Anda di halaman 1dari 23

PENYAKIT JANTUNG KORONER

Alllvia Safitri (19301003)


Firda Rismawati (19301012) Nurjanah
(19301026)
R. Moh Afif Bestari (19301029) Salsabillah
Ananda Eka Putri (19301034)
Definisi Penyakit Jantung Koroner

 Penyakit Jatung Koroner (PJK) adalah suatu kelainan


yang disebabkan oleh penyempitan atau
penghambatan pembuluh arteri yang mengalirkan
darah ke otot jantung. Jantung diberi oksigen dalam
darah melalui arteri-arteri koroner utama yang
bercabang menjadi sebuah jaringan pembuluh lebih
kecil yang efisien.
 Penyakit jantung koroner adalah kelainan di arteri
koroner sehingga tidak cukup suplai darah yang
berarti juga kurangnya suplai oksigen dan nutrisi
untuk menggerakkan jantung secara normal
Etiologi Penyakit Jantung Koroner
 Penyakit jantung koroner terjadi apabila pembuluh
arteri koroner tersebut tersumbat atau menyempit
karena endapan lemak, yang secara bertahap
menumpuk didinding arteri. Proses penumpukan ini
disebut aterosklerosis dan bisa terjadi dalam pembuluh
darah arteri lainnya, tidak hanya pada arteri koroner.
penyakit jantung koroner adalah adanya penyempitan,
penyumbatan, atau kelainan pembuluh arteri koroner.
Penyempitan dan penyumbatan arteri koroner
disebabkan zat lemak kolesterol dan trigliserida yang
semakin lama semakin banyak dan menumpuk di
bawah lapisan terdalam endothelium dari dinding
pembuluh arteri.
Klasifikasi Penyakit Jantung Koroner

 Silent Ischaemia (Asimtotik)


Banyak dari penderita silent ischaemia yang
mengalami jantung koroner tetapi tidak merasakan ada
sesuatu yang tidak enak atau tanda-tanda suatu
penyakit.
 Angina Pectoris

Angina Pectoris Stabil yang ditandai dengan


keluhan nyeri dada yang khas, yaitu rasa tertekan atau
berat di dada yang menjalar ke lengan kiri dan Angina
Pectoris tidak Stabil yaitu serangan rasa sakit dapat
timbul baik pada saat istirahat, waktu tidur, maupun
aktivitas ringan
 Infark Miocard Akut (Serangan Jantung)
Infark miocard akut yaitu jaringan otot jantung yang
mati karena kekurangan oksigen dalam darah dalam
beberapa waktu. Keluhan yang dirasakan nyeri dada,
seperti tertekan, tampak pucat berkeringat dan dingin,
mual, muntah, sesak, pusing, serta pingsan
Manifestasi Klinik Penyakit Jantung Koroner

 penyakit jantung koroner bervariasi tergantung derajat


penyempitan aliran arteriBila suplai oksigen dan
nutrisi masih mencukupi, maka manifestasi klinis tidak
timbul. Manifestasi klinis yang berarti biasanya
muncul apabila penyempitan sudah melebihi 50%.
Manifestasi klinis juga dipengaruhi tingkat kebutuhan
oksigen dan nutrisi miokardium. Olahraga, berfikir,
makan, dan kerja berat lainnya dapat meningkatkan
kebutuhan miokardium.
Patofisiologi dan WOC Penyakit Jantung
Koroner
 Aterosklerosis atau pengerasan arteri adalah kondisi
pada arteri besar dan kecil yang ditandai penimbunan
endapan lemak, trombosit, neutrofil, monosit dan
makrofag di seluruh kedalaman tunika intima (lapisan
sel endotel), dan akhirnya ke tunika media (lapisan
otot polos). Arteri yang paling sering terkena adalah
arteri koroner, aorta dan arteri-arteri sereberal.
WOC penyakit Jantung Koroner
Komplikasi Penyakit Jantung Koroner

 Perikarditis
Perikarditis adalah peradangan lapisan paling luar
jantung (membran tipis yang mengelilingi jantung)
yang mengakibatkan peradangan pericardium parietal ,
pericardium visceral atau kedua duanya.
 Serangan jantung
Komplikasi ini terjadi bila arteri tersumbat
sepenuhnya, akibat penumpukan lemak atau
gumpalan darah. Kondisi ini akan merusak
otot jantung
 Gagal jantung
Gagal jantung terjadi bila jantung tidak cukup
kuat memompa darah. Kondisi ini disebabkan
oleh kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan
jantung.
 Gangguan irama jantung (aritmia)

Kurangnya suplai darah ke jantung atau


kerusakan pada jantung akan memengaruhi
impuls listrik jantung, sehingga memicu
aritmia
Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
Penyakit Jantung Koroner
 Penyakit jantung koroner adalah penyakit multifaktor
dengan manifestasi yang bermacam-macam, secara
umum pasien perlu diberikan penjelasan mengenai
penyakitnya, penjelasan terkait hal-hal yang
mempengaruhi keseimbangan oksigen miokardium,
pengendalian faktor risiko, pemberian pencegah
aterosklerosis pada pembuluh darah lainnya biasanya
diberikan Aspirin 375 mg, pemberian oksigen.
Pemeriksaan Penunjang Diagnotik Penyakit
Jantung Koroner
 Elektrokardiografi (EKG)
EKG bertujuan merekam aktivitas listrik jantung pasien.
Melalui EKG, dokter dapat mengetahui apakah pasien pernah
atau sedang mengalami serangan jantung. EKG juga dapat
membantu dokter mengetahui detak dan irama jantung
pasien tergolong normal atau tidak.
 Ekokardiografi

Ekokardiografi adalah pemeriksaan dengan menggunakan


gelombang suara (seperti USG), untuk menampilkan
gambaran jantung pasien di monitor. Selama ekokardiografi
dilakukan, dokter dapat memeriksa, apakah semua bagian
dinding jantung berfungsi baik dalam memompa darah.
 CT Scan dan MRI Scan
MRI (Magnetic Resonance Imaging) pemeriksaan
menggunakan mesin MRI yang akan menampilkan citra
bagian tubuh pasien. Kemudian, gambar tersebut akan
dianalisis oleh dokter guna mendiagnosa jenis penyakit
jantung koroner yang dialami
 Uji tekanan (stress test)
Bila gejala yang dialami pasien lebih sering muncul
saat sedang beraktivitas, dokter akan menyarankan uji
tekanan. Tes ini bertujuan mengukur kerja jantung
pasien ketika beraktivitas.
 Kateterisasi jantung dan angiografi koroner
Katerisasi jantung bertujuan untuk melihat kondisi
jantung, dengan memasukkan kateter melalui pembuluh
darah di lengan atau paha untuk diarahkan ke
jantung. Kemudian, dokter akan menjalankan prosedur
angiografi koroner.
Asuhan Keperawatan Penyakit Jantung Koroner

 Pengkajian
a. Keluhan pasien yaitu biasanya pasien mengalami
nyeri dada yang menjalar ke lengan kiri, rahang bawah
dan pasien sulit untuk bernafas, pingsan (sinkop) atau
keringat dingin (diaporesis).
Masing-masing keluhan harus dievaluasi waktu dan
lamanya.
b. Faktor pencetus dan meringankan gejala.
c. Faktor resiko.
 2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan
miokard
b. Penurunan curah jantung berhubungan dengan
penurunan perfusi jaringan
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan suplai oksigen
d. Kecemasan/ketakutan berhubungan dengan
ancaman kematian atau perubahan kesehatan.
e. Kurang pengetahuan mengenai kondisi
berhubungan dengan kurangnya informasi.
 3. Perencanaan
a. Nyeri dada (akut) b.d iskhemia otot sekunder
terhadap sumbatan arteri koroner
Tujuan : mengidentifikasi dan mengelola pasien yang
baru mengalami episode ketidakseimbangan antara
ketersediaan dan kebutuhan oksigen
Intervensi :
1.Identifikasi karakteristik nyeri dada .
2. Monitor EKG 12 sadapan untuk perubahan ST dan T
3. Monutor aritmia ( kelainan irama dan frekuensi)
4. Monitor enzim jantung ( mis. CK, CK-MB, Troponin T,
Troponin I)
5. Indentifikasi stratifikasi pada sindrom koroner akut
b. Penurunan curah jantung b.d infark otot jantung.
Tujuan: Klien dapat menunjukkan tAnda-tAnda stabilitas
hemodinamik BP : 120- 140/80-90 mmHg, HR 80-
90/menit, RR 12-20/menit, urin 1-1,5 cc/Kg BB/jam,
tidak adanya disritmia.

Intervensi :
a. auskultasi bunyi nafas, bunyi jantung, irama jantung,
ukur tanda-tanda vital, produksi urin tiap jam.
b. Kolaborasi:
i. Berikan oksigen sesuai indikasi.
ii.Pertahankan iv line iii. Kaji EKG serial.
iv. Pantau data laboratorium : GDA (gula darah acak) v.
Berikan obat-obat anti infark.
 c. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai
O2 miokard dengan kebutuhan.
Tujuan : klien dapat menunjukkan toleransi aktivitas
yang dapat didukung oleh tAnda vital BP : 120-140/80-90
mmHg, HR 80-90/menit, RR 12-20/menit, kulit kering-
hangat. Intervensi :
i. Batasi pengunjung.
ii. Catat frekwensi, irama jantung, PB sebelum, selama,
sesudah aktivitas.
iii. Bantu kebutuhan klien sebatas kemampuan. iv.
Hindari peningkatan manuver valsava.
v. Kolaborasi dengan rehabilitasi medik. d. Ansietas
b.d perubahan kesehatan dan status sosial ekonomi
Evaluasi

 Penilaian efektifitas terhadap intervensi keperawatan


sehubungan dengan keluhan, hasil perekaman EKG
dan pemeriksaan hasil laboratorium menunjukkan
hasil yang normal.
MCP

Anda mungkin juga menyukai