DISUSUN OLEH :
TIARA DIBA
P1337420120093
A. BIODATA
1. Biodata Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 44 Tahun
Alamat : DK. Pengkol RT 4/RW 7 Rowosari, Tembalang
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Bekerja di Apotek
Tgl. Masuk : 13 Mei 2022
Dx. Medis : Dispnea, Colic Abdomen
No. Reg : 097175
2. Biodata Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 30 Tahun
Alamat : DK. Pengkol RT 3/RW 7 Rowosari, Tembalang
Pekerjaan : SPG
Hubungan : Adik Kandung
B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh napas sesak, mual, pusing, dan nyeri ketika buang air kecil.
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Keperawatan Sekarang
Awalnya, pasien merasa sesak napas dan perut membesar selama 2
minggu. Pasien diperiksakan ke klinik namun tidak membaik. Setelah itu
pasien di bawa ke rumah sakit untuk memeriksa gejala dan keluhan yang
dialami.
2. Riwayat Keperawatan Dahulu
Pada tahun 2019 pasien pernah mengalami TBC. Pasien merasa sesak dan
dibawa ke klinik. Namun, pengobatan pada pasien tidak tuntas sehingga
pasien putus obat.
3. Riwayat Keperawatan Keluarga
Dari keluarga pasien ada riwayat penyakit paru, yaitu ibu kandung pasien.
D. PENGKAJIAN MODEL KONSEPTUAL
1. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan penyakit yang diderita hanya penyakit ringan,
sehingga pasien berfikir lama kelamaan akan sembuh sendiri
Setelah sakit :
Pasien sudah mengetahui jenis penyakit yang dideritanya. Pasien
mengeluh dengan kondisinya yang terkadang mual dan sesak ketika
bernapas.
2. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Sebelum sakit :
Pasien makan teratur 3 kali sehari dengan porsi cukup. Untuk jenis makan
yang dikonsumsi pasien rutin makan nasi, sayur, buah dan juga daging
yang dimasak sendiri di rumah. Pasien tidak suka mengonsumsi
gorengan. Untuk minumnya pasien sering minum teh hangat manis.
Untuk air putih pasien mengkonsumsi dengan cukup.
Saat sakit :
Pasien mengatakan nafsu makannya sedikit terganggu karena mulutnya
tidak nyaman ketika makan dan pasien hanya mau menghabiskan
makanannya 2-3 sendok saja. Pasien hanya mengkonsumsi makanan dari
rumah sakit dan kadang ditambah dengan mengkonsumsi buah. Pasien
tidak terpasang NGT. Diit Tingi Kalori Tinggi Protein.
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit :
Pasien BAB rutin dua kali dalam sehari, dengan konsistensi lunak, warna
normal. Pasien sering BAK dalam sehari dengan warna urin kekuningan.
Saat sakit :
Pasien hanya bisa BAB sekali dalam sehari dengan konsistensi sedikit
keras. Pada hari kedua, pasien terpasang kateter untuk BAK karena
kondisinya yang sulit untuk berkemih. Dalam 24 jam urine yang
dihasilkan oleh pasien sekitar 2000 ml dengan warna kuning kecoklatan.
Saat sakit :
Aktivitas pasien ketika sakit sedikit ketergantungan oleh orang lain. Dan
gerakan pasien juga terbatas karena terpasang infus dan juga nasal kanul.
Pasien pada saat melakukan kebersihan diri, serta mobilisasi harus
dibantu dengan orang lain. Pasien merasakan lemas yang berlebihan.
NO Pola Aktivitas 0 1 2 3 4
2 Toiletting √
3 Berpakaian √
5 Berpindah √
6 Ambulasi √
7 Naik Tangga √
Keterangan
0 : Mandiri
1 : Di bantu sebagian
9. Pola Seksualitas
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidak ada gangguan dari organ seksualnya. Pasien
adalah seorang istri.
Setelah sakit :
Tidak ada perubahan dan gangguan pada organ seksualnya.
10. Pola Koping
Sebelum sakit :
Pasien berkata, sebelum sakit teman-teman pasien selalu meyemangati
dan mendukung pasien ketika mengambil keputusan.
Setelah sakit :
Pasien khawatir atas penyakitnya karena badannya susah digerakkan dan
terasa nyeri sepanjang hari. Meskipun begitu, keluarga dan teman pasien
sangat memberi dukungan pada pasien untuk melawan penyakitnya.
E. PEMERIKASAAN FISIK
1. Keadaan umum : Ringan
2. Kesadaran : Cosposmentis/ GCS : E4M6V5
3. TTV : TD : 128/89 mmHg
N : 90x/menit
S : 36,5 oC
RR : 21 x/menit
BB : 20,1 kg
4. Pengkajian Fisik
a. Kepala
Rambut : Warna dominan hitam, rambut tipis sedikit ikal,
rambut pasien bersih, rambut pasien sedikit
beruban.
Kulit kepala : Kulit kepala pasien normal tidak ada luka
b. Kulit
Kulit normal, turgor kulit kembali dengan cepat, kulit pasien tidak
kering. Warna kulit pucat.
c. Mata
Bentuk : bentuk mata bulat, simetris anatara kanan dan kiri
Conjungtiva : anemis
Sclera : tidak ada ikteric
Pupil : normal berbentuk bulat
Katarak : tidak terdapat katarak
Fungsi penglihatan baik.
d. Hidung
Septum deviasi tidak ada, tidak ada polip, rongga hidung terlihat
bersih. Pasien tidak cuping hidung.
e. Telinga
Daun telinga : bersih, simetris antara kanan dan kiri
Liang telinga : bersih dengan sedikit serumen
Fungsi : telinga berfungsi baik
Tidak ada gangguan pada telinga.
f. Mulut
Mulut tidak berbau, bibir tampak kering dan pucat, lidah berwarna
merah muda, mukosa normal, bibir tidak ada sariawan.
g. Gigi
Gigi pasien berfungsi dengan baik. Tidak terdapat gigi palsu.
Giginya masih utuh. Dan pasien tidak ada caries pada giginya.
h. Leher
Leher bersih, tidak ada pembesaran limfe dan kelenjar tiroid.
i. Neuromuskuler
Pasien mengatakan tetapi masih bisa untuk bergerak. Pasien bisa
merubah posisinya secara mandiri.
j. Thorax
Inspeksi: dada simetris, warna putih kecoklatan, tidak ada luka,
tidak ada benjolan
Perkusi: resonan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Auskultasi: tidak ada suara napas tambahan, ronchi
k. Cardiovaskular
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, iktus cordis teraba di
intercostal V midclavicular sinistra
Perkusi : Suara jantung pekak, tidak ada pembesaran
jantung
Auskultasi : Tidak ada murmur
l. Abdomen
Inspeksi : Warna kulit sama dengan warna kulit bagian tubuh
lainnya, tidak ada peregangan, tidak ada hernia umbilika, tidak ada
spider navy. Ada penggunaan otot bantu napas.
Auskultasi : bising usus 22x/menit
Palpasi : suara timpani
Perkusi : Tidak ada pembesaran hati dan limfa, terdapat
nyeri tekan di perut bawah.
m. Genetalia
Pada hari pertama pengkajian, pasien tidak terpasang pampers
maupun kateter. Namun, setelah itu pasien menggenakan pampers
untuk BAB dan BAK. Pada hari kedua, pasien menggunakan
kateter untuk BAK.
n. Ektremitas
Ekstremitas kiri dan kanan atas masih berfungsi dengan baik.
Sedangkan ekstremitas bawah kiri dan kanan berfungsi dengan
cukup baik.
Rentang gerak :
Kanan Kiri
Atas Bebas Bebas
Atas 5 5
Bawah 4 4
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 13 Mei 2022
PROGRAM DAN
DOSIS FUNGSI
TERAPI
Injeksi
Ranitidin 2x1 mencegah dan mengobati
gejala sakit perut yang
berhubungan dengan
gangguan pencernaan
dan asam lambung.
Pengobatan TB
Nebul/8 jam 0.5 mg/2mL mengobati profilaksis
Flixotide Nebule pada asma ringan, sedang
& berat pada orang
dewasa dan anak-anak
usia di atas 1 tahun.
H. DAFTAR MASALAH
Edukasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis. pereda nyeri,
antlernetik), jika pertu
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan, jika perfu
2. Promosi berat badan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan
penyebab BB kurang
- Monitor adanya mual dan
muntah
- Monitor jumlah kalori yang
dikonsumsi sehari-hari
Minitor berat badan
- Monitor albumin, limfosit,
dan elektrolit, serum
Terapeutik
Terapeutik
Edukasi
- Dokumentasikan hasil
pemantauan
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
2. Manajemen Diare
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
antispasmodic/spasmolitik
(mis, papaverin, ekstak
belladonna, mebeverine)
- Kolaborasi pemberian obat
pengeras feses (mis.
otopulgit, smektit, kaolin-
pektin)
- Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas (mis.
loperamide, difenoksilat)
K. TINDAKAN KEPERAWATAN
No Tanggal/Jam Tindakan Respon Tanda
Keperawatan Pasien Tangan
1. Selasa, 17 Mei Melakukan DS: Pasien mengatakan ia
2022 17.00 pengkajian TTV merasa sesak dan mual
dan pengukuran ketika setelah makan siang
berat badan pada
DO:
pasien
TD: 128/89
N: 90
RR: 21
Suhu: 36,5o
BB: 20,1 kg
TB: 148 cm
Melakukan DS: awalnya pasien tidak
nebulisasi pada mau dinebulisasi karena
pasien dengan obat tidak ada anggota keluarga
combivent 2,5 ml yang menemani
ampul yang
DO:
bertujuan agar bisa
mengontrol gejala SPO2: 99 %
dari sesak napas
pasien
Memonitor urine: DS: Pasien tidak
warna, jumlah mengenakan kateter dan
kesusahan ketika berkemih
sehingga perlu dibantu oleh
perawat dengan
menggunakan pispot.
TD: 110/79
N: 100
RR: 21
BB: 20,4 kg
TB: 148 cm
DO:
Perhitungan kebutuhan
kalori: (447,6 + 9,25 x berat
dalam kilogram) + (3,10 x
tinggi dalam sentimeter) –
(4,33 x usia dalam tahun)
Menurut perhitungan,
jjumlah kalori yang sesuai
dengan BB, TB, dan umur
pasien adalah 841,58 kal.
Namun, normalnya, orang
dewasa membutuhkan 2000
kalori per hari untuk
memenuhi kebutuhan
nutrisinya.
TD: 110/81
N: 103
RR: 22
TD: 120/75
N: 93
RR: 22
SPO2: 99% NK 5
BB: 20,5
TB: 148
L. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan Catatan Keperawatan TTD
P : Intervensi dilanjutkan
P: Intervensi dilanjutkan
Rabu, 18 Mei Defisit nutrisi S : Pasien masih tidak mau makan dan
2022 berhubungan dengan hanya mau makan 2-3 sendok
14.00 WIB ketidakmampuan saja
mencerna makanan
O : Ada kenaikan berat badan pada
ditandai dengan berat
pasien sebanyak 0,3 kg
badan menurun
A : Masalah belum teratasi, pasien
masih susah untuk makan dan
masih lemas
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dilanjutkan