PENCAK SILAT
Di susun
Oleh:
FONNI FERDIAH
FASHLY HASBI
X MIPA 5
TP 2019/2020
SMAN 1 GUNUNG TALANG
KABUPATEN SOLOK
Puji syukur kehadiran tuhan yang maha esa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik, dan hidayahnya sehingga ananda dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana semoga makalah ‘PENCAK SILAT’
ini bisa menjadi motivasi untuk ananda agar bisa membuat makalah yang lebih baik setiap
kali pembuatannya.
Dalam kesempatan ini ananda mengucapkan terimakasih sedalam –dalamnya
kepada kedua orang tua ananda dan ibu guru yth, karena hanya atas nasehat, saran dan
bimbingan dari ibuk lah makalah ananda ini dapat terselesaikan, dan tidak lupa juga
terimakasih kepada teman-teman yang selalu mengingatkan ananda apabila ada kesalahan.
Ananda menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna
,baik dari segi penyusunan yang masih kurang teratur ,pembahasan yang kurang sesuai
dengan materi, ataupun penulisannya yang kurang tepat atau kesalahan saat mengetik kata
demi kata ,karena pengalaman ananda yang masih kurang .
Demikianlah yang dapat ananda sampaikan , dimohonkan kepada ibuk dan
teman-teman yang membaca makalah ini agar memberikan kritik dan saran yang
membangun agar kedepannya, bisa diperbaiki menjadi lebih baik, kepada ibu guru yang
terhormat dimohon bimbingannya lebih lanjut , terutama bimbingan terhadap penyusunan
makalah dan dalam pembelajaran pjok.
BAB I
Pendahuluan...........................................................................................................4
1. Latar Belakang....................................................................................................4
2. Rumusan Masalah................................................................................................4
3. Tujuan................................................................................................................4
BAB II
Pembahasan............................................................................................................5
1.Pengertian.........................................................................................................5
2.Sejarah..............................................................................................................5
3.Teknik................................................................................................................6
1. Kuda-kuda..................................................................................................7
2. Sikap pasang............................................................................................10
3. Pola langkah.............................................................................................11
4. Pukulan.....................................................................................................12
5. Tendangan................................................................................................15
6. Serangan...................................................................................................17
7. Tangkisan..................................................................................................18
8. Guntingan dan Sapuan..............................................................................19
9. Peraturan pertandingan.............................................................................23
10. Perlengkapan............................................................................................24
BAB III
Penutup.................................................................................................................25
3.1. Kesimpulan...................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................26
1.Latar Belakang
Kebutuhan paling dasar manusia adalah keamanan dan kesejahteraan. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, manusia menciptakan dan mengembangkan berbagai cara dan
sarana. Diantara ciptaan manusia yang menyangkut kebutuhan keamanan, adalah cara dan
sarana fisik untuk menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan fisik, di antaranya adalah apa yang disebut "jurus" dan senjata.
"Jurus" adalah teknik gerak fisikal berpola yang efektif untuk membela diri maupun
menyerang tanpa maupun dengan menggunakan senjata. Bentuk awalnya sangat sederhana
dan merupakan tiruan dari gerak-gerik binatang yang disesuaikan dengan anatomi manusia.
Kemudian terus dikembangkan, sejalan dengan perkembangan budaya manusia. Demikian
pula senjata yang digunakan.
Di dalam memenuhi kebutuhan kesejahteraannya, manusia juga telah menciptakan
berbagai cara dan sarana di antaranya dengan pengembangan "jurus" ke dalam bentuk seni
dan olahraga yang dapat memberikan kesejahteraan batin dan lahir. Salah satu pengembangan
seni jurus tersebut adalah pencak silat.
Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi.Ada pengaruh
budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat.Biasanya setiap daerah di
Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas. Misalnya, daerahJawa Barat terkenal
dengan aliran Cimande dan Cikalong, di Jawa Tengah ada aliranMerpati Putih dan di Jawa
Timur ada aliranPerisai Diri.
2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat kami merumuskan beberapa masalah, diantaranya
sebagai berikut :
1. Apa itu pencak silat?
2. Bagaimana sejarah pencak silat?
3. Bagaimana Teknik pencak silat?
4. Apa peraturan dalam pencak silat?
3.Tujuan
Dari rumusan masalah di atas maka kami dapat mengambil tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian pencak silat.
2. Untuk mengetahui sejarah pencak silat.
3. Untuk mengetahui teknik pencak silat
4. Untuk mengetahui peraturan pencak silat.
1.Pengertian.
Kata “silat” sendiri merupakan istilah yang terkenal secara luas di kawasan Asia Tenggara
untuk menyebut seni bela diri ini.Meski demikian, masing-masing negara juga mempunyai
sebutannya sendiri sesuai dengan bahasa lokal mereka seperti gayong dan cekak (Malaysia
dan Singapura), bersilat (Thailand), dan pasilat (Filipina).
Pencak silat berasal dari dua kata, yakni pencak dan silat. Pengertian pencak ialah gerak dasar
bela diri dan terikat dengan peraturan.Sedangkan silat berarti gerak beladiri sempurna yang
bersumber dari kerohanian.
Dalam perkembangannya, silat ini lebih mengutamakan unsur seni dalam penampilan
keindahan gerakan, sementara itu silat ialah inti dari ajaran bela diri dalam pertarungan.
Sementara itu, berdasarkan KBBI, menyebutkan bahwa pengertian pencak silat yaitu sebagai
permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan keahlian menangkis, menyerang
serta membela diri menggunakan ataupun tanpa senjata.
2.Sejarah.
Sejarah perkembangan pencak silat sudah dimulai sejak perkembangan zaman kerajaan,
kemudian zaman penjajahan Belanda, sampai zaman pendudukan Jepang, dan yang terakhir
ketika zaman kemerdekaan.Selain seabgai upaya untuk mempertahankan diri, seni bela diri
ini juga menjadi salah satu seni budaya yang terus dilestarikan hingga sekarang.
Dan seperti yang telah kita ketahui, silat ini tak hanya berkembang di negara Indonesia
saja.Melainkan hingga menyebar ke negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darusalam,
Singapura, ataupun negara lainnya.
Pada tanggal 18 Mei tahun 1948 di Surakarta, terdapat beberapa pendekar yang berkumpul
dan kemudian membentuk sebuah organisasi yang bernama Ikatan Pencak Silat Seluruh
Indonesia atau yang disingkat dengan IPSSI.Dalam organisasi tersebut diketuai oleh Mr.
Wongsonegoro dan kemudian mengubah nama organisasinya menjadi Ikatan Pencak Silat
Indonesia dan disingkat sebagai IPSI yang memiliki tujuan untuk membakar lagi semangat
juang rakyat Indonesia pada masa pembangunan.
Dan sekarang, IPSI tercatat menjadi organisasi silat nasional paling tua yang ada di dunia.
Dan kemudian diadakan sebuah acara pencak silat dengan dihadiri berbagai perwakilan
negara, seperti Malaysia, Singapura, maupun Brunei Darusalam.Dan dari keempat negara
tersebut, Indonesia termasuk kedalam negara sebagai pendiri Persilat.
3.Teknik
Sikap Dasar Pencak Silat
Adapun beberapa sikap dasar dari seni bela diri ini, meliputi:
1.Sikap Hormat
Yang pertama yaitu sikap hormat atau sikap tegak yang digunakan guna menghormati
musuh maupun kawan.
Posisi sikap hormat berupa badan tegap diikuti dengan kaki yang rapat serta tangan berada
di depan. Posisi dada terbuka yang rapat dengan jari-jari pada tangan serta pandangan
menghadap ke arah atas.
2.Sikap Tegak
Posisi sikap tegak yakni dimana siap berdiri tegak yang terdapat dalam bela diri pencak
silat.Pada posisi tegak ini juga dibagi lagi menjadi 4 jenis sikap, diantaranya yaitu:
Sikap Tegak 4,Sikap Tegak 3,Sikap Tegak 2,Sikap Tegak 1,Sikap Duduk
Sebagai dasar dari permainan bawah, sikap duduk juga dibagi atas 4 sikap, diantaranya yaitu:
Dalam pembentukan gerakan ini juga diliputi oleh beberapa unsur, diantaranya adalah
sebagai berikut:
A.Pembentukan Arah
8 Penjuru mata angin merupakan sikap maupun pola langkah silat dengan membentuk 8
penjuru dalam satu titik tumpu yang berada di tengah.
Langkahkan kaki kanan ke arah depan serta silangkan kedua tangan di depan dada.
Jangan lupa untuk tangan kanan ditaruh di atas.
Selanjutnya lakukan sikuan kiri dan juga menggunakan kuda-kuda tengah di tempat.
Lakukan juga tendangan di depan kanan dengan menggunakan tangan kanan untuk
memukul pelan pada paha. Sementara itu, tangan kiri disilangkan di depan kuda-kuda.
Pakai pasang di bawah dengan pososo duduk bertumpu di kaki kanan dengan tangan
kiri terbuka di bagian belakang badan.
Di bagian lain, tangan kanan juga akan disilangkan di depan dada.
Sesudah itu, lakukan juga tendangan ke arah samping di bawah kiri dengan posisi
terbaring.
Sementara itu, posisikan tangan kiri di depan kepala dengan tangan kanan yang
digunakan sebagai tumpuan badan.
Posisikan kaki kiri di depan sempok dengan posisi tangan kanan menjunjung tinggi ke
atas. Junjungan tangan kanan ini merupakan wakil dari menjujung kebenaran.
Putar badan ke arah kanan dan lakukan tangkisan ke arah samping kanan. Kuda-kuda
yang digunakan dalam gerakan ini merupakan kuda-kuda depan kanan.
Kata “kuda-kuda” berasal dari kata “kuda” yang berarti posisi kaki layaknya orang yang
sedang menunggang kuda.Dalam seni bela diri silat, kuda-kuda juga dapat diartikan sebagai
posisi tumpuan untuk melakukan sikap pasang. Selanjutnya teknik-teknik serangan, sampai
teknik pembelaan diri.
Makalah pjok Page 7
a). Kuda-kuda Tengah
Teknik kuda-kuda pencak silat ini bisa dilakukan dengan gerakan membuka dan menekuk
kedua lutut kaki, dengan berat badan yang menjadi tumpuan.
Untuk gerakan silat selanjutnya yaitu kuda-kuda depan. Teknik ini bisa dilakukan dengan
posisi kaki bagian depan ditekuk dengan telapak kaki lurus mengarah ke depan serta kaki
belakang lurus.
Gerakan kuda kuda pada pencak silat ini bertitik tumpu pada berat badan di kaki depan.
Teknik kuda kuda dalam pencak silat yang selanjutnya adalah teknik kuda-kuda belakang,
ada banyak pendapat mengatakan bahwa gerakan silat ini memiliki 2 variasi yaitu :
Posisi kaki hampir sama dengan kuda-kuda depan, tapi tumpuan berat badan dipindahkan ke
kaki bagian belkang.
Menaruh berat badan pada kaki belakang, dengan tumit tumpuan tegak dengan pinggul.
Posisi badan cenderung condong ke depan dengan kaki jinjit dan menampakkan ujung kaki
atau tumit.
Gerakan kuda-kuda samping dalam pencak silat dilakukan dengan menekukkan salah satu
kaki dan kaki yang lainya lurus ke arah samping.
Sikap kuda kuda dalam pencak silat menekankan pada tumpuan penginjakan kaki terutama
pada kuda-kuda silang depan.
Kuda-kuda silang depan dapat dilakukuan dengan menginjakkan kaki kiri ke arah depan atau
ke belakang.
Kuda-kuda silat belakang adalah kuda-kuda yang dilakukan dengan salah satu kaki berada di
belakang dengan keadaan menyilang dan kaki d tumpukan ke belakang.
a) Pasang Satu – Pasang satu adalah suatu teknik bersikap di dalam pencak silat di mana
posisi badan petarung bisa dalam kondisi tegap dan kedua tangan ada di sisi tubuh.
Dalam keadaan siap silat, kedua kaki petarung dapat dibuka di mana lebarnya bisa
disetarakan dengan lebar bahu.
b) Pasang Dua – Pasang dua adalah suatu teknik bersikap di dalam pencak silat di mana
posisi yang perlu dibentuk oleh petarung dengan badan berposisi tegak sambil
membuka kedua kaki yang lebarnya selebar bahu. Tak hanya itu, pastikan untuk
posisi kedua tangan dalam kondisi mengepal dan disejajarkan dengan pinggang; ini
agak berbeda dengan pasang satu.
c) Pasang Tiga – Pasang tiga adalah suatu teknik bersikap di dalam pencak silat di mana
petarung perlu memasang posisi badan persis seperti ketika melakukan pasang dua
dan posisi pastikan untuk senantiasa tegak lurus. Jangan lupa untuk membuka kaki
selebar bahu sambil mengangkat tangan yang sejajar dengan mata dan kepalan tangan
pastikan untuk dalam kondisi terbuka.
d) Pasang Empat – Pasang empat adalah suatu teknik bersikap di dalam pencak silat di
mana petarung bisa membentuk sikap badan dan juga pandangan mata seperti ketika
melakukan sikap pasang tiga. Perbedaannya hanyalah pada bagian tangan yang bisa
kita angkat sejajar mata namun dengan posisi silang. Kepalan tangan yang awalnya
terbuka bisa dikepalkan.
a) Pola Langkah Lurus – Dalam pencak silat, teknik pola langkah lurus adalah ketika
petarung melakukan gerak langkah menciptakan garis lurus. Ketika membentuk garis
lurus, hal ini bisa dilakukan saat melangkah maju maupun mundur. Dalam praktiknya,
petarung bisa memulainya dari salah satu teknik kuda-kuda.
b) Pola Langkah Zig-zag – Dalam pencak silat, pola langkah zig-zag adalah ketika
petarung melakukan gerak langkah menciptakan mata gergaji alias zig-zag itu tadi.
Dalam praktiknya, petarung bisa memulainya dari sikap pasang lebih dulu di mana
pola langkah yang dibentuk kemudian adalah menyerong.
c) Pola Langkah Huruf S – Dalam pencak silat, pola langkah huruf S berdiri dengan
posisi titik mengarah sesuai dengan arah yang ditunjukkan. Kaki kanan geser ke arah
berat badan yang sedang bertumpu pada kaki kanan yang kemudian dilanjutkan atau
disusul dengan kaki kiri. Gerakan pola langkah ini pada dasarnya menggabungkan 3
teknik kuda-kuda yang menciptakan huruf S. Penggunaan kombinasi kuda-kuda di
sini antara lain adalah kuda-kuda samping, belakang dna tengah.
d) Pola Langkah Huruf U – Dalam pencak silat, pola langkah huruf U atau ladam bisa
petarung mulai dengan sikap tubuh awal tegak dan menggerakkan kaki ke sisi kanan
yang disusul dengan kaki kiri merapat sebelum kaki kiri maju. Tarik kembali kaki dan
menutup yang lalu digerakkan ke sisi kiri dan tarik kaki kanan untuk menutup
sebelum dilangkahkan ke arah depan. Untuk langkah terakhir, tarik kaki kanan lagi
untuk merapat dan membentuk sikap awal.
e) Pola Langkah Segi Tiga – Dalam pencak silat, pola langkah segitiga ini adalah ketika
petarung bergerak membentuk bidang segitiga. Biasanya, teknik ini dilaksanakan
dengan memanfaatkan 2 teknik kuda-kuda, yakni kuda-kuda depan dan tengah.
f) Pola Langkah Segi Empat – Dalam pencak silat, pola langkah segiempat adalah saat
petarung bergerak dengan memanfaatkan gabungan kuda-kuda depan dan tengah,
mirip dengan langkah segitiga, hanya saja harus dilakukan dengan cara siap kuda-
kuda depan lebih dulu. Setelah itu, lakukan gerakan maju menggunakan kuda-kuda
tengah dan barulah bisa terbentuk pola langkah segi empat yang dimaksud.
a) Pukulan Lurus – Dalam pencak silat, pukulan lurus merupakan pukulan yang petarung
perlu lakukan dengan mengarahkan salah satu tangan untuk melakukan aksi memukul
ke depan. Target utama adalah dada lawan dan pastikan bahwa tangan yang lain
melindungi diri sendiri, yaitu bagian perut ke atas.
b) Pukulan Bandul – Dalam pencak silat, pukulan bandul perlu petarung lakukan dengan
cara salah satu tangan diayun dengan mengepalkannya lebih dulu dan ayun ke arah
sasaran ulu hati, sedangkan tangan yang lain bertugas menutup ke arah lawan.
c) Pukulan Melingkar – Di dalam pencak silat, tujuan utama dari gerakan teknik pukulan
melingkar satu-satunya adalah menargetkan pinggang lawan. Petarung perlu bergerak
mendekati lawan di mana gerakan tubuh dan bahu wajib mendukung.
g) Pukulan Pedang
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda arah serong.
b. Gerakan pukulan dengan sisi telapak tangan, tangan yang lain ditekuk di samping
badan dengan jari-jari rapat menghadap ke depan.
Berikut adalah gambar dari pukulan pedang:
i) Pukulan Kepret
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu salah satu kaki di depan dengan lutut
ditekuk dan kaki yang lain lurus ke belakang.
b. Salah satu tangan melakukan pukulan dengan punggung tangan dan tangan yang
lain ditekuk di depan dada dengan telapak tangan rapat menghadap ke depan.
Berikut adalah gambar dari pukulan kepret:
5.tendangan
B. Tendangan Samping – Dalam tendangan samping, teknik gerakan yang perlu dikuasai
oleh para petarung pencak silat adalah menendang menggunakan punggung kaki.
C. Tendangan Gajul
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal berdiri dengan salah satu kaki sebagai tumpuan.
b. Kaki tendang diangkat kemudian digajulkan ke arah sasaran.
c. Tendang kaki pada tumit dari arah bawah ke atas.
d. Tangan untuk menutupi atas dan bawah.
Berikut adalah gambar dari tendangan gajul:
D. Tendangan Huruf T – Ada lagi bentuk tendangan huruf T di mana gerakan ini
dilakukan petarung dengan tubuh mengarah menyamping dan menggunakan hentakan
telapak kaki lalu menendang secara lurus ke depan.
6.Serangan
1. Serangan Siku Depan
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal, berdiri dengan kuda-kuda, yaitu kaki kiri di depan dengan lutut ditekuk dan
kaki kanan lurus ke belakang.
b. Untuk melakukan serangan kepada lawan, yaitu siku tangan kiri ditekuk lurus ke depan
dan tangan kanan ditekuk di depan dada jari-jari rapat dalam posisi berdiri.
Berikut adalah gambar dari serangan siku depan:
4. Serangan Siku Bawah
Cara melakukan sebagai berikut.
a. Posisi awal berdiri dengan sikap kuda-kuda, yaitu kaki kiri dengan lutut ditekuk dan kaki
kanan lurus ke belakang.
b. Untuk melakukan serangan kepada lawan, tangan kiri ditekuk di depan dada dalam
keadaan tegak lurus, kemudian dipukulkan ke bawah, yaitu ke arah sasaran, sedangkan
tangan kanan ditekuk di samping badan.
7.tangkisan
a) Tangkisan Luar – Dalam teknik ini, petarung perlu melakukan tangkisan untuk
serangan dari luar dan petarung harus memakai tangan sebagai penepis serangan ke
arah samping.
c) Tangkisan Dalam – Dalam teknik ini, petarung perlu melakukan tangkisan terhadap
serangan dari luar dengan cara tangan diletakkan secara sejajar dengan bahu.
d) Tangkisan Bawah – Dalam teknik ini, petarung perlu melakukan tangkisan terhadap
serangan dari luar yang menyerang ke bagian bawah tubuh sambil merendahkan
tubuh lalu kemudian tangan diluruskan ke bawah.
TEKNIK GUNTINGAN
1. Kedua pesilat (pesilat A & pesilat B) sikap pasang pertandingan dalam jarak serang.
2. Pesilat B melompat ke arah pesilat A kaki kanan di sebelah dalam dan kaki kiri di
sebelah luar pesilat A. Dalam satu hitungan kaki kanan pesilat B menjepit ke arah dalam dan
kaki kirinya menjepit ke arah yang berlawan sehingga pesilat A kehilangan keseimbangan.
pesilat B tidak boleh menarik lawan dengan tangan untuk menjatuhakn lawan. Jika itu
Makalah pjok Page 18
dilakukan maka jatuhan itu dianggap tidak sah. Maka dibutuhkan murni kekuatan kaki dan
dorongan tubuh.
3. Variasi Teknik lainnya dalam guntingan ini adalah setelah menjepit tubuh lawan pesilat
B melakukan putaran, bisa searah jarum jam ataupun berlawanan jarum jam. Dan putaran ini
dilakukan dengan sangat cepat berbarengan dengan jepitan sehingga menambah tenaga dalam
menjatuhkan lawan.
SAPUAN DEPAN
2. Kaki kanan dijatuhkan sehingga lutut kanan menyentuh lantai dan kaki kiri ditekuk.
Tangan kiri menyentuh lantai.
4. Kaki kiri ditarik direbahkan atau semprok dan kaki kanan ditarik.
6. Sapuan depan di arahkan kepada kaki lawan yang tidak melalukan tendangan atau kaki
yang menjadi tumpuan saat lawan menendang.
7. Jika lawan dapat menghindar dari serangan kita biasakan untuk melakukan pertahanan
dengan tangan dan kaki kanan untuk menahan tendangan atau serangan dari lawan.
8. Yang perlu diperhatikan dalam melakukan sapuan depan adalah timing dalam
menentukan serangan atau sapuan karena biasanya sapuan depan dilakukan dengan
mendahului serangan lawan.
SAPUAN BELAKANG
2. Tubuh berputar ke arah belakang lutut kaki kiri menyentuh lantai. Tangan kiri
menyentuh lantai dan kaki kanan ditekuk.
4. Sapuan belakang diarahkan ke kaki lawan yang menjadi tumpuan saat menyerang. Dan
dilakukan dengan sangat cepat dan kuat.
6. Lakukan sikap pertahanan dengan tangan kanan diangkat di atas kepala. Sebagaimana
sapuan depan sapuan belakang juga jika gagal atau lawan dapat menghindar, lawan dapat
melakukan satu kali tendangan atau serangan ke arah sasaran yang sah.
7. Sapuan belakang sangat efektif dilakukan pada saat bertahan, artinya lawan menyerang
kita langsung melakukan sapuan belakang,arahkan sapuan belakang ke kaki yang paling
belakang kuda-kuda lawan.
Sikap Lainnya
Sikap Berbaring.Sikap berbaring adalah sikap yang dilakukan petarung ketika hendak
bertahan dari serangan lawan.
Sikap Miring – Posisi tubuh petarung harus dalam kondisi miring dengan pandangan
fokus lurus ke depan sambil salah satu tungkai kaki ditekuk mendekati dada. Kaki
lainnya bisa diluruskan juga ke depan, sementara tangan sebagai penopang berat
badan dan siku ditaruk pada permukaan lantai di mana tangan lainnya berada di atas
paha.
Sikap Telentang – Posisi tubuh petarung harus dalam kondisi telentang pandangan
juga harus ke atas sambil satu tungkai ditekuk dan tungkai lainnya diluruskan. Satu
b. Pertandingan pencak silat yang dilakukan dalam 3 babak, dangan masing-masing babak
berdurasi 2 menit dan durasi istirahat antar babak adalah 1 menit.
c. Ketentuan Pertandingan
d. Pertandingan pencak silat dipimpin oleh satu orang wasit serta lima orang juri.
2. Ketentuan-ketentuan Kemenangan
Peraturan pertandingan pencak silat meliputi ketentuan kemenangan sebagai berikut:
a. Menang angka, bila pertandingan selesai dalam 3 babak dan juri telah menetapkan satu
pemenang dengan jumlahh angka lebih banyak dari lawannya.
b. Menang teknik apabila lawan tidak dapat melanjutkan ke pertandingan sebab:
c. Menang mutlak, apabila lawannya jatuh dikarenakan serangan yang sah serta tidak sadar
setelah hitungan wasit hingga ke-10 dalam waktu 10 detik.
d. Menang diskualifikasi, apabila:
b. Peringatan I, apabila pesilat mendapatkan teguran ke-3 dalam satu babak dikarenakan
pelanggaran ringan. Peringatan ini akan di kurangi lima (5)
c. Peringatan II, diberikan apabila pesilat mendapatkan Peringatan I, Peingatan II, dan nilai
dikurangi sepuluh (10)
d. Diskualifikasi diberikan apabila pesilat:
4. Ketentuan Penilaian
Ketentuan penilaian dalam peraturan pertandingan pencak silat ialah sebagai berikut:
a. Nilai 1 (satu):Elakan atau tangkisan yang sukses dan disusul oleh serangan yang masuk
dalam sasaran, atau teknik jatuhan yang juga sukses,Serangan tangan yang masuk pada
sasaran.
5. Sasaran yang dapat diserang yaitu bagian tubuh, kecuali leher ke atas dan kemaluan,
diantaranya:
Diantaranya:
a) Sebagai suatu wadah untuk menyalurkan hobi serta minat yang berhubungan dengan
bela diri.
b) Membentuk suatu masyarakat dengan jiwa yang sehat, pemikiran cerdas, serta
meningkatkan prestasi dalam masyarakat.
c) Mendidik sekaligus membentuk kepribadian yang ksatria, berani, adil, disiplin, dan
juga memiliki sikap bertanggung jawab yang tinggi.
d) Mendorong sekaligus menggerakkan masyarakat supaya lebih bisa menghargai seni
dan kebudayaan bangsa Indonesia sendiri.
e) Mendorong munculnya suatu pemahaman bahwa pencak silat adalah suatu kebutuhan
hidup.
f) Mendidik generasi muda supaya bisa memanfaatkan waktu dengan lebih baik serta
tidak terjerumus di dalam pergaulan bebas ataupun terpengaruh dengan budaya asing
yang bersifat negatif.
1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas:
Pencak silat merupakan seni bela diri yang asli berasal dari Indonesia. pencak silat
merupakan olahraga sekaligus seni yang dikenal di negara-negara luar, terbukti dari
banyaknya organisasi-organisasi yang tumbuh pesat.Berkembangnya pencak silat tidak lepas
dari sejarah bangsa Indonesia, berawal dari nenek moyang yang berusaha mempertahankan
diri dari ancaman dan tantangan alam.
2.Saran
Pencak silat merupakan kesenian yang harus dilestarikan karena merupakan warisan yang
sangat berharga, selain itu pencak silat juga harus semakin dikembangkan agar semakin
dikenal masyarakat luas.
https://www.yuksinau.id/pencak-silat/
https://resaja.com/teknik-dasar-pencak-silat/
http://sarjanaolahragayk.blogspot.com/2018/05/kuda-kuda-dalam-pencak-silat.html
https://anggamulyana85.blogspot.com/2019/06/bab-iiv-pencak-silat-pjok-kelas-xi.html
https://olahragapedia.com/teknik-dasar-pencak-silat
http://www.penjasorkes.com/2018/09/4-sikap-pasang-dalam-pencak-silat.html#
http://kumpulan-olahraga.blogspot.com/2016/11/macam-macam-sikap-pasang-pencak-silat.html
https://www.maolioka.com/2016/12/macam-macam-pukulan-dalam-pencak-silat.html
http://sarjanaolahragayk.blogspot.com/2018/05/teknik-teknik-serangan-lenganpukulan.html
http://ryfkannisa07.blogspot.com/2016/
https://dsisma.wordpress.com/2019/05/02/teknik-serangan-tungkai-pencak-silat/
https://seputarpencaksilat.wordpress.com/2017/05/06/macam-macam-tendangan-dalam-pencak-
silat/
https://www.maolioka.com/2016/12/macam-macam-tendangan-dalam-pencak.html
http://ryfkannisa07.blogspot.com/2016/11/macam-macam-gerakan-serangan-pencak.html
https://www.maolioka.com/2016/12/tehnik-tangkisan-dalam-pencak-silat.html
http://garudajisai.blogspot.com/2016/02/eknik-sapuan-guntingan-teknik-olahraga.html