M
DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELITUS
GEDUNG AYODYA KELAS III LANTAI II
RSUD SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 16 – 18 OKTOBER 2021
OLEH
219012758
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Identitas Klien
Nama ( Initial) : Ny. M
Umur : 55 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Marital : Belum Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Br. Biya Keramas
Tanggal Masuk : 13 November 2021
Tanggal Pengkajian : 16 November 2021
No. Register : 706009
Diagnosa Medis : Diabetes Melitus + DF
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama (Initial) : Ny.A
Umur : 33 Tahun
Hub. Dengan Klien : Keponakan
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Br. Biya Keramas
B. Status Kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan Utama
Pasien dengan DM dengan luka pada kaki kanan
b. Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Pasien datang ke RSUD Sanjiwani Gianyar pada tanggal 13
November 2021 pukul 07.54 WITA dengan keluhan lemas. Pasien
dianjurkan untuk dirawat inap dan pukul 10.32 wita pasien
dipindahkan ke ruang kelas III lantai 2. Keluhan pasien saat ini
lemas. Pasien mempunyai riwayat DM sejak 2 tahun yang lalu. Hasil
pengkajian didapatkan bahwa pasien menghabiskan ½ porsi
makanannya. Konjungtiva anemis, mukosa bibir kering, CRT> 2
detik, dan terdapat luka pada punggung kaki sebelah kanan. Luka di
kaki tampak bernanah dan bengkak disekitar luka dengan kulit
berwarna kehitaman. Hasil pemeriksaan TTV didapatkan hasil : TD:
110/80mmHg, Nadi: 79x/menit, Suhu: 36,4C, dan pernapasan
18x/menit, GDS: 119gr/dL.
c. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Pasien langsung dibawa ke rumah sakit saat mengalami lemas.
Pasien mengatakan tidak melakukan diet tetapi rajin minum obat
yang diberikan dokter setiap kontrol.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
‐ Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak mengalami penurunan BB dalam kurun
waktu 3 bulan. Pasien tidak pernah menghitung kebutuhan
kalori makanannya, namun pasien selalu mengurangi jumlah
nasi yang dimakan. Jenis makanan yang dikonsumsi pasien
seperti nasi, dengan lauk (ikan, telur, daging) dan jenis sayuran.
Pasien juga menyukai makanan manis seperti minum teh 2
gelas/hari.
‐ Saat sakit
Keluarga mengatakan pasien tidak nafsu makan sejak seminggu
yang lalu dan sejak 2 hari yang lalu pasien selalu muntah setiap
selesai makan, pasien menghabiskan ½ porsi makanannya.
c. Pola Eliminasi
BAK
‐ Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak mengalami keluhan pada BAK.
Sebelum sakit pasien mengatakan BAK sebanyak 3x/hari.
Jumlah volume urine pasien sebelum sakit sebanyak 600 cc
(pasien mengukur dengan perbandingan gelas aqua cup).
‐ Saat sakit
Selama sakit pasien BAK dengan urine berwarna kuning.
Jumlah produksi urine sebanyak 200 cc.
BAB
‐ Sebelum sakit
Sebelum masuk rumah sakit pasien mengatakan pola BAB
pasien 1 kali/hari.
‐ Saat sakit
Saat sakit pasien mengatakan BAB 2 kali/hari warna kuning
Saat ini pasien tidak menggunakan obat pencahar.
‐ Saat sakit
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan Minum √
Mandi √
Toileting √
Berpindah √
0: Mandiri, 1: Alat bantu, 2: Dibantu orang lain, 3: Dibantu
orang lain dan alat, 4: Tergantung total.
h. Pola Peran-Hubungan
‐ Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan dalam
berhubungan dengan siapapun dan selalu menjalanklan
perannya sebagai manusia yang bersosialisasi.
‐ Saat sakit
Saat sakit pasien tidak mampu melakukan perannya sebagai
manusia yang aktif bersosialisasi.
i. Pola Nilai-Kepercayaan
‐ Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa pasien biasanya sembahyang di
rumah ketika akan bepergian/sebelum melakukan aktivitas.
‐ Saat sakit
Pasien hanya mampu berdoa di tempat tidur.
6. Pengkajian fisik
a. Keadaan Umum : Lemah
Tingkat kesadaran : Compos mentis
GCS : E4M6V5
b. Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg
S : 36,4 0C
R : 18 x/menit
N : 79 x/menit
c. Antropometri
TB : 170 cm
BB : 70 kg
IMT : 24.2 kg/m2 (status gizi cukup)
d. Keadaan fisik
1) Sistem Pernafasan
‐ Inspeksi
Tidak ada pernapasan cuping hidung, pergerakan dinding
dada simetris
Tidak ada otot bantu pernafasan
‐ Palpasi
Tidak teraba adanya massa abnormal pada leher, tidak teraba
pembesaran tiroid, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar
getah bening, tidak terdapat nyeri tekan pada dada, fremitus
taktil (+), RR: 18 kali/menit, irama napas regular, gerakan
dada simetris kanan-kiri.
‐ Perkusi
Suara perkusi paru sonor.
‐ Auskultasi
Suara nafas vesikuler.
2) Sistem Kardiovaskuler
‐ Inspeksi
Apex cordis tidak tampak, JVP: 5-12 cmH2O.
‐ Palpasi
Kardiomegali (-), apex cordis tidak teraba, tidak terdapat
nyeri tekan pada dada.
‐ Perkusi
Suara perkusi jantung dullness.
‐ Auskultasi
Terdengar bunyi jantung I dan II (+), gallop (-), murmur (-),
irama regular.
3) Sistem Persyarafan
Neuro
‐ Kemampuan mengingat:
Panjang (dapat menceritakan kronologis penyakitnya
sebelumnya)
‐ Perhatian/fokus:
Pasien dapat mengulang pertanyaan yang diberikan
‐ Bahasa:
Pasien mampu menjawab sesuai dengan konteks pertanyaan
yang diberikan
‐ Kognisi:
Pasien mampu melakukan perhitungan sederhana
(menghitung angka ganjil 1-10)
‐ Orientasi:
Pasien mampu membedakan waktu, tempat, dan orang
(mampu menyebutkan namanya, mampu menyebutkan
perbedaan malam dan siang, mampu menyebutkan alamat
rumahnya)
‐ Saraf sensori:
Dapat merasakan sentuhan, nyeri tumpul, dan perbedaan suhu
(hangat dan dingin).
Sensori
Pengakajian pada 12 saraf cranial
4) Sistem Perkemihan
‐ Inspeksi
Tidak ditemukan perubahan pola kemih dan distensi kandung
kencing. Urine berwarna kuning jernih. Tidak ada keluhan
sakit pinggang dan nyeri.
5) Sistem Edokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening, tidak terdapat
pembesaran tiroid, tremor (-), cushing syndrome (-)
6) Sistem Pencernaan
‐ Inspeksi
Tidak ada lesi. Tidak ditemukan stomatitis pada mulut pasien
tidak ada distensi abdomen
‐ Auskultasi
Bising usus 5-30x/menit
‐ Perkusi
Normal (timpani)
‐ Palpasi
Lunak pada seluruh abdomen, tidak terdapat nyeri tekan.
Kesimpulan: tidak terdapat pembesaran hati dan pembesaran
spleen.
8) Sistem Hematopoetik
Tidak terkaji
9) Sistem Reproduksi
7. Pemeriksaan penunjang
a. Data laboratorium yang berhubungan
Parameter Hasil Satuan Nilai
normal
PLT 727 10^3/uL 150.000-
450.000
RDW-SD 38. fL 39-47
6
RDW-CV 13, % 11,5-
0 14,5
PDW 15,9 fL 8,3-
18,0
PCT 0.666 % 0,5
MPV 9.2 fL 7,0-11,0
HGB 10. g/dL 12-13
2
HCT 30, % 38-54
4
WBC 35.66 10^3/uL 5.000-
10.000
RBC 3.72 10^6/uL 4,5-5,9
b. Pemeriksaan radiologi
Tidak terdapat pemeriksaan radiologi.
c. Hasil Konsultasi
Pasien di diagnosa medis DM DF.
II. ANALISA DATA
Masalah Kolaboratif /
Data Etiologi
Keperawatan
DS: Pasien mengeluh lemas Obesitas, usia, riwayat Ketidakstabilan Kadar
penyakit
dan mempunyai riwayat Glukosa Darah
↓
DM sejak 2 tahun yang lalu Resistensi insulin
↓
DO:
Diabetes Mellitus
Pasien tampak lemah, ↓
Defisiensi Insulin
mukosa bibir kering
↓
HbA1c: 8% Hiperglikemia
GDS: 268 gr/dL
GDP: 286 mg/dl
GD 2 PP: 320 mg/dl
DS: Pasien mengatakan Resistensi insulin Perfusi Perifer Tidak
↓
kakinya terasa seperti mati Efektif
Diabetes Mellitus tipe 2
rasa ↓
Defisiensi Insulin
DO:
↓
Pasien tampak lemah, CRT Hiperglikemia
↓
>2detik, penyembuhan luka
Vikositas darah meningkat
lambat, edema pada luka ↓
Aliran darah lambat
↓
Iskemik jaringan
DS: Pasien mengeluh Resistensi insulin Gangguan Integritas
↓
luka pada kaki kanan yang Kulit/Jaringan
Diabetes Mellitus tipe 2
tidak kunjung sembuh ↓
DO: Defisiensi Insulin
↓
Terdapat luka pada kaki Anabolisme protein
kanan. Luka di kaki menurun
tampak bernanah dan ↓
bengkak disekitar luka Kerusakan pada antibodi
Edukasi
Edukasi
‐ Aktivitas fisik
1. Anjurkan berolahraga rutin membantu
3. Anjurkan menggunakan obat memperlancar sistem
penurun tekanan darah, peredaran darah
antikoagulan, penurun kolesterol, ‐ Meningkatkan dilatasi
jika perlu pembuluh darah
4. Anjurkan melakukan perawatan sehingga perfusi
kulit yang tepat (mis. jaringan dapat
melembabkan kulit kering pada diperbaiki
kaki) ‐ Menjaga sirkulasi tetap
5. Ajarkan program diet untuk adekuat
memperbaiki sirkulasi (mis. ‐ kolestrol tinggi dapat
rendah lemak jenuh, minyak ikan mempercepat terjadinya
omega 3) arterosklerosis
DO :
Pasien tampak
mendengarkan dengan
seksama anjuran perawat
DS :
Mengajarkan pasien dan
17.00 WITA Pasien dan keluarga
keluarga tentang tanda dan
mengatakan sudah paham
gejala infeksi
tentang tanda dan gejala
infeksi setelah diberikan
edukasi oleh perawat
DO :
Pasien dan keluarga tampak
sudah mengerti terhadap
penjelasan perawat tentang
tanda dan gejala infeksi
Selasa, 16 November 2021 4 Menjelaskan tentang DS :
16.00 WITA penyakit Diabetes Melitus Pasien dan keluarga
dengan gejala dan mengatakan sudah
memahami apa yang
penyebabnya dijelaskan oleh perawat
Menjelaskan tentang tujuan DO :
perawatan luka pada Pasien dan keluarga tampak
Diabetes Melitus memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan
yang disampaikan oleh
perawat
2 Rabu, 17 November 2021 1 Mengidentifikasi DS : Pasien mengatakan
16.00 WITA kemungkinan penyebab tidak mengontrol dietnya,
hiperglikemi makan semua makanan
yang disukainya
Memonitor kadar glukosa
darah
DO :
Pasien tampak lemas
Kadar glukosa darah
117mg/dL
DS : Pasien mengatakan
16.30 WITA Memberikan asupan cairan sudah minum air putih
oral sebanyak 4 gelas
DO : Pasien tampak minum
air 1 gelas -+220ml
Kamis, 18 November 2021 1 S : Pasien mengatakan tidak mengontrol dietnya, makan semua makanan
20.00 WITA yang disukainya
O:
Pasien tampak lemas
Kadar glukosa darah 117mg/dL
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Kamis, 18 November2021 2 S : Pasien mengatakan badannya masih lemas
20.00 WITA O:
Klien tampak lemas
Kesadaran CM
CRT >2detik
TTV :
TD : 110/80 mmHg
S : 36o
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
GDS : 214 mg/dL
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Kamis, 18 November 2021 3 S:-
20.00 WITA O:
Pasien tampak lemas
Terdapat luka pada kaki pasien sebelah kanan
Karakteristik luka bernanah dan kemerahan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Kamis, 18 November 2021 4 S : Pasien dan keluarga mengatakan sudah memahami apa yang dijelaskan
20.00 WITA oleh perawat
O : Pasien dan keluarga tampak memperhatikan dan mendengarkan
penjelasan yang disampaikan oleh perawat
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi pasien