Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENCAK SILAT

Oleh :
NAMA : A.A NGR. MAHAPUTRA
BISMANTARA
NO.ABS : 19
KELAS : XII IPA 6

Kata pengantar

Om swastiastu,
Salam sejahtera,
Terima kasih saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik. Saya sebagai penyusun, mengharapkan apa yang telah
saya buat ini dapat menjadi pedoman / motivasi dalam menghadapi
dunia pendidikan yang semakin sulit. Saya sangat menyadari, bahwa
tugas yang saya buat ini masih memiliki banyak kekurangan, saya
berharap bagi pembaca yang membaca tugas ini dapat memberikan
masukan atas kekurangan tugas ini. Semoga tugas ini dapat berguna
bagi yang membacanya. Akhir kata saya mengucapkan banyak terima
kasih bagi pembaca yang sudah berkenan meluangkan waktunya untuk
membaca tugas saya ini.
Om Canthi, Canthi, Canthi, om

PENCAK SILAT

Sejarah Bela diri yang berkembang di Nusantara didasarkan pada upaya pertahanan suku menghadapi
musuh, seperti tari perang Nias. Nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri
yang ditujukan untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari
tantangan alam. Mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam
sekitarnya, seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang.
Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari keterampilan suku-suku
asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak,
misalnya seperti dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.
Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal
mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan
Majapahit disebutkan memiliki pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri dan dapat
menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan.Peneliti
silat Donald F. Draeger berpendapat bahwa bukti adanya seni bela diri bisa dilihat dari berbagai
artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pada pahatan relief-relief yang
berisikan sikap-sikap kuda-kuda silat di candi Prambanan dan Borobudur. Dalam bukunya, Draeger
menuliskan bahwa senjata dan seni beladiri silat adalah tak terpisahkan, bukan hanya dalam olah
tubuh saja, melainkan juga pada hubungan spiritual yang terkait erat dengan kebudayaan Indonesia.
Sementara itu Sheikh Shamsuddin (2005). berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari
Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh
dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara
lainnya. Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu dalam berbagai
nama. Di semenanjungMalaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan nama alirannya yaitu
gayong dan cekak Di Thailand, pencak silat dikenal dengan nama bersilat, dan di Filipina selatan
dikenal dengan nama pasilat. Dari namanya, dapat diketahui bahwa istilah "silat" paling banyak
menyebar luas, sehingga diduga bahwa bela diri ini menyebar dari Sumatera ke berbagai kawasan di
rantau Asia Tenggara. Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut,
diajarkan dari guru ke murid, sehingga catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan.
Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Legenda
Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan,
Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada abad ke-11.Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh
para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara.
Demikian pula cerita rakyat mengenai asal mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang

perempuan yang mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet. Setiap daerah
umumnya memiliki tokoh persilatan (pendekar) yang dibanggakan, misalnya Prabu Siliwangi sebagai
tokoh pencak silat Sunda Pajajaran, Hang Tuah panglima Malaka,Gajah Mada mahapatih Majapahit
dan Si Pitung dari Betawi. Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya
banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak
silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian
dari latihan spiritual. Dalam budaya beberapa suku bangsa di Indonesia, pencak silat merupakan
bagian tak terpisahkan dalam upacara adatnya. Misalnya kesenian tari Randai yang tak lain adalah
gerakan silek Minangkabau kerap ditampilkan dalam berbagai perhelatan dan acara adat
Minangkabau. Dalam prosesi pernikahan adat Betawi terdapat tradisi "palang pintu", yaitu peragaan
silat Betawi yang dikemas dalam sebuah sandiwara kecil. Acara ini biasanya digelar sebelum akad
nikah, yaitu sebuah drama kecil yang menceritakan rombongan pengantin pria dalam perjalanannya
menuju rumah pengantin wanita dihadang oleh jawara (pendekar) kampung setempat yang dikisahkan
juga menaruh hati kepada pengantin wanita. Maka terjadilah pertarungan silat di tengah jalan antara
jawara-jawara penghadang dengan pendekar-pendekar pengiring pengantin pria yang tentu saja
dimenangkan oleh para pengawal pengantin pria. Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari
rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing.
Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat
senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro,
Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan
Cut Nyak Meutia. Silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas,
yaitu para penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai
kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di Jawa,
Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lain-lainnya yang juga mengembangkan beladiri ini.
Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya organisasi
pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh
Indonesia.

TEKNIK DASAR PENCAK SILAT


Sikap Pasang
Sikap pasang adalah teknik berposisi siap tempur optimal dalam menghadapi lawan yg dilaksanakan
secara teknis dan efektif.Sikap pasang dapat berpola serangan atau belaan.Dalam pelaksanaanya sikap
pasang merupakan kombinasi dan koordinasi kreatif dari kuda-kuda,sikap tubuh,dan sikap
tangan.ditinjau dari taktik penggunaanya terdiri dari

1. Sikap pasang Terbuka


Yakni sikap pasang dengan posisi tangan dan lengan yg tidak melindungi tubuh

Sikap Pasang Terbuka


2. Sikap pasang tertutup
Yakni Sikap Pasang dengan posisi tangan dan lengan yg melindungi tubuh. Sikap pasang dalam
kombinasi dan koordinasi dengan kuda-kuda meliputi.
a. Sikap pasang dengan kuda-kuda depan sejajar

Sikap pasang dengan kuda-kuda depan sejajar

b. Sikap Pasang dengan kuda-kuda badan berputar

Sikap Pasang dengan kuda-kuda badan berputar


c. Sikap pasang dengan kuda-kuda serong depan

Sikap pasang dengan kuda-kuda serong depan

d. Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap

Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap

e. Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap

Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap


f. Sikap pasang dengan kuda-kuda tengah menyamping

Sikap pasang dengan kuda-kuda tengah menyamping

g. Sikap Pasang dengan kuda-kuda silang depan

Sikap Pasang dengan kuda-kuda silang depan


h. Sikap pasang dengan satu kaki diangkat

Sikap Pasang dengan satu kaki di angkat.

Gerak Langka
Gerak langkah adalah teknik berpindah atau mengubah posisi di sertai dengan kewaspadaan mental
dan indera secara optimal untuk mendapatkan posisi yang menguntungkan (Favourable/condusive)
dalam rangka mendekati atau menjauhi lawan bagi kepentingan serangan dan belaan yang
dilaksanakan secara taktis dan dalam pelaksanaannya selalu di kombinasikan dan di koordinasikan
dengan sikap tangan
Gerak Langkah dilihat dari beberapa segi yaitu :
1. Gerak langkah dari arahnya meliputi :
a. Gerak Langkah ke belakang
b. Gerak langkah serong kebelakang
c. Gerak langkah ke kiri
d. Gerak langkah serong kiri depan
e. Gerak langkah kedepan
f. Gerak Langkah serong kanan depan
g. Gerak langkah ke kanan
h. Gerak langkah seronh kanan belakang
2. Gerak Langkah ditinjau dari cara melaksanakannya, meliputi :
a. Gerak langkah angkatan
b. Gerak langkah geseran
c. Gerak langkah ingsutan (seseran)
d. Gerak Langkah putaran
3. Gerak Langkah ditinjau dari pola taktiknya, meliputi
a. Gerak langkah lurus
b. Gerak langkahzig-zag(gergaji)

c. Gerak langkah Segitiga


d. Gerak langkah ladam (tapal Kuda)
e. Gerak langkah Liuk (meander)
f. Gerak Langkah ganda

Tangkisan
Adalah suatu teknik untuk menggagalkan serangan lawan dengan melakukan tindakan menahan
serangan lawan dengan tangan,kaki dan tubuh. Contoh tangkisan antara lain Tepis,Gedik,Kelit,Siku
dan Potong.
1. Tangkisan Tepis
Yakni tangkisan dengan menggunakan satu atau ke dua telapak tangan terbuka dengan kenaannya
telapak dalam,arah gerakannya dari dalam keluar dan atas kebawah.

Tangkisan Tepis
2. Tangkisan Gedik
Yakni tangkisan yang kenaanya lengan bawah dalam dengan lintasan dari atas

Tangkisan Gedik

kebawah

Tangkisan Gedik

3. Tangkisan kelit
Yakni tangkisan yg menggunakan satu lengan dengan telapak tangan terbuka yang kenaanya telapak
tangan luar dan arah dari dalam keluar
4. Tangkisan siku
Yakni tangkisan yang menggunakan siku dengan lintasan dari luar ke dalam.

Tangkisan Siku

Tangkisan Siku
5. Tangkisan potong
Yakni tangkisan yang menggunakan satu tangan dan lengan di gerakkan ke samping seperti gerakan
memotong dengan kenaannya lengan bawah luar dengan posisi tangan terbuka.

Tangkisan Potong

Tangkisan Potong

Pukulan
Dalam Pencak Silat Olah Raga sesuai dengan peraturan yang ada,disebutkan bahwa yang dimaksud
dengan pukulan adalah berbagai macam teknik serangan yg di lakukan dengan mempergunakan
tangan sebagai komponennya.
Jadi secara singkat dapat di jelaskan bahwa dalam Pencak Silat segala teknik pukulan yang terdapat
dalam Pencak Silat (dalam bentuk apaun) boleh dipergunakan untuk menyerang yang disahkan dalam
upaya memperoleh angka
Dari Sekian banyak teknik yang terdapat dalam pencak silat,dalam pelaksanannya Pencak Silat Olah
Raga ternyata tidak dapat dipergunakan,denagn pertimbangan efesiensi dan efektivitas serta
keselamatan pesilat.Dalam pertandingan Pencak Silat Olah Raga,teknik pukulan yang sering
dipergunakan adalah : pukulan depan,pukulan sangkol/bandul , pukulan samping dan pukulan lingkar.
Pukulan Depan.
Pukulan depan adalah pukulan yang dilakukan dengan lintasan lurus kedepan,yang mencapai
hasil optimal dapat dilakukan dengan dibantu oleh pergerakan bahu putaran pinggang yang
mendukung untuk pemindahan beraat badan kedepan (tangan yang menyerang).Pukulan ini dapat
dilakukan dalam dua sikap tubuh yang berbeda,yaitu
Pukulan depan dengan posisi tangan yang dipergunakan untuk menyerang,sejajar dengan posisi
kaki yang berada didepan (jab)

Pukulan depan dengan posisi tangan yang dipergunakan untuk menyerang,tidak sejajar dengan
posisi kaki yang berada di depan (Straight)
Pukulan depan
2. Pukulan Sangkol
Yaitu Pukulan yang dilakukan dengan posisi tangan ditekuk (90 %).Lintasan pukulan adalah
diayun dari bawah ke atas.Pukulan ini dapat dilaksanakan dengan posisi kaki yg bervariasi,baik
dengan posisi kaki depan sejajar dengan tangan yang dipergunakan yuntuk menyerang maupun tidak.
Pukulan Sangkol
3. Pukulan Lingkar
Yaitu pukulan yang dilakukan denagn lintasan pukulan dari arah samping luat tubuh pesilat
menuju ke arah dalam tubuh pesilat.Untuk mendukung tercapainya hasil optimal dari pukulan lingkar
ini,harus di dukung dengan pergerakan bahu dan pinggang yang searah dengan arah pukulan.hal ini
akan menambah bobot dengan adanya dorongan berat badan pesilat ke tangannya.
Pukulan Lingkar
4. Pukulan Samping
Perkiraan dari teknik pukulan samping ini adalah punggung tangan.Adapun lintasan dari
samping dalam tubuh pesilat ke arah luar tubuh pesilat.
Pukulan Samping
5. Tendangan
Tendangan merupakan teknik dan taktik serangan yang mempergunakan untuk jarak jangkau jauh
dan sedang mempergunakan tungkai sebagai komponen penyerang. Dalam Pencak Silat Olah raga
,teknik tendangan yang masuk sasaran mendapat nilai 2
.

Teknik-teknik tendangan yang terdapat dalam Pencak Silat pada prinsipnya dpat dipergunakan

untuk menyerang dalam pertandingan pencak silat olah raga. namun sebagaimana halnya dengan
pukulan,tidak semua teknik tendangan dapat dipergunakan dan pertandingan,berdasarkan efesiensi
pelaksanaan teknik tendangan dan efektifitas untuk memperoleh angka serta keselamatan yang
melakukan tendangan tersebut. Teknik tendangan pada pertandingan Olah Raga adalah tendangan
:lurus,Sabit "T",belakang,jejag dan gajul.
1. Tendangan Lurus
Tendangan depan/lurus adalah tendangan yang dilakukan dengan lintas lurus ke
depan,dengan

perkenaan pada pangkal jari-jari kaki.Variasi dalam pelaksanaa teknik in i

antaralain dengan lompatan


Tendangan Lurus
2. Tendangan Sabit
Tendangan Sabit adalah tendangan yang di lakukan dengan lintasan dari samping

(melengkung seperti sabit/arit),perkenaannya pada punggung kaki. Tendangan ini dapat di laksanakan
dalam posisi kaki berada di depan maupun di belakang dan dapat pula di variasikan dengan lompatan
Tendangan Sabit
3. Tendangan " T "
Tendangan T adalah tendangan yang dilakukan dengan posisi tubuh menyamping dan
lintasan tendangan lurus ke samping.Perkenaannya adalah bagian tajam telapak kaki dan tumit.
Banyak Variasi dalam pelaksanaanya antara lain : T jepret,T gantung,T lompat
Tendangan " T "
4. Tendangan Jejag
Tendangan Jejag adalah tendangan yang dilaksanakan dengan posisi tubuh tegak dan
lintasan lurus kedepn,perkenaannya adalah tumit.Selintas tendangan ini mirip dengan tendangan
lurus,namun terdapat perbedaan prinsipil dalam pelaksanannya,Jika tendangan lurus dengan
melecutkan tungkai kedepan (seperti gerakan menusuk)sedangkan tendangan gejos dilakukan
denagn terlebih dahulu mengangkat lutut setinggi mungkin dan kemudian mendorong tungkai
kedepan sasaran
Tendangan Jejag/Gejos
5. Tendangan belakang
Tendangan belakang yaitu tendangan yang dilakukan dengan terlebih dahulu memutar
tubuh dan sikap tubuh membelakangi lawan,dengan perkenaan pada telapak kaki atau tumit
Tendangan Belakang
6. Tendangan Gajul
Tendangan gajul perkenaannya pada tumit se4dang lintasannya adalah dari arah bawah
ke atas
Tendangan Gajul
6. Tangkapan
Tangkapan merupakan teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat dan sedang yang
dilaksanakan dengan menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk dilanjutkan dengan
bantingan,jatuhan atau kuncian
Dari segi teknik,tangkapan dapat dilaksanakan dari luar dan dari dalam yang masing-masing
disebut tangkapan luar dan dalam
Tangkapan luar adalah teknik tangkapan yang dilaksanakan dari arah luar tubuh pesilat yang
melakukan teknik tangkapan,sedangkan tangkapan dalam adalah teknik tangkapan yang dilaksanakan
dari arah dalam tubuh pesilat yang melakukan teknik tangkapan
Tangkapan kaki dari arah luar
Tangkapan kaki dari arah dalam

7.

Bantingan
Pengertian bantingan adalah teknik dan taktik serangan jarak jangkau dekat yang dilakukan

dengan terlebih dahulu menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk selanjutnya,melalui
proses mendorong atau menarik,di hempaskan
dilihat dari titik tumpu penyangganya bantingan dapat dilaksanakan dengan sekurang-kurangnya
4 macam teknik yaitu : bantingan tungkai,bantingan pinggul,bantingan punggung dan bantingan
kaki.
Bantingan tungkai
Bantingan Pinggul
8.

Jatuhan
Pengertian jatuhan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau jauh dan sedang yang

dilaksanakan dengan menggunakan tungkai atau kaki untuk menjatuhkan lawan


Teknik jatuhan ini dalam pencak silat lazim disebut teknik sapuan yang dapat di bedakan
menjadi 1 macam yaitu :
a. Sapuan Tegak, Yaiyu menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai yang
disapukan dalam posisi tegak kekaki lawan
Sapuan Tegak
b. Sapuan rebah yaitu teknk menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai
yang disapukan dalam posisi rebah ke kaki lawan.
Sapuan rebah depan
Sapuan rebah belakang
c.

Besetan yaitu teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan kaki dan

tungkai yang dikaitkan ke kaki lawan


Besetan
d.

Guntingan yaitu teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menjepitkan kedua

tungkai pada bagian tubuh untuk diserang


Guntingan
e.

Sabetan yaitu serangan menjatuhkan lawan dengan kenaan tulang kering kesasaran betis

dengan lintasan dari luar kedalam


Sabetan
Sumber : Bahan Penataran Pelatih Pencak Silat DKI Jakarta,2001
Dinas Pemuda dan Olah Raga DKI Jakarta & IPSI DKI Jakarta.
Saat Menerima Piala Pesilat Terbaik Putra Kabupaten Tangerang 1996

Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kini IPSI tercatat
sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Pada 11 Maret 1980, Persatuan Pencak Silat
Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat
ketuaIPSI. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei
Darussalam. Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat. Beberapa
organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia,
Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore
(PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh
pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi
masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam
SEA Games.
Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan
posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka
pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.
Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di dalam permainan
silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang dikenali, contohnya langkah tiga dan
langkah empat.
Kembangan: adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil memperhatikan,
mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah pertahanan musuh. Kembangan utama
biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui
musuh. Seringkali gerakan kembangan silat menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda menyerupai
ngibing (berjoget). Kembangan adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak silat yang
mengutamakan keindahan gerakan.
Buah: Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Secara
tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah. Pesilat biasa menggunakan tangan, siku,
lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan,
sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
Jurus: pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian
atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan teknik-teknik
lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan.
Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat
digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
Sapuan dan Guntingan: adalah salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan musuh dengan menyerang
kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan menyapu atau menjepit (menggunting) kaki musuh,
sehingga musuh kehilangan keseimbangan dan jatuh.

Kuncian: adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak dapat bergerak, atau
untuk melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan gerakan menghindar, tipuan, dan gerakan cepat
yang biasanya mengincar pergelangan tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu musuh.
Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
1. Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter
mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali harus melewati
tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.
2. Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek yang sangat
penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik
dan busana tradisional.
3. Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu bela
diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri
pencak silat. 4. Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting.
Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian aspek ini. Aspek
olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau
regu. Bentuk pencak silat dan padepokannya (tempat berlatihnya) berbeda satu sama lain, sesuai
dengan aspek-aspek yang ditekankan. Banyak aliran yang menemukan asalnya dari pengamatan atas
perkelahian binatang liar. Silat-silat harimau dan monyet ialah contoh dari aliran-aliran tersebut.
Adapula yang berpendapat bahwa aspek bela diri dan olah raga, baik fisik maupun pernapasan, adalah
awal dari pengembangan silat. Aspek olah raga dan aspek bela diri inilah yang telah membuat pencak
silat menjadi terkenal di Eropa.

Tingkat kemahiran Secara ringkas, murid silat atau pesilat dibagi menjadi beberapa tahap atau tingkat
kemahiran, yaitu:
1. Pemula, diajari semua yang tahap dasar seperti kuda-kuda,teknik tendangan, pukulan, tangkisan,
elakan,tangkapan, bantingan, olah tubuh, maupun rangkaian jurus dasar perguruan dan jurus standar
IPSI
2. Menengah, ditahap ini, pesilat lebih difokuskan pada aplikasi semua gerakan dasar, pemahaman,
variasi, dan disini akan mulai terlihat minat dan bakat pesilat, dan akan disalurkan kepada masingmasing cabang, misalnya Olahraga & Seni Budaya.
3. Pelatih, hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman di tahap pemula, dan
menengah akan membuat pesilat melangkah ke tahap selanjutnya, dimana mereka akan diberikan
teknik - teknik beladiri perguruan, dimana teknik ini hanya diberikan kepada orang yang memang

dipercaya, dan mampu secara teknik maupun moral, karena biasanya teknik beladiri merupakan
teknik tempur yang sangat efektif dalam melumpuhkan lawan / sangat mematikan .
4. Pendekar, merupakan pesilat yang telah diakui oleh para sesepuh perguruan, mereka akan mewarisi
ilmu-ilmu rahasia tingkat tinggi.
Tata tertib pencak silat Sejalan dengan norma dan nilai budaya khususnya di Indonesia, terdapat
beberapa peraturan yang harus diperhatikan dan dilakukan dengan seksama ketika berlatih pencak
silat, di antaranya sebagai berikut.
Upacara pembukaan latihan yang terdiri atas:
o Menyiapkan barisan;
o Berdoa dipimpin oleh pelatih;
o Pembacaan "prasetya pesilat Indonesia"
o Penghormatan kepada pelatih, dipimpin oleh pemimpin barisan.
Pemanasan
Latihan inti
Pendinginan
Upacara penutupan latihan diakhiri dengan penghormatan dan berjabat tangan.
Nilai positif pencak silat Beberapa nilai positif yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat
adalah:
1. Kesehatan dan kebugaran;
2. Membangkitkan rasa percaya diri;
3. Melatih ketahanan mental;
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi;
5. Membina sportifitas dan jiwa ksatria;
6. Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai