Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit Tuberkolosis Paru (TB Paru)
b. Pola Nutrisi- Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3x sehari dengan menu nasi, sayur dan lauk
Metabolik kadang tahu-tempe atau ayam. Pasien mengatakan minum sekitar 6 gelas/hari air putih
dan kopi. Pasien mengatakan BB sebelum sakit 65 kg, nafsu makan baik, tidak ada
kesulitan menelah, mengunyah, ataupun mencerna makanan/minuman.
Saat sakit : Pasien mengatakan tidak nafsu makan sejak satu minggu terakhir. Pasien
mengatakan makan henya ketika mau saja karena jika pasien makan semuanya terasa
pahit makanannya dan pasien merasa ingin muntah. Pasien mengatakan saat sakit BBnya
turun menjadi 50 kg, nafsu makan pasien menurun.
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
0 : Mandiri 1 : alat bantu 2 : dibantu orang lain 3 : dibantu orang lain dan alat 4 :
tergantung total
2) Latihan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan setiap pagi hari selalu meyempatkan waktu untuk
jalan santai di pagi hari.
Saat sakit : Pasien meyatakan badan terasa sesak nafas dan bawaannya selalu letih.
3. Pola Kebutuhan Dasar (Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
e. Pola Kognitif Pasien mengatakan penglihatannya sudah mulai tidak jelas, tidak menggunakan alat
dan Presepsi bantu penglihatan, komunikasi pasien baik, dan orientasi terhadap orang, waktu dan
tempat baik.
f. Pola Presepsi- Pasien mengatakan adalah seorang buruh, setiap hari pasien bertemu dengan teman-
Konsep Diri temannya di tempat kerja. Hubungan pasien dengan keluarga dan orang sekitar baik.
g. Pola Tidur dan Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidur sekitar 6-7 jam/hari, pasien tidak pernah tidur
Istirahat siang dan tidak mengalami gangguan tidur.
Saat sakit : Pasien mengatakan tidur tidak menentu dan sering terbangun karena batuk.
h. Pola Peran- Pasien berperan sebagai seorang ayah dari 2 orang anak, pasien seorang buruh. Orang
Hubungan terdekat pasien adalah istrinya.
3. Pola Kebutuhan Dasar (Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
i. Pola Seksual- Sebelum sakit :
Reproduksi Pasien mengatakan melakukan hubungan seksual dengan istrinya dan tidak ada masalah
berkaitan dengan reproduksinya.
Saat sakit :
Pasien mengatakan tetap melakukan hubungan seksual dengan istrinya seperti biasa.
j. Pola Toleransi Pasien mengatakan jika ada masalah didiskusikan dengan istrinya. Hubungan pasien
Stress-Koping dengan orang sekitar baik
Data Obyektif :
▪ Pasien tampak lemah
▪ Pasien tampak kurus
▪ BB Sebelum sakit : 65 kg
▪ BB Setelah sakit : 50 kg
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosis Keperawatan Berdasarkan Prioritas
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d 2. Defisit Nutrisi b.d Kurang Asupan Makan d.d
Hipersekresi Jalan Nafas d.d Pasien mengatakan Pasien mengatakan tidak nafsu makan, pasien
batuk berdahak selama 1 bulan terakhir, pasien mengatakan jika makan terasa pahit, pasien
mengatakan dahak susah untuk dikeluarkan, mengatakan jika makan rasa ingin muntah
pasien tampak batuk dan susah untuk muncul, pasien mengatakan berat badan
mengeluarkan dahaknya, pola nafas : tapkineu, menurun, klien tampak lemah, klien tampak
terdengar ronchi, RR : 29 x/menit kurus, bb sebelum sakit : 65 kg, bb setelah sakit :
50 kg
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Rencana Keperawatan
Hari/Tgl No.Dx TTD
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Sabtu/ D.0001 Setelah dilakukan Manajemen jalan napas 1. Mengetahui status pernafasan
21 Mei intervensi Observasi : pasien
2022 keperawatan selama 1. Monitor pola 2. Pengeluaran sulit bila sekret
3x24jam maka status napas sangat tebal, sputum
nutrisi membaik 2. Monitor bunyi berdarah kental/ darah cerah
dengan kriteria hasil: napas tambahan (misal infeksi, atau tidak
• Porsi makanan 3. Monitor sputum kuatnya hidrasi)
yang dihabiskan 3. Posisi membantu
meningkat Terapeutik : memaksimalkan ekspansi paru
• Frekuensi makan 1. Posisikan semi- dan menurunkan upaya
membaik (1/2 fowler atau fowler pernapasan
porsi) 4. Meningkatkan gerakan secret
• Nafsu makan Edukasi ke jalan nafas, sehingga
membaik 1. Ajarkan teknik mudah untuk dikeluarkan
batuk efektif 5. Pemasukan tinggi cairan
2. Ajurkan asupan untuk mengencerkan sekret,
cairan 2000ml/hari membantu agar dahak mudah
dikeluarkan
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari/ Rencana Keperawatan
No.Dx TTD
Tgl Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Sabtu/ D.001 Setelah dilakukan Manajemen nutrisi 1. Mengetahui status
21 9 intervensi Observasi : pernafasan pasien
Mei keperawatan selama 1. Identifikasi status nutrisi 2. Pengeluaran sulit bila
2022 3x24jam maka 2. Identifikasi makanan yang disukai sekret sangat tebal,
bersihan jalan napas 3. Identifikasi kebutuhan kalori dan sputum berdarah kental/
meningkat dengan jenis nutrient darah cerah (misal infeksi,
kriteria hasil : 4. Monitor berat badan atau tidak kuatnya hidrasi)
• Batuk efektif Terapeutik : 3. Posisi membantu
meningkat 1. Sajikan makanan secara menarik memaksimalkan ekspansi
• Produksi sputum dan suhu yang sesuai paru dan menurunkan
menurun 2. Berikan makanan tinggi kalori dan upaya pernapasan
• Frekuensi napas tinggi protein 4. Meningkatkan gerakan
membaik (16- 3. Berikan suplemen makanan, jika secret ke jalan nafas,
20x/mnt) perlu sehingga mudah untuk
• Pola napas Kolaborasi : dikeluarkan
membaik 1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk 5. Pemasukan tinggi cairan
menentukan jumlah kalori dan untuk mengencerkan
jenis nutrient yang dibutuhkan, sekret, membantu agar
jika perlu dahak mudah dikeluarkan
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl No.Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses TTD
21 Mei 1. Mengidentifikasi status nutrisi pasien tidak nafsu makan, hanya makan