KN
DENGAN HERNIA INGUINALIS DEXTRA
DI RUANG DAHLIA RSU NEGARA
TANGAL 24 – 26 JANUARI 2023
NAMA MAHASISWA :
NI PUTU NOVIANA FRAMITA
NIM : 223221375
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Pasien
Nama : Tn.KN
Umur : 61 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Marital : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Br. Pangkung Medahan, Pulukan
Tanggal Masuk : 24-01-2023
Tanggal Pengkajian : 24-01-2023
No. Register : 276881
Diagnosa Medis : Hernia Inguinalis Dextra
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Pasien mengatakan teraba benjolan pada lipatan paha kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan bekerja sebagai petani dan sering melakukan aktivitas berat.
Pada tanggal 22 Januari 2023, pasien mengatakan nyeri di daerah lipatan paha kanan
dan pasien mengatakan ada benjolan. Pasien tidak memeriksakan diri ke Dokter, hanya
istirahat di rumah karena pasien mengira dirinya hanya kelelahan setelah mengangkat
benda yang berat.
Tanggal 24 Januari 2023, pasien merasa keadaanya tidak membaik. Oleh
anaknya, pasien diantar ke IGD RSU Negara untuk memeriksakan diri. Pasien tiba di
IGD RSU Negara pukul 10.00 WITA. Oleh dokter, pasien diperiksa bagian perut dan
lipatan paha dan dilakukan beberapa test medis dimana pasien tidak tahu apa nama test
tersebut. Setelah menunggu beberapa saat, dokter mengatakan diagnosis pasien adalah
hernia inguinalis dextra, kemudian saat itu juga, pasien dirawat inap di Ruang Dahlia
untuk direncanakan tindakan bedah terhadap penyakit hernia tersebut.
Pada saat dilakukan pengkajian di Ruang Dahlia pada tanggal 24 Januari 2023
pukul 14.00 WITA, tingkat kesadaran pasien composmetis. Pasien tampak meringis,
pasien mengatakan nyeri pada lipatan paha kanan, tampak ada benjolan di daerah
lipatan paha kanan berdiameter sekitar 4-5 cm. Benjolan terlihat terutama jelas saat
pasien batuk, bersin, mengedan dan bila berdiri, tapi saat berbaring
Genogram : -
Keterangan :
= Perempuan
= Laki – laki
= Meninggal
= Pasien
= Tinggal serumah
Riwayat Sosiokultural
Ayah pasien adalah anak pertama dari 4 bersaudara, ibu pasien adalah anak keempat
dari 4 bersaudara. Pasien adalah anak ketiga dari 5 bersudara. Pasien tinggal serumah
dengan istri dan kedua anaknya. Pasien mengatakan bahwa sakit yang diderita baru
muncul .
3. Pola Fungsi Kesehatan Gordon
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien tidak menetahui penyebab penyakitnya, pasien berharap cepat sembuh dan
cepat dizinkan pulang. Pasien mengatakan tempat tinggalnya sudah lumayan bersih
dan rapi. Tidak ada bahaya yang mengancam di lingkungan tempat tinggalnya.
Pasien tinggal di pedesaan dengan suasana dan udara yang relatif masih bersih,
tetapi jika ada kendaraan lewat ada polusi.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit pasien mengatakan makan dan minumnya tidak mengalami gangguan.
Setelah sakit, pasien mengatakan sering mual dan kadang-kadang muntah, serta
nafsu makanya menurun.
c. Pola Eleminasi
BAB : Sebelum sakit, pasien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam
eliminasi BAB. Setelah sakit pasien mengatakan perut kembung dan
sulit BAB. Saat pengkajian, pasien mengatakan sudah BAB 1 kali
dengan konsistensi lembek dan jumlah yang sedikit, pasien juga
mengatakan BAB dapat dilakukan setelah memasukkan obat ke dalam
pantat.
BAK : Sebelum sakit, setelah sakit, dan saat pengkajian pasien mengatakan
tidak mengalami gangguan dalam BAK.
d. Pola Aktivitas dan Latihan
di Rumah di Rumah Sakit
Pasien selama ini bekerja sebagai petani dan Pasien selama dirumah sakit
kegiatan sehari hari selama sakit tidak bisa aktivitas dan latihan cara
dilakukan. Kegiatan yang dilakukan saat merobah posisi miring kiri dan
waktu luang digunakan untuk menonton tv miring kanan, dari tidur ke
dan berkumpul dengan teman sambil duduk, dan berjalan kekamar
bercerita, kesulitan / keluhan dalam hal yang mandi masih dibantu dan
lain adalah pasien merasa nyeri di lipatan perawat, oleh keluarga.
paha setelah beraktivitas.
e. Pola kognitif dan Persepsi
Hal yang diinginkan saat ini: pasien menginginkan cepat sembuh dan cepat
pulang.
Harapan setelah menjalani perawatan: pasien berharap penyakitnya tidak
kambuh lagi.
Perubahan yang dirasakan setelah sakit: pasien merasa lemah dan aktivitas
dibantu oleh keluarga.
Kesan terhadap perawat: Pasien merasa nyaman dan sangat senang dirawat oleh
perawat dengan baik dan ramah.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
Orientasi pasian terhadap orang, tempat dan waktu baik, pasien mengenali setiap
orang yang datang mengunjunginya, pasien bisa menyebutkan dimana dia berada
sekarang dan pasien bisa menyebutkan tanggal dan hari apa sekarang. Pasien selama
ini tinggal serumah dengan istri dan anak-anaknya. Kesulitan dalam keluarga tidak
ada mesalah selama ini hubungan dengan keluarga terjalin dengan baik dibuktikan
dengan adanya keluarga menjenguk selama dirawat dirumah sakit.
g. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit, pasien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam istirahat dan
tidur. Setelah sakit, pasien mengatakan sulit tidur karena nyeri.
h. Pola Peran-Hubungan
Hubungan pasien dengan keluarganya baik, peran dalam keluarga adalah sebagai
bapak dan keluarganya harmonis. Hubungan pasien dengan pasien lain dan perawat
yang merawatnya juga baik.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Kebiasaan seksual tidak dikaji karena pasien tidak bersedia.
j. Pola Toleransi Stress-Koping
Pengambilan keputusan pasien dibantu oleh keluarganya.
Yang disukai tentang diri sendiri : pasien merasa bangga sebagai seorang suami,
bapak, adik dan kakak bagi keluarganya.
Yang ingin dirubah dari kehidupan : tidak ada karna menurut pasien semua yang
dialaminya adalah kehendak Tuhan
Yang dilakukan pasien jika stres adalah mencari pemecahan masalah dan
mencari pertolongan pada keluarganya.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Sumber kekuatan pasien adalah Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga.
Pasien merasa yakin dan penting dengan agamanya
Kegiatan agama dan kepercayaan yang ingin dilakukan selama dirumah sakit
adalah berdoa
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran : Compos mentis
2) Bangun tubuh : Sedang
3) Postur tubuh : Tegak
4) Cara berjalan : Lancar terkoordinir
5) Gerak motorik : Normal
6) Keadaan kulit :
- Warna kulit : Normal
- Turgor : Elastis
- Kebersihan : Cukup
- Luka : Terdapat luka di perut kanan bawah yaitu di area
inguinalis (lipatan paha kanan)
7) Ukuran lain :
- BB sebelum MRS : 70 Kg
- BB saat pengkajian : 68 Kg
- Tinggi badan : 168 cm
b. Tanda Vital
- Suhu : 37°C
- Nadi : 88 x/menit
- RR : 20 x/menit
- TD : 130/80 mmHg
c. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Kebersihan cukup, rambut agak botak, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
tekan, persebaran rambut tidak merata.
2) Mata
Bentuk simetris, nyeri tekan tidak ada, sclera putih, konjungtiva merah muda,
pergerakan mata terkoordinir, reflek pupil baik, pupil isokor.
3) Hidung
Bentuk simetris, nyeri tekan tidak ada, secret tidak ada dan penciuman baik.
4) Telinga
Bentuk simetris, nyeri tekan tidak ada, ada sedikit serumen, pendengaran
cukup baik, pasien mampu menjawab pertanyaan – pertanyaan yang diajukan
perawat.
5) Mulut
Bentuk simetris, mukosa bibir lembab, gigi ada karies, gigi ada yang tanggal,
tidak ada pembesaran tonsil.
6) Leher
Nyeri tekan tidak ada, distensi vena jugularis/ kelenjar tiroid, dan kelenjar
limfe tidak ada. Tidak ada benjolan.
7) Thorak
Bentuk dada simetris, gerak dada bebas, suara paru normal, payudara simetris,
tidak ada nyeri atau benjolan.
8) Abdomen
Bentuk simetris, terdapat distensi / perut kembung, terdapat nyeri tekan pada
perut kanan bawah di area inguinal pada selangkangan. Terdapat luka bekas
operasi di daerah inguinal / selangkangan, panjang 10 cm yang ditutup oleh
gaas dan hipapik. Peristaltic usus 9 x/menit.
9) Genitalia
Terdapat luka bekas operasi di selangkangan dengan panjang 10 cm.
10) Anus
Tidak diobservasi.
11) Ekstremitas
Atas : tidak ada odema, tidak terjadi sianosis, pada tangan kiri terpasang
infuse RL
Bawah : tidak ada odema, tidak terjadi sianosis pada ujung kuku Kekuatan
otot : 5555 5555
5555 5555
5. DATA PENUNJANG:
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Parameter Hasil Unit Normal Range
WBC 12,4 1013/ul 4-11
RBC 4,46 1016/ul 3,5-5,5
HGB 13,6 gr/dl 11,5-16
HCT 38,9 % 35-54
MCV 87,2 fL 86-100
MCH 29,1 g 27-31
MCHC 33,4 g/dl 32-36
RDW 14,3 fL 35-47
PLT 282 1013/ul 150-450
MPH 3,2 fL 6-10
NE 9,8lt 1013/ul 80,8%(1,7-7,7/46,0-85,0)
3
LY 10 /ul 16,9%(0,4-4,4/1,0-49,0)
MO 103/ul 2,2%(0.0-0,8/0,0-9,0)
EO 103/ul 0,1%(0,0-0,6/0,0-6,0)
BA 103/ul 0,1%(0,0-0,2/0,0-2,0)
LED 1 < 15 mm/jam
LED 2 < 20 mm/jam
Ds : Kurang Ansietas
Pasien merasa khawatir dengan terpapar
kondisinya yang akan dilakukan informasi
tindakan operasi
Do :
Pasien tampak tegang
2. Post Operasi
Masalah Kolaboratif/
Data Etiologi
Keperawatan
Ds : Agen Nyeri Akut
P = pasien mengatakan nyeri pada saat pencedera fisik
bergerak (prosedur
Q = nyeri seperti ditusuk tusuk operasi)
R = terlihat luka post op sepanjang ± 8
cm sebanyak 7 jahitan di abdomen
kanan bawah pasien,
S = skala nyeri 5 (sedang)
T = nyeri diarakan hilang timbul
Do :
Pasien tampak meringis
1 Rabu, 25 1 S: Noviana
Januari 2023 Pasien mengatakan nyeri berkurang, skala
nyeri 5
O:
Pasien tampak lemah, kesadaran
composmentis, wajah pasien tampak tenang,
TD = 120/70 mmHg
N = 88 x/menit
R = 20 x/menit
S = 36oC
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
2 Selasa, 24 2 S: Noviana
Januari 2023 Pasien mengatakan mengerti setelah
dijelaskan tentang prosedur operasi yang akan
dijalaninya
O:
Pasien tampak lemah, kesadaran
composmentis, wajah pasien tampak tenang
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
3 Selasa, 24 3 S: Noviana
Januari 2023 Pasien mengatakan rasa khawatir akan
kondisinya yang akan dilakukan tindakan
operasi berkurang setelah dijelaskan prosedur
tindakannya
O:
Pasien tampak lemah, kesadaran
composmentis, wajah pasien tampak tenang
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
2. Post Operasi
No
No Hari/Tgl Evaluasi TTd
Dx
1 Selasa, 26 1 S: Noviana
Januari 2023 Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang,
skala nyeri 3
O:
Pasien tampak lemah, kesadaran
composmentis, pasien tampak tenang
TD = 120/70 mmHg
N = 88 x/menit
R = 20 x/menit
S = 36oC
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
2 Selasa, 26 2 S: Noviana
Januari 2023 Pasien mengatakan merasa lebih baik dari
sebelumnya, nyeri berkurang
O:
Pasien tampak lemah, kesadaran
composmentis, pasien tampak tenang, tidak
terdapat tanda dan gejala infeksi, tidak ada
kemerahan
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi