A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. Y RM : 01 02 79 92
Tanggal Lahir : 20 Nov 2018 / Jenis : Perempuan
52 Tahun kelamin
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. Sumbawa Jorong Pasar Lama Ujung
Gading Pasaman
Diagnosa Medis : Diabetes Mellitus Tipe 2 + Ulkus Dekubitus +
Sepsis
Tanggal Masuk 22 September 2018
Tanggal Pengkajian 27 September 2018
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama (Alasan masuk RS) :
Klien masuk rumah sakit via IGD, rujukan dari Rumah Sakit Ibnu
Sina Pasaman dengan keluhan, keluarga pasien mengatakan pasien
mengalami sesak nafas sejak satu minggu sebelum masuk rumah
sakit, lemah anggota gerak.
1
b. Riwayat kesehatan sekarang (RKS),
Pada saat pengkajian pasien mengalami penurunan kesadaran,
keadaan umum pasien jelek. Nafas pasien terlihat sesak, Terdapat
sumbatan pada jalan nafas pasien berupa sputum, mulut pasien
terlihat kotor, ada sputum tertinggal dilidah dan dimulut pasien,
mukosa bibir pasien kering. Terdapat luka decubitus diarea bokong
pasien dengan grede 3.
Pasien terpasang NGT, pasien mendapatkan makanan cair. Torgor
kulit pasien kurang baik, kulit pasien kering, konjungtiva anemis.
Urin pasien dikontrol melalui kateter.
c. Riwayat kesehatan dahulu (RKD)
keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sudah menderita DM
sejak 15 tahun yang lalu, tapi tidak terkontrol. Riwayat hipertensi 12
tahun yang lalu
d. Riwayat Kesehatan Keluarga (RKK)
keluarga pasien mengatakan orang tua pasien tidak ada yang
menderita penyakit yang sama dengan penyakit yang pasien rasakan
sekarang, 2 orang saudara pasien pernah juga menderita DM.
Keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular.
3. Pengkajian Keperawatan
c. Pola Eliminasi
1) Buang air besar (sehat/sakit):
Keluarga pasien mengatakan selama dirumah pasien tidak ada
mengalami ganguan dalam BAB, sejak dirawat pasien BAB nya
setiap 3 hari sekali. Terakhir pasien BAB hari rabu (1 hari
sebelum pengkajian. Keluarga pasien mengatakan BAB pasien
encer sedikit berserat, berwarna kuning.
2) Buang air kecil (sehat/sakit):
Keluarga pasien mengatakan sejak satu minggu sebelum dirawat
pasien sering BAK (nokturia) banyak ( poliuria ) dan tidak
terkontrol. BAK berwarna kuning bening. pasien sering banyak
minum dan banyak keringatnya.
Selama dirumah sakit BAK pasien banyak
Saaat pengkajian (27 sep 2018) : pasien terpasang kateter urin ,
volume urin 3 x 800 sehari = 2400 L sehari
Intake cairan : susu 3x sehari, just buah = 1500 L sehari
d. Pola ktivitas / Olahraga
Keluarga pasien mengatakan semua aktifitas dirumah dilakukan oleh
pasien dan dibantu oleh anaknya. Selama dirumah sakit semua
aktifitas dibantu oleh adik perempuannya. Selama dirawat pada saat
miring kiri miring kanan pasien dibantu oleh adik perempuannya .
Makan/minum √
Mandi √
Berpakaian / berdandan √
Toileting √
Berpindah √
Berjalan √
Menaiki tangga √
Berbelanja √
Memasak √
Pemeliharaan rumah √
4. Pemeriksaan Fisik
a. Penampakan umum
Keadaan Umum : Jelek
Kesadaran : Apatis
GCS : Eye : 3 Verbal : 4 Motorik : 4 Total : 11
BB : 40 kg dari 55 kg, TB : 155 cm, LILA 19 cm
lengan kanan
TTV : TD :130/90 mmHg,
HR : 89x/mnt lemah tidak teratur
RR : 28 x/mnt,
Suhu : 38,5 0C,
b. Kepala dan leher
1) Rambut
Inspeksi : Pertumbuhan rambut merata, warna hitam beruban ,
tidak ada ketombe.
Palpasi :Benjolan tidak ada, lesi tidak ada, pembengkakan tidak ada
(edema)
2) Mata
Inspeksi :Konjungtiva anemis , sklera ikterik (-/-), reflek cahaya
(+/+), pupil kanan & kiri, d + 3mm. Simetris kiri kanan.
Palpasi :Benjolan tidak ada, Pembengkakan (edema) tidak ada
3) Telinga
Inspeksi : Tidak ada keluar cairan dari telinga, fungsi pendengaran
baik.
Palpasi : Bejolan tidak ada, pembengkakan (edema) tidak ada
4) Hidung
Inspeksi : simetris kiri kanan, bersih, Napas cuping hidung (-),
perdarahan (-), sumbatan (-), fungsi penciuman baik
5) Mulut
Inspeksi : simetris, Mukosa mulut tampak kering, lidah kotor
(pucat), caries (-), gigi tidak lagi lengkap. Terlihat ada sputum
menempel dilidah pasien.
6) Leher
Inspeksi : Deviasi trakea (-), kaku kuduk (-)
Palpasi :tidak teraba Pembesaran kelenjar getah bening (-),
pembesaran kelenjar tiroid, distensi vena jugoralis (-), JVP 5-2
cmH2O
c. Dada ( Thorak )
Inspeksi : Dada simetris kanan & kiri saat inspirasi dan
ekspirasi, tidak terlihat ada benjolan atau masaa
Pola nafas : hiperventilasi, cepat dan dalam
Palpasi : Bengkak (-), nyeri (-), krepitasi (-), Tactil Fremitus
ka/ki sulit dinilai karna pasien penurunan
kesadaran,
Perkusi : Sonor kanan dan kiri
Auskultasi : wheezing (-), ronkhi (+)
d. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis terlihat di ICS 5 mid clavicula
Palpasi : Ictus Cordis teraba normal di ICS 5 mid
clavicula
Perkusi : Redup di ICS 2 – 5
Auskultasi : S1 dan S2 tanpa suara tambahan, Irama jantung
teratur
e. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi/oedema/ascites/jaringan parut
Auskultasi : Bising usus normal Peristaltik : 10x/menit
Perkusi : Timpani diempat kuadran
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada , tidak teraba
massa, hepar tidak teraba, limfa tidak teraba.
f. Inguinal dan genetalia
Genitalia pasien tampak bersih pada bagian simpisis pubis dan
genetalia eksternal. Tidak terlihat ada lesi.
Genitalia bagian anus pasien terlihat kotor ada kulit yang terkupas.
Terdapat luka decubitus grade 3 dengan luka terbuka. Bagian tepi
kulit terlihat merah, terdapat jaringan mati dan berwarna hitam.
Ukuran luka pasien 15x8x2 cm. Luka pasien terlihat berdarah. Area
kulit disekitar luka teraba panas dan berwarna kemerahan
k. Ekstrimitas
Ekstrimitas atas : Akral teraba dingin, pucat (+), CRT > 3 detik,
Clubbing Finger (-), oedem (-), reflex fisiologis normal,
Ekstrimitas bawah : Akral teraba dingin, pucat (+), CRT > 3 detik,
Clubbing Finger (-), oedem (-) , reflex fisiologis normal, kulit kaki
pasien tampak kering dan ad bagian kulit ditelapak kaki yang
mengelupas dan terasa kasar saat diraba.
g. Neurologis
(tingkat kesadaran kuantitatif/kualitatif, neurologis terkait)
Kesadaran : Compos Mentis, GCS 12
E=3 V=4 M=5
5. Pemeriksaan Penunjang
N Diagnosa
Luaran Intervensi Keperawatan
O Keperawatan
1. Ketidakstabilan kadar Tujuan luaran : setelah dilakukan Manajemen hiperglikemia
glukosa darah b.d intervensi keperawatan selama 3x24 jam
disfungsi pankreas, maka keseimbanagan kadar glukosa Observasi
Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
resistensi insulin, darah membaik dengan kriteria hasil :
Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan
gangguan toleransi
• kelurahn lapar menurun, insulin meningkat
glukosa darah d.d
Monitor kadar glukosa darah
ketidakstabilan kadar • rasa haus menurun,
Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
glukosa darah • kadar glukosa darah membaik, Teraupetik
• jumlah urin membaik, Berikan asupan cairan oral
Anjurkan menghindari olehraga saat kadar glukosa
darah lebih dari 250 mg/dL
Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara
mandiri
Anjurkan kepatuhan terhadap diet
Edukasi
Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton
urine
Ajarkan pengelolaan diabetes
1
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian insulin, cairan IV,
potasiu/kalium
Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala
hiperglikemia tetap ada atau memburuk
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN PADA Ny. Y
Hari /
Diagnosa Nama/
Tanggal / Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Keperawatan Paraf
Jam
Kamis / Ketidakstabilan Manajemen hiperglikemia Kamis, 27 Sep 2018 jam 12.00 wib
27 Sep Kadar Glukosa
2018 jam Darah b.d Observasi Subjektif :
09.00 wib Memonitor kadar glukosa darah 1. Keluarga pasien mengatakan
Resistensi insulin
Memonitor tanda dan gejala keringat pasien msih banyak.
hiperglikemia 2. Keluarga pasien mengatakan urin
Teraupetik pasien masih banyak
Memberikan asupan cairan oral
Menganjurkan menghindari Objektif :
olehraga saat kadar glukosa darah 1. Gula darah pasien 394 g/dl jam
lebih dari 250 mg/dL 8.00 wib
Menganjurkan monitor kadar 2. Evaluasi gula darah jam 13.00 GD
glukosa darah secara mandiri pasien 393 g/dl
Menganjurkan kepatuhan 3. Pasien terlihat lemah , lesu, pucat
terhadap diet
Edukasi Analisis:
Mengajarkan pengelolaan Masalah keperawatan belom teratasi
diabetes
Planning:
Intervensi manajemen control
hiperglikemik dilanjutkan.
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian insulin,
cairan IV, potasiu/kalium
Konsultasi dengan medis jika
tanda dan gejala hiperglikemia
tetap ada atau memburuk