Anda di halaman 1dari 8

Volume 8 Nomor 2, Mei 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970

PENDAHULUAN
PENGALAMAN MENJALANI
HEMODIALISIS PADA PASIEN Penyakit gagal ginjal kronik merupakan
GAGAL GINJAL KRONIK DI RS kegagalan fungsi ginjal untuk
BANJARMASIN mempertahankan metabolisme serta
Dessy Hadrianti keseimbangan cairan dan elektrolit akibat
(Fakultas Keperawatan & Ilmu Kesehatan, destruksi struktur ginjal yang progresif
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin) dengan manifestasi penumpukan sisa
Dyah Yarlitasari metabolit (toksik uremik) di dalam darah.
(Fakultas Keperawatan & Ilmu Kesehatan, (Muttaqin, 2011). Badan Kesehatan Dunia
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin) (WHO) menyebutkan pertumbuhan jumlah
Ruslinawati penderita gagal ginjal pada tahun 2013
(Fakultas Keperawatan & Ilmu Kesehatan, telah meningkat 50% dari tahun
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin) sebelumnya. Di Amerika Serikat, kejadian
E-mail: dessyriduan1212@gmail.com dan prevalensi gagal ginjal meningkat 50%
di tahun 2014. Data menunjukkan bahwa
ABSTRAK setiap tahun 200.000 orang Amerika
Pasien gagal ginjal yang melakukan menjalani hemodialisis karena gangguan
hemodialisis sangat berpengaruh terhadap ginjal kronis artinya 1140 dalam satu juta
kehidupan pasien baik dalam segi biologis, orang Amerika adalah pasien dialisis
psikologis, sosial, dan spiritual, semua (Nastiti, 2015). Menurut Dinas Kesehatan
faktor tersebut sangat mempengaruhi Provinsi Kalimantan Selatan, prevalensi
terhadap kualitas hidupnya. Permasalahan penyakit tidak menular pada tahun 2015
psikologis adalah faktor yang paling banyak terdapat sebanyak 21 kasus penyakit Gagal
dialami pada pasien dengan gagal ginjal Ginjal Kronik. Dari data tersebutditemukan
yang melakukan hemodialisis. Frustasi, bahwa Gagal Ginjal Kronik menempati
marah, putus asa bahkan sampai bunuh diri urutan kesepuluh dari sebelas penyakit
efek psikologis yang dialami. Pengalaman terbanyak di kota Banjarmasin pada tahun
pasien gagal ginjal yang menjalani 2015.
hemodialisis merupakan fenomena yang Menurut Kementerian Kesehatan RI,
penting untuk diteliti dan merupakan penyakit ginjal djuluki sebagai silent
persepsi subjektif yang sulit untuk disease karena seringkali tidak
dikuantifikasi.Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan tanda-tanda peringatan dan
memperoleh gambaran pengalaman jika tidak terdeteksi, akan memperburuk
menjalani hemodialisis pada pasien gagal kondisi penderita dari waktu ke waktu.
ginjal kronik di RS Banjarmasin. Metode Terapi pengganti ginjal adalah satu-satunya
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan bagi pasien dengan gagal ginjal
metode kualitatif dengan desain untuk mempertahankan fungsi tubuh
fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan (Lemone & Burke: 2008; Farida 2010).
dengan wawancara mendalam pada enam Hemodialisis merupakan terapi ginjal yang
orang partisipan.Terdapat enam tema yang paling banyak dilakukan dan jumlahnya
teridentifikasi dari pengalaman menjalani terus meningkat. Data USRDS mengatakan
hemodialisis, yaitu: (1) riwayat awal bahwa di Amerika Serikat lebih dari 65 %
terdiagnosis gagal ginjal, (2) respon klien mendapatkan terapi hemodialisis
psikologis awal saat dinyatakan (Smeltzer, et al: 2008; dalam Farida 2010)
hemodialisis, (3) respon psikologi selama Berdasarkan laporan Indonesian Renal
pasien menjalani hemodialisis, (4) harapan Registry (2014), pada tahun 2009 tercatat
pasien yang menjalani hemodialisis, (5) sebanyak 5.450 pasien gagal ginjal yang
sikap keluarga yang memiliki keluarga menjalani terapi hemodialisis, kemudian
dengan hemodialisis, (6) persepsi pasien meningkat pada tahun 2010 sebanyak
terhadap tim kesehatan. Perawat tidak 8.034 pasien, meningkat pada tahun 2011
hanya memperhatikan perubahan fisik, sebanyak 12.804 pasien, terus meingkat
namun juga memperhatikan dari psikologis pada tahun 2012 menjadi sebanyak 19.612
pasien. pasien, dan meningkat lagi di tahun 2013
menjadi sebanyak 22.115 pasien gagal
Kata Kunci: ginjal yang menjalani terapi hemodialisis di
Gagal ginjal, Pengalaman, Hemodialisis Indonesia.

82 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan


http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume 8 Nomor 2, Mei 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970

Hemodialisis merupakan suatu cara yang lebih mendalam terkait pengalaman


untuk mengeluarkan produk sisa pasien menjalani hemodialisis.
metabolisme berupa zat terlarut (solute) Penelitian ini bertujuan untuk
dan air yang berada dalam darah melalui memperoleh gambaran pengalaman
permiabel atau disebut dalyzer (Thomas: menjalani hemodialisis pada pasien gagal
2004; Price & Wilson, 2005), dimana ginjal kronik di RS Banjarmasin
proses dialisis tergantung prinsif fisiologis
yaitu difusi dan ultrafiltrasi. Tujuan utama METODE PENELITIAN
dari hemodialisis adalah mengendalikan
uremia, kelebihan cairan dan Penelitian ini merupakan penelitian
ketidakseimbangan elektrolit yang terjadi kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
pada klien gagal ginjal kronik (Kallenbach penelitian yang pada umumnya
et al, 2005; dalam Rosdiana, 2010). Sistem menjelaskan dan memberi pemahaman
ginjal buatan yang dilakukan dialyzer dan intepretasi tentang berbagai perilaku
memungkinkan terjadinya pembuangan dan pengalaman manusia (individu) dalam
sisa metabolism berupa ureum, kreatinin berbagai bentuk. Salah satu cara
dan asam urat, pembuangan cairan, memahami perilaku dan pengalaman
mempertahankan system buffer tubuh serta tersebut adalah memberikan intisari
mengembalikan kadar elektrolit tubuh (essence) dari pengalaman hidup atau
(Lewis, 2000; dalam Widodo, 2013) fenomena yang dialami individu atau
Berdasarkan hasil literature beberapa sekelompok individu dengan lebih
penelitian yang telah dilakukan untuk menekankan pada hubungan sebab-akibat
mengetahui dampak psikososial pada dalam menjelaskan perilaku individu
pasien yang menjalani hemodialisis tersebut (Afiyanti dan Imami Nur
diantaranya penelitian kualitatif yang Rachmawati, 2014). Pendekatan yang
dilakukan oleh Salmiyah (2011) tentang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis fenomenologi pengalaman pada fenomenologi. Dalam penelitian ini peneliti
pasien yang menjalani hemodialisis. Hasil ingin mengeksplorasi bagaimana
penelitian menunjukkan didapatkan tema; pengalaman menjalani hemodialisis pada
perasaan marah, ingin selalu diperhatikan, pasien gagal ginjal kronik secara
merasa takut akan kematian, pasrah dan mendalam. Partisipan dalam penelitian ini
mengembalikan semua kepada Tuhan berjumlah 6 orang yang diambil dengan
YME, merasa hilang kemerdekaannya, metode purposive sampling.
serta keluarga sebagai pendorong Penelitian dilakukan dengan wawancara
semangat hidup.Penelitian kualitatif lainnya mendalam (in-depth interview) tentang
yaitu tentang pengalaman pasien pengalaman menjalani hemodialisis bagi
hemodialisis terhadap kualitas hidup yang parisipan. Wawancara dilakukan oleh
dilakukan oleh Farida (2010) dari hasil peneliti dengan durasi 25–60 menit dan alat
penelitian didapatkan tema; perubahan yang digunakan untuk merekam
pemenuhan kebutuhan dasar klien, kualitas wawancara adalah tape recorder. Tingkat
spiritual meningkat, kualitas fisik dan keabsahan data yang dilakukan pada
psikososial menurun, puas terhadap penelitian adalah credibility, dependability,
pelayanan keperawatan, serta kebutuhan transferability dan confirmability (Afiyanti &
memperoleh dukungan sosial. Berdasarkan Rachmawati, 2014).
fenomena yang telah diuraikan diatas, Peneliti melakukan metode analisis
diketahui bahwa tindakan hemodialisis yang terstruktur dan spesifik dari Creswell
mengalami berbagai masalah yang timbul (2014), dengan tahapan sebagai berikut :
akibat tidak berfungsinya ginjal. Hal (1) Setelah melakukan wawancara dengan
tersebut muncul setiap waktu sampai akhir 1 orang partisipan, memperoleh data yang
kehidupan. Hal ini menjadi stresor fisik sudah disimpan di dalam alat perekam,
yang berpengaruh pada dimensi kehidupan selanjutnya peneliti mulai mendengarkan
pasien yang meliputi bio, psiko, sosio, hasil rekaman wawancara tersebut secara
spiritual. Penelitian ini dilakukan dengan seksama dan berulang-ulang, (2) Setelah
pendekatan fenomenologi karena ingin memahami apa yang disampaikan
menggali pengalaman selama menjalani partisipan dari hasil proses mendengarkan,
hemodialisis, sehingga diperoleh informasi peneliti kemudian memindahkan data dari
hasil rekaman suara dengan

83 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan


http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume 8 Nomor 2, Mei 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970

memindahkannya dalam bentuk tulisan HASIL PENELITIAN


yaitu transkip verbatim secara keseluruhan
untuk tiap partisipan dalam 1 file tersendiri, Karakteristik Partisipan
(3) Setelah selesai membuat transkip 1
partisipan secara keseluruhan peneliti Pasien hemodialisis yang menjadi
kembali membaca transkip tersebut dari partisipan berjenis kelamin perempuan 5
awal hingga akhir berulang-ulang kali untuk orang dan laki-laki 1 orang, dengan usia
dapat menginternalisasi respon dari termuda 22 tahun dan tertua 52 tahun.
partisipan secara utuh, (4) Sambil mencari Lama menjalani hemodialisis adalah 2
pernyataan penting dan melakukan tahun dan 4 tahun berusia rentang 22-52
pengecekan kembali point-point yang tahun, mayoritas berjenis kelamin
sudah diberi tanda sebelumnya agar tidak perempuan.
membuat penyimpangan arti dari
pernyataan partisipan, peneliti kembali Riwayat Awal Terdiagnosis Gagal Ginjal
mendengarkan rekaman untuk menelaah
kalimat satu dengan yang lain sehingga Pengalaman menjalani hemodialisis
bisa peneliti pahami dari intonasi suara dan pada penelitian ini terdapat 6 (enam) tema
jeda kalimatnya. Peneliti membaca kembali yang teridentifikasi dari hasil analisis data
transkip yang sudah disusun untuk kualitatif yang telah dikumpulkan melalui
menelaah dan menyesuaikannya dengan wawancara mendalam terhadap ke 6
rekaman yang didengarkan, (5) Setelah partisipan. Tema yang memaparkan
proses pembuatan transkip selesai, proses berbagai pengalaman menjalani
selanjutnya adalah memberikan tanda hemodialisis pada pasien gagal ginjal di RS
untuk kata kunci pada deskripsi data, Banjarmasin. Tema tersebut adalah: (1)
membuat matrik yang berisi kolom 1 : riwayat awal terdiagnosis gagal ginjal; (2)
analisis transkip verbatim, kolom 2 : kata respon psikologis awal saat dinyatakan
kunci, kolom 3 : kategori, kolom 4 : tema. hemodialisis; (3) respon dan sikap selama
Dengan cara memberikan tanda untuk kata pasien menjalani hemodialisis; (4) harapan
kunci pada deskripsi data yang kemudian pasien yang menjalani hemodialisis; (5)
dipindahkan pada kolom kedua, setelah tu sikap keluarga yang memiliki keluarga
menetapkan kategori pada kolom 3, sub dengan hemodialisis; (6) persepsi pasien
tema di kolom 4 dan tema pada kolom 5, terhadap tim kesehatan.
(6) Setelah teridentifikasi temuan tema- Menurut pernyataan dari para partisipan
tema yang didapatkan berdasarkan kata adalah awal mula mengetahui gagal ginjal
kunci yang membentuk kategori-kategori adalah ada beberapa manifestasi klinik
menjadi sub tema, kemudian dibuat skema yang dirasakan oleh partisipan dimana
untuk masing-masing tema tersebut, (7) manifestasi yang muncul pada partisipan
Peneliti melakukan member check pada ke pada sistem kardiovaskuler dan ada juga
6 partisipan untuk melakukan validasi yang muncul pada sistem gastrointestinal.
terhadap transkip verbatim. Transkip Beberapa partisipan justru mengetahui
verbatim dan hasil analisis dari ke 6 gagal ginjal dikarenakan dilakukan
partisipan, mengklarifikasi atau data yang pemeriksaan diagnostik. Tema riwayat
didapat sudah sesuai dengan apa yang mengetahui gagal ginjal diperoleh setelah
dimaksud dan sesuai dengan pernyataan peneliti menentukan sub tema pertama
partisipan. Peneliti melakukan pertemuan yang muncul dari hasil wawancara dengan
minimal 2 kali pada setiap partisipan, (8) partisipan yaitu tanda dan gejala pada
Setelah data ke 6 partisipan itu terkumpul, kardiovaskuler. Tanda dan gejala yang
peneliti melakuan triangulasi sumber didapat dilihat dari pernyataan partisipan
kepada orang terdekat dari yang terangkum dalam kategori berikut ini:
partisipan.(suami, istri, kerabat terdekat dari darah tinggi dan oedema.
partisipan). Peneliti melakukan penelitian Kategori darah tinggi merupakan
setelah mendapatkan persetujuan etik pernyataan yang banyak diungkapkan
(ethical clearance) dari komite etik partisipan. Dua orang partisipan
penelitian dari Universitas Muhammadiyah menyatakan darah tinggi tanda yang
Banjarmasin dan mendapatkan izin dari muncul sebelum mengetahui mengalami
RS. gagal ginjal, seperti yang diungkapkan
partisipan berikut ini:

84 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan


http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume 8 Nomor 2, Mei 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970

Kategori merasa takut diungkapkan 3


“ke dokter jantung sekalinya (ternyata) orang partisipan ketika awal dinyatakan
memang darah tinggi sudah 200 per berapa harus melakukan cuci darah seperti yang
keitu (seperti) nah (itu). (P1)“ditensi 180 diungkapkan berikut ini:
tidak biasa” (P3)
"pertama tu takutan pung" (P2), "takutan ai"
Tanda yang lain muncul selain darah (P3), "saya gak brani cuci darah" (P5)
tinggi adalah oedema, seperti yang
diungkapkan partisipan berikut ini: Kategori berikutnya adanya penolakan
awal dinyatakan harus melakukan cuci
"cairan menumpuk (menunjuk keperut)" darah (hemodialisis) seperti yang
(P2), "lalu bengkak (oedema) awak diungkapkan berikut ini:
(badan)", "badan ni bengkak-bengkak
(oedema),dipicik (ditekan)belobak-lobak" "handak kada (tidak) mau jua" (P3), "tidak
(P4) "bengkak-bengkak (oedema), kira mau cuci darah" (P4), "belum mau" (P5),
saya biri-biri" (P5) “model meratapi tu nah (hahaha) dan
bertanya tanya kenapa sampai terkena
Tanda dan gejala pada gastrointestinal penyakit gagal ginjal”(P1)
menjadi sub tema berikutnya. Kategori
yang muncul adalah muntah, tidak mau Menjalani hemodialisis beberapa waktu
makan dan penurunan BB. Kategori dari yang sudah menjalani 2 tahun hingga 4
muntah dapat dilihat berdasarkan tahun respon dan sikap selama pasien
ungkapan partisipan berikut ini: menjalani hemodialisis adalah menyangkal,
menerima, ikhlas, sabar, pasrah dan
"muntah" (P2), " bila pagi muntah dikira bersyukur. Tiga orang partisipan terkadang
mangidam" (P4), "muntah" (P5) masih ada penyangkalan didalam dirinya
dengan kondisi penyakit gagal ginjal yang
Respon Psikologis Awal Saat harus rutin melakukan cuci darah seperti
Dinyatakan Hemodialisis yang diungkapkan sebagai berikut:

Selain pengalaman yang terkait riwayat “Kanapa (kenapa) jadi sampai dapat
awal terdiagnosis gagal ginjal, partisipan penyakit kaetu (seperti) nah" (P1), "kanapa
juga mengalami berbagai respon psikologis (kenapa) harus diri ulun (saya), kada (tidak)
awal saat dinyatakan hemodialisis yaitu: orang lain ja (saja)" (P2)"pa (kenapa) jadi
menangis, merasa takut, merasa terkejut seperti ini perjalanan ku ini jakanya
dan menolak. (seandainya) yang oranng nakal-nakal aja
Kategori pertama yang menjadi tema ini pang diberi kaya (seperti) ini" (P4)
adalah menangis ketika dinyatakan harus
menjalani hemodialisis. Ungkapan yang Menerima juga salah satu respon
dinyatakan partisipan sebagai berikut: selama menjalani hemodialisis, dimana
partisipan sudah menerima dengan kondisi
“Menangis ae” (P1), " menangis tarus tiap harus selalu melakukan cuci darah seperti
hari" (P2) ungkapan yang dinyatakan oleh partisipan
sebagai berikut ini:
Kategori berikutnya adalah merasa
kaget. Kaget dinyatakan tiga orang "menerima sudah" (P1), "ya Alhamdulillah
partisipan saat ditanyakan bagaimana tidak da lagi pang jar kita tu (itu) menerima"
reaksi awal ketika dinyatakan harus (P3), " menerima" (P6)
melakukan cuci darah (hemodialisis),
seperti yang diungkapkan berikut ini: Dua partisipan menyatakan ikhlas
dengan keadaan sekarang seperti yang
“Takajutnya tu (kaget nya) tu (itu) kanapa diungkapan partisipan berikut ini:
(kenapa) keitu nah (seperti ini) jadi sampai
ginjal penyakitnya”(P1), "bu pian (anda) "ikhlas" (P2), "ikhlas sudah" (P3)
harus cuci darah ginjal pian, terkejut ai "
(4), "kaget" (5) Sabar didapatkan pernyataan sebagai
berikut:

85 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan


http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume 8 Nomor 2, Mei 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970

masalah pasien, seperti yang diungkapkan


"sabar ae sudah" (P3), "sabar" (P4) partisipan:

Partisipan mengatakan pasrah dengan ada apa-apa hancap (cepat) mendatangi


kondisi sekarang ini seperti pernyataan (1), "misalnya pasien drop cepat aja
yang diungkapkan partisipan: menangani" (2)

"pasrah" (P3), "pasrah aja (saja) sudah" PEMBAHASAN


(P4)
Pasien gagal ginjal dengan LFG 30%,
Bersyukur menjadi respon selama mulai terjadi keluhan seperti nokturia,
pasien menjalani hemodialisis, dimana badan lemah, mual, nafsu makan
partisipan mengungkapkan sebagai berikut: berkurang, dan penurunan berat badan
(Alfonso et al., 2016). Sejalan dengan
"Allah memberi kesehatan kita pengobatan penelitian yang dilakukan Ratnawati (2011)
ni dapat kesehatan masih diberi kesehatan" kelemahan fisik dirasakan seperti mual,
(P3), " ni masih untung dibari (diberi) muntah adalah sebagai manifestasi klinik
penyakit yang kaya (seperti) ini " (P4)"kita dari pasien. Mekanisme mual dan muntah
syukuri" (P6) terjadi karena sel enterocropmaffin pada
mukosa gastrointestinal melepaskan
Harapan Pasien yang Menjalani serotonin. Stimulasi akibat pelepasan
Hemodialisis serotonin akan merangsang chemoreseptor
trigger zone (CTZ) sebagai pusat muntah
Harapan partisipan secara individu (Corwin, 2008).
terhadap kondisinya adalah masih berharap Darah tinggi dan oedema juga gejala
kesebuhan, meskipun beberapa partisipan pada kardiovaskuler yang dikatakan
menyadari bahwa hemodialisis adalah partisipan. Pada LFG < 30% pasien
seumur hidup. Harapaan tersebut memperlihatkan gejala dan tanda uremia
diungkapkan partisipan sebagai berikut: yang nyata, seperti anemia, peningkatan
tekanan darah (Alfonso et al., 2016).
“Harapannya tu (itu) ya handak (mau) ae Penelitian yang dilakukan Ratnawati (2011)
ampih (sembuh) (P1), " harapannya ingin kelemahan fisik dirasakan seperti oedema
sembuh pang lah " (P2). adalah sebagian manifestasi klinik dari
pasien gagal ginjal. Tanda dan gejala yang
Harapan lain adalah kesehatan seperti mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal
diungkapkan partisipan: kronik antara lain bengkak, pucat/anemia
(Anonim, 2010 dalam Warianto, 2016).
"..sehat kaya dulu (sehat seperi dulu)", Gejala awal penyakit ginjal terkadang tidak
(1)"sehat pung nyata dulu" (3). benar-benar disadari atau tidak muncul
hingga pada akhirnya fungsi utama ginjal
Dukungan Keluarga yang Memiliki mulai menghilang. Gejala akan mulai
Anggota Keluarga Dengan Hemodialisis dirasakan ketika gagal ginjal sudah berada
di stadium lanjut.
Partisipan juga mengungkapkan bahwa Pemeriksaan juga didapati adanya
keluarga selalu memberi dukungan dengan peningkatan kreatinin. Kadar kreatinin
kondisi nya sekarang seperti yang serum meningkat pada pasien gagal ginjal,
diungkapkan partisipan: sekitar 57% dari pasien gagal ginjal
memiliki kadar kreatinin 7-12 mg/dL.
“memberi dukungan”(P2), “Ya memberi (Alfonso et al., 2016). Jika terjadi disfungsi
semangat lah (P1) renal maka kemampuan filtrasi kreatinin
akan berkurang dan kreatinin serum akan
Persepsi Pasien Terhadap Tim meningkat. Peningkatan kadar kreatinin
Kesehatan serum dua kali lipat mengindikasikan
adanya penurunan fungsi ginjal sebesar
Persepsi pasien terhadap tim kesehatan 50%, demikian juga peningkatan kadar
adalah cepat tanggap dalam menghadapi kreatinin serum tiga kali lipat merefleksikan

86 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan


http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume 8 Nomor 2, Mei 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970

penurunan fungsi ginjal sebesar 75%. kompromi interpersonal, menerima


(Alfonso et al., 2016). kesalahan, isolasi, regresi dan akhirnya
Respon awal dinyatakan hemodialisis menerima (Sadock, 1989 Herwina, 2000
berdasarkan pengalaman menjalani dalam Itoh, 2009). Niu & Liu (2016) hasil
hemodialisis salah satunya adalah penelitian adanya 3 tahap dari psikologis
penolakan. Menurut Kobler & Ross tahap pasien yang menjalani hemodialisis yaitu
penolakan ini bersifat adaptif, berperan ketakutan, penyesuaian (adaptasi), dan
sebagai penahan terhadap hal yang tidak depresi.
diharapkan dan merupakan proteksi yang Teori Roy ini mengemukakan bahwa
diperlukan. Reaksi kebanyakan individu manusia sebagai sebuah sistim yang dapat
saat pertama kali mendengar diagnosis menyesuaikan diri (adaptive system).
penyakit kronis yang menimpanya adalah Sebagai sistim yang dapat menyesuaikan
pernyataan, “Tidak, bukan saya, itu tidak diri manusia dapat digambarkan secara
benar.” Biasanya penyangkalan merupakan holistik (bio, psiko, sosial) sebagai satu
pertahanan sementara dan segera akan kesatuan yang mempunyai masukan,
digantikan dengan penerimaan yang control dan feedback processes dan Output
bersifat parsial. Pada tahap pertama pasien (keluaran/hasil). Proses kontrol adalah
menunjukkan karakteristik perilaku mekanisme koping yang dimanifestasikan
pengingkaran, mereka gagal memahami dengan cara-cara penyesuaian diri. Lebih
dan mengalami makna rasional dan spesifik manusia didefinisikan sebagai
dampak emosional dari diagnosis. sebuah sistim yang dapat menyesuaikan
Pengingkaran ini dapat disebabkan karena diri dengan activifitas kognator dan
ketidaktahuan pasien terhadap sakitnya regulator untuk mempertahankan adaptasi
atau sudah mengetahuinya dan dalam empat cara-cara penyesuaian yaitu:
mengancam dirinya. Pengingkaran dapat fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran,
berlalu sesuai dengan kemungkinan dan nterdependensi.
memproyeksikan pada apa yang diterima Harapan pasien dalam menerima
sebagai alat yang berfungsi sakit, pelayanan medik adalah kesembuhan.
kesalahan laporan laboratorium, atau lebih (Nursalam & Kurniawati, 2007 dalam
mungkin perkiraan dokter dan perawat Bayhakki 2015). Hal ini dapat dikatakan
yang tidak kompeten. Pengingkaran diri bahwa sebuah harapan yang dimiliki
yang mencolok tampak menimbulkan seseorang akan mendorong untuk
kecemasan, pengingkaran ini merupakan melakukan suatu perubahan yaitu untuk
buffer untuk menerima kenyataan yang sembuh dari penyakitnya.
sebenarnya. Pengingkaran biasanya Heart (1990 dalam Benzein & Saveman
bersifat sementara dan segera berubah dalam Pramita 2008) dalam penelitiannya
menjadi fase lain dalam menghadapi menunjukkan bahwa terdapat hubungan
kenyataan (Hamid, 1999). antara tingkat harapan dan kemampuan
Farida (2010) adaptasi psikologi yang untuk menghadapi penyakit. Hal serupa
dilakukan adalah menjadi lebih sabar, juga dikatakan Parker dalam Bayhakki
menerima keadaan dan ikhlas. (2015) menyatakan di negara-negara maju,
Meningkatkan iman dan taqwa, manusia harapan orang untuk sehat dan
mampu bersikap tenang dan sabar dalam pengobatan relatif tinggi.
menghadapi problema hidup dan mampu Benzein & Saveman dalam Pramita
berpikir secara seimbang serta kondisi (2008) mengatakan bahwa melalui
kejiwaannya penuh dengan ketenteraman perspektif pasien penyakit kronis, memiliki
dan kedamaian karena selalu mengingat harapan berarti memiliki masa depan
Allah. walaupun telah ada diagnosis, memiliki
Penerimaan diri menurut Pannes semangat hidup yang dapat diperbaharui,
(Hurlock 1973 dalam Zefry 2016) adalah menemukan alasan untuk hidup yang tidak
tingkat dimana ia menerima karakteristik ditemukan sebelumnya dan menjalani
pribadinya, ia merasa mampu dan mau perawatan alternatif yang dipercaya dapat
untuk hidup sebagaimana mestinya. berkontribusi terhadap keinginan untuk
Pertahanan psikologis bisa terlihat dari bertahan hidup.
reaksi pertahanan jiwa terhadap Menurut Ratna (2010) pada dukungan
ketergantungan dialisis berupa emosional keluarga sebagai sebuah tempat
pengingkaran, rasa marah, depresi, yang aman, nyaman dan damai untuk

87 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan


http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume 8 Nomor 2, Mei 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970

istirahat dan pemulihan serta membantu 2. Respon awal yang muncul ketika harus
penguasaan terhadap emosi. Setiap orang menjalani hemodialisis adalah
pasti membutuhkan bantuan afeksi dari menangis, kaget, takut dan menolak.
orang lain, dukungan ini berupa dukungan Respon dan sikap selama menjalani
simpatik dan semangat, perhatian, empati, hemodialisis adalah menyangkal,
cinta, kepercayaan dan penghargaan. menerima, ikhlas, sabar, pasrah dan
Seseorang yang menghadapi persoalan bersyukur.
merasa dirinya tidak menanggung beban 3. Harapan pasien dengan hemodialisis
sendiri tetapi masih ada orang lain yang adanya kesembuhan, bisa sehat seperti
memperhatikan, mau mendengar segala sedia kala dan bisa membesarkan anak.
keluhannya, bersimpati dan empati 4. Dukungan dari keluarga dan sikap dari
terhadap persoalan yang dihadapinya tim kesehatan sangat membantu pasien
bahkan mau membantu memecahkan dalam menjalani hemodialisis.
masalah yang dihadapinya dan individu
merasa berharga. Gagal ginjal kronik dapat Saran
menimbulkan gangguan psikologis bagi
penderitanya. Hal ini disebabkan karena Berdasarkan kesimpulan disarankan
gagal ginjal kronik tidak dapat agar para pemberi pelayanan kesehatan
disembuhkan. Kondisi ini dapat meningkatkan health education tentang
mempengaruhi seseorang dalam tanda awal terjadinya gagal ginjal,
mengendalikan emosi, maka dukungan meningkatkan dukungan psikologis bagi
keluarga sangat penting yang akan pasien dalam masa respon awal dan
mendorong pasien untuk dapat meningkatkan kerjasama dari anggota
mengendalikan emosi dan waspada keluarga.
terhadap hal yang mungkin terjadi.
Hasil penelitian Thomas dalam Afiyanti DAFTAR PUSTAKA
(2008) adanya hubungan caring dengan
perawat praktisi dan beimplikasi terhadap Afiyanti, Y & Rachmawati, I.N. (2014).
praktik keperawatan, menyatakan bahwa Metodologi Penelitian Kualitatif dalam
perawat caring penuh cinta dalam Riset Keperawata. Edisi 1. Jakarta:
berbicara, menghargai dan setiap Rajawali Pers.
tindakannya meningkatkan kebaikan. Afiyanti, Y., Setyowati, & Dedi, B. (2008).
Sejalan dengan penelitian Nikravesh dalam Perilaku Caring Perawat Pelaksana di
Afiyanti (2008) mengatakan perawat yang Sebuah Rumah Sakit Di
baik adalah yang tenang sabar dan akrab Bandung:Grounded Theory. Available
dengan klien serta memfokuskan diri untuk from:<(http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/arti
pemenuhan kebutuhan klien. Penelitian cle/viewFile/198/pdf_63> (Accessed 11th
Watson (2004) salah satu sikap perawat February 2017)
dalam membentuk dan menghargai system Alfonso, A., Mongan, A & Memah, M. F.
nilai humanistic dan altruistik adalah (2016). Gambaran Kadar Kreatinin
merespon dengan segera terhadap Serum pada Pasien Penyakit Ginjal
panggilan dan dan perubahan status klien. Kronik Stadium 5 Non Dialisis. Vol 4.
(Internet). Jurnal e-Biomedik (ebm).
KESIMPULAN DAN SARAN Available
from:<http://file:///C:/Users/User/AppDat
Kesimpulan a/Local/Temp/10862-21672-1-SM.pdf>
(Accessed 2th February 2017)
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian Corwin, E.J. (2008). Handbook Of
pembahasan pada bab sebelumnya, maka Pathophysiology, Third Edition, The
dapat disimpulkan tentang pengalaman Ohio State University. Columbus. Hal
menjalani hemodialisis pada pasien gagal 303.
ginjal kronik sebagai berikut: Creswell. J.W. (2014). Research Design
1. Riwayat awal pasien terdiagnosis gagal Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif &
ginjal diketahui partisipan dari Mixed. Edisi ke 3. Yogyakarta: Pustaka
pemeriksaan diagnostik dan tanda Pelajar.
gejala pada kardiovaskuler serta
gastrointestinal.

88 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan


http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik
Volume 8 Nomor 2, Mei 2018 pISSN 2089-4686 eISSN 2548-5970

(2014). Penelitian Kualitatif & Desain Riset <http:www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/


Memilih Diantara Lima Pendekatan. 122361>Accesed February 2th 2017)
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ratnawati. (2011). Tingkat Kecemasan
Farida, A. (2010). Pengalaman Klien Pasien dengan Tindakan Hemodialisis.
Hemodialisis terhadap Kualitas Hidup Jurnal Health & Sport. Vol 3. No 2. Pp
dalam Konteks Asuhan Keperawatan di 285-362. (Internet). Available
RSUP Fatmawati Jakarta. Tesis. from:<http//www.google.co.id/url?sa=t&s
Universitas Indonesia.Depok. (Internet) ource=web&rct=j&url=http://ejurnal.ung.
Available from: ac.id/index.php/JHS/article/download/88
<lib.ui.ac.id/file?file=digital/137288-T- /81&ved=0ahUKEwiq-
Anna%20Farida.pdf> (Accessed Nov rC7sPXRAhVHrY8KHfx8DHwQFggdMA
25th 2016) A&usg=AFQiCNFGiuJ9vTtscsoGP3DfQ
Hamid, A. C. S. (1999). Buku Ajar Aspek QvJGRfNA&sig2=ugD7LzKQmcNNEJY
Spiritual dalam Keperawatan.Jakarta: pprwCFG> (Accesed February 2th 2017)
Widya Medika. Salmiyah, E. (2010). Analisis Fenomenologi
IRR (Indonesia Renal Registry). (2014). pada Pasien yang Menjalani Terapi
Report Of Indonesian Renal Registry. Hemodialisis di Perumahan
(Internet). Available Margaasih.(Internet) Available
from:<www.pernefri.com>(Accessed 3th from:<https://www.scribd.com/doc/1074
October 2016) 93517/ANALISIS-FENOMENOLOGI-
Itoh.(2010). Faktor-faktor yang PADA-PASIEN-YANG-MENJALANI-
berhubungan dengan Mekanisme TERAPI-HEMODIALISIS-DI-
Koping Klien Gagal Ginjal Kronik yang PERUMAHAN-MARGAASIH>(Accessed
Menjalani Terapi Hemodialisis di Rumah February 2th 2017)
Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati. Widodo, Lestari, S & Sulistyowati, E. C.
Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif (2013). Pengaruh Terapi Kognitif
Hidayatullah Jakarta. (Internet). terhadap Perubahan Kondisi Depresi
Available Pasien Gagal Ginjal Kronik. (Internet).
from:<repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitst Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan. vol.2.
ream/.../1/ITOH%20MUTOHAROH- Available from:
FKIK.PDF>(Accessed 3th October 2016) <http://download.portalgaruda.org/article
Muttaqin, A. (2011). Asuhan Keperawatan .php?article=279565&val=6664&title=PE
Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta: NGARUH%20TERAPI%20KOGNITIF%
Salemba Medika. 20TERHADAP%20PERUBAHAN%20K
Nastiti, F. (2015). Hubungan Tingkat ONDISI%20DEPRESI%20PASIEN%20
Pendidikan dan Pengetahuan Gizi GAGAL%20GINJAL%20KRONIK>
Terhadap Asupan Kalium pada Pasien (Accessed Nov 25 th 2016)
Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani
Hemodialisis Rawat Jalan di RSUD
Sukoharjo. (Internet). Available from:
<id/39114/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf>
(Accessed Nov 23th 2016)
Niu, H.Y & Liu, J. F. (2016). The
Paychological Trajectory from Diagnosis
to Approachig End of Life in Patients
Undergoing Hemodialysis in China: A
Qualitative Study. International Journal
of Nursing Sciences. (Internet).
Available
from:http://www.elsevier.com/journals/int
ernational-journal-of-nursing-
sciences/2352-0132 (Accessed Nov 25
th 2016)

Pramita, A. (2008). Harapan pada Remaja


Penyandang Thalassemia Mayor.
(Internet). Available from:

89 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan


http://2trik.jurnalelektronik.com/index.php/2trik

Anda mungkin juga menyukai