PENDAHULUAN
PENGALAMAN MENJALANI
HEMODIALISIS PADA PASIEN Penyakit gagal ginjal kronik merupakan
GAGAL GINJAL KRONIK DI RS kegagalan fungsi ginjal untuk
BANJARMASIN mempertahankan metabolisme serta
Dessy Hadrianti keseimbangan cairan dan elektrolit akibat
(Fakultas Keperawatan & Ilmu Kesehatan, destruksi struktur ginjal yang progresif
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin) dengan manifestasi penumpukan sisa
Dyah Yarlitasari metabolit (toksik uremik) di dalam darah.
(Fakultas Keperawatan & Ilmu Kesehatan, (Muttaqin, 2011). Badan Kesehatan Dunia
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin) (WHO) menyebutkan pertumbuhan jumlah
Ruslinawati penderita gagal ginjal pada tahun 2013
(Fakultas Keperawatan & Ilmu Kesehatan, telah meningkat 50% dari tahun
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin) sebelumnya. Di Amerika Serikat, kejadian
E-mail: dessyriduan1212@gmail.com dan prevalensi gagal ginjal meningkat 50%
di tahun 2014. Data menunjukkan bahwa
ABSTRAK setiap tahun 200.000 orang Amerika
Pasien gagal ginjal yang melakukan menjalani hemodialisis karena gangguan
hemodialisis sangat berpengaruh terhadap ginjal kronis artinya 1140 dalam satu juta
kehidupan pasien baik dalam segi biologis, orang Amerika adalah pasien dialisis
psikologis, sosial, dan spiritual, semua (Nastiti, 2015). Menurut Dinas Kesehatan
faktor tersebut sangat mempengaruhi Provinsi Kalimantan Selatan, prevalensi
terhadap kualitas hidupnya. Permasalahan penyakit tidak menular pada tahun 2015
psikologis adalah faktor yang paling banyak terdapat sebanyak 21 kasus penyakit Gagal
dialami pada pasien dengan gagal ginjal Ginjal Kronik. Dari data tersebutditemukan
yang melakukan hemodialisis. Frustasi, bahwa Gagal Ginjal Kronik menempati
marah, putus asa bahkan sampai bunuh diri urutan kesepuluh dari sebelas penyakit
efek psikologis yang dialami. Pengalaman terbanyak di kota Banjarmasin pada tahun
pasien gagal ginjal yang menjalani 2015.
hemodialisis merupakan fenomena yang Menurut Kementerian Kesehatan RI,
penting untuk diteliti dan merupakan penyakit ginjal djuluki sebagai silent
persepsi subjektif yang sulit untuk disease karena seringkali tidak
dikuantifikasi.Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan tanda-tanda peringatan dan
memperoleh gambaran pengalaman jika tidak terdeteksi, akan memperburuk
menjalani hemodialisis pada pasien gagal kondisi penderita dari waktu ke waktu.
ginjal kronik di RS Banjarmasin. Metode Terapi pengganti ginjal adalah satu-satunya
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan bagi pasien dengan gagal ginjal
metode kualitatif dengan desain untuk mempertahankan fungsi tubuh
fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan (Lemone & Burke: 2008; Farida 2010).
dengan wawancara mendalam pada enam Hemodialisis merupakan terapi ginjal yang
orang partisipan.Terdapat enam tema yang paling banyak dilakukan dan jumlahnya
teridentifikasi dari pengalaman menjalani terus meningkat. Data USRDS mengatakan
hemodialisis, yaitu: (1) riwayat awal bahwa di Amerika Serikat lebih dari 65 %
terdiagnosis gagal ginjal, (2) respon klien mendapatkan terapi hemodialisis
psikologis awal saat dinyatakan (Smeltzer, et al: 2008; dalam Farida 2010)
hemodialisis, (3) respon psikologi selama Berdasarkan laporan Indonesian Renal
pasien menjalani hemodialisis, (4) harapan Registry (2014), pada tahun 2009 tercatat
pasien yang menjalani hemodialisis, (5) sebanyak 5.450 pasien gagal ginjal yang
sikap keluarga yang memiliki keluarga menjalani terapi hemodialisis, kemudian
dengan hemodialisis, (6) persepsi pasien meningkat pada tahun 2010 sebanyak
terhadap tim kesehatan. Perawat tidak 8.034 pasien, meningkat pada tahun 2011
hanya memperhatikan perubahan fisik, sebanyak 12.804 pasien, terus meingkat
namun juga memperhatikan dari psikologis pada tahun 2012 menjadi sebanyak 19.612
pasien. pasien, dan meningkat lagi di tahun 2013
menjadi sebanyak 22.115 pasien gagal
Kata Kunci: ginjal yang menjalani terapi hemodialisis di
Gagal ginjal, Pengalaman, Hemodialisis Indonesia.
Selain pengalaman yang terkait riwayat “Kanapa (kenapa) jadi sampai dapat
awal terdiagnosis gagal ginjal, partisipan penyakit kaetu (seperti) nah" (P1), "kanapa
juga mengalami berbagai respon psikologis (kenapa) harus diri ulun (saya), kada (tidak)
awal saat dinyatakan hemodialisis yaitu: orang lain ja (saja)" (P2)"pa (kenapa) jadi
menangis, merasa takut, merasa terkejut seperti ini perjalanan ku ini jakanya
dan menolak. (seandainya) yang oranng nakal-nakal aja
Kategori pertama yang menjadi tema ini pang diberi kaya (seperti) ini" (P4)
adalah menangis ketika dinyatakan harus
menjalani hemodialisis. Ungkapan yang Menerima juga salah satu respon
dinyatakan partisipan sebagai berikut: selama menjalani hemodialisis, dimana
partisipan sudah menerima dengan kondisi
“Menangis ae” (P1), " menangis tarus tiap harus selalu melakukan cuci darah seperti
hari" (P2) ungkapan yang dinyatakan oleh partisipan
sebagai berikut ini:
Kategori berikutnya adalah merasa
kaget. Kaget dinyatakan tiga orang "menerima sudah" (P1), "ya Alhamdulillah
partisipan saat ditanyakan bagaimana tidak da lagi pang jar kita tu (itu) menerima"
reaksi awal ketika dinyatakan harus (P3), " menerima" (P6)
melakukan cuci darah (hemodialisis),
seperti yang diungkapkan berikut ini: Dua partisipan menyatakan ikhlas
dengan keadaan sekarang seperti yang
“Takajutnya tu (kaget nya) tu (itu) kanapa diungkapan partisipan berikut ini:
(kenapa) keitu nah (seperti ini) jadi sampai
ginjal penyakitnya”(P1), "bu pian (anda) "ikhlas" (P2), "ikhlas sudah" (P3)
harus cuci darah ginjal pian, terkejut ai "
(4), "kaget" (5) Sabar didapatkan pernyataan sebagai
berikut:
istirahat dan pemulihan serta membantu 2. Respon awal yang muncul ketika harus
penguasaan terhadap emosi. Setiap orang menjalani hemodialisis adalah
pasti membutuhkan bantuan afeksi dari menangis, kaget, takut dan menolak.
orang lain, dukungan ini berupa dukungan Respon dan sikap selama menjalani
simpatik dan semangat, perhatian, empati, hemodialisis adalah menyangkal,
cinta, kepercayaan dan penghargaan. menerima, ikhlas, sabar, pasrah dan
Seseorang yang menghadapi persoalan bersyukur.
merasa dirinya tidak menanggung beban 3. Harapan pasien dengan hemodialisis
sendiri tetapi masih ada orang lain yang adanya kesembuhan, bisa sehat seperti
memperhatikan, mau mendengar segala sedia kala dan bisa membesarkan anak.
keluhannya, bersimpati dan empati 4. Dukungan dari keluarga dan sikap dari
terhadap persoalan yang dihadapinya tim kesehatan sangat membantu pasien
bahkan mau membantu memecahkan dalam menjalani hemodialisis.
masalah yang dihadapinya dan individu
merasa berharga. Gagal ginjal kronik dapat Saran
menimbulkan gangguan psikologis bagi
penderitanya. Hal ini disebabkan karena Berdasarkan kesimpulan disarankan
gagal ginjal kronik tidak dapat agar para pemberi pelayanan kesehatan
disembuhkan. Kondisi ini dapat meningkatkan health education tentang
mempengaruhi seseorang dalam tanda awal terjadinya gagal ginjal,
mengendalikan emosi, maka dukungan meningkatkan dukungan psikologis bagi
keluarga sangat penting yang akan pasien dalam masa respon awal dan
mendorong pasien untuk dapat meningkatkan kerjasama dari anggota
mengendalikan emosi dan waspada keluarga.
terhadap hal yang mungkin terjadi.
Hasil penelitian Thomas dalam Afiyanti DAFTAR PUSTAKA
(2008) adanya hubungan caring dengan
perawat praktisi dan beimplikasi terhadap Afiyanti, Y & Rachmawati, I.N. (2014).
praktik keperawatan, menyatakan bahwa Metodologi Penelitian Kualitatif dalam
perawat caring penuh cinta dalam Riset Keperawata. Edisi 1. Jakarta:
berbicara, menghargai dan setiap Rajawali Pers.
tindakannya meningkatkan kebaikan. Afiyanti, Y., Setyowati, & Dedi, B. (2008).
Sejalan dengan penelitian Nikravesh dalam Perilaku Caring Perawat Pelaksana di
Afiyanti (2008) mengatakan perawat yang Sebuah Rumah Sakit Di
baik adalah yang tenang sabar dan akrab Bandung:Grounded Theory. Available
dengan klien serta memfokuskan diri untuk from:<(http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/arti
pemenuhan kebutuhan klien. Penelitian cle/viewFile/198/pdf_63> (Accessed 11th
Watson (2004) salah satu sikap perawat February 2017)
dalam membentuk dan menghargai system Alfonso, A., Mongan, A & Memah, M. F.
nilai humanistic dan altruistik adalah (2016). Gambaran Kadar Kreatinin
merespon dengan segera terhadap Serum pada Pasien Penyakit Ginjal
panggilan dan dan perubahan status klien. Kronik Stadium 5 Non Dialisis. Vol 4.
(Internet). Jurnal e-Biomedik (ebm).
KESIMPULAN DAN SARAN Available
from:<http://file:///C:/Users/User/AppDat
Kesimpulan a/Local/Temp/10862-21672-1-SM.pdf>
(Accessed 2th February 2017)
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian Corwin, E.J. (2008). Handbook Of
pembahasan pada bab sebelumnya, maka Pathophysiology, Third Edition, The
dapat disimpulkan tentang pengalaman Ohio State University. Columbus. Hal
menjalani hemodialisis pada pasien gagal 303.
ginjal kronik sebagai berikut: Creswell. J.W. (2014). Research Design
1. Riwayat awal pasien terdiagnosis gagal Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif &
ginjal diketahui partisipan dari Mixed. Edisi ke 3. Yogyakarta: Pustaka
pemeriksaan diagnostik dan tanda Pelajar.
gejala pada kardiovaskuler serta
gastrointestinal.