Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

KN
DENGAN HERNIA INGUINALIS DEXTRA
DI RUANG DAHLIA RSU NEGARA
TANGAL 24 – 26 JANUARI 2023

NAMA MAHASISWA :
NI PUTU NOVIANA FRAMITA
NIM : 223221375

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


WIRAMEDIKA
TAHUN 2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.KN
DENGAN HERNIA INGUINALIS DEXTRA
DI RUANG DAHLIA RSU NEGARA
TANGAL 24 – 26 JANUARI 2023

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Pasien
Nama : Tn.KN
Umur : 61 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Marital : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Br. Pangkung Medahan, Pulukan
Tanggal Masuk : 24-01-2023
Tanggal Pengkajian : 24-01-2023
No. Register : 276881
Diagnosa Medis : Hernia Inguinalis Dextra

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. PM
Umur : 58 tahun
Hub. Dengan Pasien : Istri
Pekerjaan : IRT
Alamat : Br. Pangkung Medahan, Pulukan

2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Pasien mengatakan teraba benjolan pada lipatan paha kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan bekerja sebagai petani dan sering melakukan aktivitas berat.
Pada tanggal 22 Januari 2023, pasien mengatakan nyeri di daerah lipatan paha kanan
dan pasien mengatakan ada benjolan. Pasien tidak memeriksakan diri ke Dokter, hanya
istirahat di rumah karena pasien mengira dirinya hanya kelelahan setelah mengangkat
benda yang berat.
Tanggal 24 Januari 2023, pasien merasa keadaanya tidak membaik. Oleh
anaknya, pasien diantar ke IGD RSU Negara untuk memeriksakan diri. Pasien tiba di
IGD RSU Negara pukul 10.00 WITA. Oleh dokter, pasien diperiksa bagian perut dan
lipatan paha dan dilakukan beberapa test medis dimana pasien tidak tahu apa nama test
tersebut. Setelah menunggu beberapa saat, dokter mengatakan diagnosis pasien adalah
hernia inguinalis dextra, kemudian saat itu juga, pasien dirawat inap di Ruang Dahlia
untuk direncanakan tindakan bedah terhadap penyakit hernia tersebut.
Pada saat dilakukan pengkajian di Ruang Dahlia pada tanggal 24 Januari 2023
pukul 14.00 WITA, tingkat kesadaran pasien composmetis. Pasien tampak meringis,
pasien mengatakan nyeri pada lipatan paha kanan, tampak ada benjolan di daerah
lipatan paha kanan berdiameter sekitar 4-5 cm. Benjolan terlihat terutama jelas saat
pasien batuk, bersin, mengedan dan bila berdiri, tapi saat berbaring benjolan hilang atau
tidak nampak dan ada rasa nyeri pada benjolan. TD : 120 / 80 mmhg, Nad: 78 ×/menit,
P : 20 ×/menit, S: : 36,5 ͦC . Pasien mengatakan nyeri pada saat bergerak, nyeri seperti
ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan disekitar lipatan paha kanan, skala nyeri 6 (sedang),
nyeri dirasakan terus menerus.
Tanggal 25 Januari 2023, pasien dioperasi. Dari Ruang Operasi pasien
mendapatkan terapi IVFD RL 20 tetes/ menit, Injeksi cefotaxim 2x1 gr, Ciprofloksasin
2 x 500 mg, Injeksi ketorolak 3x30 gr, Asam mefenamat 3 x 500 gr, Pasien tampak
meringis, pasien mengatakan nyeri pada saat bergerak, nyeri seperti ditusuk tusuk,
terlihat luka post op sepanjang ± 8 cm sebanyak 7 jahitan di abdomen kanan bawah
pasien, skala nyeri 5 (sedang), nyeri dirasakan hilang timbul, Pasien tampak lemah,
pasien selalu dibantu dalam melakukan suatu aktivitas dan Pasien mengeluh kurang
dapat beraktivitas/ mobilisasi, dan pasien merasa takut dan cemas untuk beraktifitas/
monolisasi dikarenakan luka operasi.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit ini ataupun penyakit
lainnya. Dan ini merupakan pertama kalinya pasien dirawat di RS.

Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan dalam keluarganya, tidak ada yang menderita penyakit yang sama
dengannya ataupun penyakit menular lainnya.

Genogram : -

Keterangan :
= Perempuan

= Laki – laki

= Meninggal

= Pasien

= Tinggal serumah

Riwayat Sosiokultural
Ayah pasien adalah anak pertama dari 4 bersaudara, ibu pasien adalah anak keempat
dari 4 bersaudara. Pasien adalah anak ketiga dari 5 bersudara. Pasien tinggal serumah
dengan istri dan kedua anaknya. Pasien mengatakan bahwa sakit yang diderita baru
muncul .
3. Pola Fungsi Kesehatan Gordon
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien tidak menetahui penyebab penyakitnya, pasien berharap cepat sembuh dan
cepat dizinkan pulang. Pasien mengatakan tempat tinggalnya sudah lumayan bersih
dan rapi. Tidak ada bahaya yang mengancam di lingkungan tempat tinggalnya.
Pasien tinggal di pedesaan dengan suasana dan udara yang relatif masih bersih,
tetapi jika ada kendaraan lewat ada polusi.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit pasien mengatakan makan dan minumnya tidak mengalami gangguan.
Setelah sakit, pasien mengatakan sering mual dan kadang-kadang muntah, serta
nafsu makanya menurun.
c. Pola Eleminasi
BAB : Sebelum sakit, pasien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam
eliminasi BAB. Setelah sakit pasien mengatakan perut kembung dan
sulit BAB. Saat pengkajian, pasien mengatakan sudah BAB 1 kali
dengan konsistensi lembek dan jumlah yang sedikit, pasien juga
mengatakan BAB dapat dilakukan setelah memasukkan obat ke dalam
pantat.
BAK : Sebelum sakit, setelah sakit, dan saat pengkajian pasien mengatakan
tidak mengalami gangguan dalam BAK.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
di Rumah di Rumah Sakit
Pasien selama ini bekerja sebagai petani dan Pasien selama dirumah sakit
kegiatan sehari hari selama sakit tidak bisa aktivitas dan latihan cara
dilakukan. Kegiatan yang dilakukan saat merobah posisi miring kiri dan
waktu luang digunakan untuk menonton tv miring kanan, dari tidur ke
dan berkumpul dengan teman sambil duduk, dan berjalan kekamar
bercerita, kesulitan / keluhan dalam hal yang mandi masih dibantu dan
lain adalah pasien merasa nyeri di lipatan perawat, oleh keluarga.
paha setelah beraktivitas.
e. Pola kognitif dan Persepsi
 Hal yang diinginkan saat ini: pasien menginginkan cepat sembuh dan cepat
pulang.
 Harapan setelah menjalani perawatan: pasien berharap penyakitnya tidak
kambuh lagi.
 Perubahan yang dirasakan setelah sakit: pasien merasa lemah dan aktivitas
dibantu oleh keluarga.
 Kesan terhadap perawat: Pasien merasa nyaman dan sangat senang dirawat oleh
perawat dengan baik dan ramah.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
Orientasi pasian terhadap orang, tempat dan waktu baik, pasien mengenali setiap
orang yang datang mengunjunginya, pasien bisa menyebutkan dimana dia berada
sekarang dan pasien bisa menyebutkan tanggal dan hari apa sekarang. Pasien selama
ini tinggal serumah dengan istri dan anak-anaknya. Kesulitan dalam keluarga tidak
ada mesalah selama ini hubungan dengan keluarga terjalin dengan baik dibuktikan
dengan adanya keluarga menjenguk selama dirawat dirumah sakit.
g. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit, pasien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam istirahat dan
tidur. Setelah sakit, pasien mengatakan sulit tidur karena nyeri.
h. Pola Peran-Hubungan
Hubungan pasien dengan keluarganya baik, peran dalam keluarga adalah sebagai
bapak dan keluarganya harmonis. Hubungan pasien dengan pasien lain dan perawat
yang merawatnya juga baik.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Kebiasaan seksual tidak dikaji karena pasien tidak bersedia.
j. Pola Toleransi Stress-Koping
 Pengambilan keputusan pasien dibantu oleh keluarganya.
 Yang disukai tentang diri sendiri : pasien merasa bangga sebagai seorang suami,
bapak, adik dan kakak bagi keluarganya.
 Yang ingin dirubah dari kehidupan : tidak ada karna menurut pasien semua yang
dialaminya adalah kehendak Tuhan
 Yang dilakukan pasien jika stres adalah mencari pemecahan masalah dan
mencari pertolongan pada keluarganya.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
 Sumber kekuatan pasien adalah Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga.
 Pasien merasa yakin dan penting dengan agamanya
 Kegiatan agama dan kepercayaan yang ingin dilakukan selama dirumah sakit
adalah berdoa

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran : Compos mentis
2) Bangun tubuh : Sedang
3) Postur tubuh : Tegak
4) Cara berjalan : Lancar terkoordinir
5) Gerak motorik : Normal
6) Keadaan kulit :
- Warna kulit : Normal
- Turgor : Elastis
- Kebersihan : Cukup
- Luka : Terdapat luka di perut kanan bawah yaitu di area
inguinalis (lipatan paha kanan)
7) Ukuran lain :
- BB sebelum MRS : 70 Kg
- BB saat pengkajian : 68 Kg
- Tinggi badan : 168 cm

b. Tanda Vital
- Suhu : 37°C
- Nadi : 88 x/menit
- RR : 20 x/menit
- TD : 130/80 mmHg
c. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Kebersihan cukup, rambut agak botak, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
tekan, persebaran rambut tidak merata.
2) Mata
Bentuk simetris, nyeri tekan tidak ada, sclera putih, konjungtiva merah muda,
pergerakan mata terkoordinir, reflek pupil baik, pupil isokor.
3) Hidung
Bentuk simetris, nyeri tekan tidak ada, secret tidak ada dan penciuman baik.
4) Telinga
Bentuk simetris, nyeri tekan tidak ada, ada sedikit serumen, pendengaran
cukup baik, pasien mampu menjawab pertanyaan – pertanyaan yang diajukan
perawat.
5) Mulut
Bentuk simetris, mukosa bibir lembab, gigi ada karies, gigi ada yang tanggal,
tidak ada pembesaran tonsil.
6) Leher
Nyeri tekan tidak ada, distensi vena jugularis/ kelenjar tiroid, dan kelenjar
limfe tidak ada. Tidak ada benjolan.
7) Thorak
Bentuk dada simetris, gerak dada bebas, suara paru normal, payudara simetris,
tidak ada nyeri atau benjolan.
8) Abdomen
Bentuk simetris, terdapat distensi / perut kembung, terdapat nyeri tekan pada
perut kanan bawah di area inguinal pada selangkangan. Terdapat luka bekas
operasi di daerah inguinal / selangkangan, panjang 10 cm yang ditutup oleh
gaas dan hipapik. Peristaltic usus 9 x/menit.
9) Genitalia
Terdapat luka bekas operasi di selangkangan dengan panjang 10 cm.
10)Anus
Tidak diobservasi.
11)Ekstremitas
Atas : tidak ada odema, tidak terjadi sianosis, pada tangan kiri terpasang
infuse RL
Bawah : tidak ada odema, tidak terjadi sianosis pada ujung kuku Kekuatan
otot : 5555 5555
5555 5555

5. DATA PENUNJANG:
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Parameter Hasil Unit Normal Range
WBC 12,4 1013/ul 4-11
RBC 4,46 1016/ul 3,5-5,5
HGB 13,6 gr/dl 11,5-16
HCT 38,9 % 35-54
MCV 87,2 fL 86-100
MCH 29,1 g 27-31
MCHC 33,4 g/dl 32-36
RDW 14,3 fL 35-47
PLT 282 1013/ul 150-450
MPH 3,2 fL 6-10
NE 9,8lt 1013/ul 80,8%(1,7-7,7/46,0-85,0)
LY 103/ul 16,9%(0,4-4,4/1,0-49,0)
MO 103/ul 2,2%(0.0-0,8/0,0-9,0)
EO 103/ul 0,1%(0,0-0,6/0,0-6,0)
BA 103/ul 0,1%(0,0-0,2/0,0-2,0)
LED 1 < 15 mm/jam
LED 2 < 20 mm/jam

GDS : 62 mg/dL (70 – 125)

Ureun : 31 mg% (20 – 40)

Creat : 1,23 mg% (0,6 – 1,1)

Hasil Pemeriksaan Diagnstik


RONTGEN
Dari hasil radiologi pada tanggal 24 Januari 2023 didapatkan hasil bahwa terdapat
benjolan di lipatan paha kanan.
6. DATA TAMBAHAN
Terapi
 IVFD RL 20 tpm
 Injeksi cefotaxim 1 gr/12 jam
 Ciprofloksasin 2 x 500 mg
 Injeksi ketorolak 30 gr/8 jam
 Asam mefenamat 3 x 500 gr
B. ANALISA DATA
1. Pre Operasi
Masalah Kolaboratif/
Data Etiologi
Keperawatan
Ds : Agen Nyeri Akut
P = Pasien mengatakan nyeri pada pencedera
saat bergerak, fisiologis
Q = Nyeri seperti ditusuk-tusuk, (Benjolan di
R = Nyeri dirasakan disekitar lipatan lipatan paha)
paha kanan,
S = skala nyeri 6 (sedang)
T = nyeri dirasakan terus menerus.
Do :
Pasien tampak meringis menahan sakit

Ds : Kurang Defisit Penetahuan


Pasien menanyakan kapan dilakukan terpapar
operasi dan bagaimana prosedurnya informasi
Do :
Pasien tampak tegang dan takut

Ds : Kurang Ansietas
Pasien merasa khawatir dengan terpapar
kondisinya yang akan dilakukan informasi
tindakan operasi
Do :
Pasien tampak tegang
2. Post Operasi
Masalah Kolaboratif/
Data Etiologi
Keperawatan
Ds : Agen Nyeri Akut
P = pasien mengatakan nyeri pada saat pencedera fisik
bergerak (prosedur
Q = nyeri seperti ditusuk tusuk operasi)
R = terlihat luka post op sepanjang ± 8
cm sebanyak 7 jahitan di abdomen
kanan bawah pasien,
S = skala nyeri 5 (sedang)
T = nyeri diarakan hilang timbul
Do :
Pasien tampak meringis

Do : Efek Prosedur Risiko Infeksi


a. Pasien terpasang infuse RL Invasive
b. Terdapat luka insisi bedah
Ds :
Pasien mengatakan sedikit nyeri pada
luka post operasi
Tabel Daftar Masalah Kolaboratif / Diagnosa Keperawatan
TANGGAL / TANGGAL,
NO JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN JAM LENYAP/
DITEMUKAN TERATASI
1 24 Januari 2023 Nyeri Akut berhubungan dengan 25 Januari 2023
Pukul 14.00 Wita agen pencedera fisiologis Pukul 14.00 Wita
(Benjolan di lipatan paha)
2 24 Januari 2023 Defisit Pengetahuan berhubungan 24 Januari 2023
Pukul 14.00 Wita dengan kurang terpapar informasi Pukul 14.30 Wita
3 24 Januari 2023 Ansietas berhubungan dengan 24 Januari 2023
Pukul 14.00 Wita kurang terpapar informasi tentang Pukul 14.30 Wita
tindakan operasi yang akan
dilakukan
4 25 Januari 2023 Nyeri Akut berhubungan dengan 26 Januari 2023
Pukul 15.00 Wita agen pencedera fisik (prosedur Pukul 15.00 Wita
operasi)
5 25 Januari 2023 Risiko Infeksi dibuktikan dengan 26 Januari 2023
Pukul 15.00 Wita efek prsedur invasif Pukul 15.00 Wita
C. PERENCANAAN
a. Pre Operatif
DIAGNOSA TUJUAN DAN
INTERVENSI
NO KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
(SIKI)
(SDKI) (SLKI)
1 Nyeri akut (D.0077) Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
Penyebab : Setelah diberikan asuhan Observasi
√Agen pencedera keperawatan selama 1x24 √ Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
fisiologis (mis. jam, maka Tingkat Nyeri frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
inflamasi, iskemia, Menurun dengan kriteria √ Identifikasi skala nyeri
neoplasma) hasil:  Identifikasi respons nyeri non verbal
 Agen pencedera  Kemampuan  Identifikasi faktor yang memperberat dan
kimiawi (mis. terbakar, menuntaskan aktivitas memperingan nyeri
bahan kimia iritan) meningkat  Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
 Agen pencedera fisik √ Keluhan nyeri menurun tentang nyeri
(mis. abses, amputasi, √ Meringis menurun  Identifikasi pengaruh budaya terhadap respons
terbakar, terpotong,  Sikap protektif menurun nyeri
mengangkat berat,  Gelisah menurun  Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
prosedur operasi,  Kesulitan tidur menurun  Monitor keberhasilan terapi komplementer
trauma, latihan fisik  Menarik diri menurun yang sudah diberikan
berlebihan)  Berfokus pada diri  Monitor efek samping penggunaan analgetik
sendiri menurun Terapeutik
Gejala dan Tanda Mayor  Diaphoresis menurun  Berikan teknik nonfarmakologis untuk
Subjektif  Perasaan depresi mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis,
√Mengeluh nyeri (tertekan) menurun akupresur, terapi music, biofeedback, terapi
Objektif  Perasaan takut pijat, aromaterapi teknik imajinasi terbimbing,
√ Tampak meringis mengalami cedera kompres hangat/ dingin, terapi bermain)
 Bersikap protektif (mis. berulang menurun  Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
waspada, posisi  Anoreksia menurun nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan,
menghindari nyeri)  Perineum terasa kebisingan)
 Gelisah tertekan menurun  Fasilitas istirahat dan tidur
 Frekuensi nadi  Uterus teraba membulat  Pertimbangan jenis dan sumber nyeri dalam
meningkat  Ketegangan otot pemilihan strategi meredakan nyeri
 Sulit tidur menurun Edukasi
Gejala dan Tanda Minor  Pupil dilatasi menurun  Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Subjektif  Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Mual menurun
(Tidak tersedia)  Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Muntah menurun
Objektif
 Frekuensi nadi  Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
 Tekanan darah √ Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
membaik
meningkat mengurangi rasa nyeri
 Pola napas membaik
 Pola napas berubah Kolaboratif
 Tekanan darah
 Nafsu makan berubah  Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
membaik
 Proses berpikir
 Proses berpikir
terganggu
membaik
 Menarik diri
 Focus membaik
 Berfokus pada diri
 Fungsi berkemih
sendiri
membaik
 Diaphoresis
 Perilaku membaik
 Nafsu makan membaik
 Pola tidur membaik Pemberian Analgesik (I.08243)
Kondisi Klinis Terkait Kontrol Nyeri (L.08063)
1. Kondisi pembedahan meningkat dengan kriteria Observasi
2. Cedera traumatis hasil :  Identifikasi karakteristik nyeri (mis, pencetus,
3. Infeksi  Melaporkan nyeri pereda, kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi,
4. Sindrom coroner akut terkontrol meningkat durasi)
5. Glaukoma  Kemampuan mengenali
onset nyeri meningkat  Identifikasi riwayat alergi obat
 Kemampuan mengenali  Identifikasi kesesuaian analgesic (mis.
penyebab nyeri narkotika, non-narkotik, atau NSAID) dengan
meningkat tingkat keparahan nyeri
 Kemampuan  Monitor tanda-tanda vital sebelum dan
menggunakan teknik sesudah pemberian analgesic
non-farmakologis
 Monitor efektifitas analgesic
meningkat
 Dukungan orang Terapeutik
terdekat meningkat  Diskusikan jenis analgesic yang disukai untuk
 Keluhan nyeri menurun mencapai analgesic optimal, jika perlu
 Penggunaan analgesic  Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau
menurun bolus opioid untuk mempertahankan kadar
dalam serum
Penyembuhan Luka
(L.14130)  Tetapkan target efektifitas analgesic untuk
Meningkat dengan kriteria mengoptimalkan respons pasien
hasil :  Dokumentasikan respon terhadap efek
 Penyatuan kulit analgesic untuk mengoptimalkan respons
meningkat pasien
 Penyatuan tepi luka  Dokumentasikan respons terhadap efek
meningkat
analgesic dan efek yang tidak diinginkan
 Jaringan granulasi
Edukasi
meningkat
 Pembentukan jaringan  Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
parut meningkat Kolaborasi
 Edema pada sisi luka  Kolaborasi pemberian dosis dan jenis
menurun analgesic, sesuai indikasi
 Peradangan luka
menurun
 Nyeri menurun
 Drainase purulent
menurun
 Drainase serosa
menurun
 Drainase sanguinis
menurun
 Drainase serosanguinis
menurun
 Eritema pada kulit
sekitar menurun
 Peningkatan suhu kulit
menurun
 Bau tidak sedap pada
luka menurun
 Nekrosis menurun
 Infeksi menurun
TUJUAN DAN
DIAGNOSA INTERVENSI
No KRITERIA HASIL
KEPERAWATAN (SDKI) (SIKI)
(SLKI)
2 Defisit Pengetahuan Tingkat Pengetahuan Edukasi Kesehatan
(D.0111) (L.12111) (I.12383)
Penyebab Setelah diberikan Observasi
 Keterbatasan kognitif asuhan keperawatan √ Identifikasi kesiapan dan
 Gangguan fungsi selama 1x30 menit, kemampuan menerima
kognitif maka informasi
 Kekeliruan mengikuti  Idntifikasi faktor-faktor
anjuran Tingkat Pengetahuan yang dapat meningkatkan
√ Kurang terpapar meningkat dengan dan menurunkan motivasi
informasi kriteria hasil : perilaku hidup bersih dan
 Kurang minat dalam  Perilaku sesuai sehat
belajar anjuran meningkat
 Kurang mampu  Verbalisasi minat Terapiutik
mengingat dalam belajar √ Sediakan materi dan media
 Ketidaktahuan meningkat pendidikan kesehatan
menemukan sumber  Kemampuan  Jadwalkan pendidikan
informasi menjelaskan kesehatan sesuai
pengetahuan kesepakatan
Gejala dan Tanda Mayor tentang suatu topik  Berikan kesempatan untuk
Subjektif : meningkat bertanya
√ Menanyakan masalah  Kemampuan
yang dihadapi menggambarkan Edukasi
Objektif : pengalaman  Jelaskan faktor risiko yang
 Menunjukkan perilaku sebelumnya yang dapat mempengaruhi
tidak sesuai anjuran sesuai dengan kesehatan
√ Menunjukkan persepsi topik  Ajrkan perilaku hidup
yang keliru terhadap  Perilaku sesuai bersih dan sehat
masalah dengan  Ajarkan strategi yang
Gejala dan Tanda Minor pengetahuan dapat digunakan untuk
Subjektif : - √ Pertanyaan tentang meningkatkan perilaku
Objektif : masalah yang hidup bersih dan sehat
 Menjalani pemeriksaan dihadapi menurun
yang tidak tepat √ Persepsi yang
 Menunjukkan perilaku keliru terhadap
berlebihan (mis. apatis, masalah menurun
bermusuhan, agitasi,  Menjalani
hysteria) pemeriksaan yang
tidak tepat
menurun
 Perilaku membaik

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI) TUJUAN DAN INTERVENSI (SIKI)


KRITERIA HASIL
(SLKI)
3 Ansietas (D.0080) Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas (I.09314)
Definisi : (L.09093) Observasi
kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap
objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya
Setelah diberikan √ Identifikasi saat tingkat ansietas
yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk asuhan keperawatan berubah (mis, kondisi, waktu,
menghadapi ancaman selama 1x30 menit, stressor)
Penyebab : maka Tingkat  Identifikasi kemampuan
 Krisis situasional mengambil keputusan
Ansietas Menurun
 Kebutuhan tidak terpenuhi  Monitor tanda-tanda ansietas
 Krisis maturasional dengan kriteria hasil : (verbal dan nonverbal)
 Ancaman terhadap konsep diri  Verbalisasi Terapeutik
 Ancaman terhadap kematian kebingungan
 Kekhawatiran mengalami kegagalan  Ciptakan suasana terapeutik untuk
menurun menumbuhkan kepercayaan
 Disfungsi sistem keluarga
 Hubungan orang tua-anak tidak memuaskan  Verbalisasi  Temani pasien untuk mengurangi
 Faktor keturunan (temperamen mudah teragitasi sejak khawatir akibat kecemasan, jika memungkinkan
lahir) kondisi yang √ Pahami situasi yang membuat
 Penyalahgunaan zat dihadapi ansietas
 Terpapar bahaya lingkungan (mis, Toksin, polutan, dan menurun
lain-lain)  Dengarkan dengan penuh perhatian
√ Kurang terpapar informasi  Perilaku gelisah
 Gunakan pendekatan yang tenang
Gejala dan Tanda Mayor : menurun
dan meyakinkan
Subjektif √ Perilaku tegang
 Tempatkan barang pribadi yang
 Merasa bingung menurun
√ Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi memberikan kenyamanan
 Keluhan pusing
 Sulit berkonsentrasi  Motivasi mengidentifikasi situasi
menurun
Objektif yang memicu kecemasan
 Anoreksia
 Tampakgelisah  Diskusikan perencanaan realistis
√ Tampak tegang menurun
tentang peristiwa yang akan datang
 Sulit tidur  Palpitasi
Edukasi
Gejala dan Tanda Minor menurun
Subjektif √ Jelaskan prosedur, termasuk sensasi,
 Diaphoresis
 Mengeluh pusing yang mungkin dialami,
menurun
 Anoreksia  Informasikan secara factual
 Tremor
 Palpitasi mengenai diagnosis, pengobatan,
 Merasa tidak berdaya menurun
dan prognosis
Objektif  Pucat menurun
 Anjurkan keluarga untuk tetap
 Frekuensi napas meningkat  Konsentrasi
 Frekuensi nadi meningkat
bersama pasien, jika perlu,
membaik
 Tekanan darah meningkat  Anjurkan melakukan kegiatan yang
 Pola tidur
 Diaphoresis tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
membaik
 Tremor  Anjurkan mengungkapkan
 Muka tampak pucat  Frekuensi
perasaan dan persepsi
 Suara bergetar pernapasan
 Latih kegiatan pengalihan untuk
 Kontak mata buruk membaik
 Sering berkemih mengurangi ketegangan
 Frekuensi nadi
 Berorientasi pada masa lalu  Latih penggunaan mekanisme
membaik
Kondisi Klinis Terkait pertahanan diri yang tepat
1. Penyakit kronis progresif (mis. Kanker, penyakit  Tekanan darah
 Latih teknik relaksasi
autoimun) membaik
Kolaborasi
2. Penyakit akut  Kontak mata
3. Hospitalisasi membaik  Kolaborasi pemberian obat
4. Rencana operasi antiansietas, jika perlu
5. Kondisi diagnosis penyakit belum jelas  Pola berkemih
6. Penyakit neurologis membaik
7. Tahap tumbuh kembang  Orientasi
membaik
b. Post Operasi
DIAGNOSA TUJUAN DAN
INTERVENSI
NO KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
(SIKI)
(SDKI) (SLKI)
1 Nyeri akut (D.0077) Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
Penyebab : Setelah diberikan asuhan Observasi
 Agen pencedera keperawatan selama √ Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
fisiologis (mis. 1x24jam, maka Tingkat frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
inflamasi, iskemia, Nyeri Menurun dengan
√ Identifikasi skala nyeri
neoplasma) kriteria hasil:
 Kemampuan
 Identifikasi respons nyeri non verbal
 Agen pencedera
kimiawi (mis. menuntaskan aktivitas  Identifikasi faktor yang memperberat dan
terbakar, bahan kimia meningkat memperingan nyeri
iritan) √ Keluhan nyeri menurun  Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
√ Agen pencedera fisik √ Meringis menurun tentang nyeri
(mis. abses, amputasi,  Sikap protektif menurun  Identifikasi pengaruh budaya terhadap
terbakar, terpotong,  Gelisah menurun respons nyeri
mengangkat berat,  Kesulitan tidur menurun  Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
prosedur operasi,  Menarik diri menurun hidup
trauma, latihan fisik  Berfokus pada diri
berlebihan)  Monitor keberhasilan terapi komplementer
sendiri menurun
yang sudah diberikan
 Diaphoresis menurun
Gejala dan Tanda  Monitor efek samping penggunaan
 Perasaan depresi
Mayor (tertekan) menurun analgetik
Subjektif Terapeutik
 Perasaan takut
√ Mengeluh nyeri  Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengalami cedera
Objektif mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
berulang menurun
√ Tampak meringis hypnosis, akupresur, terapi music,
 Anoreksia menurun
 Bersikap protektif
 Perineum terasa biofeedback, terapi pijat, aromaterapi
(mis. waspada, posisi
menghindari nyeri)
tertekan menurun teknik imajinasi terbimbing, kompres
 Gelisah
 Uterus teraba membulat hangat/ dingin, terapi bermain)
 Ketegangan otot  Kontrol lingkungan yang memperberat
 Frekuensi nadi
menurun rasa nyeri (mis. suhu ruangan,
meningkat
 Pupil dilatasi menurun pencahayaan, kebisingan)
 Sulit tidur
Gejala dan Tanda  Mual menurun  Fasilitas istirahat dan tidur
Minor  Muntah menurun  Pertimbangan jenis dan sumber nyeri
Subjektif  Frekuensi nadi
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
(Tidak tersedia) membaik
Edukasi
Objektif  Pola napas membaik
 Tekanan darah
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
 Tekanan darah
membaik nyeri
meningkat
 Pola napas berubah  Proses berpikir  Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Nafsu makan berubah membaik  Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Proses berpikir  Focus membaik  Anjurkan menggunakan analgetik secara
terganggu  Fungsi berkemih tepat
 Menarik diri membaik √ Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
 Berfokus pada diri  Perilaku membaik mengurangi rasa nyeri
sendiri  Nafsu makan membaik Kolaboratif
 Diaphoresis  Pola tidur membaik  Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Kondisi Klinis Terkait Pemberian Analgesik (I.08243)


1. Kondisi pembedahan Kontrol Nyeri (L.08063)
2. Cedera traumatis meningkat dengan kriteria Observasi
3. Infeksi hasil :  Identifikasi karakteristik nyeri (mis,
4. Sindrom coroner akut  Melaporkan nyeri pencetus, pereda, kualitas, lokasi,
5. Glaukoma terkontrol meningkat
intensitas, frekuensi, durasi)
 Kemampuan mengenali
onset nyeri meningkat  Identifikasi riwayat alergi obat
 Kemampuan mengenali  Identifikasi kesesuaian analgesic (mis.
penyebab nyeri narkotika, non-narkotik, atau NSAID)
meningkat
 Kemampuan
dengan tingkat keparahan nyeri
menggunakan teknik  Monitor tanda-tanda vital sebelum dan
non-farmakologis sesudah pemberian analgesic
meningkat
 Monitor efektifitas analgesic
 Dukungan orang
terdekat meningkat Terapeutik
 Keluhan nyeri menurun  Diskusikan jenis analgesic yang disukai
 Penggunaan analgesic untuk mencapai analgesic optimal, jika
menurun perlu
Penyembuhan Luka  Pertimbangkan penggunaan infus kontinu,
(L.14130) atau bolus opioid untuk mempertahankan
Meningkat dengan kriteria kadar dalam serum
hasil :
 Tetapkan target efektifitas analgesic untuk
 Penyatuan kulit
meningkat mengoptimalkan respons pasien
 Penyatuan tepi luka  Dokumentasikan respon terhadap efek
meningkat analgesic untuk mengoptimalkan respons
 Jaringan granulasi pasien
meningkat
 Pembentukan jaringan  Dokumentasikan respons terhadap efek
parut meningkat analgesic dan efek yang tidak diinginkan
 Edema pada sisi luka Edukasi
menurun  Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
 Peradangan luka
menurun Kolaborasi
 Nyeri menurun  Kolaborasi pemberian dosis dan jenis
 Drainase purulent analgesic, sesuai indikasi
menurun
 Drainase serosa
menurun
 Drainase sanguinis
menurun
 Drainase serosanguinis
menurun
 Eritema pada kulit
sekitar menurun
 Peningkatan suhu kulit
menurun
 Bau tidak sedap pada
luka menurun
 Nekrosis menurun
 Infeksi menurun
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN (SDKI) KRITERIA HASIL (SIKI)
(SLKI)
2 Risiko Infeksi (D.0142) Tingkat Infeksi (L.14137) Pencegahan Infeksi
Definisi : Setelah diberikan asuhan (I.14539)
keperawatan selama 1x24
Berisiko mengalami jam, maka Observasi
peningkatan terserang Tingkat Infeksi menurun √ Monitor tanda dan gejala
organisme patogenik dengan kriteria hasil: infeksi local dan sistemik
□ Kebersihan tangan Terapeutik
meningkat
Faktor Risiko: □ Kebersihan badan □ Batasi jumlah
□ Penyakit Kronis (mis. meningkat pengunjung
Diabetes mellitus) □ Demam menurun □ Berikan perawatan kulit
√ Efek prosedur invasif √ Kemerahan menurun pada area edema
□ Malnutrisi √ Nyeri menurun
□ Vesikel menurun □ Cuci tangan sebelum dan
□ Peningkatan paparan
□ Cairan berbau busuk sesudah kontak dengan
organisme pathogen
menurun pasien dan lingkungan
lingkungan
□ Sputum berwarna hijau pasien
□ Ketidakadekuatan
menurun □ Pertahanakan teknik
pertahanan tubuh primer: □ Drainase purulent aseptic pada pasien
□ Gangguan peristaltic menurun berisiko tinggi
□ Kerusakan integritas □ Piuria menurun Edukasi
kulit □ Periode malaise menurun √ Jelaskan tanda dan gejala
□ Perubahan sekresi □ Periode menggigil infeksi
Ph menurun
□ Ajarkan cara mencuci
□ Penurunan kerja □ Letargi menurun
□ Gangguan kognitif tangan dengan benar
siliaris
menurun □ Ajarkan etika batuk
□ Ketuban pecah lama
□ Kadar sel darah putih □ Ajarkan cara memeriksa
□ Ketuban pecah
membaik (normal 9000- kondisi luka atau luka
sebelumnya
30000 sel/mm) operasi
□ Merokok □ Kultur darah membaik □ Anjurkan meningkatkan
□ Statis cairan tubuh □ Kultur urine membaik asupan nutrisi
□ Ketidakadekuatan □ Kultur sputum membaik □ Anjurkan meningkatkan
pertahanan tubuh □ Kultur area luka asupan cairan
sekunder membaik Kolaborasi
□ Penurunan □ Kultur feses membaik
□ Kolaborasi pemberian
hemoglobin □ Nafsu makan membaik
antibiotik
□ Imununosupresi
□ Kolaborasi pemberian
□ Leukopenia
imunisasi jika perlu
□ Supresi respon
inflamasi
□ Vaksinasi tidak
adekuat

D. IMPLEMENTASI
1. Pre Operasi
No
Hari/ Tgl/Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi Ttd
Dx
Selasa, 24 1  Mengidentifikasi lokasi, Ds : Noviana
Januari 2023 karakteristik, durasi, P=
14.00 Wita frekuensi, kualitas, Pasien mengatakan
intensitas nyeri nyeri pada saat
 Mengidentifikasi skala bergerak,
nyeri Q=
Nyeri seperti ditusuk-
tusuk,
R=
Nyeri dirasakan
disekitar lipata paha
kanan,
S=
skala nyeri 6 (sedang)
T=
nyeri dirasakan terus
menerus.
Do :
Pasien tampak meringis
menahan sakit
14.05 Wita 1 Mengajarkan pasien teknik Ds : Noviana
non farmakologi nafas dalam Pasien mengatakan
untuk mengurangi nyeri nyeri berkurang
Do :
Wajah pasien tampak
tenang
14.10 Wita 2  Mengidentifikasi kesiapan Ds : Noviana
dan kemampuan Pasien menanyakan
menerima informasi kapan dilakukan operasi
 Menyediakan materi dan dan bagaimana
media pendidikan prosedurnya
kesehatan Do :
- menjelaskan jadwal Pasien mengerti dengan
dan lokasi operasi penjelasan yang
- menjelaskan diberikan
durasi
operasi
- menggambarkan
jalannya operasi rutin
(anastesi, diit, dll)
14.40 Wita 3  Mengidentifikasi saat Ds : Noviana
tingkat ansietas berubah Pasien merasa khawatir
(mis, kondisi, waktu, dengan kondisinya yang
stressor) akan dilakukan tindakan
 Memahami situasi yang operasi, setelah
membuat ansietas dijelaskan pasien
 Menjelaskan prosedur, mengerti dan rasa
termasuk sensasi, yang khawatir berkurang
mungkin dialami Do :
(menjelaskan prosedur Pasien tampak tenang
operasi)
Rabu, 25 Januari 1  Mengidentifikasi skala Ds : Noviana
2023 nyeri pasien mengatakan
14.00 Wita  Mengajarkan pasien nyeri berkurang,
teknik non farmakologi skala nyeri 5
nafas dalam untuk Do :
mengurangi nyeri pasien tampak tenang
TD = 120/70 mmHg
N = 88 x/menit
R = 20 x/menit
S = 36oC
2. Post Operasi
No Tindakan
Hari/ Tgl/Jam Evaluasi Ttd
Dx Keperawatan
Rabu, 25 Januari 1  Mengidentifikasi Ds : Noviana
2023 lokasi, karakteristik, P=
15.00 Wita durasi, frekuensi, pasien mengatakan
kualitas, intensitas nyeri pada saat
nyeri bergerak
 Mengidentifikasi skala Q=
nyeri nyeri seperti ditusuk
tusuk
R=
terlihat luka post op
sepanjang ± 8 cm
sebanyak 7 jahitan
di abdomen kanan
bawah pasien,
S=
skala nyeri 5
(sedang)
T=
nyeri diarakan
hilang timbul
Do :
Pasien tampak
meringis

15.05 Wita 1 Mengajarkan pasien Ds : Noviana


teknik non farmakologi pasien mengatakan
nafas dalam untuk nyeri berkurang
mengurangi nyeri Do :
wajah pasien
tampak tenang
15.10 Wita 2  Memonitor tanda Ds : Noviana
dan gejala infeksi Pasien mengerti
local dan sistemik dengan penjelasan
 Menjelaskan tanda yang diberikan
dan gejala infeksi Do :
Pasien terpasang
infus, terdapat luka
jahitan di abdomen
kanan bawah pasien
Kamis, 26 1  Mengidentifikasi skala Ds : Noviana
Januari 2023 nyeri pasien mengatakan
15.00 Wita  Mengajarkan pasien nyeri sudah
teknik non berkurang, skala
farmakologi nafas nyeri 3
dalam untuk Do :
mengurangi nyeri pasien tampak
tenang
TD = 120/70 mmHg
N = 88 x/menit
R = 20 x/menit
S = 36oC
15.10 Wita 2 Memonitor tanda dan Ds : Noviana
gejala infeksi local dan Pasien mengatakan
sistemik merasa lebih baik
dari sebelumnya,
nyeri berkurang
Do :
tidak terdapat tanda
dan gejala infeksi,
tidak ada kemerahan
E. EVALUASI
1. Pre Operasi

No Hari/Tgl No Dx Evaluasi TTd

1 Rabu, 25 1 S: Noviana
Januari 2023 Pasien mengatakan nyeri berkurang, skala
nyeri 5
O:
Pasien tampak lemah, kesadaran
composmentis, wajah pasien tampak tenang,
TD = 120/70 mmHg
N = 88 x/menit
R = 20 x/menit
S = 36oC
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
2 Selasa, 24 2 S: Noviana
Januari 2023 Pasien mengatakan mengerti setelah
dijelaskan tentang prosedur operasi yang akan
dijalaninya
O:
Pasien tampak lemah, kesadaran
composmentis, wajah pasien tampak tenang
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
3 Selasa, 24 3 S: Noviana
Januari 2023 Pasien mengatakan rasa khawatir akan
kondisinya yang akan dilakukan tindakan
operasi berkurang setelah dijelaskan prosedur
tindakannya
O:
Pasien tampak lemah, kesadaran
composmentis, wajah pasien tampak tenang
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
2. Post Operasi
No
No Hari/Tgl Evaluasi TTd
Dx
1 Selasa, 26 1 S: Noviana
Januari 2023 Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang,
skala nyeri 3
O:
Pasien tampak lemah, kesadaran
composmentis, pasien tampak tenang
TD = 120/70 mmHg
N = 88 x/menit
R = 20 x/menit
S = 36oC
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
2 Selasa, 26 2 S: Noviana
Januari 2023 Pasien mengatakan merasa lebih baik dari
sebelumnya, nyeri berkurang
O:
Pasien tampak lemah, kesadaran
composmentis, pasien tampak tenang, tidak
terdapat tanda dan gejala infeksi, tidak ada
kemerahan
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai