Anda di halaman 1dari 29

Nama mahasiswa/NIM/Kelp : Risti Hutami /1911040078 / 5

Asuhan Keperawatan pada Tn.K dengan Osteoathritis Di Desa Rogojati

Gangguan sistem :

Kasus Kelolaan ke 4 Minggu ke 3

A. IDENTITAS DIRI KLIEN


Nama : Tn.K
Tempat/Tanggal Lahir : Wonosobo, 20 September 1970
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Suku : Jawa
Pekerjaan : Buruh
Sumber Informasi : Pasien dan keluarga
Status Perkawinan : Kawin
Lama Bekerja :-
Alamat : Rogojati Rt 04/01 Sukoharjo Wonosobo
Keluarga terdekat yang dapat dihubungi (orang tua, wali, suami, istri, anak)
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Alamat : Rogojati Rt 04/01 Sukoharjo Wonosobo
B. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri pada lutut
2. Riwayat penyakit sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian pada hari Senin, 20 April 2020
didapatkan hasil pengkajian pasien mengatakan semenjak 5 bulan terakhir
nyeri pada lutut hingga menjalar ke kaki dan pinggang, dengan P: nyeri,
Q: tertusuk-tusuk, R: lutut, S:5 (0-10) T: hilang timbul, nyeri semakin
terasa jika pasien berjalan dan melakukan aktivitas, hasil vital sign: TD =
110/80 mmHg, nadi 86x/menit, suhu 36,4ºC, respirasi 20x/menit. Pasien
mengatakan cemas dengan keadaan penyakitnya yang sekarang karena
pasien takut apabila tidak sembuh sebagai kepala keluarga yang harus
memnuhi kebutuhan keluarganya dan tanggungan anaknya yang masih
sekolah. Pasien mengatakan susah tidur karena nyeri yang dirasakannya.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan sekitar 3 tahun yang lalu mempunyai riwayat
penyakit rematik, pasien mengatakan sering beraktivitas yang berat-berat
seperti memikul kayu gelondongan yang besar dan memikul hasil kebun
seperti salak berkarung-karung dan juga pola makan yang tidak
terkontrol.
4. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami
penyakit seperti pasien
Genogram:
Keterangan:
= Laki-laki - - - - - = Tinggal Serumah

= Perempuan = Garis Keturunan

= Meninggal = Garis Perkawinan

C. DATA PENGKAJIAN 4 ASPEK KEPERAWATAN


Tanggal Pengkajian: 20 April 2020 Waktu: Jam 09.00 WIB
1. Aspek Biologis
Data a. Pola nutrisi
Subyektif Pasien mengatakan makan normal sehari 3 kali dan
minum 6-8 gelas sehari
b. Pola eliminasi
Pasien mengatakan BAB terganggu dengan sakit
pada lutut, BAK lancar 5-7 kali sehari
c. Pola istirahat dan tidur
Pasien mengatakan susah tidur, tidur hanya 4-5 jam
sehari walaupun sering terbangun ketika lutut dan
kaki serta pinggangnya sakit
d. Pola kebersihan
Pasien mengatakan mandi 2 kali sehari dengan
dibantu oleh istrinya untuk berjalan ke kamar mandi
e. Pola aktivitas
Pasien mengatakan aktivitas sehari-hari sebelum
sakit yaitu bekerja sebagai petani dan buruh. Pasien
kadang membawa kayu gelondongan dari kebun dan
membawa barang-barang yang berat. Tetapi setelah
sakit pasien hanya diam di rumah dan hanya bisa
berbaring dan duduk di teras rumah saja, semua
aktivitas dibantu oleh istrinya.

Data - Klien tampak meringis ketika lututnya sakit


Obyektif - BB : 62 kg
- Aktivitas klien dibantu oleh istrinya

Aspek Fisik (Persistem)


Data -
Subyektif
Data a. Keadaan umum: Sedang
Obyektif b. Kesadaran: Composmentis GCS: E=4, M=6, V=5
c. Tanda-tanda vital:
- TD = 110/80 mmHg
- Nadi 86x/menit
- Suhu 36,4ºC
- Respirasi 20x/menit
d. Pemeriksaan Persistem
1) Sistem pernafasan
Inspeksi: Bentuk dada simetris, tidak ada lesi,
tidak ada massa, tidak ada retraksi
dinding dada, tidak ada bantuan otot
pernafasan, nafas teratur dengan
frekuensi 18x/menit
Auskultasi: Suara nafas vesikular, tidak ada suara
nafas tambahan
Perkusi: Bunyi resonan pada lapang paru
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur
2) Sistem kardiovaskular dan hematology
Inspeksi: Bentuk dada simetris, tidak ada
pembesaran dada kanan maupun kiri
Auskultasi: Terdengar suara jantung S1 (Lup)
dan S2 (Dup), tidak ada suara jantung
tambahan
Perkusi: Tidak ada suara pekak
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, denyut nadi
teratur dengan frekuensi 86x/menit
3) Sistem pencernaan
Inspeksi: Mukosa bibir lembab, tidak ada
stomatitis, gigi ompong dan bersih,
bentuk abdomen simetris, tidak ada
lesi, tidak ada distensi abdomen, tidak
ada massa
Auskultasi: Terdengar bising usus 14x/menit
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada abdomen
Perkusi: Suara perkusi abdomen timpani
4) Sistem penginderaan
a) Penglihatan
Inspeksi: Bentuk simetris, konjungtiva
ananemis, sklera an ikterik, pupil an
isokor, penglihatan sedikit tidak jeas
(kabur)
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada area mata
b) Pencium
Inspeksi: Bentuk simetris, tidak ada lesi,
tidak ada massa, tidak ada polip,
penciuman baik, keadaan hidung
bersih
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada area
hidung
c) Pendengar
Inspeksi: Bentuk simetris, tidak ada lesi,
tidak ada massa, terdapat serumen,
fungsi pendengaran sedikit menurun
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada area
telinga
d) Pengecap
Inspeksi: Mukosa bibir lembab, tidak ada
lesi, tidak ada stomatitis
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan
e) Peraba
Inspeksi: Tidak ada kelainan
Palpasi: Klien bisa membedakan antara panas
dan dingin
5) Sistem perkemihan
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada vesika
urinaria
6) Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan
kelenjar getah bening
7) Sistem integumen
Inspeksi: Warna kulit coklat, tidak ada lesi, tidak
ada massa, ada keriput dan suhu tubuh
36,4ºC
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada kulit

8) Sistem persyarafan
Tingkat kesadaran klien composmentis, GCS:
E=4, V=5, M=6, tidak ada tremor, reflek patella
kaki sebelah kanan lemah
9) Sistem muskuloskeletal
Ekstremitas atas dan bawah simetris antara kiri
dan kanan, tidak ada fraktur, tidak ada kelainan
tulang, terdapat nyeri pada lutut dan pergelangan
kaki kanan, tidak terdapat oedema, terdapat
kelemahan pada kaki kanan
kekuatan otot :
5 5
5 4

Data Penunjang (Laboratorium)


NILAI
N JENIS INTERPRETASI
PEMERIKSAAN
O PEMERIKSAAN HASIL
NORMAL HASIL

Terapi Pengobatan
N JENIS OBAT DOSIS JAM
O TERAPI INSTRUKSI PEMBERIAN

2. Aspek Psikologis
Data - Pasien mengatakan merasa bingung dengan
Subyektif penyakitnya
- Pasien mengatakan khawatir dengan akibat dari
kondisi yang dihadapi

Data - Pasien tampak gelisah


Obyektif - Tampak tegang
- Tampak sulit tidur

3. Aspek Sosial
Data - Pasien mengatakan akrab dengan keluarganya
Subyektif - Pasien mengatakan akrab/rukun dengan tetangga
- Pasien mengatakan semenjak sakit tidak bisa
mengikuti kegiatan pengajian rutin
- Pasien mengatakan jika klien sakit ada tetanga yang
menengok
- Pasien mengatakan ingin segera sembuh

Data - Terlihat dari sikap anaknya yang megurus klien


Obyektif dengan baik
- Saat ini klien terlihat tidak dapat mengikuti kegiatan
di RT/RW seperti pengajian, perkumpulan arisan.

4. Aspek Spiritual
H: Hasil / Sumber Kekuatan
Pasien mengatakan sumber kekuatannya saat ini adalah keluarganya yang
selalu mendukungnya dan dengan berdoa kepada Allah agar selalu di beri
kesehatan dan selalu berfikir positif dengan penyakit yang dialaminya saat
ini.
O: Organized / Keagamaan
Praktek keagamaan yang sekarang dilakukan adalah solat dan berdoa.
Klien juga terkadang meminta pendapat kepada keluarganya terkait
dengan kondisinya. Ia mengamini bahwa penyakit yang ia derita adalah
cobaan/ganjaran dari Allah , dan dirinya telah iklas dengan cobaan ini.
Namun klien tidak patah semangat untuk selalu shalat dan berdoa agar
beliau selalu dibberikan kesehatan oleh Allah SWT.

P: Personal Spiritualitas / Keyakinan Pribadi


Pasien mengatakan jika dirinya sakit pasien berobat ke mantri atau dengan
membeli obat di apotik dengan harapan dengan dirinya minum obat
tersebut dapat mengurangi rasa sakitnya. Klien tetap optimis jik dirinya
akan baik baik saja.
E: Effect
Kondisi kesehatan saat ini menyebabkan pasien tidak mampu untuk
melakukan ibadah di masjid/mushola seperti biasanya sehingga kegiatan
ibadah dilakukan dirumah.
Kesimpulan Aspek Spiritual:
Data subjektif:
Pasien mengatakan sumber kekuatannya adalah adalah keluarganya dan
tentunya selalu berdoa kepada Allah dan optimis untuk selalu di beri
kesehatan..
Data objektif:
Pasien sudah tidak mengikuti kegiatan perkumpulan rutin ibu-ibu, pasien
melakukan kegiatan ibadah dirumah
D. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI PROBLEM
DS: Kelemahan otot Hambatan mobilitas
fisik
- Klien mengatakan kaki
kanan terasa kaku
- Klien mengatakan nyeri
pada lutut hingga menjalar
ke pinggang dan kaki
- P: nyeri, Q: tertusuk-
tusuk, R: lutut, S:5 (0-10)
T: hilang timbul
- Klien mengatakan nyeri
semakin bertambah ketika
klien berjalan dan
beraktivitas

DO:
- KU sedang
- Kaki kanan tampak kaku
- TD : 110/80 mmHg
N : 86x/menit
S: 36,4ºC
RR : 20x/menit
- Klien hanya bisa
berbaring dan duduk di
teras depan rumah
- ADL dibantu keluarga
- Kekuatan otot
5 5
5 4

DS: Status kesehatan Ansietas


- Pasien mengatakan
merasa bingung dengan
penyakitnya
- Pasien mengatakan
khawatir dengan akibat
dari kondisi yang dihadapi
- Pasien mengatakan
khawatir dengan
penyakitnya apabila akan
bertambah sakit karena
pasien sebagai kepala
keluarga dan harus
memenuhi kebutuhan
kedua anaknya yang
masih sekolah.

DO:
- Pasien tampak gelisah
- Pasien terlihat khawatir
- Tampak tegang
- Tampak sulit tidur

DS: Fisiologis Gangguan pola tidur


- Pasien mengatakan sudah
2 hari ini susah tidur
karena nyeri pada lutut,
jika malam hari tidur
pasien hanya 4-5 dan
itupun sering terbangun,
siang hari pasien tidak
bisa tidur

DO:
- Pasien tampak lemas dan
lesu
- Pasien tampak menguap

Prioritas Masalah Keperawatan:


1. Hambatan mobilitas fisik b.d kelemahan otot
2. Ansietas b.d status kesehatan
3. Gangguan pola tidur b.d fisiologis
E. PERENCANAAN
Nama: Tn. K Umur: 50 tahun Dx. Medis: Osteoarthritis Tanggal: 20 April 2020
Dx. 1: Hambatan mobilitas fisik b.d kelemahan otot

D DATA Tujuan/Kriteria Hasil / Indikator Rencana Tindakan (NIC)


X (NOC/SMART) (ONEC)
1 DS: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama Exercise therapy: ambulation
3x24 jam diharapkan tidak terjadi hambatan
- Klien mengatakan kaki 1. Monitor vital sign sebelum dan
mobilitas fisik dengan kriteria hasil:
kanan terasa kaku sesudah latihan dan lihat respon
- Klien mengatakan nyeri Mobility level: pasien saat latihan
pada lutut hingga Indikator Awal Target 2. Kaji kemampuan pasien dalam
menjalar ke pinggang mobilisasi
dan kaki Meningkat dalam aktivitas 3 5 3. Bantu klien untuk menggunakan
- P: nyeri, Q: tertusuk- fisik tongkat saat berjalan dan cegah
tusuk, R: lutut, S:5 (0- Mengerti tujuan dan 3 5 terhadap cedera
10) T: hilang timbul peningkatan mobilitas 4. Latih pasien dalam pemenuhan
- Klien mengatakan nyeri kebutuhan ADL secara mandiri
Memverbalisasikan 3 5
semakin bertambah ( melatih ROM latihan lutut)
perasaan dalam
ketika klien berjalan dan meningkatkan kekuatan berjudul Efektivitas Latihan Lutut
beraktivitas dan kemampuan berpindah Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri
Pasien Osteoartritis Lutut di
Memperagakan 3 5 Yogyakarta oleh Theresia Titin
penggunaan alat bantu Marlina.
DO: untuk mobilisasi 1. Dampingi dan bantu pasien saat
mobilisasi dan bantu penuhi
- KU sedang Keterangan:
kebutuhan ADL pasien
- Pergelangan kaki terlihat
1. Tidak pernah dilakukan 2. Berikan alat bantu jika pasien
agak bengkak
2. Jarang dilakukan memerlukan
- TD : 110/80 mmHg
3. Kadang-kadang dilakukan 3. Ajarkan pasien dan keluarga tentang
N : 86x/menit
4. Sering dilakukan teknik ambulasi
S: 36,4ºC
5. Selalu dilakukan 4. Ajarkan pasien bagaimana merubah
RR : 20x/menit
posisi dan berikan bantuan jika
- Klien hanya bisa
diperlukan
berbaring dan duduk di
5. Konsultasikan dengan terapi fisik
teras depan rumah
tentang rencana ambulasi sesuai
- ADL dibantu keluarga
dengan kebutuhan
- Kekuatan otot
5 5
5 4
Dx. 2: Ansietas b.d status kesehatan

D Tujuan/Kriteria Hasil / Indikator Rencana Tindakan (NIC)


DATA
X (NOC/SMART) (ONEC)
2 DS: Setelah diberikan asuhan keperawatan selama - Indentifikasi tingkat ansietas
3x24 jam diharapkan pasien dapat mengontrol - Gunakan pendekatan yang
- Pasien mengatakan
cemas pada diri sendiri dengan kriteria hasil : menenangkan
merasa bingung dengan
Indikator Awal Target - Memberi penjelasan tentang
penyakitnya
asteoathritis
- Pasien mengatakan Mengurangi penyebab 3 5 - Nyatakan dengan jelas harapan
khawatir dengan akibat ansietas terhadap perilaku pasien
dari kondisi yang
Memantau intensitas 3 5 - Pahami presspektif pasien
dihadapi
ansietas terhadap situasi stress
- Pasien mengatakan
- Dorong pasien untuk
khawatir dengan Menggunakan tehnik 3 5
mengungkapkan perasaan,
penyakitnya apabila relaksasi untuk mengurangi
cemas ketakutan, persepsi
akan bertambah sakit
- Bantu klien mengenal situasi
karena pasien sebagai
yang menimbulkan kecemasan
kepala keluarga dan
harus memenuhi
kebutuhan kedua
anaknya yang masih
sekolah.
DO:
- Pasien tampak gelisah
- Tampak tegang
- Tampak sulit tidur

Dx. 3: Gangguan pola tidur b.d fisiologis

D DATA Tujuan/Kriteria Hasil / Indikator Rencana Tindakan (NIC)


X (NOC/SMART) (ONEC)
3 DS:  Anxiety control  Peningkatan tidur
 Comfort level - Monitor pola tidur pasien dan jm
- Pasien mengatakan
 Pain level tidur serta catat kondisi fisik
sudah 2 hari ini susah
 Rest : Extent and Pattern (sesak) pasien
tidur karena nyeri pada
 Sleep : Extent ang Pattern - Monitor makanan sebelum tidur
lutut, jika malam hari
dan intake minuman yang dapat
tidur pasien hanya 4-5
 Setelah dilakukan tindakan keperawatan mengganggu
dan itupun sering
terbangun, siang hari selama 3x24 jam diharapkan tidur pasien - Anjurkan pasien untuk memantau
pasien tidak bisa tidur membaik dengan kriteria hasil : pola tidur
- Sesuaikan lingkungan untuk
DO: Indikator A T meningkatkan tidur
- Pasien tampak lemas dan 1. Jam tidur 2 5 - Tentukan pola tidur/aktivitas
lesu pasien
- Pasien tampak menguap 2. Kesulitan memulai 2 5 - Ajarkan pasien untuk relaksasi
tidur
non farmakologi untuk
Keterangan : memancing tidur
1. Sangat terganggu - Jelaskan pentingnya tidur yang
2. Banyak terganggu cukup selama sakit
3. Cukup terganggu - Diskusikan dengan keluarga dan
4. Sedikit terganggu pasien mengenai tehnik untuk
5. Tidak terganggu meningkatkan tidur
IMPLEMENTASI
Nama : Tn.K Umur : 50 tahun Dx Medis : Osteoathritis
No Hari/tanggal Implementasi Respon Paraf
Dx
1 Kamis, 23 - Mengukur tanda-tanda vital DS: Risti
April 2020 - Pasien mengatakan masih
- Mengobservasi tingkat nyeri
nyeri pada lutut dan
- Melakukan ROM latihan pinggang serta kaki
dengan skala nyeri 5 dari
lutut
(1-10)
- Mengobservasi hambatan - Pasien mengatakan lutut
masih kaku dan terasa
fisik
berat jika untuk berjalan
dan melakukan aktivitas
- Pasien mengatakan
nyaman setelah dilakukan
latihan lutut
DO:
- Pasien tampak memegangi
lututnya
- Pasien tampak latihan
lutut
- Hasil pengukuran vital
sign:
TD = 110/80 mmHg
N : 87x/menit
S : 36º6C
RR : 20x/menit
2 Kamis, 23 - Mengidentifikasi tingkat DS : Risti
April 2020 ansietas - Pasien mengatakan sedikit
- Menggunakan paham tentang
pendekatan yang penyakitnya setelah
menenangkan dijelaskan
- Memberikan penjelasan DO:
tentang osteosthritis - Pasien tampak tenang
- Pasien tampak paham

3 Kamis, 23 - Memonitor pola tidur DS : Risti


April 2020 - Mengajarkan pasien - Pasien mengatakan tidur
relaksasi memancing terganggu karena cemas
tidur (berdzikir) pada lututnya yang sakit
- Menyesuaikan DO :
lingkungan untuk - Pasien tampak lemas
meningkatkan tidur - Pasien tidur hanya 4 jam
- Pasien terlihat tidak tidur
siang
- Pasien tampak mengantuk
- Keluarga klien sudah
memberikan lingkungan
yang nyaman untuk tidur
No Hari/tanggal Implementasi Respon Paraf
Dx
1 Jum’at, 24 - Mengukur tanda-tanda vital DS: Risti
April 2020 - Pasien mengatakan nyeri
- Mengobservasi tingkat nyeri
pada lutut, pinggang dan
- Melakukan tindakan ROM kaki sudah sedikit
berkurang.
latihan lutut untuk
- Pasien mengatakan
mengurangi nyeri nyaman ketika dilakukan
ROM latihan lutut.
- Mengobservasi hambatan
- Pasien mengatakan paham
fisik tentang cara mengangkat
barang yang baik dan
- Memberikan kepada pasien
paham.
cara mengangkat barang DO:
- Pasien tampak melakukan
yang baik dan benar
ROM
- Lutut dan kaki pasien
dapat digerakan
- Hasil pengukuran vital
sign:
TD = 110/90 mmHg
N : 84x/menit
S : 36º5C
RR : 21x/menit
2 Jum’at, 24 - Menggunakan DS : Risti
April 2020 pendekatan yang -Pasien dan keluarganya
menenangkan mengatakan sudah lebih
- Mengevaluasi kembali paham tentang penyakitnya
tentang penyakit - Pasien mengatakan sudah
osteoathritis tidak begitu cemas dengan
- Memberikan tehnik penyakitnya
relaksasi nafas dalam
- Mendorong pasien untuk DO:
mengungkapkan - Pasien tampak lebih
perasaan, ketakutan, tenang
persepsi - Pasien tampak melakukan
tehnik relaksasi nafas
dalam

3 Jum’at, 24 - Memonitor pola tidur DS : Risti


April 2020 - Manganjurkan pasien - Pasien mengatakan saat
untuk memantau pola ini bisa tidur 6 jam
tidur dengan nyenyak
- Menjelaskan pentingnya DO :
tidur yang cukup - Pasien tampak
- Mendiskusikan dengan bersemangat
keluarga dan pasien - Pasien tampak tidak lesu
mengenai tehnik
- Menyesuaikan
lingkungan untuk suasana
tidur

No Hari/tanggal Implementasi Respon Paraf


Dx
1 Sabtu, 25 - Mengukur tanda-tanda vital DS: Risti
April 2020 - Pasien mengatakan nyeri
- Mengobservasi tingkat nyeri
pada lutut dan kaki
- Memotivasi pasien untuk berkurang dengan skala
nyeri 3 dari (1-10)
melakukan ROM latihan
- Pasien mengatakan lutut
lutut dan kaki dapat digerakan
- Pasien mengatakan paham
dengan tehnik latihan lutut
DO:
- Pasien terlihat
menggerakan lututnya
- Pasien tampak berjalan
pelan-pelan
- Pasien tampak lebih rileks
- TD = 120/80 mmHg
N : 82x/menit
S : 36ºC
RR : 20x/menit
2 Sabtu, 25 - Menggunakan DS : Risti
April 2020 pendekatan yang - Pasien mengatakan sudah
menenangkan tidak khawatir karen sudah
- Melakukan tehnik diberi penjelasan
relaksasi nafas dalam - Pasien dan keluarganya
- Mendorong pasien untuk mengatakan sudah lebih
mengungkapkan paham tentang
perasaan, ketakutan, osteoathritis
persepsi
DO:
- Pasien tampak rileks
- Pasien tampak paham

3 Sabtu, 25 - Memonitor pola tidur DS : Risti


April 2020 - Sesuaikan lingkungan ₋ Pasien mengatakan
untuk suasana tidur tidurnya sangat nyenyak,
tidur  7-8 jam
DO:

₋ Tidur pasien tampak


kembali normal
₋ Pasien tampak segar dan
fresh
- Pasien tampak senang
EVALUASI (SOAP)

Nama : Tn.K Umur : 50 tahun Dx Medis : Osteoathritis


No Hari/tanggal Catatan Perkembangan (SOAP) Paraf
Dx
1 Kamis, 23 S: Risti
April 2020
- Pasien mengatakan kaki kanan terasa kaku
- Pasien mengatakan nyeri pada lutut hingga menjalar ke kaki
dan pinggang dengan P: nyeri, Q: tertusuk-tusuk, R: lutut, S:5
(0-10) T: hilang timbul
- Pasien mengatakan nyeri terasa pada saat berjalan dan
beraktivitas
O:
- KU sedang
- Kaki kanan tampak kaku
- TD : 110/80 mmHg
N : 86x/menit
S: 36,4ºC
RR : 20x/menit
- Pasien hanya bisa berbaring dan duduk di teras depan rumah
- ADL dibantu keluarga
- Kekuatan otot
5 5

5 4

A : Masalah belum teratasi


Indikator A T S
Meningkat dalam aktivitas fisik 3 5 3
Mengerti tujuan dan peningkatan mobilitas 3 5 3
Memverbalisasikan perasaan dalam 3 5 3
meningkatkan kekuatan dan kemampuan
berpindah

P : lanjutkan intervensi
1. Mengobservasi tingkat nyeri
2. Melakukan tindakan ROM untuk mengurangi kekakuan
sendi

2 Kamis, 23 S: Risti
April 2020 - Pasien mengatakan merasa bingung dengan penyakitnya
- Pasien mengatakan khawatir dengan akibat dari kondisi yang
dihadapi
O:
- Pasien tampak gelisah
- Tampak tegang
- Tampak sulit tidur
A : Masalah belum teratasi
Indikator A T S
Mengurangi penyebab ansietas 3 5 3
Memantau intensitas ansietas 3 5 3
Menggunakan tehnik relaksasi untuk 3 5 3
mengurangi cemas

P:
1. Mengidentifikasi tingkat ansietas
2. Gunakan pendekatan yang menenangkan
3. Memberikan penjelasan tentang osteosthritis
3 Kamis, 23 S: Risti
April 2020 - Pasien mengatakan sulit tidur karena cemas terhadap lututnya
yang sakit
- Pasien mengatakan sangat tidak nyaman
O:

- Pasien tampak lemas dan mengantuk


- Pasien hanya tidur 4 jam di malam hari
- Pasien tidak tidur siang
A : Masalah belum teratasi

Indikator A T S

Jam tidur 2 5 3

Kesulitan memulai tidur 2 5 3

P : Lanjutkan intervensi :

1. Memonitor pola tidur


2. Mengajarkan pasien relaksasi memancing tidur (berdzikir)
3. Sesuaikan lingkungan untuk meningkatkan tidur

No Hari/tanggal Catatan Perkembangan (SOAP) Paraf


Dx
1 Jum’at, 24 S: Risti
April 2020
- Pasien mengatakan nyeri pada lutut dan kaki serta pinggang
sedikit berkurang dengan skala 4 dari 1-10
- Pasien mengatakan kekakuan pada lutut sedikit berkurang
O:
- KU sedang
- Lutut kanan terlihat sedang digerakan pelan-pelan
- TD : 110/90 mmHg
N : 84x/menit
S: 36ºC
RR : 21x/menit
- Kekuatan otot
5 5

5 4

A : Masalah belum teratasi


Indikator A T S
Meningkat dalam aktivitas fisik 3 5 4
Mengerti tujuan dan peningkatan mobilitas 3 5 4
Memverbalisasikan perasaan dalam 3 5 4
meningkatkan kekuatan dan kemampuan
berpindah

P : lanjutkan intervensi
1. Mengobservasi tingkat nyeri
2. Melakukan tindakan ROM latihan lutut untuk mengurangi
kekakuan sendi
3. Mengobservasi hambatan fisik

2 Jum’at, 24 S: Risti
April 2020 - Pasien dan keluarganya mengatakan sudah lebih paham tentang
penyakitnya

O:
- Pasien tampak lebih tenang
- Pasien tampak melakukan tehnik relaksasi nafas dalam
A : Masalah belum teratasi
Indikator A T S
Mengurangi penyebab ansietas 3 5 4
Memantau intensitas ansietas 3 5 4
Menggunakan tehnik relaksasi untuk 3 5 4
mengurangi cemas

P:
1. Mengidentifikasi tingkat ansietas
2. Gunakan pendekatan yang menenangkan
3. mengevaluasi penjelasan tentang osteoathritis
4. Memberikan tehnik relaksasi nafas dalam

3 Jum’at, 24 S: Risti
April 2020 - Pasien mengatakan bisa tidur dengan nyenyak
- Pasien mengatakan rasa nyerinya tidak seperti kemarin

O:

- Pasien tampak bersemangat


- Pasien tampak tidak lesu
- Frekuensi tidur 6 jam

A : Masalah teratasi sebagian

Indikator A T S

Jam tidur 2 5 3

Kesulitan 2 5 3
memulai tidur
P : Lanjutkan intervensi

1. Memonitor pola tidur


2. Sesuaikan lingkungan untuk
suasana tidur

No Hari/tanggal Catatan Perkembangan (SOAP) Paraf


Dx
1 Sabtu, 25 S: Risti
April 2020
- Pasien mengatakan nyeri pada lutut dan kaki serta pinggang
berkurang dengan skala nyeri 3 dari (1-10)
- Pasien mengatakan lutut dapat digerakan
- Pasien mengatakan paham dengan tehnik latihan lutut
DO:
- Pasien terlihat menggerakan lututnya
- Pasien tampak berjalan pelan-pelan
- Pasien tampak lebih rileks
- TD = 120/80 mmHg
N : 82x/menit
S : 36ºC
- RR : 20x/menit
- Kekuatan otot
5 5
5 3

A : Masalah teratasi
Indikator A T S
Meningkat dalam aktivitas fisik 3 5 5
Mengerti tujuan dan peningkatan mobilitas 3 5 5
Memverbalisasikan perasaan dalam 3 5 5
meningkatkan kekuatan dan kemampuan
berpindah

P : Hentikan intervensi
1. Memotivasi pasien untuk melakukan ROM dan
melakukan kompres jahe jika masih nyeri
2 Sabtu, 25 S: Risti
April 2020 - Pasien mengatakan sudah tidak khawatir karen sudah diberi
penjelasan
- Pasien dan keluarganya mengatakan sudah lebih paham
tentang osteoathritis
O:
- Pasien tampak rileks
- Pasien tampak paham
A : Masalah teratasi
Indikator A T S
Mengurangi penyebab ansietas 3 5 5
Memantau intensitas ansietas 3 5 5
Menggunakan tehnik relaksasi untuk 3 5 5
mengurangi cemas

P : Hentikan intervensi
1. Dorong pasien
untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi

3 Sabtu, 25 S: Risti
April 2020 ₋ Pasien mengatakan tidurnya sangat nyenyak, tidur  7-8 jam

O:
₋ Tidur pasien tampak kembali normal
₋ Pasien tampak segar dan fresh
₋ Pasien tampak senang

A : Masalah teratasi

Indikator A T S

Jam tidur 2 5 5

Kesulitan 2 5 5
memulai tidur

P : Hentikan intervensi
1. Jaga
pola tidur dan istirahat
EVALUASI NANDA
Nama : Tn.K Umur : 50 tahun Dx Medis : Osteoathritis

EVALUASI (NANDA) : TTD


TGL
DX : Hambatan mobilitas fisik b.d kelemahan otot Perawat
Risti
Target Pencapaian
Indikator (NOC-NANDA) Data Awal Pasien H1: 17/4/2020 H2:18/4/202 H3: 19/4/2020
0
1. Meningkat dalam aktivitas fisik 3 3 4 5
2. Mengerti tujuan dan peningkatan
3 3 4 5
mobilitas
3. Memverbalisasikan perasaan 3 3 4 5
dalam meningkatkan kekuatan
dan kemampuan berpindah
EVALUASI (NANDA) : TTD
TGL
DX : Ansietas b.d status kesehatan Perawat
Risti
Target Pencapaian
Indikator (NOC-NANDA) Data Awal Pasien H1: 17/4/2020 H2:18/4/202 H3: 19/4/2020
0
1 Mengurangi penyebab ansietas 3 3 4 5
2 Memantau intensitas ansietas
3 3 4 5
3 Menggunakan tehnik relaksasi
untuk mengurangi cemas 3 3 4 5

TGL EVALUASI (NANDA) : TTD


DX : Gangguan pola tidur b.d fisiologis
Perawat
Risti
Target Pencapaian
Indikator (NOC-NANDA) Data Awal Pasien H1: 17/4/2020 H2:18/4/202 H3: 19/4/2020
0
1. Jam tidur 2 2 3 5
2. Kesulitan memulai tidur
2 2 3 5
SOP ROM LATIHAN LUTUT

1. Berbaring dilantai ( atau tidur jika lantai


sulit) dengan lutut lurus, perlahan-lahan menekuk lutut yang terken asejauh
mungkin ( menggerakkan pergelangan kaki sedekat mungkin kearah pantat).
Ketika sudah terasa regangan otot di paha, tahan posisi selama 10 detik
kemudian kembali luruskan lutut dan tahan lagi untuk 10 detik. Ulangi 10
kali
2. Berbaring dengan posisi kaki lurus dan
digulung handuk dibawah lutut. Mengencangkan otot paha depan
(quadriceps) dengan mendorong atau menggerakkan lutut ke handuk. Tahan
10 detik dan kemudian lepaskan selama 20 detik. Ulangi proses ini 10 kali
3. Berdiri tegak dan menempatkan kaki yang
terkena diatas bangku atau kursi. Coba tidak mendorong dilutut dengan
tangan, tetapi perlahan-lahan bersandar ( mencondongkan badan) ke depan
sampai anda merasakan regangan dibelakang paha. Tahan peregangan selama
20 detik. Ulangi 5 kali
4. Duduk dikursi menepatkan anduk atau bola
antara paha, kemudian mengencangkan pantat dan kedua paha menekan bola
bersama-sama. Tahan selama 10 detik. Ulangi 5 kali
5. Berbaring terlentang, badan di sangga
dengan kedua lengan dan posisi lutut yang terkena kaki diluruskan dan kaki
satunya ditekuk ( menekuk lutut kaki terpengaruh untuk keseimbangan).
Angkat kaki yang lurus sekitar 4-6 inci dari tanah dan tahan selama 10 detik.
Ulangi 10 kali
6. Posisi duduk di kursi dengan tangan dilipat,
perlahan-lahan berdiri tanpa menggunakan lengan. Ketika tegak, kembali
perlahan-lahan ke posiis duduk lagi tanpa menggunkan lengan. Ulangi 10 kali
7. Tempatkan kaki yang terkena pada papan
yang lebih tinggi. Turun dengan kaki yang tidak sakit secara perlahan-lahan.
Mengambil 3-4 detik untuk menyelesaikan langkah. Ulangi 7 kali
8. Posisi badan berdiri tegak dengan
menggunakan kursi didepan tubuh sebagai pegangan, kemudian jongkok
dengan menekuk kedua lutut tapi punggung lurus. Squat harus menjadi
sekitar 45 derajat. Kemudian kembali keposisi semula. Ulangi 10 kali.

Anda mungkin juga menyukai