dan
ketegangan.e
- Ego: ego lebih kepada prinsip kenyataan, dimana ego lebih
mementingkan hal yang bersifat rasional, ego berkembang dari id dan
memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat
diterima di dunia nyata. Fungsi ego adalah menyaring dorongan-dorongan
yang ingin dipuaskan oleh Id berdasarkan kenyataan.
- Superego: suatu gambaran kesadaran akan nilai-nilai dan moral
masyarakat yang ditanam oleh adat-istiadat, agama, orangtua, dan
lingkungan. Pada dasarnya Superego adalah hati nuranimemberikan
pedoman untuk membuat penilaian, baik yang benar atau yang salah.
Superrgo hadir dalam sadar, prasadar dam tidak sadar. diperoleh dan
berkembang pada usia 3 hingga 5 tahun sebagai “bekal” yang kemudian
mempengaruhi perilaku setelah masa anak-anak.
Superego berfungsi untuk mengendalikan implus Id seperti naluri-naluri
yang bertentangan atau dilarang oleh masyarakat, misalnya perilaku seks
yang menyimpang, agresi terhadap orang lain, dan naluri negatif lainnya,
maka dapat membujuk ego agar beralih ke tujuan-tujuan moralistik serta
berjuang untuk menuju kesempurnaan.
- untuk memaksimalkan Superego maka pendidikan karakter dengan
cara penanaman nilai-nilai moral harus dimulai sebelum usia usia 5 tahun
dan terdapat peran orangtua serta masyarakat yang berada di sekitar anak-
anak. Salah satu cara untuk mengoptimalkan peran Superego dalam
pendidikan karakter adalah dengan disiplin rohani. Dengan disiplin rohani
yang berkaitan erat dengan nilai-nilai moral dapat membentuk superego
yang kuat

10.Bagaimana lingkungan & pendidikan dapat mempengaruhi


kepribadian seseorang?
= Berdasarkan jenisnya, gangguan kepribadian dibagi menjadi tiga
kelompok. Pertama adalah gangguan kepribadian kelompok A. Seseorang
dengan gangguan kepribadian kelompok ini biasanya memiliki pemikiran
dan perilaku yang aneh. Jenis-jenis gangguan kepribadian kelompok A
terdiri dari:

Gangguan kepribadian skizotipal. Selain tingkah laku yang aneh dan cara
bicara mereka yang tidak wajar, penderita gangguan kepribadian jenis ini
kerap terlihat cemas atau tidak nyaman dalam situasi sosial. Penderita juga
kerap berkhayal, misalnya percaya bahwa dirinya memiliki kekuatan telepati
yang mampu memengaruhi emosi dan tingkah laku orang lain atau percaya
bahwa suatu tulisan di koran adalah sebuah pesan tersembunyi bagi mereka.

Gangguan kepribadian skizoid. Ciri utama penderita gangguan kepribadian


jenis ini adalah sifat yang dingin. Mereka seperti sukar menikmati momen
apa pun, tidak bergeming saat dikritik atau dipuji, dan tidak tertarik menjalin
hubungan pertemanan dengan siapa pun, bahkan dengan lawan jenis.
Mereka cenderung penyendiri dan menghindari interaksi sosial.

Gangguan kepribadian paranoid. Ciri-ciri utama gangguan kepribadian jenis


ini adalah kecurigaan dan ketidakpercayaan terhadap orang lain secara
berlebihan, termasuk pada pasangan mereka. Mereka selalu takut bahwa
orang lain akan memanipulasi atau merugikan mereka, dan mereka takut
pasangan mereka akan berkhianat.

Kedua adalah gangguan kepribadian kelompok B. Ciri-cirinya adalah pola


pikir dan perilaku yang tidak bisa diprediksi, serta emosi yang berlebihan
dan dramatis. Jenis-jenis gangguan kepribadian kelompok B terdiri dari:

Gangguan kepribadian ambang (borderline). Orang yang menderita kondisi


ini biasanya memiliki emosi yang tidak stabil dan memiliki dorongan untuk
menyakiti diri sendiri, misalnya dengan meminum banyak alkohol atau
melakukan seks bebas. Penderita gangguan ini juga merasa kesulitan untuk
berinteraksi dengan orang lain. Mereka merasa tidak dianggap baik dalam
lingkungan keluarga maupun di masyarakat.

Gangguan kepribadian antisosial. Orang yang menderita kondisi ini kerap


mengabaikan norma sosial yang berlaku dan tidak memiliki rasa simpati
terhadap orang lain. Penderita cenderung menyalahkan orang lain atas
masalah yang terjadi dalam hidup mereka. Mereka gemar mengintimidasi
orang lain dan tidak menyesali perbuatan mereka. Mereka juga tidak mampu
mengendalikan amarah dan mempertahankan hubungan.

Gangguan kepribadian narsistik. Orang yang menderita kondisi ini merasa


yakin bahwa dirinya lebih istimewa dibandingkan orang lain. Mereka
cenderung arogan dan terus-menerus mengharapkan pujian dari orang lain.
Mereka akan membanggakan dan melebih-lebihkan prestasi yang dicapai.
Ketika merasa ada orang lain yang lebih unggul daripada mereka, penderita
gangguan kepribadian narsistik akan merasa sangat iri.

Gangguan kepribadian histrionik. Orang yang menderita kondisi ini biasanya


terlalu mencemaskan penampilan, cenderung dramatis dalam berbicara, dan
selalu mencari perhatian. Apabila menjalin hubungan pertemanan, penderita
gangguan ini akan menganggap hubungan pertemanan tersebut sangat erat,
meskipun orang lain menganggapnya tidak.

Ketiga adalah gangguan kepribadian kelompok C. Meski ciri-ciri tiap


gangguan yang masuk dalam kelompok ini berbeda-beda, ada satu
komponen yang sama, yaitu rasa cemas dan ketakutan. Gangguan
kepribadian kelompok C terdiri dari:
Gangguan kepribadian dependen. Penderita kondisi ini akan merasa sangat
tergantung pada orang lain dalam hal apa pun. Mereka tidak bisa hidup
mandiri dan selalu diliputi rasa takut akan ditinggalkan orang lain. Saat
mereka sedang sendiri, mereka akan merasa tidak nyaman dan tidak
berdaya. Akibat ketergantungan yang berlebihan ini, penderita gangguan
kepribadian dependen tidak akan bisa membuat keputusan dan mengemban
tanggung jawab sendiri tanpa petunjuk dan bantuan orang lain.

Gangguan kepribadian menghindar. Penderita kondisi ini sering


menghindari kontak sosial, terutama dalam kegiatan baru yang melibatkan
orang asing. Tidak sama seperti gangguan kepribadian skizoid,
penghindaran ini dilakukan penderita karena mereka malu dan tidak percaya
diri. Sebenarnya mereka ingin sekali menjalin hubungan dekat, namun
mereka merasa tidak pantas berbaur dan khawatir mengalami penolakan.

Gangguan kepribadian obsesif kompulsif. Orang yang mengalami kondisi


ini bisa dikatakan “gila kendali”. Mereka sulit untuk bisa bekerja sama
dengan orang lain dan lebih memilih untuk mengatur atau menyelesaikan
tugasnya sendiri. Karena kepribadian mereka yang perfeksionis, sering kali
mereka stres apabila hasil pekerjaan tidak sesuai dengan standar mereka
yang tinggi.

11.Apa saja jenis ganguan kepribadian dan apakah yang mungkin terjadi
pada Tn A?
= Cara utama dalam menangani gangguan kepribadian adalah melalui terapi
psikologis atau kejiwaan di bawah bimbingan psikiater. Terapi ini bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam mengendalikan emosi serta
pikirannya secara lebih baik. Umumnya terapi ini dilakukan setidaknya
selama enam bulan, namun durasinya bisa lebih panjang jika kondisi
kejiwaan pasien cukup parah.
Terapi psikologis terdiri dari tiga jenis, yaitu:
• Terapi perilaku kognitif. Terapi ini bertujuan mengubah cara berpikir
dan perilaku pasien ke arah yang positif. Terapi ini didasarkan kepada teori
bahwa perilaku seseorang merupakan wujud dari pikirannya. Artinya, jika
seseorang berpikiran negatif, maka perilakunya pun akan negatif, begitu pun
sebaliknya.
• Terapi psikodinamik. Terapi ini bertujuan mengeksplorasi dan
membenahi segala bentuk penyimpangan pasien yang telah ada sejak masa
kanak-kanak. Kondisi semacam ini terbentuk akibat pengalaman-
pengalaman negatif yang dialami pasien di masa lalu.
• Terapi interpersonal. Terapi ini didasarkan kepada teori bahwa
kesehatan mental seseorang sangat dipengaruhi oleh interaksi mereka
dengan orang lain. Artinya, jika interaksi tersebut bermasalah, maka gejala-
gejala gangguan kepribadian bisa terbentuk. Karena itulah terapi ini
bertujuan untuk membenahi segala masalah yang terjadi di dalam interaksi
sosial pasien.
Selain terapi psikologis, dokter bisa memberikan obat-obatan kepada pasien.
Namun, penggunaan obat hanya disarankan apabila gejala-gejala yang
terkait dengan gangguan kepribadian sudah memasuki tingkat menengah
atau parah. Sejumlah obat yang mungkin dipakai adalah obat-obatan
penstabil suasana hati dan obat penghambat pelepasan serotonin
(antidepresan)

JUMP 4 SKEMA
JUMP 5 LEARNING OBJECTIVE

1. Emosi (Mekanisme, Faktor yang mempengaruhi)


a. Stress
b. Frustasi

2. Pembentukan Kepribadian
a. Faktor yang mempengaruhi
b. Status mental (Tipe kepribadian)
c. Penyesuaian diri (Mekanisme pertahanan
ego)

3. Gangguan Kepribadian
a. Faktor yang mempengaruhi
b. Peran neurotransmitter
c. Klasifikasi Gangguan Kepribadian
(etiologi, patogenesis, gambaran klinis)

4. Tatalaksana dan Terapi

JUMP 6 SEARCHING INFORMATION


JUMP 7 SHARING INFORMATION

Anda mungkin juga menyukai