A. DEFENISI
suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri koroner. Plaque terbentuk
pada percabangan arteri yang ke arah aterion kiri, arteria koronaria kanan dan
agak jarang pada arteri sirromflex. Aliran darah ke distal dapat mengalami dostruksi
ke sel yang berakibat terjadinya penyakit arteri koronaria, gangguan aliran darah
karena obstruksi tidak permanen (angina pectoris dan angina preinfark) dan
1993.
B. ANATOMI FISIOLOGI
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung
merupakan jaringan istimewa, karena kaku dilihat dari bentuk dan susunannya
seperti otot serat lintang, tetapi cara kerjanya seperti otot polos.
1. Letak Jantung
Posisi jantung terletak diantara kedua paru dan berada ditengah dada. Pda tepi
kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra. Pada tepi
kanan caudal berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa VI dextra. Tepi kiri
cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa II sinistra, tepi kiri
2. Ukuran Jantung
oleh organ-organ muscular, apex dan basic cordis, atrium kanan dan kiri. Setiap
harinya berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000
3. Lapisan-Lapisan Jantung
a) Epicardium
Epicardium adalah lapisan paling luar dan terdapat pericardium yaitu lapisan luar
b) Miocardium
Lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-otot jantung yang membentuk
bundalan otot:
c) Endocardium
Endocardium merupakan lapisan terakhir paling dalam jantung yang terdiri dari
jaringan endotel.
a) Ventrikel kanan untuk menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru
b) Ventrikel kiri untuk menerima darah dari atriu kiri dan dipompakan keseluruh tubuh
melalui aorta.
5. Katup-Katup Jantung
1) Katup Atrioventrikuler
2) Katup Seminular
3) Katup Pulmonal
4) Katup Aorta
C. INSIDEN
Penyakit arteri koroner merupakan masalah kesehatan yang paling lazim dan
menunjukan perubahan resiko dan angka kematian penyakit ini tetap merupakan
penanganan, penyakit iskemik banyak di alami oleh individu berusia 40-70 tahun
Mencakup lipid darah, tekanan darah dan diabetes mellitus. Faktor ini bersama-
Diet yang terlalu kaya dengan kalori, lemak jenuh, kolestrol, garam serta
kelembanan fisik, penambahan berat badan tak terkendalikan, merokok sigaret dan
perbedaan dalam kematian karena penyakit jantung koroner. Maka ada kecurigaan
ada faktor resiko utama yang tidak diketahui kebenarannya. Kontrosepsi, kerentanan
D. ETIOLOGI
v Merokok
v Diabetes mellitus
E. MANIFESTASI KLINIS
Sumbatan aliran darah berlangsung progresif dan suplai darah yang tidak adekuat
utama iskemia adalah nyeri dada. Angina pectoris adalah nyeri dada yang hilang
timbul, tidak disertai kerusakan sel dinamakan infark miokardium. Bila kerusakan
jantung sangat luas, jantung akan mengalami kegagalan, ia tidak mampu lagi
memenuhi kebutuhan tubuh darah dengan memberikan curah jantung yang adekuat.
Manifestasi klien lain penyakit arteri koroner / iskemik dapat berupa perubahan pola
F. PATOFISIOLOGI
aerdo dimanan adenosine triphospat (ATP) disebabkan untuk energy. Jantung pada
Kelanjutan dari iskemik tergantung pada jenis obstruksi pada arteri koronaria
G. KOMPLIKASI
v Syok kardiogenik
v Hipoknia berat
Pemeriksaan Diagnostik
1) Sel darah putih: Leukositosis ( 10.000-20.000 mm3) muncul hati kedua setelah
adanya inflamasi.
e) CardiacTropinind, positif.
4) Tes fungsi ginjal: Peningkatan kadar BUN (Blood Urea Nitrogen) dan kreatining
karena penurunan laju filtrasi glomerulus (glomerulo fultrasi tate / GFR) terjadi akibat
5) Analisis gas darah (Blood Gas Analisis, BGA), menilai oksigenasi jaringan chipoksial
arteriosklerosis.
11) Radiologi
kongestif.
b) Echordiagram : menilai struktur dan fungsi abnormal otot dan katub jantung.
c) Radioactive isotope : menilai area iskemia serta nonperfusi koroner dan miokard.
Penatalaksanaan / Pengobatan
jantung dan untuk meningkatkan suplay oksigen. Secara medis tujuan itu dicapai
aliran darah, penggunaan laser untuk menguapkan plak dan endarterektomi koroner
Pemeriksaan Fisik
1. Tinggi badan, berat badan, letargi, warnah kulit, edema, dan temperature.
2. Respirasi : pola pernafasan, frekuensi, adanya suara nafas abnormal, seperti tales
tonkhi, wheezing.
3. Jantung : bunyi jantung (BJ1, BJ2, BJ3, BJ4 / irama Gallops). Bising friotion rub
distritmia, lokasi aspek, tekanan darah, distensi vena jantung dan denyut nadi
perifer.
4. Cek toleransi klien terhadap aktivitas, hepatogugular refluks, serta clubbing fingers.
a) Pengkajian Pasien
Aktivitas / istirahat
v Gejala
v Tanda
v Gejala
v Tanda
ü Edema.
Integritas ego
v Gejala
v Tanda
ü Ketakutan
v Gejala
v Tanda
ü Hipotensi postural
ü Edema.
Pernafasan
v Gejala
ü Nafas pendek
v Tanda
ü Penurunan ekspansi
ü Dispnea.
ü Ansietas.
memburuknya kondisi).
v Fokus menyempit
v Kurang pemajanan.
ARTERI KORONER
B. Intervensi
1. Intervensi: Gangguan rasa nyaman,: nyeri akut berhubungan dengan laporan nyeri,
INTERVENSI RASIONAL
Þ Anjurkan pasien untuk memberitahu Þ Nyeri dan penurunan curah jantung dapat
dengan cepat bila terjadi nyeri dada. merangsang system saraf simpatis untuk
mengeluarkan sejumlah besar
norepineferin, yang meningkatkan
agregasi trambosit dan mengeluarkan
tromboxone.
Þ Identifikasi terjadinya pencetus bila
ada frekuensi, dureasinya, intensitas
Þ Membantu membedakan nyeri dada dini
dan lokasi nyeri. dan akut evaluasi kemungkinan kemajuan
menjadi angina tidak stabil ( angina stabil
biasanya berakhir 3-5 menit, tak stabil
lebih lama dan dapat berakhir lebih dari
45 menit).
Þ Observasi gejala yang berhubungan
conyoh dispenia, mual / muntah, Þ Penurunan curah jantung (yang terjadi
pusing, palpitasi, keinginan berkemih. selama episode iskemia miokaid)
merangsang sistem saraf simpatis /
parasimpata, menyebabkan berbagai rasa
sakit / sensasi dimana pasien tidak dapat
mengidentifikasi apakah berhubungan
dengan dengan episode angina.
Þ Letakkan pasien pada istirahat totalÞ Pantau kecepatan / irama jantung pantau
selama episode angina, tingkatkan tardvital tiap 5 menit selama serangfan
kepala tempat tidur bila pasien nafas angina pertahankan tenang, lingkungan
pendek. nyaman, batasi pengunjung bila perlu
berikan makanan lembut. Biiarkan pasien
istirahat selama 2 jam setelah makan.
INTERVENSI RASIONAL
Þ Tanda-tanda vital seperti frekuensi
Þ Aktivitas yang disertai tanda dan gejala
jantung dan TD. tersebut mengindikasikan tidak adekuatnya
sirkulasi koroner yang mengakibatkan iskemik
dan nyeri miokarditis.
Þ Evaluasi status mental, catat Þ Adanya pucat, dingin, kulit lembab dan masa
terjadinya bingung, disoientasi, dan pengisian kapiler lambat mungkin berkaitan
catat warna kulit dan adanya dengan vasokonstriksi / perubahan curah
kualitas nadi. jantung.
Þ Berikan lingkungan tenang, nyaman,
Þ Membantu untuk menurunkan rangsang
kurangi aktivitas / keributan simpatis dan meningkatkan relaksasi.
lingkungan serta batasi jumlah
pengunjung.
INTERVENSI RASIONAL
Þ Kaji kesiapan dan hambatan dalam Þ Kesalahan konsep dan menjanggal
belajar, termasuk orang terdekat diagnosa karena perasaan sejahtera yang
sudah lama dinikmati mempengaruhi
minat pasien untuk mempelajari penyakit.
Bila pasien tidak menerima realitas
bahwa membutuhkan pengobatan kontinis
maka pembawaan perilaku tak akan
diperhatikan.
Þ Atasi masalah dengan pasien untuk
mengidentifikasi cara dimana
Þ Faktor-faktor resiko dapat meningkat
perubahan gaya hidup yang tepat prose penyakit / memperburuk gejala
dapat dibuat untuk mengurangi dengan mengubah pola perilaku yang
faktor-faktor penyebab iskemik. bisa memberikan rasa nyaman.
4. Implementasi
Dx1: Menganjurkan pasien untuk memberitahu dengan cepat bila terjadi nyeri dada.
lokasi nyeri.
Mengobservasi gejala yang berhubungan contoh dispnea, mual / mintah, pusing,
Meletakkan pasien pada istirahat total selama episode angina, tingkatkan kepala
Dx3 : Mengkaji kesiapan dan hambatan dalam belajar, termasuk orang terdekat.
gaya hidup yang tepat dibuat untuk mengurangi factor penyebab iskemik.
Evaluasi
Hal yang diharapkan:
v Menyatakan / menunjukkan nyeri hilang.
v Berpartisipasi pada perilaku / aktivitas yang menurungkan kerja jantung pantau tanda
vital.
pertanyaan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsip Blog
▼ 2012 (1)
o ▼ Mei (1)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Iskemi
Mengenai Saya
Ridzwan Muhammad
Lihat profil lengkapku