Kelompok : 1
Nama Anggota :
- Cinta Meilika (222040)
- Jihan Febry Choirunnisa (222048)
- Ranti Putriningtiyas Damayanti (222059)
- Shenly Aulia Fadilla (222064)
- Nisye Yulianti Pasha (222054)
- Frans Teguh (222045)
Kelas : 1B
Prodi : S1-Keperawatan
JAWA BARAT
2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. E
DENGAN DIAGNOSA MEDIS PPOK
DI RUANG FLAMBOYAN 1
TANGGAL 07 Maret 2023
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Umur : 47 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS
Suku Bangsa :
Alamat : Tenggaran
Tanggal Masuk :
Tanggal Pengkajian :
No. Register :
Diagnosa Medis : PPOK
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Klien mengeluh sesak dada, sulit untuk bernafas, dan batuk berdahak.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit :
Pasien makan secara teratur 3x sehari dengan porsi 1 piring terdiri dari nasi, lauk dan sayur.
Dalam sehari pasien minum air putih kurang lebih 2 liter atau sekitar 8 gelas. Pasien juga tidak
mempunyai alergi terhadap makanan
Saat sakit :
Saat dirawat di rumah sakit, nafsu makan pasien menurun karena merasa mual. Pasien makan 3x
sehari dengan porsi setengah mangkuk dari menu yang disediakan rumah sakit, yaitu
bubur,sayur, dan lauk. Pasien minum air putih kurang lebih 5 gelas per hari.
c. Pola Eliminasi
1) BAB
Sebelum sakit :
Pasien BAB 1x sehari, konsistensi lembek, warna kuning, tidak ada lendir, dan tidak ada
darah. BAB pada pagi hari, dan tidak ada hambatan ketika BAB.
Saat sakit :
Pasien mengalami masalah dalam BAB. Sejak dirawat di rumah sakit, pasien hanya bisa
BAB satu kali , pagi hari dengan konsistensi lembek, warna kuning, tidak ada lendir, tidak
ada darah, tidak merasa nyeri saat BAB.
2) BAK
Sebelum sakit :
Pasien BAK 5 kali sehari warna urine kuning jernih, bau khas amoniak, jumlah urine ±
1000 ml, dan tidak ada hambatan saat BAK.
Saat sakit : -
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total
2) Latihan
Sebelum sakit :
Aktivitas sehari-hari klien sebelum sakit adalah mengurus anak dan suami serta bekerja .
Klien bisa melakukan semua aktivitas secara mandiri.
Saat sakit :
Klien tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri karena anggota tubuh bagian kirinya
sulit digerakkan, dan pasien sulit bernafas.
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan bahwa di dalam keluarga dan lingkungan masyarakatnya ia memiliki
identitas layaknya orang pada umumnya dan dihargai layaknya orang sehat.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Sebelum sakit :
Pasien sudah tidak melakukan hubungan seksual sehingga tidak ada gangguan dalam
kebutuhan seksualitasnya.
Saat sakit :
Pasien sudah tidak melakukan hubungan seksual sehingga tidak ada gangguan dalam
kebutuhan seksualitasnya.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Sebelum sakit :
Pasien beragama islam. Pasien menjalankan ibadah sholat lima waktu sesuai aturan
yang diyakini.
Saat sakit :
Pasien masih dapat menjalankan sholat walaupun di lakukan di tempat tidur dan
dalam posisi berbaring. Pasien mengetahui tata cara sholat dengan berbaring.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : -
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS : -
b. Tanda-tanda Vital :
Nadi = 88 kali / menit
Suhu = 36,2oC
TD = 140/90 mmHg
RR = 30 kali / menit
LILA : 24
c. Keadaan fisik
a) Kepala dan leher :
Bentuk simetris, tidak ada lesi, kulit kepala bersih. Leher tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid dan limfe.
b) Rambut :
Bersih, tidak berketombe, tidak terdapat kutu, tidak rontok, tidak berbau, warna hitam
dan terdapat uban.
c) Mata :
Letak mata simetris, tidak ada lesi , sclera putih,konjungtiva tidak anemis, refleks pupil
isokor, dan tidak memakai alat bantu penglihatan.
d) Telinga :
Simetris,tidak ada peradangan telinga,sistem pendengaran baik, tidak ada penumpukan
serumen, tidak memakai alat bantu pendengaran.
e) Hidung :
Simetris, tidak ada kotoran ,tidak terdapat polip, ada secret, terpasang nassal kanul.
g) Dada :
Simetris, tidak terdapat kelainan pada dada.tidak ada nyeri tekan, terdengar ronchi di
area brochus, Ictus cordis tidak tampak, ictus cordis teraba, terdengar bunyi redup,
terdengar S1 dan S2 reguler.
h) Payudara dan ketiak : -
i) Abdomen :
Bentuk datar, simentris, tidak ada luka, tidak terdapat nyeri tekan, timpani, bising
usus12x menit.
j) Genetalia : -
k) Integumen : -
l) Ekstremitas : -
m) Neurologis :
Status mental dan emosi :
Klien merasa sedikit stress dengan kondisinya sekarang dan klien merasa kurang
percaya diri.
Pengkajian saraf kranial : -
Pemeriksaan refleks : -
d. Pemeriksaan Penunjang
Hematologi
Leukosit 14,6 x 103 / µL 4,5 – 10
Eritrosit 4,79 x 106 / µL L : 4,5 – 5,5 P : 4 – 5
Hemoglobin 10,6 g/dL L : 14 – 18 P : 12 – 16
Hematokrit 39,8 % L : 40 – 54 P : 38 – 47
MCV 83,1 FL 85 – 100
MCH 26,3 Pg 28 – 31
MCHC 31,7 g/dL 30 – 35
Trombosit 333 x 103/ µL 150 – 450
Golongan darah A
Kimia Klinik
Gula sewaktu 96 mg / dL < 144
Ureum 24 mg / dL 10 – 50
Creatinin 1,1 mg/ dL L < 1,4 P < 1,1
Natrium 141 mmol/ c 135 – 155
Kalium 4,0 mmol / c 3,6 – 5,5
Chlorida 105 mmol / c 95 – 108
Calsium 7,9 mg/ dL 8,1 – 10,4
SGOT 16 u / e L < 37 P < 31
SGPT 20 u / e L < 42 P < 32
Cholesterol total 433 mg/dl < 200
Triglicerides 230 mg/dl <150
5. Analisis Data
DO:
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. Hambatan rasa nyaman berhubungan dengan dibuktikan dengan pasien sulit tidur karena
lingkungan tidak kondusif
III. INTERVENSI
IV. IMPLEMENTASI
Hari Ke-2
Hari Ke-3
V. EVALUASI
Hari Evaluasi
Hari ke-1 S: Pasien mengatakan sesak sudah mulai berkurang, batuk sudah bisa,
mengeluarkan dahak sudah bisa, dan sekarang sudah merasa nyaman.
O: Pasien tampak nyaman, sesak nafas menurun, batuk efektif
meningkat, produksi sputum masih ada, batuk masih ada, dipsnea
menurun, frekuensi nafas membaik, pola nafas membaik, gelisah
menurun, whezzing (+/+), ronchi (+/+).
TTV: TD: 140/90 mmHg
RR: 30x/menit
N: 88x/menit
S: 36,2°C
A: Bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
- Monitor bunyi nafas tambahan (misalnya whezzing, ronchi kering)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Anjurkan melakukan batuk efektif disesuaikan dengan kebutuhan
pasien.
Hari ke-2 S: Pasien mengatakan tidak sesak lagi, tidak ada batuk, dahak sudah
tidak ada, dan sudah merasa nyaman
O: Pasien tampak nafas beraturan, batuk tidak ada dipsnea, frekuensi
nafas membaik, pola nafas membaik
A: Bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi
P: Intervensi tidak dilanjutkan