Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

I. PENGKAJIAN

Tanggal pengkajian : 27 Februari 2023


Jam : 12.00 WIB
Pengkajian diperoleh dari : Pasien, Keluarga dan RM
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Tn. Z
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Curug Rt. 03/01 Tirto Pekalongan
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Pekerja lepas
Pendidikan terakhir : SD
Identitas penanggungjawab
Nama : Ny. N
Umur : 45 tahun
Hubungan dengan pasien: Istri
Alamat : Curug Rt. 03/01 Tirto Pekalongan
Pekerjaan : IRT / Kary. DLH

2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama saat masuk RS: Mual, Muntah
b. Riwayat penyakit sekarang : Pada saat dilakukan pengkajian tanggal
27 Februari 2023, Pasien mengatakan muntah – muntah sejak 10 hari
ini, sehari 2 – 3 kali, mual, lemes, nafsu makan berkurang, batuk
kadang – kadang, pusing cekot – cekot. TD : 192/101 mmhg N: 80
x/menit S: 36° C RR: 22 x/menit SpO2: 99%, tanpa 02.
Terapi dari IGD :

- Inf. RL 20 tpm
- Injeksi Ranitidin 50 mg melalui IV
- Injeksi Ondansentron 4 mg melalui IV
Lab : CBC,LED, Ureum - Creatinin, SGOT – SGPT, IgG – IgM,
GDS masuk 78, Rapid antigen : Negatif
Foto Thorak
EKG

c. Riwayat penyakit dahulu/yang pernah diderita: pasien mengatakan


mempunyai riwayat penyakit Hipertensi, pasien minum Amlodipin
10mg, tetapi tidak rutin minum obatnya.

d. Riwayat penyakit keluarga : Hipertensi


e. Riwayat Alergi : pasien mengatakan tidak ada alergi terhadap obat,
makanan, debu atau cuaca dingin
f. Genogram 3 generasi (gambar terlampir)
Keterangan :
: Perempuan

: Laki-laki

: : Meninggal

: Klien

: Tinggal serumah
3. Pengkajian pola Gordon
a. Persepsi kesehatan dan pola menejemen kesehatan
Sebelum sakit: pasien mengatakan sebelum sakit pasien berobat ke dokter faskes
1 tapi bila ada keluhan saja.
Selama sakit : pasien mengatakan khawatir dengan penyakit yang dideritanya,
karena sebelumnya pasien tidak pernah mengalami penyakit seperti yang
dirasakan saat ini, pasien mengatakan ingin cepat sembuh dari sakitnya.
b. Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum sakit: Pasien mengatakan makan sehari 3x,makan habis 1 porsi, minum
6-8 gelas/hari.
Selama sakit : Pasien diit lunak rendah garam, minum 4-5 gelas per hari, makan
dan minum ditelateni keluarga
Sebelum sakit
A : BB : 62 kg, TB : 165cm, IMT : 18,5 (normal)
B : tidak terkaji
C : tidak terkaji
D : pasien mengatakan makan sehari 3x, makan habis 1 porsi, dengan lauk sayur,
ikan, buah-buahan dan suka makan-makanan asin
Selama sakit
A. BB : 60 kg, TB : 165 cm, IMT : 18,5 (normal)
B. Hb : 10,0 g/dl
Hematokrit : 30%
Ureum : 204,9 mg/dl
Creat : 6,88 mg/dl
GDS : 78
Cholesterol : 241 mg/dl
Trigliserida : 375 mg/dl
C. Pasien tidak sariawan, tidak ada gangguan menelan, conjungtiva, anemis,
mukosa bibir kering.
D. Pasien mengatakan makan sehari 3x, dengan lauk dari RS dan dibawakan
dari rumah, makan dan minum ditelateni keluarga, makan habis ½ porsi.

c. Pola eliminasi
Sebelum sakit :Pasien mengatakan BAK lancar tidak ada masalah, BAK sehari 5-
6x, warna urine kuning jernih. BAB lancar 1x/hari, warna kuning, konsistensi
lunak.
Selama sakit : pasien BAK ke kamar mandi, frekuensi normal, pasien tidak
terpasang DC, urin warna jernih. Pasien BAB ke kamar mandi, warna kuning,
konsistensi lunak. Aktivitas dibantu oleh keluarga dan perawat.
d. Pola aktivitas dan latihan
 Sebelum Sakit
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan/Minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di √
tempat tidur
Berpindah √
Ambulasi ROM √
Kesimpulan : Sebelum sakit aktivitas dan latihan pasien dilakukan secara mandiri

 Selama Sakit
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan/Minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di √
tempat tidur
Berpindah √
Ambulasi ROM √
Kesimpulan : Selama sakit aktivitas dan latihan pasien dibantu oleh orang lain

Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dibantu oleh alat
2 : Dibantu oleh orang lain
3: Dibantu orang lain dan alat
4: Ketergantungan total
e. Pola tidur dan istirahat
Pasien mengatakan waktu tidur sebelum masuk RS, tidur malam 7 jam perhari,
tidur siang 1jam perhari, pola tidur pasien tidak terganggu.
Selama sakit : pasien mengatakan jam tidur tidak teratur, posisi tidur semi fowler.
f. Pola pesepsi kognitif
pasien mengatakan ada kekhawatiran terhadap penyakitnya, pasien sebelumnya
tidak pernah memperhatikan penyakit yang dialaminya dan pasien belum
mengerti tentang penyakit yang dideritanya.
g. Pola persepsi dan konsep diri
Identitas diri : pasien mampu mengenali dirinya sebagai kepala keluarga
Gambaran diri : Pasien merasa dirinya sakit dan memerlukan pertolongan orang
lain.
Harga diri : pasien mengatakan yakin dapat sembuh karena pertolongan Allah
Ideal diri : pasien mengatakan tidak mau menyerah dengan penyakit stroke yang
dialaminya
Citra tubuh : pasien mengatakan harus bisa menerima kemampuan fisik diri
sendiri apapun kondisinya.
h. Pola hubungan peran
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dan lingkungan sekitar baik-baik
saja
i. Pola fungsional seksual
Kebiasaan seksual tidak dikaji karena pasien tidak mau
j. Pola manejemen stres koping
Pasien mengatakan yang dilakukan saat stres adalah dengan diam atau mencari
pemecahan masalah dan mencari bantuan keluarga
k. Sistem nilai dan kepercayaaan
Pasien mengatakan sumber kekuatan pasien itu hanya Allah dan keluarga.
Sebelum sakit : Pasien melakukan ibadah shalat di mushola
Selama sakit : Pasien shalat di tempat tidur

E. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : kesadaran CM, GCS : 15
b. Tanda-tanda vital
a) TD : 110/61 mmhg
b) Suhu : 36,9° C
c) Nadi : 52x/menit
d) RR : 22x/menit

c. Head to toe
1. Kepala
Inspeksi : rambut bersih dan tampak beruban
Palpasi : tidak ada benjolan

2. Mata
a. Mata : simetris
b. Pupil : Isokor
c. Refleks cahaya : positif
d. sclera : tidak ikterik
e. Konjungtiva : anemis
f. Palpebra : tidak
g. Pergerakan bola mata : Ada
h. Menggunakan alat bantu : tidak
i. Massa : tidak
j. Penglihatan : pandangan mata kabur

3. Hidung
a. Bentuk : Simetris
b. Mukosa : lembab
c. Sekret : jernih
d. Massa : tidak
e. Penciuman : Tidak terganggu
f. Nyeri tekan : Tidak

4. Telinga
a. Bentuk : simetris
b. Massa : tidak
c. Benda asing : tidak ada serumen
d. Sekret : tidak ada
e. Alat bantu : tidak

5. Mulut dan Tenggorokan


a. Mulut : bersih
b. Mukosa mulut : kering
c. Tenggorokan : tidak nyeri telan

6. Leher
Inspeksi : tidak ada pembengkakan tiroid
Palpasi : tidak teraba massa,tidak teraba pembesaran tiroid
7. Thorax
Inspeksi : bentuk dada simetris,warna kulit sawo matang,tidak ada luka,
frekuensi napas RR 22x/menit
Palpasi : tidak teraba massa dan benjolan, taktil fremitus getarannya sama
kanan kiri
Perkusi : resonan seluruh lapang paru
Auskultasi : terdengar suara vesikuler
8. Jantung
Inspeksi : tidak ada lesi di dada sebelah kiri
Palpasi : ictus kordis tidak teraba
Perkusi : dullness
Auskultasi : bunyi jantung 1 dan 2 dengan irama reguler (lup dup),tidak ada
bunyi tambahan seperti murmur, gallop

9. Abdomen
Inspeksi :bentuk perut lebar, tidak ada luka
Palpasi : tidak ada nyeri tekan diarea perut
Auskultasi : terdengar suara tympani

10. Inguinal
Inspeksi : tidak ada luka atau benjolan disekitar selangkangan
Palpasi : tidak teraba benjolan

11. Eksremitas
Ekstremitas Atas : terpasang infus RL 20 tpm ditangan kanan,
Ekstremitas Bawah: kedua kaki tidak ada edema
Turgor kulit : jelek, CRT : baik, kekuatan otot : 75

Pemeriksaan Penunjang:
Hasil Laboratorium
Hb : 10,0 g/dl
Leukosit : 5750 /mm3
Led 1 jam : 15 mm
Led 2 jam : 30 mm
Hematokrit : 30 %
Trombosit : 82.000 /mm3
GDS : 78
Cholesterol : 241 mg/dl
Trigliserida : 375 mg/dl
Bun : 95,9 mg/dl
Ureum : 204,9 mg/dl
Creatinin : 6,88 mg/dl

Hasil Foto Thorax


Kesan : Atelektasis paru kanan atas dd/ schwarte

Hasil ECG
Kesan : PVC bigeminy, tachycardia, high T, slight left axis deviation

F. Terapi :
Parenteral
a) Infus NaCL 30 tpm
b) Inj. Omeprazole 2x1  IV
c) Inj. Ceftizoxime 2x1 IV
d) Inj. Neurosanbe 1x1  IV
e) Inj. Gluconas calcii 1,5 gr pelan selama 2 – 3 menit  IV
f) Inj. Ondancentron 3x8mg  IV
g) Inf. Resfar / hari  IV
h) Inj. Chrome 3x1 IV

Peroral
a)Codein 10mg 2x1
b)Nabilet 5mg 1x1
c)Kalitake 3x1
d)Sulcralfat syrup 3x1
e)Rebamipid 3x1
f)Braxidin 3x1
g)Aminefron 3x1
h)Asetyl sistein 3x1
i)Atorvastatin 20mg 1x1 (malam)
j)Fenofibrat 300mg 1x1 (malam)
k)Psidii 3x1

G. Pengkajian resiko jatuh


Skala Resiko jatuh dengan metode Morse skor 30 (Resiko Sedang)

II. ANALISA DATA


Hari / Tanggal Data Subjektif Data Objektif Diagnosa Keperawatan
Senin, 27-2-23
1. S: Pasien mengatakan  TD : 192/107 mmHg Nyeri akut
pusing Pasien tampak
meringis kesakitan
P : Nyeri pada kepala
Q : Nyeri seperti
tertusuk – tusuk
R : Nyeri pada
bagian belakang
kepala
Skala nyeri : 8 (nyeri
berat)
T : Nyeri muncul
pada saat beraktivitas
atau bergerak
Pasien bersikap
protektif
Pasien sulit tidur Defisit nutrisi
2. S: Pasien mengatakan
mual muntah  O: TD : 192/107
mmHg
 BB turun : 5kg
 Mukosa bibir : kering
 Hb : 10
 Makan habis ½ porsi

3. S: pasien mengatakan Defisit pengetahuan b.d


kurang terpapar informasi
sebelum sakit tidak O : TD : 192/107 mmHg
rutin minum obat darah Pasien sering
tinggi menanyakan ttg sakitnya

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d tekanan darah meningkat


2. Defisit nutrisi b.d kurangnya asupan makanan
3. Defisit Pengetahuan b/d Kurang Terpapar Informasi

IV. INTERVENSI

NO. DX.Kep Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


(SDKI) (SLKI) (SIKI)

1) Ketidakseimbangan Setelah dilakukan Observasi:


nutrisi kurang dari tindakan keperawatan
 Identifikasi alergi dan
kebutuhan tubuh b.d selama 3x24 jam
intoleransi makanan
mual dan muntah atau diharapkan
 Identifikasi makanan
anorexia ketidakseimbangan yang disukai
nutrisi dapat teratasi
dengan  Identifikasi kebutuhan
Kriteria Hasil: kalori dan jenis
nutrient
 Pengetahuan
 Monitor asupan
tentang pilihan
makanan
makanan yang
 Monitor berat badan
sehat : sedang
 Monitor adanya mual
 Penyiapan dan
muntah
penyimpanan
minuman yang
Terapeutik:
aman : sedang
 Sikap terhadap  Sajikan makanan
makanan / secara menarik dan
minuman sesuai suhu yang sesuai
dengan tujuan  Berikan makanan
kesehatan tinggi serat untuk
 Perasaan cepat mencegah konstipasi
kenyang : sedang  Berikan makanan
 BB : sedang, tinggi kalori dan
Nafsu makan : tinggi protein
sedang  Berikan suplemen
makanan, jika perlu
 Berikan pujian pada
pasien / keluarga
untuk peningkatan
yang dicapai

Edukasi

 Anjurkan posisi
duduk, jika mampu
 Jelaskan jenis
makanan yang bergizi
tinggi, namun tetap
terjangkau
 Jelaskan peningkatan
asupan kalori yang
dibutuhkan
Kolaborasi:

 Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu

Setelah dilakukan Observasi


2) Nyeri akut perawatan selama 3x24  Monitor tanda gejala peningkatan
b.d TIK mis : peningkatan tekanan
jam diharapkan resiko
hipertensi darah
nyeri dapat teratasi dgn
 Monitor CVP, bila perlu
Kriteria hasil :
 Monitor status pernafasan
 Tensi normal
 Monitor intake dan output cairan
 Tingkat kesadaran
 Monitor cairan cerebrospinalis
cukup meningkat
mis : warna, konsistensi
 Sakit kepala : Sedang
 Monitor penurunan frekuensi
 Nilai rata – rata jantung
tekanan darah :  Monitor penurunan tingkat
sedang kesadaran
 Monitor tekan perfusi serebra
 Kesadaran membaik Terapeutik :
 Tekanan darah  Minimalkan stimulus dengan
sistolik : Sedang menyediakan lingkungan yang
 Tekanan darah tenang
diastolic : sedang  Berikan posisi semi fowler
 Cegah terjadinya kejang
 Hindari pemberian cairan IV
hipotonik
 Pertahankan suhu tubuh
normal
 Pertahankan sterilitas system
pemantauan
 Pertahankan posisi kepala dan
leher netral
 Dokumentasikan hasil
pemantauan

Edukasi :
Informasikan hasil pemantauan
jika perlu

Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian sedasi
dan anti konvulsan, jika perlu
 Kolaborasi pemberian
pelunak tinja
3) Defisit Setelah dilakukan
Pengetahu perawatan selama 3x24
an b/d jam diharapkan Tingkat
Kurang Pengetahuan Membaik
Terpapar dengan krteria hasil :
Informasi
 Perilaku sesuai
anjuran meningkat
Persepsi yang keliru
terhadap masalah
menurun
V. IMPLEMENTASI

Dx Hari/ Implementasi Respon Paraf


Tanggal/Jam
1,2,3 Senin/ - Melakukan pengkajian Ds : pasien mengatakan pusing, Edho W,
27/02/2023 keadaan umum pasien, P : nyeri pada kepala AMK
jam 12.00 termasuk tingkat Q : nyeri seperti ditusuk – tusuk
kesadaran pasien, dan
R : nyeri pada bagian belakang
pemeriksaan fisik
kepala
- Memberikan posisi
S : 8 (nyeri berat)
nyaman dan mengkaji
T : nyeri muncul pd saat
skala jatuh
beraktivitas / bergerak

mual muntah, nafsu makan


menurun, lemas

Do : Kesadaran : compos mentis,


GCS 15, kedua telapak kaki
bengkak
Posisi pasien semi fowler, pasien
tampak lebih nyaman. Skor skala
jatuh Morse, skor 30(resiko
sedang), menutup hek tempat
tidur pasien

12.30 wib - Mengukur tanda tanda Ds : pasien mengatakan bersedia Edho W,


vital. diperiksa AMK

Do : TD:192/107mmHg, Suhu: 36
C, Nadi: 52x/menit, Rr: 22x/menit
Ds : Pasien mengatakan
mempunyai riwayat darah tinggi Edho W,
sejak dulu, minum obat AMK
amlodipine 10 mg, tetapi tidak
rutin minum obatnya, minum obat
hanya pada saat ada keluhan saja
Do : TD:192/107mmHg

13.00 wib - Menganjurkan pasien Edho W,


Ds : pasien mengatakan
untuk membatasi AMK
membatasi minum air putih
minum air terlalu
banyak
banyak
Do : pasien sudah mengikuti
anjuran dari perawat

- Membantu ADL
13.30 wib
(Memandikan Pasien),
Melibatkan keluarga
untuk membantu
aktivitas pasien

1,2,3 Selasa/ - Mengkaji keluhan Ds : pasien mengatakan pusing Edho W


28/02/2023 pasien, melakukan berkurang, lemas AMK
jam TTV, memberikan Do : TD : 120/80 mmHg, suhu :
15.00 wib posisi nyaman dan 36 C, Nadi : 73x/menit, Rr :
mengkaji skala jatuh 22x/menit, SpO2 : 97%
Posisi pasien semi fowler, skor
skala jatuh Morse : skor 30
(resiko sedang), menutup hek
tempat tidur pasien

16.00 wib - Memberikan injeksi Ds : pasien mengatakan bersedia Edho W


ondancentron 4mg per Do : injeksi masuk /iv, pasien AMK
IV tampak tenang saat diberikan
injeksi, tidak tampak tanda-tanda
alergi

18.00 wib - Memberikan obat oral


Ds : pasien mengatakan mau
sesudah makan Edho W
minum obat
(rebamipid) dan infus AMK
Do : pasien tampak minum obat,
RL
dibantu oleh perawat saat
memberikan obat, pasien tidak
muntah, terpasang inf. RL di
tangan kanan, tetesan infus lancar,
tidak plebitis

19.00 wib - Mengkaji keluhan Ds : pasien mengatakan bersedia


pasien dan melakukan diperiksa, pasien mengatakan Edho W
TTV pusing berkurang, lemas AMK
- Menganjurkan pasien Do : TD : 110/80 mmHg, suhu :
untuk membatasi 36,5 C, Nadi : 80x/menit, Rr :
minum 22x/menit, SpO2 : 97%

- Memberikan injeksi
20.00 wib crome dan injeksi Ds : pasien mengatakan bersedia Edho W
ondancentron 4mg per Do : injeksi masuk /iv, pasien AMK
IV tampak tenang saat diberikan
- Mengkaji keluhan injeksi, tidak tampak tanda-tanda
pasien dan melakukan alergi
TTV

- Memberikan kesiapan Ds : pasien mengatakan masih


1,2,3 Rabu/1/02/ Edho W
dan kemampuan untuk lemah dan pusing sedikit
2023 AMK
menerima pendidikan
Do : TD : 110/80 mmHg, suhu :
jam 13.00 kesehatan tentang
36 C, Nadi : 80x/menit, Rr :
wib CKD (gagal ginjal)
22x/menit, SpO2 : 97%

- Memberikan
Ds : pasien dan keluarga
13.15 wib kemampuan bertanya Edho W
mengatakan bersedia dan siap
bertanya tentang AMK
diberikan pendidikan kesehatan
kesehatan pasien
Do : pasien dan keluarga tampak
memperhatikan

- Menjelaskan faktor
13.45 wib resiko yang dapat Ds : pasien dan keluarga
mempengaruhi mengatakan sebelumnya tidak Edho W
kesehatan paham tentang gagal ginjal, AMK

pasien mengatakan setelah


diberikan penyuluhan akan
mengurangi minum minuman
yang ber warna
Do : keluarga aktif bertanya
tentang kesehatan pasien,
Setelah diberikan penkes,
keluarga paham tentang gagal
ginjal, dan resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan.

VI. EVALUASI

Hari/Tanggal/Jam No.Dx Evaluasi Paraf


Senin/27/02/2023 1 S : pasien mengatakan pusing Edho W
jam 14.00 wib O : Kes : CM, TD : 192/107mmHg, Suhu: 36 C, AMK
Nadi: 52x/menit, RR: 22x/menit
A : Resiko Perfusi cerebral tidak efektif
P : Lanjutkan Intervensi
 Monitor status pernafasan
 Monitor tanda tingkat kesadaran pasien
 Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
 Berikan posisi semi fowler
 Pertahankan suhu tubuh normal.

S : pasien mengatakan muntah dan mual


O : pasien tampak lemah, ADL dibantu
2
keluarga
A : Defisit nutrisi b.d kurangnya asupan
makanan
P : Lanjutkan Intervensi
 Anjurkan makan sedikit tapi sering
 Anjurkan untuk mmbatasi minum
 Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan nutrisi

S : pasien mengatakanmempunyai riwayat darah


3
tinggi dan suka minum minuman berwarna
& bersoda
O : TD : 192/107mmHg
A : Defisit pengetahuan belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan
untuk menerima informasi
 Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
 Berikan kemampuan bertanya
 Jelaskan faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
Selasa/27/02/2023 1 S : pasien mengatakan pusing berkurang Edho W,
Jam 21.00 wib O : Kes : CM, TD : 192/109mmHg, Suhu: AMK
36,5˚C, Nadi: 71x/menit, RR: 22x/menit
A : Nyeri akut berhubungan dgn hipertensi
P : Lanjutkan Intervensi
 Monitor status pernafasan
 Monitor tanda tingkat kesadaran pasien
 Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
 Berikan posisi semi fowler
 Pertahankan suhu tubuh normal.
2 S : pasien mengatakan merasa mual muntah
O : pasien tampak lemas
A : Defisit nutrisi b.d kurangnya asupan
makanan
P : Lanjutkan Intervensi
 Anjurkan pasien untuk makan sedikit
tapi sering
 Anjurkan untuk membatasi minum
banyak
 Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam mengontrol makanan

3 S : pasien mengatakan suka minum minuman


berwarna & bersoda
O : TD : 192/109mmHg
A : Defisit pengetahuan belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
 Identifikasi kesiapan dan kemampuan
untuk menerima informasi
 Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
 Berikan kemampuan bertanya
 Jelaskan faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan

Rabu, 01/3/2023 1 S : pasien mengatakan pusing berkurang Edho W,


Jam 14.00 wib O : Kes : CM, TD : 186/112mmHg, Suhu: 36˚C, AMK
Nadi: 64x/menit, RR: 22x/menit
A : Nyeri akut b.d hipertensi
P : Lanjutkan Intervensi
 Monitor tanda – tanda vital
 Monitor status pernafasan
 Monitor tanda tingkat kesadaran pasien
 Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
 Berikan posisi semi fowler
 Pertahankan suhu tubuh normal

S : pasien mengatakan masih mual muntah


2
O : pasien masih tampak lemah
A : Defisit nutrisi b.d kurangnya asupan
makanan
P : Lanjutkan Intervensi
 Anjurkan makan sedikit tapi sering
 Anjurkan membatasi minum terlalu
banyak
 Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam mengontrol makanan
3
S : pasien mengatakan mengurangi minuman
berwarna & bersoda
O : Pasien & keluarga sudah paham tentang
gagal ginjal
A : Defisit pengetahuan teratasi
P : Hentikan Intervensi

VII. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Konsep Chronic Kidney Disease (CKD)
Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis adalah kondisi saat
fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap. Penyakit ginjal kronis disebut juga
sebagai kerusakan ginjal dapat berupa kelainan jaringan, komposisi darah, dan urine
atau tes pencitraan ginjal, yang dialami lebih dari tiga bulan.
Penyakit ginjal kronis apabila tidak ditangani dapat menjadi penyakit ginjal kronis
akhir atau stadium 5 (Chronic Kidney Disease stage 5), yang merupakan tahapan
akhir dari penyakit ginjal kronis. Pada tahapan ini ginjal sudah tidak mampu
menjalani fungsinya dengan baik, yaitu untuk menyaring dan membuang limbah serta
cairan yang berlebih di dalam darah.

2. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Chronic Kidney Disease


Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 27 Februari 2023
pukul12.00 WIB didapatkan tidak ada perbedaan antara konsep teoritisdan kenyataan
kasus yang ditemukan di lapangan. Sesuai dengan data subjektif dan data objektif
yang telah ditemukanpada klien maka didapatkan 3 diagnosa keperawatan, yaitu :
1. Resiko perfusi cerebral tidak efektif b.d konklupati uremia
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual muntah
3. Defisit Pengetahuan b.d Kurang Terpapar Informasi

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari terhitung mulai hari Senin,
pada tanggal 27 Februari 2023 pada pukul 12.00 wib sampai dengan tanggal 01 Maret
2023 pada pukul 14.00 WIB maka diagnosa Resiko perfusi cerebral tidak efektif b.d
konklupati uremia selama 3 hari dengan hasil klien mengatakan pusing berkurang,
tetapi tensi pasien masih tinggi, diagnosa belum teratasi.
Untuk diagnose Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual
muntah selama 3 hari dengan hasil pasien mengikuti pola makan sedikit tapi sering
dan membatasi minum terlalu banyak.
Untuk diagnosa Defisit Pengetahuan b/d Kurang Terpapar Informasi selama 3 hari
dengan hasil klien dan keluarga sudah paham tentang penyakitnya yaitu hipertensi
yang dapat mengakibatkan gagal ginjal, dan diagnosa defisit pengetahuan teratasi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa asuhan keperawatan pada chronic kidney disease
atau biasa dikenal dengan gagal ginjal diperlukan strategi penanggulangan gagal
ginjal yang mencakup aspek preventif, terapi rehabilitasi, dan promotif.

B. Saran
Dengan selesainya dilakukan asuhan keperawatan pada klien dengan Chronic Kidney
Disease,
diharapkan dapat memberikan masukan terutama pada :
1. Klien Dan Keluarga
a. Menjalankan perilaku hidup sehat dan melakukan program pencegahan sedini
mungkin seperti cek tensi, kolesterol, gula darah secara rutin untuk mendeteksi
status faktor resiko secara cepat agar dapat dilakukan tindakan secepatnya atau
ditangani secara tepat.
b. Menjaga berat badan ideal, minum air putih 8 – 10 gelas per hari, tidak merokok
dan periksa fungsi ginjal secara berkala. Tidak mengkonsumsi obat anti nyeri dalam
jangka panjang tanpa anjuran dokter penyakit ginjal kronis.

2. Bagi Pelayanan Kesehatan


Melihat bahwa faktor resiko gagal ginjal dapat dicegah, maka sebaiknya pihak Rumah
Sakit dapat mengembangkan program pencegahan tahap awal (primer) untuk penyakit
gagal ginjal pada pasien melalui penyuluhan tentang waspada dan bahaya gagal ginjal.
Genogram 3 generasi

Tn. Z Ny

Anda mungkin juga menyukai