Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

G
DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI
DI GEDUNG AYODYA RUANG KELAS 3 LANTAI 2 RUMAH SAKIT
SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 7 MEI 2022 – 9 MEI 2022

Disusun Oleh
A A Istri Revaliana Pradnyandari
NIM: 193213006
A13 Keperawatan

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. G
DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI
DI RUANG KELAS 3 LANTAI 2 RUMAH SAKIT SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 7 MEI 2022 – 9 MEI 2022

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama : Tn G
Umur : 62 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Marital : Menikah
Pendidikan : Tidak tamat SD
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Tegalalang
Tanggal Masuk : 06 Mei 2022
Tanggal Pengkajian : 07 Mei 2022
No. Register : 715036
Diagnosa Medis : Hipertensi

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. G
Umur : 53 tahun
Hub. Dengan Klien : Istri dari pasien
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Tegalalang
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Saat MRS : Pasien mengeluh nyeri dada bagian kiri.
Saat pengkajian : Pasien mengeluh nyeri kepala.
Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan sudah lama memiliki riwayat hipertensi. Pasien mengatakan nyeri
kepala, jantung berdebar dan pusing, mengeluhkan sempoyongan saat bangun tidur sejak 1
minggu yang lalu namun pasien hanya beristirahat dirumahnya dan tidak mau diajak ke
puskesmas atau ke dokter, lalu anak pasien memaksa Tn.G agar segera ke Rumah Sakit
Sanjiwani Gianyar pada tanggal 6 Mei 2022 jam 17.00 wita untuk melakukan pengobatan,
kemudian dilakukan pemeriksaan di IGD dan didapatkan hasil TD 170/90 mmHg, Nadi
110x/menit, Suhu 360C, RR 20x/menit. Lalu pada tanggal 6 Mei 2022 jam 21.11 pasien
dirawat inap di ruang lantai 2 kelas 3 saat dilakukan pengkajian tanggal 7 Mei 2022 jam
09.15 klien mengeluh nyeri pada area kepala, sesak (dispnea) , batuk. TD: 150/80mmHg,
Nadi 120x/menit, Suhu: 36.6oC RR: 20x/menit. Pasien tampak cemas dan gelisah.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi tidak terkontrol.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Dari pihak keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat hipertensi selain pasien
Genogram :

62 th

Laki-laki :
Perempuan :
Pasien :
3. Pola Fungsi Kesehatan Gordon
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
- Pola persepsi : Pasien mengatakan sakit adalah keadaan dimana dia sudah merasa
nyeri kepala, pasien mengatakan sehat adalah keadaan dimana dia masih bisa
melakukan semua kegiatan dengan operasional yang sesuai.
- Pola manajemen kesehatan:
Pasien mengatakan terbiasa sarapan pada pukul (07:00), makan siang (13.00) dan
makan malam (19:00) dan jika ada keluarga yang sakit klien selalu memeriksanya
ke puskesmas terdekat.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
-Sebelum sakit:
Pasien mengatakan sebelum sakit biasanya pasien makan seporsi 3 kali sehari
dengan lauk, sayur, secentong nasi dan tidak ada pantangan terhadap makanan.
Pasien mengatakan sebelum sakit biasanya pasien minum air putih 5-7 gelas sehari
(1.400 ml).
-Saat sakit:
Pasien mengatakan saat sakit pasien makan 2 kali sehari ½ porsi bubur. Pasien
mengatakan saat sakit pasien minum kurang lebih 1 sampai 2 gelas air putih sehari
(600ml).
c. Pola Eleminasi
- BAB
1) Sebelum sakit: Pasien mengatakan sebelum sakit pasien biasanya BAB 2 kali
sehari dengan konsistensi lembek, warna kekuningan dan bau khas feses.
2) Saat sakit: Pasien mengatakan saat sakit pasien belum BAB.
- BAK
1) Sebelum sakit: Pasien mengatakan sebelum sakit biasanya pasien BAK 6-7 kali
sehari dengan warna kekuningan serta bau khas urine
2) Saat sakit: Pasien mengatakan saat sakit pasien BAK 1-2 kali sehari dengan
warna kekuningan dan bau khas urine
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan 
minum
Mandi 
Toileting 

Berpakaian 

Berpindah 

0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,4:
tergantung total.
 Sebelum sakit pasien dapat beraktivitas normal seperti pergi ke sawah dan
berolahraga sesekali.
 Setelah memiliki keluhan dan sakit aktivitas pasien terbatas karena harus
dirawat di rumah sakit.
e. Pola kognitif dan Persepsi
-Pola kognitif:
Pasien mengatakan sedikit mengerti tentang penyakit yang sedang dijalani pasien
karena mendapatkan penjelasan dari dokter maupun perawat
-Pola persepsi:
Pasien mengatakan tidak memiliki keluhan dalam penglihatan, pendengaran,
perabaan, pengecapan, penciuman.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
- Persepsi :
Pasien mengatakan selama sakit tidak dapat bekerja sehingga perannya sebagai kepala
rumah menjadi terganggu, Pasien tampak kooperatif, pasien tampak mempertahankan
kontak mata.
- Konsep diri :
Identitas diri : pasien mengatakan saat ini masih percaya diri karena bantuan dan
dukungan dari seluruh keluarga walaupun saat ini dalam dirinya sudah ada yang
berbeda.
Harga diri : pasien mengatakan tidak malu akan penyakitnya.
Citra tubuh : pasien mengatakan masih merasa kurang nyaman karena perubahan
struktur tubuhnya namun pasien mengatakan menerima semua tubuhnya saat ini
karena semua adalah jalan dari tuhan.
Ideal diri : pasien mengatakan tujuannya saat ini ingin segera sembuh dan bisa
beraktivitas seperti biasanya.
Peran diri : pasien berperan sebagai tulang punggung keluarga dan selama sakit pasien
tidak dapat memenuhi perannya.
g. Pola Tidur dan Istirahat
-Sebelum sakit:
Pasien mengatakan sebelum sakit pola tidur dan istirahat pasien biasanya nyenyak dan
tidak ada gangguan.
-Saat sakit:
Pasien mengatakan saat sakit pola tidur dan istirahat pasien sedikit terganggu karena
nyeri pada area dada, pasien mengatakan pasien tidur kurang lebih 3 jam dan terbangun
lagi karena rasa nyeri.
h. Pola Peran-Hubungan
-Sebelum sakit:
Pasien mengatakan menjalin hubungan baik dengan keluarga, saudara maupun
masyarakat lain.
-Saat sakit:
Pasien mengatakan tidak ada gangguan pola peran hubungan.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Pola seksual pasien masih baik dan normal, tidak ada keluhan apapun serta pasien
memiliki satu anak.
j. Pola Toleransi Stress-Koping
-Sebelum sakit
Pasien mengatakan emosi labil, saat sedang emosi pasien biasanya mengatasi dengan
bercerita dengan istrinya.

-Saat sakit
Pasien mangatakan semenjak dirawat pasien merasa kurang nyaman dengan
kondisinya, saat sedang merasa kurang nyaman maupun gelisah pasien biasanya
mengatasinya dengan mengalihkan perhatian dengan mendengarkan mantra gayatri.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan bahwa ia beragama hindu dan selalu sembahyang setiap hari,
namun semenjak dirawat di rumah sakit pasien hanya bisa berdoa dari atas tempat tidur.

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Posisi klien supin 180o. Keadaan composmentis dengan GCS E4V5M5
b. Tanda Vital
TD : 150/80 mmHg
N : 120x/menit
R : 20x/menit
Suhu : 36,60C
Spo2 : 98% pada suhu ruangan
c. Pemeriksaan fisik :
1) Kepala
- Inspeksi: Normocepalic, tidak ada lesi, persebaran rambut merata, rambut
berwarna hitam dan putih.
- Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada kepala dan tidak teraba massa.
2) Mata
- Inspeksi: Mata simetris kiri dan kanan, kelopak mata cekung, sclera tidak
ikterik, konjungtiva ananemis, reflek pupil normal.
- Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
3) Hidung
- Inspeksi: Hidung simetris, tidak terdapat pernapasan cuping hidung.
- Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa.
4) Telinga
- Inspeksi: Telinga simetris kiri dan kanan, telinga bersih, pendengaran baik.
- Palpasi: Tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba massa.
5) Mulut
- Inspeksi: Mukosa bibir kering, tidak ada lesi, tidak terdapat caries pada gigi,
bibir pucat menahan rasa nyeri.
- Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa.
6) Leher
- Inspeksi: Tidak ada lesi, tidak ada jejas
- Palpasi: Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran
vena jugularis
7) Dada dan Punggung
- Paru
Inspeksi: tidak adanya otot bantu nafas
Perkusi: suara sonor pada lapang paru
Auskultasi: bunyi napas vesikuler
- Jantung
Inspeksi: Dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada jejas, gerakan jantung
normal
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa
Perkusi: Suara jantung pekak
Auskultasi: Terdengar bunyi jantung S1 dan S2 tunggal, murmur
- Payudara dan ketiak
Inspeksi: payudara simetris, rambut ketiak berwarna hitam
8) Abdomen
- Inspeksi: Tidak ada lesi, bentuk abdomen datar
- Auskultasi: Bising usus terdengar 20 kali per menit
- Perkusi: Suara perkusi tympani
- Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan
9) Ekstremitas
- Atas
Inspeksi: Tidak adanya dislokasi, tidak terdapat bekas luka.
Palpasi: Tidak adanya tonjolan prosesus, tidak ada nyeri tekan
- Anggota badan, lengan
Inspeksi: Persebaran warna kulit pucat dan tidak merata pada kedua tangan,
tampak hiperpigmentasi pada kedua tangan, tidak tampak odem, terpasang
abocath infus nacl pada ektermitas atas dextra, kedua tangan tampak simetris,
tidak ada deformitas.
Palpasi: Akral teraba hangat, tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat
pembengkakan.
- Bawah
Inspeksi: Kaki kanan dan kiri simetris.
Palpasi: Turgor kulit elastis, akral teraba hangat.
- Kaki dan jari-jari
Inspeksi: Jumlah jari lengkap, warna kulit sawo matang, tidak terdapat
benjolan, tidak terdapat jejas, jumlah jari lengkap.
Palpasi: Akral teraba hangat, tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat
pembengkakan.
10) Genetalia
Pasien tampak tidak menggunakan kateter.
11) Anus
Tidak terkaji

5. DATA PENUNJANG (Pemeriksaan Diagnostik) :


-

6. DATA TAMBAHAN
-
B. ANALISA DATA
Masalah Kolaboratif /
Data Etiologi
Keperawatan
Ds : Hipertensi
-Pasien mengatakan nafas terasa
sesak (dispnea)
-Pasien mengatakan cemas dan Perubahan struktur
gelisah pembuluh darah

Do : Perubahan irama
-Takikardi jantung, preload,
Penurunan Curah Jantung
N : 120x/menit afterload
-Oliguria
-Warna kulit pucat Tekanan darah
TD : 150/80 mmHg meningkat
N : 120x/menit
R : 20x/menit Penurunan Curah
Suhu : 36,60C Jantung
Spo2 : 98% pada suhu ruangan
DS: Hipertensi Nyeri akut
- pasien mengeluh nyeri kepala
P: px mengatakan sering Gangguan neurosensori
pusing dan sempoyongan
Q: tertusuk nyeri kepala
R: dikepala bagian belakang
S: 5
T: pusingnya hilang timbul nosiseptor
-Pasien mengatakan sulit tidur dan
sering terbangun setiap 3 jam persepsi nyeri
karena rasa nyeri
DO : nyeri akut
-Tampak meringis
-Nafsu makan menurun

Tabel Daftar Masalah Kolaboratif / Diagnosa Keperawatan


TANGGAL / TANGGAL, JAM
NO JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN LENYAP /
DITEMUKAN TERATASI
Penurunan Curah Jantung b.d.
Perubahan irama jantung,
perubahan preload, perubahan
9 Mei 2022 ( 05.00
1 7 Mei 2022 afterload d.d. takikardia, warna
wita )
kulit pucat, cemas,dispnea,
oliguria.

2 7 Mei 2022 Nyeri akut b.d. agen pencedera 9 Mei 2022 ( 05.00
fisiologis d.d. pasien mengeluh wita )
nyeri kepala, tampak meringis,
nafsu makan menurun dan sulit
tidur.
C. PERENCANAAN
RENCANA KEPERAWATAN
NO. DIAGNOSA Tujuan dan
Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1 Penurunan Curah Setelah diberikan Perawatan Jantung
Jantung b.d. asuhan keperawatan Observation: 1. Untuk mengetahui
Perubahan irama selama 3x24 jam, 1. Identifikasi tanda/gejala munculnya gejala
jantung, perubahan diharapkan curah primer penurunan curah primer penurunan
preload, perubahan jantung meningkat. jantung (meliputi curah jantung
afterload d.d. Dengan kriteria dispnea, kelelahan, 2. Untuk mengetahui
takikardia, terdapat hasil: edema, ortopnea, munculnya gejala
edema, tekanan 1. Takikardia paroxysmal nocturnal sekunder
darah meningkat, menurun dyspnea, peningkatan penurunan curah
dispnea, oliguria. 2. Dispnea CVP) jantung
menurun 2. Identifikasi tanda/gejala 3. Untuk memantau
3. Oliguria sekunder penurunan tekanan darah agar
menurun curah jantung (meliputi membaik dan tetap
4. Tekanan darah peningkatan berat badan, stabil
membaik hepatomegali, distensi 4. Untuk memastikan
vena jugularis, palpitasi, intake cairan sesuai
ronkhi basah, oliguria, dengan output dan
batuk, kulit pucat) sesuai kebutuhan
3. Monitor tekanan darah tubuh
(termasuk tekanan darah 5. Untuk memberikan
ortostatik, jika perlu) rasa nyaman pada
4. Monitor intake dan pasien ketika
output cairan bernafas
Nursing: 6. Mengatur diet
5. Posisikan pasien semi- membantu
fowler atau fowler meminimalkan
dengan kaki ke bawah kerja dan
atau posisi nyaman ketegangan otot
6. Berikan diet jantung jantung, status
yang sesuai (mis. batasi nutrisi terpenuhi
asupan kafein, natrium, dengan baik
kolesterol dan makanan 7. Untuk membantu
tinggi lemak memenuhi
7. Berikan oksigen untuk kebutuhan oksigen
mempertahankan dalam tubuh pasien
saturasi oksigen >94% 8. Untuk mencegah
Education: komplikasi tirah
8. Anjurkan aktivitas fisik baring dan
sesuai toleransi meningkatkan
Collaboration: sirkulasi
9. Kolaborasi pemberian 9. Untuk membantu
antiaritmia, jika perlu mengatasi irama
jantung yang tidak
teratur
2 Nyeri akut b.d. Setelah diberikan Manajemen Nyeri
agen pencedera asuhan keperawatan 1) Identifikasi lokasi, 1) Variasi penampilan
fisiologis d.d. selama 3x24 jam, karakteristik, durasi, dan perilaku pasien
pasien mengeluh diharapkan frekuensi, kualitas, karena nyeri terjadi
nyeri kepala, keseimbangan cairan intensitas nyeri sebagai temuan
tampak meringis, meningkat. Dengan 2) Berikan teknik pengkajian.
nafsu makan kriteria hasil: nonfarmakologis untuk 2) Penggunaan
menurun dan sulit 1. Keluhan nyeri megurangi rasa nyeri metode Pereda
tidur. menurun seperti teknik imajinasi nyeri non
2. Meringis terbimbing farmakologi dapat
menurun 3) Jelaskan penyebab nyeri meningkatkan
3. Gelisah berapa lama nyeri yang efek terapeutik
menurun dirasakan dan pemicu obat-obat Pereda
4. Kesulitan tidur 4) Jelaskan strategi nyeri.
menurun meredakan nyeri 3) Memberikan
5. Nafsu makan 5) Ajarkan teknik informasi pada
meningkat nonfarmakologis untuk pasien dan agar
6. Pola tidur mengurangi rasa nyeri perawat
meningkat 6) Kolaborasi pemberian mengetahui
obat analgetik sesuai perkembangan
indikasi nyeri yang
dirasakan pasien.
4) Mengurangi rasa
nyeri dan
mempercepat
kesembuhan
pasien
5) Memberikan
metode
farmakologi yang
sesuai dengan
keadaan pasien.
D. IMPLEMENTASI
Hari/ No Tindakan
Evaluasi Ttd
Tgl/Jam Dx Keperawatan
II Mengidentifikasi DS : pasien mengeluhkan nyeri
lokasi, P: px mengatakan sering pusing dan
karakteristik, sempoyongan
Sabtu, 07
durasi, frekuensi, Q: tertusuk
Mei 2022
kualitas, intensitas R: dikepala bagian belakang
pukul 09.25
nyeri S: 5
wita
T: pusingnya hilang timbul
DO : px tampak meringis dan gelisah

I Identifikasi DS : Pasien mengatakan batuk, dan sesak


tanda/gejala primer nafas
penurunan curah DO : pasien tampak kelelahan
Sabtu, 07 jantung (meliputi
Mei 2022 dispnea, kelelahan,
pukul 09.25 edema, ortopnea,
wita paroxysmal
nocturnal dyspnea,
peningkatan CVP)

Sabtu, 07 I Mengidentifikasi DS : px mengatakan batuk dan susah BAK


Mei 2022 tanda/gejala DO : kulit px tampak pucat dan lemas
pukul 09.25 sekunder
wita penurunan curah
jantung (meliputi
peningkatan berat
badan,
hepatomegali,
distensi vena
jugularis, palpitasi,
ronkhi basah,
oliguria, batuk,
kulit pucat)

I Berkolaborasi DS: klien mengatakan bersedia minum obat


Sabtu, 07
pemberian obat DO: klien mendapatkan obat amlodipine,
Mei 2022
antiaritmia sesuai laxadine sirup.
pukul 09.30
indikasi
wita

Sabtu, 07 I Posisikan pasien DS : klien mengatakan lebih nyaman dari


Mei 2022 semi-fowler 300 sebelumnya
pukul 10.15 DO : klien tampak nyaman
wita
I,II Memonitor TTV DS : klien mengatakan masih sempoyongan
saat bangun dari tempat tidur
Sabtu, 07
DO : klien tampak lesu
Mei 2022
TD : 130/80 mmHg
pukul 10.15
N : 100x/menit
wita
S : 360C
RR 20x/menit
II Menjelaskan Ds: klien dan keluarga klien mengatakan
Sabtu, 07 penyebab nyeri mengerti dan paham dengan informasi yang
Mei 2022 berapa lama nyeri diberikan
pukul 10.40 yang dirasakan dan Do: klien tampak kooperatif
wita pemicu

Sabtu, 07 II Memberikan teknik DS: klien mengatakan nyeri terasa berkurang


nonfarmakologis setelah diberikan terapi music (mantra
Mei 2022
untuk megurangi gayatri)
pukul 10.40
rasa nyeri seperti DO: klien tampak kooperatif, klien tampak
wita
terapi musik nyaman
Sabtu, 07 I Fasilitasi istirahat DS : px mengatakan tidur hanya 1 jam dan
Mei 2022 tidur tidak nyenyak
pukul 11.30 DO : px tampak gelisah
wita
Minggu, 08 Posisikan pasien DS : klien mengatakan lebih nyaman dari
Mei 2022 semi-fowler 300 sebelumnya
pukul 20.00 DO : klien tampak nyaman
wita
II Mengidentifikasi DS :
lokasi, P: px mengatakan sering pusing dan
karakteristik, sempoyongan
Minggu, 08
durasi, frekuensi, Q: tertusuk
Mei 2022
kualitas, intensitas R: dikepala bagian belakang
pukul 20.10
nyeri S: 2
wita
T: pusingnya hilang timbul
DO : px tampak meringis dan gelisah

I,II Berkolaborasi DS: klien mengatakan bersedia minum obat


Minggu, 08 pemberian obat DO: klien mendapatkan obat oral atorvastatin,
Mei 2022 analgetik, amlodipine,laxadine sirup.
pukul 20.30 antiaritmia sesuai
wita indikasi

Minggu, 08 II Memberikan teknik DS: klien mengatakan nyeri terasa berkurang


Mei 2022 nonfarmakologis setelah diberikan terapi music (mantra
pukul 20.45 untuk megurangi gayatri)
wita rasa nyeri seperti DO: klien tampak kooperatif, klien tampak
terapi musik nyaman
Minggu, 08 I Menjelaskan DS: klien mengatakan bersedia untuk
Mei 2022 strategi meredakan diberikan relaksasi nafas dalam
pukul 21.00 nyeri DS: klien tampak kooperatif dan mau
wita mengikuti peragaan yang diberikan
I,II Memonitor TTV DS : klien mengatakan nyeri dada dan sesak
berkurang , BAK 4 kali dari kemarin
Senin, 09
DO :
Mei 2022
TD : 110/70 mmHg
pukul 05.00
N : 80x/menit
wita
S : 360C
RR 20x/menit

E. EVALUASI
No
No Hari/Tgl Evaluasi TTd
Dx
1 Senin/ 9 I S:
Mei 2022 - Pasien mengatakan sesaknya berkurang
O:
- Takikardia menurun
Nadi: 80 x/menit
( Gung
- Tekanan darah membaik
Reva)
TD: 110/70 mmHg
- Dispnea menurun
RR: 20 x/menit
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan kondisi pasien
2 Senin/9 2 S:
Mei 2022 - Pasien mengatakan nyeri kepala dan nyeri dadanya
berkurang
O:
- Tampak tenang ( Gung
Reva)
P: px mengatakan sering pusing dan
sempoyongan
Q: tertusuk
R: dikepala bagian belakang
S: 2
T: pusingnya hilang timbul
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan kondisi pasien

Anda mungkin juga menyukai