Oleh:
NITA YULINDA
I4B021050
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. Y
Usia : 53 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMP
Alamat : Aspol Penisihan, 03/05 Purwokerto
No. RM : 02197499
Diagnosa Medis : DM Tipe 2
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri pada luka post operasi pada kaki kanan.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo
Purwokerto pada tanggal 31 Maret 2022 pukul 22.20 dengan keluhan
nyeri pada luka di kaki kanan sejak 1 bulan SMRS. Luka dirasakan
semakin lama semakin melebar, berdarah dan bernanah. Nyeri terjadi
apabila terdapat tekanan pada punggung kaki kanan dengan skala 8,
nyeri terasa tajam seperti di tusuk-tusuk dan terasa hilang timbul.
Pasien juga mengatakan jari kaki terlihat mulai kehitaman sejak 1
minggu SMRS. Pasien juga mengatakan sering mengalami demam.
Ketika dilakukan pengkajian tanggal 18 April 2022 pukul 11.20,
pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi. Pasien telah
menjalani operasi amputasi digit I-II dan debridement pedis dextra
pada tanggal 4 April 2022. Hasil pemeriksaan didapatkan hasil TD:
155/83, N: 83 x/menit, RR: 22 x/menit, S: 360C. Luka post operasi
belum kering. Kadar glukosa darah pasien masih naik turun. GDS
tanggal 7 April 2022: 350 mg/dL, GDS tanggal 9 April 2022: 238
mg/dL, GDS tanggal 11 April 2022: 143 mg/dL, GDS tanggal 18
April 333 mg/dL
c. Riwayat Penyakit dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus sejak
3 tahun yang lalu dan tidak terkontrol. Pasien memiliki riwayat
mengkonsumi obat diantaranya, glimepirid, metformin, dan acarbose.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan bahwa keluarganya tidak memiliki penyakit
apapun.
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : tinggal serumah
: Perempuan : Pasien
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : cukup
b. Kesadaran : Composmentis
GCS : E4 M6 V5
Tanda-tanda Vital
a) Tekanan darah : 130/93 mmHg
b) Nadi : 112 x/menit
c) Suhu tubuh : 36,2 0C
d) Respirasi : 26 x/menit
e) SpO2 : 94%
c. TB/BB : 160/ 53
d. IMT : 20,7
Keterangan :
< 18,5 (kurang)
18,5 – 24,9 (normal)
25 – 29 (lebih)
>30 (obesitas)
e. Kepala:
1) Kepala :
bentuk kepala normal (mesochepal), tidak ada benjolan, rambut
beruban, distribusi rambut normal, dan tidak terdapat lesi di kepala.
2) Mata:
Bola mata simetris, pupil isokor, reflek cahaya positif, conjungtiva
ananemis, sklera tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan.
3) Hidung :
Bentuk simetris, lubang hidung bersih, anepistaksis, septum
ditengah, pasien tampak menggunakan otot bantu pernafasan.
4) Telinga :
Pendengaran baik, bentuk telinga simetris, telinga tampak bersih.
Tidak ada penumpukan sekret ditelinga.
5) Mulut dan faring :
Tidak terdapat bibir sumbing, mukosa mulut lembab, terdapat gigi
berlubang, gigi tampak bersih, tidak terdapat stomatisis pada lidah
dan mukosa mulut.
6) Leher :
Leher simetris, tidak terdapat pembengkakan tiroid, tidak ada
peningkatan JVP, tidak ada neck rigidity (kaku kuduk).
7) Thorak
Paru
Inspeksi : Bentuk simetris, ekspansi paru simetris, nafas dangkal
dengan respirasi 26 x/menit.
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, vocal fremitus normal pada
kedua lapang paru baik.
Perkusi : sonor pada semua lapang paru
Auskultasi: terdengar suara vesikuler pada semua lapang paru.
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Terdengar bunyi dullness
Auskultasi: Detak jantung terdengar S1 Lub, S2 Dub reguler,
tidak terdengar S3 dan S4. Heart rate 112 x/menit.
f. Abdomen
Inspeksi : Bentuk cembung, tidak asites, warna kulit tidak ikterik.
Auskultasi: Bising usus normal 12 x/ menit
Perkusi : Terdengar suara timpani pada 4 kuadran abdomen
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan di seluruh bagian abdomen, tidak
teraba hepar, limpa, serta ginjal.
g. Ekstremitas
Inspeksi : Ekstremitas atas dan bawah simetris.. Terpasang infus di
tangan kiri.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan edema pada ekstermitas atas.
Terdapat nyeri tekan pada ektremitas bawah sebelah kanan
Reflek dan kekuatan motorik :
Tangan kanan Tangan kiri
(5) (5)
Kaki kanan Kaki kiri
(5) (5)
Kuku : Tidak terdapat sianosis dan clubbing finger, tidak ada nyeri
tekan, kapiler refill <2 detik.
Kulit : Kulit teraba hangat pada kedua extermitas kanan dan kiri.
Tidak terdapat luka, tidak ikterik, turgor kulit elastis, akral
hangat
Genetalia: Pasien mengatakan tidak ada lesi dan tidak ada benjolan
pada area genitalnya.
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan X-Foto Pedis kanan AP/Lateral
Pemeriksaan X-Foto Pedis kanan AP/Lateral dilakukan pada tanggal
2 April 2022 dengan hasil:
1) Suspek massa soft tissue pada region metacarpal 5 kanan
2) Soft tissue swelling pada region medial pedis kanan, suspek
selulitis
c. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada tanggal 4 April
2022 dengan hasil sebagai berikut:
Pemeriksaan Hasil Satuan Interpretasi Nilai normal
KIMIA
Glukosa 333 mg/dL Tinggi 70-139
sewaktu
Pemeriksaan Hasil Satuan Interpretasi Nilai normal
6. Terapi Obat
Nama Obat Sediaan Dosis Jalur Fungsi
Masuk
NaCl 0,9% IvFD 20 Tpm IV mengoreksi
ketidakseimbangan
elektrolit, dan
menjaga tubuh agar
tetap terhidrasi
dengan baik
mg/dL
DO:
- Post amputasi digit I-II dan debridement pedis
dextra
basah
1. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen Nyeri (I.08238)
b.d agen 2x24 jam, diharapkan nyeri berkurang dengan
1. Observasi
pencedera kriteria hasil:
fisik
Tingkat nyeri menurun (L.08066) lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
3. Edukasi
mandiri
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
2. Terapeutik
3. Edukasi
4. Kolaborasi
3. Edukasi
4. Kolaborasi
3x10iu
12.30 Gangguan integritas Memonitor karakteristik luka (mis: DS: Nita Yulinda
kulit berhubungan drainase, warna, ukuran, bau
- Pasien mengatakan luka
dengan perubahan Memonitor tanda –tanda infeksi
bekas operasi tidak kunjung
sirkulasi Membersihkan luka dengan cairan
NACL atau pembersih non toksik,sesuai sembuh dan mengering
kebutuhan DO:
Mempertahankan teknik seteril saat - Post amputasi digit I-II dan
perawatan luka
debridement pedis dextra
Menjadwalkan perubahan posisi setiap
dua jam atau sesuai kondisi pasisi - Tidak terdapat tanda infeksi
P: lanjutkan intervensi
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.
Identifikasi skala nyeri
Berikan terapi non farmakologi (tarik nafas dalam)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Kolaborasi pemberian analgetik
Ketidakstabilan kadar glukosa S: Pasien mengatakan masih gula darah sudah menurun
darah berhubungan dengan
O: GDS tanggal 19 April 170 mg/dL
hiperglikemia
A: masalah keperawatan ketidakstabilan kadar glukosa darah belum teratasi
dengan indikator sebagai berikut :
No SLKI Awal Tujuan Akhir
1. Kadar glukosa dalam darah 2 4 3
2. Jumlah urin 2 4 2
3. Perilaku 2 4 3
P: lanjutkan intervensi
Monitor kadar glukosa darah
Monitor intake dan output cairan
Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
Kolaborasi pemberian insulin
Kolaborasi pemberian cairan IV.
Gangguan intergritas kulit S: Pasien mengatakan luka bekas operasi masih terasa nyeri, berbau, dan basah
berhubungan dengan perubahan
O: luka post operasi tampak basah, kemerahan, benang jahitan belum rapat, luka
sirkulasi masih rembes
P: Lanjutkan intervensi
Monitor karakteristik luka (mis: drainase, warna, ukuran, bau
Bersihkan luka dengan cairan NACL atau pembersih non toksik,sesuai
kebutuhan
Jadwalkan perubahan posisi setiap dua jam atau sesuai kondisi pasisi
Anjurkan mengonsumsi makan tinggi kalium dan protein
Kolaborasi pemberian antibiotik
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI 2017, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi I., Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Jakarta.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI 2017, Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI), Edisi I., Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Jakarta.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI 2018, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI), Edisi I., Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Jakarta.