Anda di halaman 1dari 7

PENCAK SILAT

(Pengertian, Sejarah Singkat, Tujuan, Manfaat, Teknik, Gerakan Dasar, Istilah,


Perlengkapan dan Peraturan dalam Pencak Silat)

Kali ini kita akan membahas sebuah materi pembelajaran sebuah cabang
olahraga yaitu materi tentang pencak silat, adapun berikut ini adalah
rangkuman materi pencak silat mulai dari pengertian, sejarah singkat, tujuan,
manfaat, macam-macam teknik, gerakan, perlengkapan, kombinasi, variasi dan
peraturan pertandingan Pencak Silat. Semoga dapat membantu

Pencak Silat

Pengertian Pencak Silat


Pengertian Pencak silat adalah suatu seni bela diri tradisional berasal dari
Indonesia. Pencak Silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak
konsentrasi.

Menurut bahasa, Pencak adalah permainan tari yang berdasarkan pada


kesigapan dan banyak gaya serta bunga pada langkahnya. Sedangkan silat
adalah kepandaian menjaga diri dari serangan yang tidak terduga yang berdasar
pada sigap dan tangkas, serta memperhatikan tiap gerak dan gerik lawan.

Sedangkan pengertian pencak silat menurut IPSI adalah hasil budi daya manusia
Indonesia untuk membela dan mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan
integritas (kemanunggalan) terhadap lingkungan alam dan sekitarnya untuk
mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Sejarah Singkat Pencak Silat
Asal mula ilmu bela diri di nusantara ini kemungkinan juga berkembang dari
keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan
menggunakan parang, perisai, dan tombak, misalnya seperti dalam tradisi suku
Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.
Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7
masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti.
Kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya dan Majapahit disebutkan memiliki
pendekar-pendekar besar yang menguasai ilmu bela diri dan dapat
menghimpun prajurit-prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat
diandalkan.

Pencak silat telah dikenal oleh sebagian besar masyarakat rumpun Melayu
dalam berbagai nama. Di semenanjung Malaysia dan Singapura, silat lebih
dikenal dengan nama alirannya yaitu gayong dan cekak. Di Thailand, pencak silat
dikenal dengan nama bersilat, dan di Filipina selatan dikenal dengan nama
pasilat.

Sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke
daerah lain. Legenda Minangkabau, silat (bahasa Minangkabau: silek) diciptakan
oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar di kaki Gunung Marapi pada
abad ke-11. Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau
Minang ke seluruh Asia Tenggara. Demikian pula cerita rakyat mengenai asal
mula silat aliran Cimande, yang mengisahkan seorang perempuan yang
mencontoh gerakan pertarungan antara harimau dan monyet.

Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari
pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah
perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang
mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran
Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar
wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.

Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kini
IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia. Pada 11 Maret
1980, Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa
Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketua IPSI. Acara
tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia, Singapura, dan Brunei
Darussalam. Keempat negara itu termasuk Indonesia, ditetapkan sebagai
pendiri Persilat.
Beberapa organisasi silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di
Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan
Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan
perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara
resmi masuk sebagai cabang olahraga dalam pertandingan internasional,
khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.

Sejarah singkat pencak silat di Indonesia sendiri sudah ada sejak sangat lama,
namun baru kelihatan dengan sangat jelas ketika berdirinya organisasi pencak
silat (IPSI). Sejak saat itu pula nama pencak silat resmi digunakan. Sebelumnya,
di daerah Sumatera lebih dikenal dengan istilah Silat, sedangkan di tanah Jawa
kebanyakan dikenal dengan istilah Pencak Silat. Pada periode kepemimpinan
Eddie M. Nalapraya, Indonesia memiliki hasrat untuk mengembangkan pencak
silat ke mancanegara dengan mengambil prakarsa pembantukan dan pendirian
Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (PERSILAT) pada tanggal 11 Maret 1980
bersama Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam, Keempat negara tersebut
akhirnya dinyatakan sebagai negara-negara pendiri organisasi pencak silat
internasional.

Upaya pengembangan pencak silat yang dipelopori Indonesia dan anggota


PERSILAT lainnya sampai saat ini berhasil manambah anggota PERSILAT.
Penambahan anggota ini memberikan dampak pada usaha IPSI dan anggota
PERSILAT lainnya untuk memasukkan pencak silat ke multi event di tingkat Asia,
yaitu Asian Games, dengan membentuk organisasi Pencak Silat Asia Pasifik pada
bulan Oktober 1999. Organisasi pencak silat di Indonesia yang disebut dengan
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di
Surakarta, diprakarsai oleh Mr. Wongsonegoro, yang saat itu menjabat sebagai
Ketua Pusat Kebudayaan.
Tujuan Pencak Silat
Secara umum tujuan diadakan atau melakukan olahraga pencak silat adalah :
Sebagai wadah bagi generasi yang mempunyai hobi olahraga khususnya
beladiri untuk menyalurkan bakat dan minatnya.
Membentuk masyarakat "Berjiwa Sehat, Berpikir Cerdas, Berprestasi".
Membentuk dan mendidik kader-kader bangsa agar memiliki sikap ksatria,
berani membela kebenaran dan keadilan, disiplin yang tinggi serta tanggung
jawab lahir dan batin.
Mendidik generasi mudah agar tidak terjerumus pergaulan bebas, pengguna
obat terlarang.
Mendorong dan menggerakkan masyarakat agar lebih memahami dan
menghayati langsung hakikat dan manfaat olahraga Pencak Silat sebagai
kebutuhan hidup.
Manfaat Pencak Silat
Tidak dapat kita pungkiri lagi, semua jenis olahraga tentu memiliki banyak
manfaat, berikut ini adalah manfaat manfaat yang kita dapatkan jika melakukan
olahraga pencak silat:
 Aspek Olahraga dan Kesehatan
 Membangkitkan Nilai atau rasa percaya diri
 Membina sportifitas dan berjiwa kesatria
 Sarana pendidikan dan melatih psokologi
Macam Macam Teknik Pencak Silat
Berikut dibawah ini adalah macam macam gerakan dasar / teknik dasar dalam
pencak silat:
 Sikap Kuda-Kuda
Sikap kuda-kuda adalah sikap dasar dengan posisi kaki tertentu sebagai dasar
tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan bela serang.
 Sikap Pasang
Sikap pasang adalah suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau
serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir rangkaian gerakan.
 Sikap tangkisan
Sikap tangkisan adalah suatu gerakan untuk menangkis serangan lawan, dalam
tangkisan ada tangkisan atas, belah tengah, silang atas, tangkisan luar dan
tangkisan bawah.
 Hindaran
Hindaran adalah suatu gerakan untuk menghindar dari gerakan lawan / dari
serangan lawan.
 Pukulan
 Pengertian pukulan dalam pencak silat adalah serangan yang dilakukan
menggunakan tangan kosong sebagai komponennya.
 Tendangan
Istilah Istilah dalam Pencak Silat
Dalam pencak silat, terdapat banyak istilah istilah yang sering digunakan
didalamnya, berikut ini adalah istilah istilah yang sering dipergunakan dalam
olahraga pencak silat :
Kuda-kuda adalah posisi menapak kaki untuk memperkukuh posisi tubuh.
Kuda-kuda yang kuat dan kukuh penting untuk mempertahankan posisi tubuh
agar tidak mudah dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan
atau menjadi dasar titik tolak serangan (tendangan atau pukulan).
Sikap dan Gerak Pencak silat adalah sistem yang terdiri atas sikap (posisi)
dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung,
sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara
berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka
pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.
Kembangan adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil
memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah
pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan
dapat bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali
gerakan kembangan silat menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda
menyerupai ngibing (berjoget). Kembangan adalah salah satu bagian penilaian
utama dalam seni pencak silat yang mengutamakan keindahan gerakan.
Buah, Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan
menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah.
Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki
dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan,
sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-
lain.
Jurus, pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar
untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk
menguasai penggunaan teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah), saat
dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah,
atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat
digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
Sapuan dan Guntingan adalah salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan
musuh dengan menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan
menyapu atau menjepit (menggunting) kaki musuh, sehingga musuh kehilangan
keseimbangan dan jatuh.
Langkah, Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini
penting di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola
langkah yang dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat.
Kuncian adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak
dapat bergerak, atau untuk melucuti senjata mu
Perlengkapan dan Peraturan Pertandingan Pencak Silat
Perlengkapan dan peraturan sangat diperlukan dalam kegiatan perlombaan
atau pertandingan pencak silat, hal ini bertujuan demi keamanan dan sebagai
bahan penunjang terlaksananya olahraga pencak silat itu sendiri, berikut ini
adalah perlengkapan dan peraturan yang diperlukan atau dipergunakan dalam
pertandingan pencak silat:

 Perlengkapan Gelanggang Pencak Silat


1. Gelanggang dapat di lantai dan dilapisi matras setebal 5 cm, ukuran 10 m x 10
m warna dasar hijau terang dan garis putih setebal 5 cm, bidang berbentuk
lingkaran diameter 8 m, lingkaran tengah diameter 3 m.
2. Meja dan kursi pertandingan.
3. Meja dan kursi wasit.
4. Formulir pertandingan dan alat tulis.
5. Jam pertandingan, gong, dan bel.
6. Lampu babak.
7. Lampu isyarat berwarna merah,biru, dan kuning.
8. Bendera kecil berwarna merah dan biru.
9. Timbangan
10.Lain-lain sesuai perlengkapan yang dibutuhkan.
 Perlengkapan Bertanding Pencak Silat
1. Pakaian, menggunakan pakaian pencak silat warna hitam sabuk putih, badge
IPSI di sebelah kiri.
2. Perlindungan badan (body protector) warna hitam sesuai standar IPSI.
3. Pesilat putra menggunakan pelindung kemaluan (genetile protector).
4. Gum shil
5. Perlindungan sendi.
Peraturan Pencak Silat
Peraturan Pertandingan Pencak  Silat di Indonesia memuat tentang Ketentuan
Bertanding, yang meliputi Ketentuan Kemenangan, Ketentuan Hukum Pesilat,
dan Ketentuan Penilain. Baik kita kupas tentang Peraturan Pertandingan Pencak
Silat sebagai berikut:

A. Ketentuan Bertanding
1. Pertandingan Pencak silat dilakukan oleh dua pesilat yang saling berhadapan
untuk mencapai prestasi.
 Melakukan pembelaan (hindaran, elakan dan tangkisan)
 Melakukan serangan pada sasaran (serangan tangan dan kaki)
 Menjatuhkan lawan.
 Mengunci lawan.
2. Pertandingan pencak silat dilakukan dalam 3 babak, dangan masing-masing
babak selama 2 menit dan istirahat antara babak 1 menit.

3. Ketentuan Pertandingan
 Setiap pembela dan serangan harus berpola dasi sikap awal, pasangan, langkah serta
adanya koordinasi dalam melakukan serangan/pembelaan harus kembali kepada sikap
awal/pasang.
 Serangan beruntun harus tersusun dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara
ke arah sasaran, sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan
 Mematuhi ketentuan mengenai sasaran, larangan-larangan dan kaidah pencak silat dan
ketentuan-ketentuan perwasitan umumnya.
4. Pertandingan Pencak silat dipimpin oleh satu rang wasit dan lima orang juri.

B. Ketentuan Ketentuan Kemenangan


Peraturan pertandingan Pencak silat memuat ketentuan kemenangan sebagai
berikut:
 Menang angka, jika pertandingan selesai 3 babak dan juri memenangkan salah satu
pesilat dengan jumlahh angka lebih banyak dari lawannya.
 Menang teknik jika lawannya tidak bisa melanjutkan pertandingan
karena Menyatakan diri tidak dapat meneruskan pertandingan, Atas keputusa dokter
pertandingan, karena kondisi atlet mungkin membahayakannang mutlak, dan Atas
permintaan pelatih
 Atas permintaan pelatihMenang mutlak, jika lawannya jatuh karena serangan yang
sah dan tidak sadar setelah hitungan wasit sampai ke-10 dalam waktu 10 detik.

 Menang karena pertandingan tidak seimbang
 Menang karena lawan tidak hadir dalam pertandingan atau mengundurkan diri.
 Menang diskwalifikasi,
Dinyatakan menang diskualifikasi apabila:
1. Lawan mendapat peringatan ke-3 setelah peringatan ke-2
2. Lawan melakukan pelanggaran berat yang diberikan hukuman langsung
diskwalifikasi.
3. Lawan melakukan pelanggaran tingkat pertama dan lawan cedera dan tidak
dapat melanjutkan pertandingan atas keputusan dokter pertandingan.

Anda mungkin juga menyukai