Anda di halaman 1dari 10

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Riset Kesehatan Global Indonesia


Jilid 2 Nomor 4, November 2020, hlm. 375 - 384
e-ISSN 2715-1972; p-ISSN 2714-9749
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/IJGHR

EFEKTIFITAS INTERVENSI PSIKORELIGIUS: MUROTTAL AL-QURAN


TERHADAP TINGKAT NYERI DAN STRES KANKER TULANG
SABAR

Priyanto1*, Achmad Fauzi Kamal2, Debie Dahlia2


1Universitas
Ngudi Waluyo, Jln Diponegoro No. 186, Ungaran, Semarang, Indonesia 50512
2Universitas Indonesia, Jl. Prof. Dr. Bahder Djohan, Kampus UI Depok, Jawa Barat, Indonesia 16424

*priyanto_araaf@yahoo.co.id

ABSTRAK
Intervensi psikoreligius murottal Al-Qur'an adalah terapi yang diberikan kepada pasien dengan mendengarkan
ayat-ayat Al-Qur'an selama beberapa menit untuk memberikan dampak positif pada kondisi fisiologis dan
psikologis pasien, sehingga memberikan efek relaksasi untuk mengurangi rasa sakit dan level stres. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas intervensi psikoreligius murrotal Al-Quran terhadap tingkat
nyeri dan stres pasien kanker tulang di Kabupaten Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen
semu dengan pre dan post-test melalui desain kelompok kontrol. Populasi penelitian ini adalah pasien kanker
tulang yang menjalani rawat jalan di RSUD Kabupaten Semarang yang berdomisili di Kabupaten Semarang.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden diperoleh 36
pasien. Pengumpulan data dilakukan melalui Numeric Rating Scale yang bertujuan untuk mengukur skala nyeri
dan kuesioner DASS 42 yang terdiri dari 14 pernyataan untuk mengukur tingkat stres. Prosedur tindakan
terapeutik intervensi psikoreligius murrotal Al-Quran menggunakan huruf Ar-Rahman selama 20 menit sudah
sesuai dengan standar operasional prosedur. Analisis data menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara nyeri dan tingkat stres sebelum dan sesudah intervensi. Intervensi
psikoreligius murottal Al-Qur'an efektif menurunkan tingkat nyeri pada pasien kanker tulang (p-
value=0,001<α=0,05). Intervensi psikoreligius murottal Al-Qur'an efektif menurunkan tingkat stres pasien kanker
tulang (p-value=0,001<α=0,05). Intervensi psikoreligius murrotal Al-Quran dapat digunakan sebagai modalitas
terapi untuk mengurangi tingkat nyeri dan stres pasien kanker tulang selama masa perawatan di rumah yang
membawa dampak positif untuk meningkatkan kesejahteraan fisiologis dan psikologis pasien. Intervensi ini akan
membantu proses pemulihan pasien dari kanker mereka.

Kata kunci: kanker tulang; murrotal Al-Quran; nyeri; menekankan

Pertama Diterima Diperbaiki Diterima


28 Juli 2020 20 Agustus 2020 20 September 2020
Bukti Akhir Diterima Diterbitkan
12 November 2020 28 November 2020
Cara mengutip (dalam gaya APA)
Priyanto, P., Kamal, A., & Dahlia, D. (2020). Efektivitas Intervensi Psikoreligius: Murottal Al-Quran
Terhadap Tingkat Nyeri dan Stres Pasien Kanker Tulang.Jurnal Riset Kesehatan Global Indonesia, 2
(4), 375-384. https://doi.org/10.37287/ijghr.v2i4.260

PENGANTAR
Kanker saat ini merupakan masalah kesehatan dunia yang serius, karena menyebabkan kesakitan, kecacatan dan
kematian yang sangat signifikan. Kanker merupakan penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat di dunia. Data
dari WHO (2008) menyebutkan bahwa kanker merupakan penyakit mematikan yang menempati urutan kedua di dunia
setelah penyakit kardiovaskuler. Angka kematian di dunia yang disebabkan oleh kanker adalah
7,6 juta orang atau 21% dari jumlah penyakit tidak mematikan di dunia (Dewi,
2017).

Kanker mempengaruhi satu dari empat orang Amerika. The American Cancer Society mendefinisikan kanker sebagai
"sekelompok besar penyakit yang membatasi pertumbuhan dan penyebaran abnormal yang tidak terkendali"

375
Jurnal Riset Kesehatan Global Indonesia, Vol 2 No 4, November 2020, hlm. 375-384
Kelompok Ilmu Kesehatan Global

sel, salah satunya adalah kanker tulang. Kanker tulang adalah penyakit yang relatif jarang terjadi,
menyerang semua tulang di tubuh, tetapi umumnya menyerang tulang panjang di lengan dan kaki (Kamal,
2020). Menurut WHO, kejadian kanker tulang yang paling umum berupa
osteosarcoma adalah sekitar 4-5 per 1.000.000 penduduk. Osteosarkoma merupakan
tumor ganas yang terjadi pada tulang primer non hemopoietik (Prabowo et al., 2020).

Kanker tulang menempati urutan ketiga kanker terbanyak di Indonesia (0,9 per 100.000)
setelah kanker darah (2,8 per 100.000) dan kanker mata (2,4 per 100.000). Estimasi kanker
tulang meningkat menjadi 8-11 per 1.000.000 penduduk per tahun pada usia 15-19 tahun
(Biermann et al., 2013; Kamal et al., 2018).

Di RS Cipto Mangunkusumo terdapat 219 kasus (16,8 kasus/tahun) selama kurun waktu 13
tahun (1995-2007) yang merupakan jumlah tertinggi dari semua keganasan tulang (70,59%)
(Dewi, 2017; Prabowo et al., 2020 ). Kanker tulang lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan
wanita dengan perbandingan 3 : 2. Hal ini dapat disebabkan karena masa pertumbuhan tulang
pada pria lebih lama dibandingkan wanita (Heymann, 2014). Kanker tulang paling sering
terjadi pada remaja pada dekade kedua kehidupan, di mana lebih dari 60% pasien berusia di
bawah 25 tahun. Kejadian osteosarcoma dapat meningkat lagi pada usia di atas 60 tahun dan
memiliki distribusi bimodal (Miwa et al., 2019).

Data WHO (2002) menunjukkan bahwa kejadian kanker tulang hanya 0,2% dari seluruh kanker
atau tumor pada manusia, namun dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Menurut
Badan Registrasi Kanker pada tahun 2003 terdapat 257 kasus tumor ganas tulang di
Indonesia. Angka kejadian tumor ganas atau kanker tulang di Indonesia adalah 1,6% dari
semua jenis kanker (Mantyh, 2013).

Meski kanker tulang masih tergolong langka, namun penyakit ini bukanlah penyakit yang
mudah disembuhkan. Kanker tulang diklasifikasikan sebagai jenis kanker aktif dan agresif.
Dampak selanjutnya mempengaruhi kondisi stres fisik dan psikologis, karena pasien
mengalami ketakutan akan amputasi dan kecemasan kehilangan bagian tubuh (Sinclair et
al., 2016). Jika tidak diobati, stres akan memperburuk kondisi kesehatan dan menurunkan
kesejahteraan pasien kanker. Nyeri dan stres yang dialami karena adanya pikiran dan
perasaan yang tidak menyenangkan dalam menghadapi stressor kehidupan, yang akan
berpengaruh pada penyesuaian fisiologis dan psikologis dalam perubahan kehidupan.
Salah satu perubahan dalam hidup, ketidakmampuan menghadapi rasa sakit dan stres
justru akan mengakibatkan berkembangnya suatu penyakit.

Efek samping psikologis berupa perasaan antara lain sakit (discomfort), tidak
berdaya, kehilangan harapan, menganggap penyakit sebagai hukuman, dan
menganggap diri sebagai beban bagi orang lain. Pasien mengalami nyeri dan
stres dengan gejala kelelahan, mual dan muntah, dyspnea, insomnia dan
kehilangan nafsu makan (Frantellizzi, Lazri, Pontico, Pani, & De Vincentis, 2020).
Salah satu dampak negatif nyeri dan stres yang dialami secara terus menerus
menjadi penghambat keberhasilan penyembuhan, sehingga nyeri dan stres pada
pasien kanker perlu mendapat perhatian khusus. Salah satu manajemen untuk
mengatasi nyeri dan stres adalah dengan menggunakan intervensi psiko-religius
(Eilami, Moslemirad, Naimi, Babuei, & Rezaei, 2019; Li, Liu, Ren, Qu, & Liu, 2020).

376
Jurnal Riset Kesehatan Global Indonesia, Vol 2 No 4, November 2020, hlm. 375-384
Kelompok Ilmu Kesehatan Global

peduli. Seiring dengan kebutuhan masyarakat untuk melihat kehidupan secara lebih positif dan optimis,
diperlukan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan fisiologis dan psikologis yang positif melalui
tindakan keperawatan dengan pendekatan psikoreligius integratif (Grant et al., 2019; Sagar,
2016). Salah satunya adalah intervensi psikoreligius murottal Al-Qur'an sebagai upaya
yang dapat dilakukan perawat untuk mengurangi tingkat nyeri dan stres pasien kanker
tulang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas intervensi psikoreligius
murrotal Al-Quran terhadap tingkat nyeri dan stres pasien kanker tulang di Kabupaten
Semarang.

METODE
Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan pre and post test melalui control
group design. Populasi penelitian ini adalah pasien kanker tulang yang menjalani rawat
jalan di RSU Ungaran dan Ambarawa serta berdomisili di Kabupaten Semarang. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan responden
sebanyak 36 pasien. Pengumpulan data menggunakan Numeric Rating Scale untuk
mengukur skala nyeri dan kuesioner DASS 42 yang terdiri dari 14 pernyataan untuk
mengukur tingkat stres. Prosedur tindakan terapi Murrotal Al-Qur'an menggunakan surah
Ar-Rahman sudah sesuai dengan Standard Operating Procedure. Data dianalisis dengan
menggunakan uji-t.

HASIL
Tabel 1.
Karakteristik Penderita Kanker Tulang (n=36)
Karakteristik Responden F (%)
Usia <20 tahun 14 38.9
21-40 tahun 12 33.3
41-60 tahun 4 11.1
> 60 tahun 6 16.7
Pendidikan Sekolah dasar 6 16.7
SMP 12 33.3
SMA 12 33.3
Gelar sarjana 6 16.7
Profesi Murid 14 38.9
Petani 8 22.2
Pengusaha 6 16.7
Pribadi 8 22.2
Seks Pria 24 66.7
Wanita 12 33.3

Meja 2.
Tingkat Nyeri Pada Penderita Kanker Tulang Sebelum Pemberian Murottal Al-Qur'an (n=36)
Intervensi Kontrol
Tingkat Nyeri
F % F %
Tidak ada rasa sakit 0 0 0 0
Sakit ringan 8 44.4 8 44.4
Nyeri sedang 10 55.6 10 55.6
Sakit parah 0 0 0 0

377
Jurnal Riset Kesehatan Global Indonesia, Vol 2 No 4, November 2020, hlm. 375-384
Kelompok Ilmu Kesehatan Global

Tabel 3.
Tingkat Stres Pasien Kanker Tulang Sebelum Pemberian Murottal Al-Qur'an (n=36)
Intervensi Kontrol
Level stres
F % F %
Tanpa stres 0 0 0 0
Stres ringan 0 0 0 0
Stres sedang 15 83.3 14 77.8
Stres Berat 3 16.7 4 22.2

Tabel 4.
Tingkat Nyeri Pasien Kanker Tulang Setelah Pemberian Murottal Al-Qur'an (n=36)
Intervensi Kontrol
Tingkat Nyeri
F % F %
Tidak ada rasa sakit 4 22.2 0 0
Sakit ringan 12 66.7 9 50
Nyeri sedang 2 11.1 9 50
Sakit parah 0 0 0 0

Tabel 5.
Tingkat Stres Penderita Kanker Tulang Setelah Pemberian Murottal Al-Qur'an (n=36)
Intervensi Kontrol
Level stres
F % F %
Tanpa stres 0 0 0 0
Stres ringan 11 61.1 0 0
Stres sedang 7 28.9 17 94.4
Stres Berat 0 0 1 5.6

Tabel 6.
Pengaruh Tingkat Nyeri pada Pasien Kanker Tulang sebelum dan sesudah diberikan
Murottal Al-Quran (n=36)
Skor stres
P
Kelompok Lembut Sedang Berat Perbedaan Berarti
Tidak ada rasa sakit nilai
nyeri nyeri nyeri
Intervensi 4 12 2 0 2.10
1.50 0,001
Kontrol 0 9 9 0 3.60

Tabel 7.
Pengaruh Tingkat Stres pada Penderita Kanker Tulang sebelum dan sesudah diberikan
Terapi Murottal Al-Quran (n=36)
Skor stres Berarti
Kelompok Tidak Ringan Sedang Berat Perbedaan nilai p
stres stres Menekankan menekankan

Intervensi 0 11 7 0 20.05
2.72 0,001
Kontrol 00 17 1 22,77

378
Jurnal Riset Kesehatan Global Indonesia, Vol 2 No 4, November 2020, hlm. 375-384
Kelompok Ilmu Kesehatan Global

DISKUSI
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Rilla, Ropi, dan Sriati
(2014) tentang murottal Al Quran efektif dalam menurunkan tingkat nyeri dibandingkan terapi
musik pada pasien pasca bedah. Berdasarkan penelitian, terapi musik dan murottal
berpengaruh terhadap penurunan tingkat nyeri tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap
stabilitas tanda vital pada pasien pasca operasi. Hasil penelitian Siswanti dan Kulsum (2017)
tentang pengaruh terapi murottal terhadap nyeri pada pasien pasca operasi caesar di Rumah
Sakit Islam Sunan Kudus menunjukkan bahwa sampel yang diuji berpengaruh signifikan.

Murottal Al-Qur'an adalah terapi dengan mendengarkan rekaman suara Al-Qur'an yang
dibacakan oleh pembaca Al-Qur'an (Siswanti & Kulsum, 2017). Bacaan murottal Al-Qur'an
memiliki ritme yang konstan, teratur dan tidak berubah secara tiba-tiba. Tempo murottal al-
Qur'an pendek, dan nadanya rendah sehingga memiliki efek relaksasi dan dapat mengurangi
rasa sakit. Penurunan intensitas nyeri pada penelitian ini dikarenakan adanya efek relaksasi
dari terapi murottal.

Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Kaheel (2012), Al-Qur'an yang didengarkan akan
memberikan efek relaksasi sebesar 65%. Terapi bacaan Al-Qur'an telah terbukti mengaktifkan sel-sel
tubuh dengan mengubah getaran suara menjadi gelombang yang ditangkap oleh tubuh,
mengurangi rangsangan reseptor rasa sakit dan merangsang otak untuk melepaskan analgesik
opioid alami endogen. Opioid ini bersifat permanen untuk memblokir nosiseptor nyeri.

Secara fisiologis, getaran suara bacaan Al-Quran akan ditangkap oleh daun telinga yang
akan dialihkan ke lubang telinga dan mengenai membran timpani (selaput yang ada di
dalam telinga) sehingga membuatnya bergetar. Getaran ini akan diteruskan ke tulang
pendengaran yang terhubung satu sama lain. Rangsangan fisik ini diubah oleh perbedaan
dari ion kalium dan ion natrium menjadi listrik melalui saraf kranial VII (vestibulum
cokhlearis) saraf ke otak, tepatnya di daerah pendengaran. Area ini bertanggung jawab
untuk menganalisis suara kompleks dari memori jangka pendek, perbandingan nada,
menghambat respons motorik yang diinginkan, pendengaran yang serius, dan
sebagainya (Potter & Perry, 2010).

Dari area pendengaran sekunder (area interpretasi auditori), sinyal bacaan Al-Quran akan
ditransmisikan ke bagian posterotemporalis dari lobus temporal otak yang dikenal
sebagai area wernicke. Di sinilah sinyal dari area asosiasi somatik, visual, dan
pendengaran bertemu satu sama lain (Babaii, Abbasinia, Hejazi, Seyyed Tabaei, &
Dehghani, 2015). Daerah ini sering disebut dengan berbagai nama yang menunjukkan
bahwa daerah ini memiliki kepentingan keseluruhan, daerah interpretasi umum,
diagnostik, pengetahuan dan daerah asosiasi tersier. Area Wernicke merupakan area
interpretasi (menafsirkan atau memberi kesan) bahasa dan sangat erat kaitannya dengan
area mendengarkan primer dan sekunder (Rilla et al., 2014; Siswanti & Kulsum, 2017).

Hubungan dekat seperti itu mungkin disebabkan oleh peristiwa pengenalan bahasa
yang diprakarsai oleh pendengaran. Setelah diproses di area Wernicke, melalui file
yang terhubung ke area asosiasi prefrontal (makna kejadian), sinyal di area Wernicke
dikirim ke area asosiasi prefrontal. Sementara itu, selain disampaikan ke korteks
auditori primer talamus, talamus sebagai pemancar rasa sakit

379
Jurnal Riset Kesehatan Global Indonesia, Vol 2 No 4, November 2020, hlm. 375-384
Kelompok Ilmu Kesehatan Global

Impuls akan meneruskan rangsangan ke sumsum tulang belakang ke otak untuk terus berjalan
sehingga menghasilkan opioid alami. Opioid ini bersifat permanen untuk memblokir nosiseptor
nyeri (Sherwood & Pendit, 2019).

Banyak perubahan psikologis pada pasien kanker, terutama pasien kanker tulang dalam
kondisi stres akibat menghadapi penyakitnya. Stres pada pasien kanker tulang dapat
disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sedih, putus asa, kehilangan harapan dan khawatir
akan amputasi dan gangguan organ. Stres adalah respon adaptif individu dan/atau proses
psikologis, sebagai konsekuensi dari setiap aktivitas (lingkungan), situasi atau peristiwa
eksternal yang memaksakan tuntutan psikologis atau fisik yang berlebihan pada seseorang
(Abubakar, 2010).

Sumber stres atau penyebab stres dikenali sebagai stresor, seperti faktor: fisik, psikologis, dan
sosial (Brandt, Gonzalez, Grover, & Zvolensky, 2013). Stresor fisik berasal dari luar individu
seperti kebisingan, polusi, radiasi, suhu udara, makanan, bahan kimia, trauma, dan latihan fisik
yang dipaksakan. Pada stressor psikologis, tekanan dari dalam diri individu biasanya bersifat
negatif, seperti frustasi, stres, rasa bersalah, kekhawatiran yang berlebihan, kemarahan,
kebencian, kesedihan, kecemburuan, mengasihani diri sendiri, dan perasaan rendah diri.
Sedangkan stresor sosial adalah tekanan eksternal yang disebabkan oleh interaksi individu
dengan lingkungannya. Banyak stresor sosial yang traumatis dan tidak dapat dihindari, seperti
kehilangan orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, pensiun, perceraian, masalah keuangan,
pindah rumah dan lain-lain (Lovibond & Lovibond 2).

Terapi murottal dapat mempengaruhi aspek fisik, psikis dan spiritual responden. Terapi murottal
dengan Surat Ar-Rahman dapat memberikan kenyamanan karena lantunan lantunan ayat suci Al-
Qur'an yang indah dapat menenangkan hati dan pikiran. Hal ini sesuai dengan Alatas (2017) yang
menyatakan bahwa murottal dapat diartikan sebagai rekaman suara Al-Qur'an yang dibacakan oleh
seorang qari atau pembaca Al-Qur'an. Dengan mendengarkan ayat-ayat suci Al-Qur'an, seseorang
dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Secara umum, mereka merasakan
penurunan depresi, kesedihan dan ketenangan mental (Stuart, 2016).

Pemberian murottal Al-Qur'an merupakan salah satu cara untuk menurunkan tingkat
stres pasien kanker tulang, karena terapi murottal Al-Qur'an dapat menciptakan suasana
damai dan menenangkan (relaksasi). Hal ini sesuai dengan Rahmayani, Rohmatin, dan
Wulandara (2018) yang menyatakan bahwa Al-Qur'an memberikan manfaat dan obat
mujarab bagi seseorang yang sedang mengalami kecemasan, keputusasaan, dan stres.
Selain itu, juga memberikan ketenangan pada sistem tubuh manusia. Mendengarkan
murottal Al-Qur'an mempengaruhi kesehatan mental. Al-Qur'an sebagai kitab suci
diturunkan sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Salah satu ayat
dalam Al-Qur'an yang menjelaskan tentang kesehatan jiwa, adalah Al-Qur'an surah Ar-
Ra'd:28, “yaitu orang-orang yang beriman dan hatinya tenteram dengan mengingat Allah.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rahmayani dkk. (2018) bahwa secara fisik
melantunkan Al-Qur'an mengandung unsur suara manusia, suara manusia adalah alat penyembuhan
yang menakjubkan dan alat yang paling mudah diakses. Suara dapat menurunkan hormon stres,
mengaktifkan endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut,
stres dan ketegangan, memperbaiki sistem kimiawi tubuh sehingga menurunkan tekanan darah dan
memperlambat pernapasan, detak jantung, denyut nadi, dan gelombang otak.

380
Jurnal Riset Kesehatan Global Indonesia, Vol 2 No 4, November 2020, hlm. 375-384
Kelompok Ilmu Kesehatan Global

aktivitas. Tingkat pernapasan yang lebih dalam atau lebih lambat ini sangat baik untuk meningkatkan ketenangan,
kontrol emosi, pemikiran yang lebih dalam, dan metabolisme yang lebih baik.

KESIMPULAN
Intervensi Psikoreligius: murottal Al-Qur'an efektif dalam menurunkan tingkat nyeri
dan stres pada pasien kanker tulang di RSU Ungaran dan Ambarawa Kabupaten
Semarang. Intervensi psikoreligius murottal Al-Qur'an dapat digunakan sebagai
modalitas terapi untuk mengurangi tingkat nyeri dan stres pasien kanker tulang
selama perawatan di rumah yang berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan
fisiologis dan psikologis pasien. Terakhir, akan membantu proses pemulihan pasien
dari kanker.

UCAPAN TERIMA KASIH


Direktur Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Kementerian Keuangan Republik
Indonesia. Direktur RSU Ungaran Kabupaten Ungaran dan Ambarawa. Dekan
Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia. Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Ngudi Waluyo.

REFERENSI
Abubakar, A. (2010). Faktor yang Berhubungan dengan Kecemasan Keluarga Pasien
Preoperasi di Ruang Operasi RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2010.
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar,

Alatas, M. (2017). Pengaruh terapi murottal surah Ar-Rahman terhadap skor pengkajian
luka (mungs) dan pengkajian stres (DASS) pada pasien diabetes mellitus di Klinik
Kitamura Pontianak. Jurnal ProNers, 3(1).

Babaii, A., Abbasinia, M., Hejazi, SF, Seyyed Tabaei, SR, & Dehghani, F. (2015).
Pengaruh mendengarkan suara Quran pada kecemasan sebelum kateterisasi
jantung: uji coba terkontrol secara acak. Kesehatan, Spiritualitas dan Etika
Medis, 2(2), 2-7.
Biermann, JS, Adkins, DR, Agulnik, M., Benjamin, RS, Brigman, B., Butrynski,
J, . . . Frassica, DA (2013). Kanker tulang.Jurnal Jaringan Kanker
Komprehensif Nasional, 11(6), 688-723.
Brandt, CP, Gonzalez, A., Grover, KW, & Zvolensky, MJ (2013). Hubungannya
antara disregulasi emosional dan kecemasan dan gejala depresi, kecemasan terkait
rasa sakit, dan tekanan gejala HIV di antara orang dewasa dengan HIV/AIDS.
Jurnal Psikopatologi dan Penilaian Perilaku, 35(2), 197-204.
Dewi, M. (2017). Sebaran Kanker di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar 2007.
Jurnal Kanker Indonesia, 11(1), 1-8.
Eilami, O., Moslemirad, M., Naimi, E., Babuei, A., & Rezaei, K. (2019). Efek dari
psikoterapi religi yang menekankan pentingnya doa terhadap kesehatan mental dan
rasa sakit pada pasien kanker. Jurnal agama dan kesehatan, 58(2), 444-451.

Frantellizzi, V., Lazri, J., Pontico, M., Pani, A., & De Vincentis, G. (2020). Sakit tulang
hasil paliatif dan kemungkinan pengobatan ulang Radium-223 di mCRPC.

381
Jurnal Riset Kesehatan Global Indonesia, Vol 2 No 4, November 2020, hlm. 375-384
Kelompok Ilmu Kesehatan Global

Archivio Italiano di Urologia, Andrologia: Organo Ufficiale di Societí, 92(3),


196-1999. doi:10.4081/aiua.2020.3.196

Grant, SJ, Hunter, J., Seely, D., Balneaves, LG, Rossi, E., & Bao, T. (2019).
Onkologi integratif: perspektif internasional. Terapi kanker integratif, 18,
1534735418823266.

Heymann, D. (2014). Kanker tulang: Kanker tulang primer dan metastasis tulang:
lain.
Kaheel, AD (2012). Pengobatan Qur'ani Manjurnya Berobat dengan al-Qur'an.
Yogyakarta: Amzah.

Kamal, AF (2020). Limb Salvage Surgery untuk meningkatkan Fungsi Ekstremitas


dan Psikologis Pasien Osteosarkoma pada Era Jaminan Kesehatan Nasional.
eJournal Kedokteran Indonesia.

Kamal, AF, Pranatha, DY, Sugito, W., Rahman, F., Susanto, E., Mariya, S., &
Chen, WM (2018). Isolasi, Kultur dan Karakterisasi Sel Punca Kanker dari
Osteosarcoma Primer.Jurnal Sel Induk Terbuka, 5(1).
Li, L., Liu, Y., Ren, X., Qu, K., & Liu, X. (2020). Efektivitas asuhan keperawatan lanjutan (ANC)
pada nyeri kanker tulang, gangguan psikologis dan kualitas hidup pada pasien dengan
kanker tulang primer: Sebuah protokol untuk metaanalisis yang sesuai dengan PRISMA.
Kedokteran, 99(43).

Lovibond, S., & Lovibond 2nd, P. Psikologi Yayasan; Sidney: 1995.Panduan untuk
skala depresi kecemasan stres.[Google Cendekia].
Mantyh, P. (2013). Nyeri kanker tulang: Penyebab, konsekuensi, dan terapi
peluang. PAIN®, 154, S54-S62.
doi:https://doi.org/10.1016/j.pain.2013.07.044

Miwa, S., Kamei, M., Yoshida, S., Yamada, S., Aiba, H., Tsuchiya, H., & Otsuka, T.
(2019). Penyebaran lokal osteosarcoma diamati setelah terapi pijat: laporan
kasus.Kanker BMC, 19(1), N.PAG-N.PAG. doi:10.1186/s12885-019-6246- 4

Potter, P., & Perry, A. (2010). Dasar-dasar Nursung, Edisi 7 Buku 3.Jakarta:
Salemba Medika.

Prabowo, Y., Kamal, AF, Kodrat, E., Prasetyo, M., Maruanaya, S., & Efar, TS
(2020). Osteosarcoma Parosteal: Tumor yang Tampak Jinak, Dapat Dilakukan
Berbagai Rekonstruksi Bedah.Jurnal Internasional Onkologi Bedah, 2020.

Rahmayani, MP, Rohmatin, E., & Wulandara, Q. (2018). Pengaruh Terapi Murottal
Al-qur'an Terhadap Tingkat Stres Pada Pasien Abortus Di RSUD Dr. Soekardjo
Kota Tasikmalaya Tahun 2018. Jurnal Bidan, 4(2), 267042.

Rilla, EV, Ropi, H., & Sriati, A. (2014). Terapi Murottal Efektif Menurunkan Tingkat
Nyeri Dibanding Terapi Musik Pada Pasien Pascabedah. Jurnal Keperawatan
Indonesia, 17(2), 74-80.

382
Jurnal Riset Kesehatan Global Indonesia, Vol 2 No 4, November 2020, hlm. 375-384
Kelompok Ilmu Kesehatan Global

Sagar, SM (2016). Onkologi integratif: apakah kita cukup melakukan untuk mengintegrasikan psiko-
pendidikan? Dalam: Kedokteran Masa Depan.

Sherwood, L., & Pendit, BU (2019). Fisiologi manusia.

Shihab, MQ (2020).al-Quran dan Maknanya: Lentera Hati.

Sinclair, S., Booker, R., Fung, T., Raffin-Bouchal, S., Enns, B., Beamer, K., & Ager, N.
(2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pertumbuhan Pasca Trauma, Kualitas Hidup, dan
Kesejahteraan Spiritual pada Pasien Rawat Jalan yang Menjalani Transplantasi Sumsum Tulang:
Studi Percontohan.Forum Keperawatan Onkologi, 43(6), 772-780. doi:10.1188/16.ONF.772- 780

Siswanti, H., & Kulsum, U. (2017). Pengaruh Terapi Murottal terhadap Nyeri Pasien
Post Secsio Secaria di RSI Sunan Kudus. UREKOL, 21-26.

Stuart, GW (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa.Keliatan &


Pasaribu, penerjemah). Singapura: Elseiver.

383
Jurnal Riset Kesehatan Global Indonesia, Vol 2 No 4, November 2020, hlm. 375-384
Kelompok Ilmu Kesehatan Global

384

Anda mungkin juga menyukai