Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

N DENGAN
DIAGNOSA MEDIS SELULITIS

Oleh :

MUHAMAD SABIKHIS

NIM : 2022207209560

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2022/2023
A. DATA DASAR
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. N
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Panaragan
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pedagang
Tanggal Masuk RS : 25 April 2023
Diagnosa Medis : Selulitis
b. Sumber Informasi
Nama : Ny. A
Hubungan dengan Klien : Anak
Pekerjaan : Mahasiswa

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Masuk IGD
Saat masuk IGD klien mengatakan bahwa ia merasakan nyeri pada kaki kanannya,
nyeri bersifat hilang timbul dengan rasa tumpul namun terdapat nyeri tekan pada kaki
kanan klien, klien tampak meringis dan gelisah menahan nyeri tersebut. Selain itu
klien juga mengatakan bahwa ia mengalami kesulitan untuk berjalan, klien mengeluh
kesakitan tiap kali berjalan, klien juga mengatakan bahwa ia membutuhkan bantuan
orang lain untuk berjalan. Kaki klien tampak bengkak, memerah dan berisi cairan,
selain itu klien juga menggunakan kursi roda sebagai alat bantu. Klien mengatakan
bahwa ia mengalami demam tinggi dan lemah,klien juga mengatakan bahwa
badannya terasa panas saat diraba. Klien tampak lemas, saat di raba badan klien terasa
panas.
b. Riwayat Kesehatan Saat Pengkajian
1) Keluhan utama saat pengkajian
Nyeri (akut).
Sedangkan hasil dari pengkajian nyeri yaitu :
P : Adanya pembengkakan kronis pada kaki kanan klien
Q : Tumpul
R : Kaki kanan
S:6
T : Hilang timbu
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturuna seperti DM dan
hipertensi
Genogram

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan

: Pasien
-------- : Tinggal satu rumah

d. Riwayat Kesehatan Lalu

Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit seperti maag dan malaria
apalagi penyakit menular. 2 minggu yang lalu kaki klien mengatakan riwayat
terbentur meja.
e. Riwayat Psiko-sosial-spiritul-ekonomi
1) Psikososial
Klien mengatakan ingin cepat sembuh. Klien sering menanyakan perkembangan
kondisinya kepada dokter dan perawat
2) Sosial
Klien selama diRS selalu ditemani suami, anak anak dam cucunya. Hubungan klien
dengan kelurganya sangat baik dan tidak ada konflik.
1) Spiritual
Klien selalu berdoa akan kesembuhannya. Klien juga beribadah sesuai
keprcayannya.
2) Ekonomi
Tidak terdapat masalah ekonomi. Klien menggunakan BPJS dalam
perawtannya.
f. Pengetahuan Pasien dan keluarga
Klien belum mengetahui penyakitnya saat ini. Klien sering bertanya kepada perawat
dan dokter tentang kondisinya.
g. Lingkungan
Menurut klien, lingkungan tempat tinggal klien besih dan nyaman.
h. Pola kebiasaan sehari hari sebelum dan saat sakit
1. Klien sering melakukan senan dan olahraga ringan. Pola Pemenuhan Nutrisi dan
Cairan
a. Pola Nutrisi
- Sebelum sakit
Klien mengatakan makan 3x sehari. Klien makan dengan baik dengan lauk
pauk yang sehat.
- Saat sakit
Klien tidak mengalami masah dalam pemenuhan nutrisi. Klien tetap makan 3
x/hr. nafsu makan klien baik dan tidak ada mual dan muntah.
b. Pola cairan
- Sebelum sakit
Klien sehari hari menghabiskan 6-7 gelas sehari. Klien lebih sering minum air
putih.
- Saat sakit
Klien menghabiskan 4-5 gelas sehari. Klien minum air putih setelah makan.

2. Pola Eliminasi
- Sebelum sakit
Klien BAB 1 x/hri. Dengan konsistensi lembek dan berbau khas. Klien BAK
5-6 x/hr dengan warna urine jernih
- Saat sakit
Klien BAK 5-6 x/hr.warna urine jernih. Klien blm BAB sejak masuk RS.
3. Pola Istriahat dan tidur
- Sebelum sakit
Klien dapat tidur siang 1-2 jam/hr dan 6-7 jam saat malam hari. Klien dapat
tidur nyenyak
- Saat sakit
Klien hanya dapat tidur malam 5-6 jam/hr dan sering terbangun karena
demam.
4. Pola personal Hygiene
- Sebelum sakit
Klien mandi 2x/hri. Klien menggosk gigi saat mandi. Klien keramas selam 3
x/minggu
- Saat sakit
Klien saat ni hanya dapat beraktifitas dengan sedikit bantuan keluarga. Klien
merasa lemas dan nyeri pada kakinya. Klien hanya dibantu lap2 oleh keluarga.
Klien bnyak melakukan aktivitas nya ditempat tidur saja.
5. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
- Sebelum sakit
Klien suka berolahraga ringan dan senam..
- Saat sakit
Klien tidak dapat melakukan aktivitas olahrga.Klien hanya patuh
mengkonsumsi obat obatan yang diberikan oleh perawat.
Pengkajian Fisik (pengkajian fokus)
Pengkajian fisik meliputi pemeriksaan umum dan persistem
a. Pemeriksaan umum
Kesadaran : composmentis
TD : 140/90mmhg
N : 90 x/m
S :38,5 C
Rr: 20x/m
BB : 68 kg
b. Pemeriksaan fisik per sistem
1) Sistem penglihatan
Penglihatan tajam, tidak ada penglihatan ganda dan kabur.Tidak ada gangguan
penglihatan, klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan. Konjungtiva
ananemis, sklera an ikterik, pupil isokor
2) Sistem pendengaran
Telinga tampak simetris,ukuran sama besar, tidak ada luka. Benjolan atau
edema. Klien mengatakan tidak terdapat keluhan nyeri tekan dan tidak
menggunakan alat antu dengar.
3) Sistem wicara
Klien tidak mengalami kesulitan dalam bicara. Klien tidak pelo

4) Sistem Pernafasan
Inspeksi        :  Bentuk simetris, tidak ada massa dan sputum pergerakan paru
kanan dan kiri normal dengan frekuensi 20 kali/ menit .
Palpasi          : Tidak ada nyeri tekan,  pada sinus prontalit maksilanus nyeri
tekan tidak ada
Perkusi          :  Bunyi resonan pada lapang dada.
Auskultasi    :  Normal
5) Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi        :    Dada simetris, tidak ada pembesaran dada kanan atau kiri
Palpasi          :    Tidak ada nyeri tekan, dengan frekuensi nadi 102 x/ menit
Perkusi          :    Tidak terdengar suara pekak
Auskultasi    :    Terdengar suara jantung S1 (lub) dan S2 (dub), Gallop (-),
Murmur (-).
6) Sistem Neurologi
Nervus olfaktorius               : Penciuman Normal
Nervus optikus                  : Penglihatan klien normal dan jelas
Nervus okulomotorius.           :   Pergerakan bola mata klien normal dan klien
tidak juling
Nervus trochlearis            : Normal
Nervus trigeminus          : Normal
Nervus abdusen                   : Sensasi wajah baik dan normal
Nervus fasialis                 : Gerakan otot wajah klien baik
Nervus vestibulokoklealis      : Normal
Nervus glasofaringius           : Rasa ; Normal
Nervus vagus                         : Reflek menelan baik
Nervus aksesorius                : Gerakan otot baik
Nervus Hipoglosus               : Gerakkan lidah baik
7) Sistem Endokrin
Gejala (Subyektif) :
a. Poliuria : Tidak ada
b. Polidipsia : Tidak ada
c. Polifagia : Tidak ada
8) Sistem Imunologi
Gejala (Subyektif) :
Pasien mengatakan pasien sudah mendapatkan imunisasi BCG, DPT, Polio,
Hepatitis A dan B.
Tanda (obyektif) :Tidak ada kelainan pada sistem imun
9) Sistem Urogenital
Gejala (Subyektif)
a. Riwayat penyakit ginjal / kandung kemih : Tidak ada riwayat penyakit
ginjal
b. Riwayat penggunaan diuretik : Tidak ada
c. Rasa nyeri/ rasa terbakar saat kencing : Tidak terasa nyeri saat kencing
d. Kesulitan BAK : Tidak ada
Tanda (Obyektif)
a. Pola BAK : Tidak ada gangguan
b. Perubahan kandung kemih : Tidak ada distensi kandung kemih
c. Karakteristik urine
Warna :kuning , jumlah : 1500 cc bau : khas, warna: kuning
10) Sistem Pencernaan
Inspeksi     : perut normal dan tidak ada asites
Palpasi     :  tidak ada massa dan nyeri tekan
Perkusi    :    Timpani (-)
Auskultasi   :    Bising usus 20 x/m
11) Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, adanya pembengkakan pada kaki kanan klien,
bengkak disertai kemerahan dan berisi cairan, turgor kulit kering, CRT 3
detik
12) Sistem Muskuloskeletal
Terdapat pembengkakan pada kaki kanan. Tonus otot baik.
13) Sistem Reproduksi
Keadaan genitalia bersih. Tidak terdapat kelainan pada reproduksi
Informasi Penunjang
1. Diagnosa Medik : Selulitis
2. Therapy Pengobatan : inj. Ranitidine 1amp/ 12 jam, injk.Ondansentron 1 amp/12
jam, inj. Dexketoprofen 1 amp/12 jam, drip trichodazole 1 fls/8 jam, inj. Ceftriaxon
1gr/12j
3. Pemeriksaan Diagonostik
 Laboratorium :
- Hemoglobin 12.5gr/dl (14-18 gr/dl)
- Leukosit 12.900 mm3 (5.000-10.000 mm3)
- Trombosit 450.000 mm3(150-400.000 mm3)
- Hematokrit 48% (40-48%)

Analisa Data

No Data Fokus Etiologi Problem


1. Ds : Agen Cidera  Nyeri akut
 Klien mengatakan bahwa ia Fisik
merasakan nyeri pada kaki
kanannya
 Klien mengatakan nyeri
bersifat tumpul dengan
frekuensi hilang timbul
 Klien mengatakan terdapat
nyeri tekan pada kaki kanannya

Do :
 Klien tampak meringis
 Klien tampak gelisah
P : Adanya pembengkakan kronis pada
kaki kanan
Q : Tumpul
R : Kaki kanan
S:6
T : Hilang timbul
 Adapaun hasil pemeriksaan
fisik dari ekstremitas bawah
klien yaitu :
Inspeksi : Terdapat
ketidaksimetrisan antara kaki
kanan dan kiri klien
dikarenakan adanya
pembengkakan pada kaki
kanan, selain itu terdapat warna
kemerahan disekitar edema
pada kaki kanan klien.
Palpasi : Adanya edema
dan berisi cairan pada kaki
kanan klien

2. Ds : Nyeri  Gangguan
 Klien mengatakan bahwa ia mobilitas fisik
sulit untuk berjalan
 Klien juga mengatakan bahwa
ia merasa kesakitan tiap kali
berjalan
 Klien juga mengatakan bahwa
ia membutuhkan bantuan untuk
berjalan
Do :
 Kaki kanan klien tampak
bengkak dan berisi cairan
 Kaki kanan klien tampak
memerah
 Klien menggunakan kursi roda

3. Proses infeksi Hipertermi

 Ds :
 Klien mengatakan bahwa ia
mengalami demam tinggi
 Klien mengatakan bahwa ia
merasa tidak enak badan
 Klien mengatakan bahwa
badannya terasa panas saat
diraba
Do :
 Klien tampak lemas
 Saat di palpasi badan klien
terasa panas
 Adapun hasil pemeriskaan TTV
klien yaitu :
TD : 140/90mmHg
S : 38.5°C
N : 90x/m
RR : 20x/m

Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut b.d Agen Cidera Fisik


2. Gangguan mobilitas fisik b.d Nyeri
3. Hipertermi b.d proses infeksi
Intervensi Keperawatan

No Dx Kep Tujuan Intervensi Rasional


1. Nyeri b.d Setalah dilakukan 1. Lakukan 1. Sebagai upaya awal
agen cidera askep 3x24 jam pengkajian nyeri dalam rangka
fisik masalah dapt secara menentukan tindakan
teratasi dengan komprehensif penanganan nyeri
kriteri hasil : 2. Observasi reaksi 2. Untuk mengetahui
 Skala nyeri nonverbal dari tingkat sala nyeri
klien ketidaknyamanan secara subjektif
berkurang 3. Gunakan teknik 3. Komunikasi secara
 Tanda komunikasi efektif dapat
tanda vital teraupetik menegtahu insetsa
dalam 4. Evaluasi nteri secara verbal
batas pengalaman nyeri 4. Agar klien dapat
normal masa lampau mengontrol nyeri dan
 Klien 5. Ajarkan teknik mengurangi rasa
tampak relaksasi nyeri klien
rileks 6. Kolaborasi dengan 5. Sebagai langkah
dokter dalam tindak lanjut untuk
pemberian therapy pengurangan nyeri
analgetik bila non farmakologi
tidak berhasil
2. Gangguan Setelah dilakukan 1. Pantau TTV 1. Aktivitas yang
mobiltas fisik askep selam 3x 24 sebelum dan berat
b.d nyeri jam diharapkan sesudah menyebabkan
masalah dapat latihan perubahan tanda
tertasi dengan 2. Ajarkan pasien tana vital secara
kriteria hasil : tentang teknik signifikan
Klien dapat ambulasi 2. Pentingnya
beraktivitas secara 3. Latih pasien ambulasi sangat
mandiri dalam berpengaruh
memenuhi terhadap
kebutuhan motorik
ADLs secara 3. Menghindari
mandiri ketergantungan
maksimal
terhadap
rentang gerak
aktif
3. Hipertermi Setelah dilakuakn 1. Kaji suhu 1. Untuk
b.d proses askep 3x24 jam tubuh mengetahu
infeksi diharapakan 2. Berikan perubahan skala
masalah dapat kompres tubuh
teratasi dengan hangat basah 2. Dapat efektif
kriteria hasil : 3. Monitoring menurunkan
 Akral terba tetesan demam
normal kebutuhan 3. Kebutuhan
 Suhu dbn cairan oral da cairan yang
36 C-37 C parenteral tepat dapat
 Tidak ada 4. Kolaborasi terhindar dari
tanda2 pemberian dehidrasi
tanda obat Piretik 4. Terapi
infeksi dan Antibiotik farmaklogi
untuk penurun
demam

Anda mungkin juga menyukai