SKENARIO 2
Seorang pasien datang ke UGD dengan keluhan nyeri hebat di dada, seperti di cengkeram
menjalar dari tengah ( sternum) ke dada kiri ke rahang dan lengan kiri. Nyeri muncul saat
istirahat maupun beraktivitas. Biasanya di pagi hari disertai mual muntah, napas pendek dan
cepat. Pada pemeriksaan EKG didapatkan elevasi segmen ST dan gelombang T yang terbalik.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan enzim SOGT, CPK, dan LDK. Pada
pemeriksaan auskultasi jantung didapatkan irama gallop dengan bunyi jantung kedua yang pecah
parakdosal. Pada pemeriksaan lain didapatkan adanya infark oleh karena thrombus arteri
koroner. Sebagai penatalaksanaan farmakologis diberikan streptokinase, namun setelah diberikan
trombolik masih belum berhasil maka dilakukan percutaneous transluminal coronary
angioplasty ( PTCA )
LANGKAH I
Identifikasi masalah
1. Elevasi segmen ST
2. Enzim SOGT, CPK, dan LDH
3. Irama gallop
4. Pecah parakdosal
5. Infark
6. Thrombus arteri koroner
7. Streptokinase
8. Trombolik
Jawaban
1. Elevasi segmen ST adalah peningkatan titik T pada pemeriksaan EKG dimana titik tersebut
mendekati R
2. Enzim SOGT adalah Adalah enzim transaminase sering juga disebut juga AST (aspartat
amino transferase) katalisator-katalisator perubahan asam amino menjadi asam alfa
ketoglutarat. Enzim ini berada pada serum dan jaringan terutama hati dan jantung.
Pelepasan enzim yang tinggi kedalam serum menunjukan adanya kerusakan terutama
pada jaringan jantung dan hati.
Enzim CPK adalah enzim berkonsentrasi tinggi yanng terdapat dalam jantung dan otot rangka,
dan dalam konsentrasi rendah terdapat dalam jaringan otot.
Enzim LDH adalah Merupakan enzim yang melepas hydrogen dari suatu zat dan menjadi
katalisator proses konversi laktat menjadi piruvat. Tersebar luas pada jaringan terutama
ginjal, rangka, hati dan
miokardium
3. Irama gallop pecah parakdosal adalah penutupan katub-katub aorta dan pulmonal, katub aorta
menutup sedikit lambatsebelum katub polmonal tetapi terdengar sebagai satu bunyi yang
terdebgar paling keraspada dasar daerah aorta bunyi jantung dua mungkin terdengar bunyi pecah
secara fisiologis agakbat pada penutupan katub pulmunal
4. Infark adalah nekrotis iskhemik pada satu tempat karena kekurangan sirkulasi darah dan
biasanya terjadi karena penyumbatan aliran pembuluh darah
5. Thrombus arteri koroner adalah pembekuan darah didalam pembuluh darah arteri terutama
sering terbentuk pada sekitar orifisium cabang arteri dan bifurkasio arteri
6. Streptokinase adalah
7. Trombolik adalah agen yang bisa melisiskan jendalan-jendalan di pembuluh darah
LANGKAH 2
Identifikasi Masalah
1. Tinjauan Pustaka
infark miokard akut atau sering juga disebut akut miokard infark adalah
1999)
Jadi, disimpulakan bahwa Akut Miokard Infark (AMI) merupakan suatu
keadaan dimana terjadi kerusakan atau kematian otot jantung yang disebabkan
oleh karena berkurangnya atau terhambatnya aliran darah koroner secara tibatiba sehingga kebutuhan oksigen meningkat tanpa disertai perfusi arteri
koroner yang cukup. .
2. Etiologi
Mekanisme terjadinya infark
Agregasi platelet
Thrombus mengikuti aliran darah sampai mencapai area yang sempit pada arteri koronaria
Oklusi total
Bila lebih dari 45 menit sirkulasi arteri tersebut tidak pulih akan terjadi infark
3. Patofisiologi
Penyebab sumbatan tidak diketahui diperkirakan adanya penyempitan arteri koronaria
yang disebabkan karena penebalan dari dinding pembuluh darah, vasospasme, emboli atau
thrombus. Karena penyempitan dinding pembuluh darah pada arteri koronaria menyebabakan
suplai oksigen yang menuju kejantung berkurang, jantung yang kekurangan oksigen akan
mengubah metabolisme yang bersifat aerob menjadi anaerob. Perubahan ini menyebabakan
penurunan pembentukan fosfat yang berenergi tinggi diman hasil akhir dari metabolisme anaerob
ini adalah asam laktat, apabila berlangsung lebih dari 20 menit akan akan terjadi ishemia jantung
yang meningkat sehingga akan menyebabkan nyeri dada yang hebat bahkan karena nyeri dada
yang hebat tersebut terjadi schok kardiogenik.
Hemodinamik mengalami perubahan yang menyebabakan berkurangnya curah jantung
meningkatkan tekanan ventrikel kiri, retensi air dan garam sehingga dapat menimbulkan
kelebihan cairan dalam tubuh. Perubahan hemodinamik nini bila berlangsung lama akan
menyebabkan jaringan rusak bahkan kematian pada otot jantung
4. Diagnosa Medis
Dari Gejala yang ditimbulkan diduga menderita infark myocard akut
Dilihat dari tanda dan gejala yang diderita oleh pasien dimana keluhan nyeri hebat di dada,
seperti di cengkeram menjalar dari tengah ( sternum) ke dada kiri ke rahang dan lengan kiri.
Nyeri muncul saat istirahat maupun beraktivitas. Hal ini terjadi karena ada penyumbatan aliran
darah ( aterosklerosis) pada arteri oleh emboli atau thrombus .
5. Diagnosa keperawatan
a) Nyeri berhubungan dengan myocardial ischemik.
Miokardium adalah oto jantung itu sendiri. Miokardium merupakan jenis otot yang harus
memiliki oksigen sepanjang waktu agar jantung tetap bisa berdenyut. Itulah sebabnya bila
sampai pembuluh arteri menyempit , sehingga kekurangan aliran darah yang kaya oksigan itu
sehingga bisa terjadi rasa nyeri.
b) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen.
c) Proses aktivitas menimbulkan mual muntah.
d) Ansintesis berhubungan dengan kecemasan.
Kecemasan dapat meningkatkan heart rate, menaikkan tekanan darah dan menyebabakan
kelenjar adrenal epinephrine yang dapat menimbulkan arrhythima
e) Kurang pengetahuan (tentang kondisi dan kebutuhan terapi) b/d kurang terpajang atau
salah interpretasi terhadap informasi tentang fungsi jantung/implikasi penyakit jantung
dan perubahan status kesehatan
Langkah 3
Intervensi masalah
A.Perencanaan atau Intervensi (askep ( pngkajian dst) dan WOC)
1.
Askep
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama
: Tn.M
Umur
: 50 tahun
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Agama
: Islam
Alamat
Suku
: Jawa
Pekerjaan
: Petani
Mrs
Pengkajian
: 12 - 10 2011
Pasien terbiasa bekerja disawah dari pagi sampai sore dengan wktu istirahat digunakan
untuk merokok danm minum minuman tambah stamina, kebiasaan ini dilakukan sejak umur 38
tahun. Dan pasien jarang sekali olahraga.
b. Pola nutrisi dan metabolisme
Sebelum MRS klien makan 3 x sehari dengan porsi cukup dan suka makan di luar rumah,
saat MRS pemenuhan nutrisi bubur kasar satu porsi habis setiap kali makan, kesulitan menelan
tidak ada, keadaan yang mengganggu nutrisi tidak ada, status gizi yang berhubungan dengan
keadaan tubuh: postur tubuh tinggi
besar, keadaan rambut bersih.
c. Pola eliminasi
BAB
BAK
Konsistensi : dbn
Istirahat
Frekuensi : 2 x/hari
Frekuensi : 4 6 x/hari
3. Kepala
Normo cephalic, simetris, nyeri kepala tidak ada.
4. Muka
Simetris, odema -, otot muka dan rahang kekuatan normal, sianosis pada circum oris
tidak ada
5. Mata
Alis mata, kelopak mata normal, konjuktiva anemis (-), pupil isokor sclera tidak ikterus
(-), reflek cahaya positif. Tajam penglihatan norma.
6. Telinga
Secret, serumen, benda asing, membran timpani dalam batas normal,
pendengaran menurun.
7. Hidung
Deformitas, mukosa, secret, bau, obstruksi tidak ada, pernafasan cuping hidung tidak ada.
10. Thoraks
Paru
Gerakan simitris, retraksi supra sternal (-), retraksi intercoste (-), perkusi resonan, rhonchi -/-,
wheezing -/-, vocal fremitus kuat dan simitris, perkusi resonan
11. Jantung
Batas jantung kiri ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri, batas kanan ics 2 sternalkanan
dan ics 5 axilla anterior kanan.perkusi dullness. Bunyi s1 dan s2 tunggal, gallop (+), mumur (-).
capillary refill 2 3 detik
12. Abdomen
Bising usus +, tidak ada benjolan, nyeri tekan pada kuadran kanan bawah tidak ada,
pembesaran hepar tidak ada.
13. Inguinal-Genitalia-Anus
Nadi femoralis teraba, tidak ada hernia, pembengkakan pembulu limfe tidak ada, tidak
ada hemoroid.
14. Ekstrimitas
Akral hangat, edema -/-, kekuatan 5/5, gerak yang tidak disadari -/15. Tulang belakang
Tidak ada lordosis, kifosis atau scoliosis.
1. WOC
`
Factor risiko
Lesi komplikata
Arterosklerosis
Ruptur
plaque
Perdarahan
Trombus
Ketidakseimbangan suplay
O2 dengan kebutuhan
anaaerob meningkat
B1
metabolisme
B2
B3
B4544
4
B5
B6
Arthe
-klorosis
Artheroklerosis
iskemik
CO menurun
artherokleros
is
O2 menurun
Su
pl
ai
O2
d
al
a
m
da
ra
h
Filtrasi ginjal
menurun
Suplai O2 di
otak menurun
O2 ar .
koroner men
urun
Saraf
simpatis
Sesak nafas
Produksi urin
menurun
Saraf vagu
s
Tonusitas otot
berkurang
Kompensasi
paru
CO mnurun (
MK )
Respon saraf
simpatis
Sesak nafas
( MK)
Penurunan
kesadaran
Gangguan
eliminasi urine
(MK)
Mual
muntah
(MK)
Kelelahan (MK)
Resiko
cedera ((MK)
B. Intervensi Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan myocardial ischemik
Tujuan :
-
Pasien dapat mendemstrasikan penggunaan tekhnik relaksisasi 4 jam setelah dilakukan keperawatan.
Intervensi
Pantau / karateristik nyeri
dada pasien , lokasi, radius,
Rasional
Identifikasi karateristik nyeri
dada secara tepat akan menjadi
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
No.
1.
2.
3.
Intervensi
Rasional
Beri penjelasan
pentingnya tirah
baring (bedrest)
4.
5.
6.
Evaluasi respon
pasien saat
setelah aktivitas
terhadap nyeri
dada, sesak, sakit
kepala, pusing,
keringat dingin.
7.
Hentikan aktivitas
saat pasien
mengeluh nyeri
dada, sesak, sakit
kepala, pusing,
keringat dingin.
8.
Beri penjelasan
pada
pasien tanda - tand
a memburuknya
Pasien dapat waspada apabila ada tandatanda penurunan hemo dinamik status
hemodinamik akibat
aktivitas: nyeri dada, sesak,
sakit kepala, pusing, keringat dingin.dan
tahu cara menanggul anginya.
intervensi
Rasional
1.
2.
3.
Intervensi
Rasional
1.
3.
4.
5.
2.