Anda di halaman 1dari 21

KLIPING PENCAK SILAT

NAMA : ANDRE TEDDY SAPUTRA


KELAS : IX D
MATA PELAJARAN : PJOK

Olahraga Pencaksilat
Pengertian pencak silat

Pencak silat adalah salah satu cabang olahraga beladiri yang terdapat di Indonesia. Olahraga

beladiri pencak silat adalah warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Karena pencak silat

lahir dari kebudayaan bangsa Indonesia, maka perkembangannya dipengaruhi oleh watak,

selera, dan bakat masyarakat yang ada di daerahnya masing-masing. Selain keadaan

masyarakat dan sifatnya, faktor alam juga dapat memengaruhi perkembangan pencak silat itu

sendiri, misalnya keadaan tempat, iklim, keadaan sosial, dan lain sebagainya. Pencak silat

adalah suatu cara beladiri yang menggunakan akal sepenuhnya. Akal yang dimiliki manusia

lebih sempurna bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lainnya. Oleh karena itu,

tidak mustahil jika manusia dapat menguasai segala macam ilmu di dunia ini.
Gerakan Dasar Pencak Silat

Gerak dasar pencak silat adalah suatu gerak terencana, terarah, terkoordinasi, dan terkendali

yang mempunyai empa aspek satu kesatuan, yaitu aspek mental spritual, aspek beladiri, aspek

olahraga, dan aspek seni budaya. Dengan demikian, pencak silat merupakan cabang olahraga

yang cukup lengkap untuk dipelajari karena memiliki empat aspek yang merupakan satu

kesatuan utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan.

Kuda-kuda

Seperti pada teknik dasar Wing Chun,

pencak silat juga memiliki teknik kuda-kuda

dan ini adalah teknik yang paling mendasar

serta awal. Posisi ini harus dikuasai betul

oleh para petarung atau pemain pencak silat

dengan berdiri dan siap menghadapi lawan.

Untuk sikap kuda-kuda sendiri terdiri dari

beberapa jenis. Teknik dasar yang pertama

adalah teknik kuda-kuda, yang termasuk teknik paling utama dalam olahraga ini. Teknik

kuda-kuda ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan atlet saat melakukan olahraga, baik itu

keseimbangan tubuh saat posisi bertahan dan menyerang.

Terdapat beberapa teknik kuda-kuda yang ada dalam olahraga pencak silat, yaitu kuda-kuda

tengah, kuda-kuda depan, kuda-kuda samping,kuda-kuda belakang, kuda-kuda depan

belakang dan kuda-kuda silang.

1. Kuda-kuda Belakang

Ketika seorang petarung melakukan kuda-kuda belakang, itu artinya posisi harus

menumpukan berat badan di bagian kaki belakang. Bagian tumit bisa ditumpukan untuk
berpijak supaya tubuh dapat lebh condong ke depan. Sementara itu, kaki bagian depan bisa

berjinjit sambil tumit ditapakkan ke permukaan tanah.

2. Kuda-kuda Depan

Bukan hanya kuda-kuda belakang, melainkan kuda-kuda depan juga perlu untuk dikuasai

oleh setiap petarung pencak silat di mana posisi salah satu kaki harus ada di depan dan

lainnya berada di belakang sambil diluruskan. Sampingkan kaki belakang dengan arah keluar

dan tumpukan berat badan ke arah depan. Badan bisa dalam posisi tegap dan fokus

pandangan adalah lurus ke depan.

3. Kuda-kuda Samping

Petarung dalam melakukan teknik ini bisa memosisikan diri dengan salah satu kaki ditekuk

ke samping. Sementara itu, kaki lainnya bisa diluruskan ke arah samping lainnya.

Tumpukanlah berat badan di bagian kaki yang Anda tekuk tadi dan tubuh harus juga dalam

kondisi tegap supaya pundak lebih segaris atau sejajar dengan kaki.

4. Kuda-kuda Silang Depan

Pada teknik kuda-kuda silang ke depan, ini adalah teknik gerakan gabungan kuda-kuda depan

dan menyamping yang dilakukan pada waktu yang sama. Ketika petarung melakukan kuda-

kuda silang depan, bentuknya adalah dengan cara salah satu kaki ditapakkan ke arah depan

dan ditekuk.

Kaki tersebutlah yang digunakan sebagai penopang berat badan petarung. Sementara itu,

untuk kaki yang lain bisa Anda posisikan melawan arah kaki sebelumnya secara ringan. Yang

perlu dilakukan oleh para petarung adalah memosisikan sentuhan ujung jari lain beserta ibu

jari ke permukaan tanah selanjutnya.

5. Kuda-kuda Silang Belakang

Kuda-kuda selanjutnya adalah teknik kuda-kuda silang belakang yang artinya merupakan

posisi atau gerakan sebaliknya dari kuda-kuda silang depan. Para petarung bisa
melakukannya dengan memosisikan salah satu kaki untuk menopang berat tubuh serta kaki

yang lain secara ringan. Hanya bedanya, posisikan badan mengarah ke belakang dengan

posisi kaki yang ringan ada di depan sedikit

6. Kuda-kuda Tengah

Pada teknik kuda-kuda tengah, yang perlu dilakukan oleh para petarung adalah melebarkan

kedua kaki sambil kemudian kaki ditekuk. Tekukan kaki ini bertujuan agar badan bisa lebih

rendah. Dengan demikian, berat badan bisa ditumpukan di bagian titik tengah tubuh yang

perlu juga untuk dilatih terus-menerus hingga sempurna.

Sikap Pasang

Teknik dasar selanjutnya adalah teknik sikap pasang, yang mana harus dikuasai ketika Anda

sudah mempelajari teknik kuda-kuda. Teknik sikap pasang ini merupakan posisi yang

mengkombinasikan antara kuda-kuda dan posisi yang sifatnya lebih fleksibel.

Sifat fleksibel itu nantinya dapat digunakan oleh atlet secara

lebih mudah untuk melakukan penyerangan atau

bertahan.Sikap pasang merupakan teknik dasar lainnya dalam

olahraga bela diri pencak silat yang para petarung juga perlu

untuk menguasainya dengan baik. Ada 4 sikap yang bisa

dilatih secara keras untuk bisa menguasainya secara

sempurna. Berikut ini adalah ulasan singkat 4 sikap yang

dimaksud:

1. Pasang Satu – Pasang satu adalah suatu teknik bersikap di dalam pencak silat di mana posisi

badan petarung bisa dalam kondisi tegap dan kedua tangan ada di sisi tubuh. Dalam keadaan

siap silat, kedua kaki petarung dapat dibuka di mana lebarnya bisa disetarakan dengan lebar

bahu.
2. Pasang Dua – Pasang dua adalah suatu teknik bersikap di dalam pencak silat di mana posisi

yang perlu dibentuk oleh petarung dengan badan berposisi tegak sambil membuka kedua kaki

yang lebarnya selebar bahu. Tak hanya itu, pastikan untuk posisi kedua tangan dalam kondisi

mengepal dan disejajarkan dengan pinggang; ini agak berbeda dengan pasang satu.

3. Pasang Tiga – Pasang tiga adalah suatu teknik bersikap di dalam pencak silat di mana

petarung perlu memasang posisi badan persis seperti ketika melakukan pasang dua dan posisi

pastikan untuk senantiasa tegak lurus. Jangan lupa untuk membuka kaki selebar bahu sambil

mengangkat tangan yang sejajar dengan mata dan kepalan tangan pastikan untuk dalam

kondisi terbuka.

4. Pasang Empat – Pasang empat adalah suatu teknik bersikap di dalam pencak silat di mana

petarung bisa membentuk sikap badan dan juga pandangan mata seperti ketika melakukan

sikap pasang tiga. Perbedaannya hanyalah pada bagian tangan yang bisa kita angkat sejajar

mata namun dengan posisi silang. Kepalan tangan yang awalnya terbuka bisa dikepalkan.
Pola Langkah

Di dalam pencak silat, tidak ketinggalan pola

langkah pun menjadi teknik dasar yang perlu

dilatih dan dikuasai oleh setiap petarung. Ada 6

pola langkah yang perlu untuk dilatih hingga

eksekusinya menjadi sempurna, terutama saat

pertandingan.

1. 1. Pola Langkah Lurus – Dalam pencak silat,

teknik pola langkah lurus adalah ketika

petarung melakukan gerak langkah menciptakan garis lurus. Ketika membentuk garis lurus,

hal ini bisa dilakukan saat melangkah maju maupun mundur. Dalam praktiknya, petarung

bisa memulainya dari salah satu teknik kuda-kuda yang sudah dibahas sebelumnya, terutama

dari kuda-kuda tengah.

2. Pola Langkah Zig-zag – Dalam pencak silat, pola langkah zig-zag adalah ketika petarung

melakukan gerak langkah menciptakan mata gergaji alias zig-zag itu tadi. Dalam praktiknya,

petarung bisa memulainya dari sikap pasang lebih dulu di mana pola langkah yang dibentuk

kemudian adalah menyerong.

3. Pola Langkah Huruf S – Dalam pencak silat, pola langkah huruf S bisa dilakukan oleh

petarung dengan berdiri dengan posisi titik mengarah sesuai dengan arah yang ditunjukkan.

Kaki kanan geser ke arah berat badan yang sedang bertumpu pada kaki kanan yang kemudian

dilanjutkan atau disusul dengan kaki kiri. Gerakan pola langkah ini pada dasarnya

menggabungkan 3 teknik kuda-kuda yang menciptakan huruf S. Penggunaan kombinasi

kuda-kuda di sini antara lain adalah kuda-kuda samping, belakang dna tengah.

4. Pola Langkah Huruf U – Dalam pencak silat, pola langkah huruf U atau ladam bisa

petarung mulai dengan sikap tubuh awal tegak dan menggerakkan kaki ke sisi kanan yang
disusul dengan kaki kiri merapat sebelum kaki kiri maju. Tarik kembali kaki dan menutup

yang lalu digerakkan ke sisi kiri dan tarik kaki kanan untuk menutup sebelum dilangkahkan

ke arah depan. Untuk langkah terakhir, tarik kaki kanan lagi untuk merapat dan membentuk

sikap awal.

5. Pola Langkah Segi Tiga – Dalam pencak silat, pola langkah segitiga ini adalah ketika

petarung bergerak membentuk bidang segitiga. Biasanya, teknik ini dilaksanakan dengan

memanfaatkan 2 teknik kuda-kuda, yakni kuda-kuda depan dan tengah.

6. Pola Langkah Segi Empat – Dalam pencak silat, pola langkah segiempat adalah saat

petarung bergerak dengan memanfaatkan gabungan kuda-kuda depan dan tengah, mirip

dengan langkah segitiga, hanya saja harus dilakukan dengan cara siap kuda-kuda depan lebih

dulu. Setelah itu, lakukan gerakan maju menggunakan kuda-kuda tengah dan barulah bisa

terbentuk pola langkah segi empat yang dimaksud.


Pukulan

Teknik memukul juga terdapat pada pencak

silat di mana pukulan juga adalah teknik yang

ada pada olahraga bela diri lainnya,

seperti teknik dasar tinju. Dalam pencak silat,

ada 4 macam pukulan yang kiranya bisa

menjadi pengetahuan bersama dan dilatih oleh

para petarung pemula.

1. Pukulan Lurus – Dalam pencak silat, pukulan lurus merupakan pukulan yang petarung perlu

lakukan dengan mengarahkan salah satu tangan untuk melakukan aksi memukul ke depan.

Target utama adalah dada lawan dan pastikan bahwa tangan yang lain melindungi diri sendiri,

yaitu bagian perut ke atas.

2. Pukulan Bandul – Dalam pencak silat, pukulan bandul perlu petarung lakukan dengan cara

salah satu tangan diayun dengan mengepalkannya lebih dulu dan ayun ke arah sasaran ulu

hati, sedangkan tangan yang lain bertugas menutup ke arah lawan.

3. Pukulan Melingkar – Di dalam pencak silat, tujuan utama dari gerakan teknik pukulan

melingkar satu-satunya adalah menargetkan pinggang lawan. Petarung perlu bergerak

mendekati lawan di mana gerakan tubuh dan bahu wajib mendukung.

4. Pukulan Tegak – Pada pencak silat, gerakan teknik pukulan tegak adalah menargetkan

pundak lawan, terutama sisi kanan. Namun sebenarnya juga bisa untuk dipakai menyerang

bahu lawan sebelah kiri.


Tendangan

Setelah membahas teknik

pukulan, tentu kita juga perlu

tahu bagaimana teknik

menendang yang benar di dalam

pencak silat. Bila dalam teknik

dasar Judo, Taekwondo dan bela

diri lainnya kita mengenal ada

teknik tendangan, maka pencak silat juga ada.

1. Tendangan Lurus – Sama seperti jenis pukulan, teknik dasar pada pencak silat juga ada

tendangan lurus yang dilakukan ke arah depan. Petarung perlu melakukannya dengan

menghentakkan ke arah depan telapak kaki dengan membuatnya sejajar dengan bahu.

2. Tendangan Samping – Dalam tendangan samping, teknik gerakan yang perlu dikuasai oleh

para petarung pencak silat adalah menendang menggunakan punggung kaki.

3. Tendangan Melingkar – Untuk tendangan satu ini, petarung perlu melakukan tendangan

dari arah samping luar lalu mengayunkan tendangan sampai kaki lurus dan menggunakan

hentakan punggung kaki.

4. Tendangan Huruf T – Ada lagi bentuk tendangan huruf T di mana gerakan ini dilakukan

petarung dengan tubuh mengarah menyamping dan menggunakan hentakan telapak kaki lalu

menendang secara lurus ke depan.


Tangkisan

Selain menendang dan memukul, dalam

pencak silat juga para petarung perlu tahu

dan menguasai bagaimana cara menangkis

gerakan serangan lawan. Berikut ini adalah

beberapa teknik tangkisan untuk diketahui

dan dipelajari.

1.

2. Tangkisan Luar – Dalam teknik ini,

petarung perlu melakukan tangkisan untuk serangan dari luar dan petarung harus memakai

tangan sebagai penepis serangan ke arah samping.

3. Tangkisan Atas – Dalam teknik ini, petarung perlu melakukan tangkisan untuk serangan dari

luar yang sasarannya adalah kepala dengan menaruh tangan tepat di atas kepala.

4. Tangkisan Dalam – Dalam teknik ini, petarung perlu melakukan tangkisan terhadap

serangan dari luar dengan cara tangan diletakkan secara sejajar dengan bahu.

5. Tangkisan Bawah – Dalam teknik ini, petarung perlu melakukan tangkisan terhadap

serangan dari luar yang menyerang ke bagian bawah tubuh sambil merendahkan tubuh lalu

kemudian tangan diluruskan ke bawah.

Sikap Lainnya

Dalam teknik pencak silat, ada pula teknik yang berkaitan dengan sikap. Para petarung juga

sebaiknya melatih sikap-sikap ini karena akan sangat berguna ketika berhadapan dengan

lawan dan supaya mampu menyesuaikan dengan situasi maupun gerakan-gerakan

sebelumnya.

1. Sikap Berbaring
Sikap berbaring adalah sikap yang dilakukan petarung ketika hendak bertahan dari serangan

lawan.

 Sikap Miring – Posisi tubuh petarung harus dalam kondisi miring dengan pandangan fokus

lurus ke depan sambil salah satu tungkai kaki ditekuk mendekati dada. Kaki lainnya bisa

diluruskan juga ke depan, sementara tangan sebagai penopang berat badan dan siku ditaruk

pada permukaan lantai di mana tangan lainnya berada di atas paha.

 Sikap Telentang – Posisi tubuh petarung harus dalam kondisi telentang pandangan juga

harus ke atas sambil satu tungkai ditekuk dan tungkai lainnya diluruskan. Satu tangan

posisikan di tanah dan siku bisa dibengkokkan, sementara tangan lainnya bisa ada di atas

dada.

 Sikap Telungkup – Posisi tubuh petarung harus dalam kondisi telungkup sambil

memandang lurus ke depan. Kedua kaki luruskan dan kedua tangan posisikan menyentuh

permukaan lantai sambil membengkokkan siku sampai rapat.

2. Sikap Duduk

Sikap duduk pada pencak silat biasanya dilakukan dengan kedua kaki ada di tanah dan berat

badan ditumpukan seluruhnya pada bagian pinggang.

 Sikap Sempok – Posisi badan petarung dalam sikap ini harus tegap dan memandang lurus ke

arah depan, sementara kedua tungkai posisinya dilipat di bawah bokong dan tungkai lainnya

bisa ditekukkan ke atas. Telapak tangan bisa diposisikan di depan dada namun menghadap

atas.

 Sikap Simpuh – Posisi tubuh petarung harus tegap dan memandang lurus ke depan sambil

melipat kedua tungkai ke belakang. Rapatkan ujung kaki dan tumit menghadap atas,

sementara telapak tangan keduanya diletakkan di atas paha.


 Sikap Sila – Posisi tubuh petarung harus tegap dan memandang ke depan. Bokong dirapatkan

pada lantai dan silangkan kedua kaki di depan tubuh sambil telapak tangan berada di atas

lutut.

 Sikap Duduk – Posisi tubuh petarung harus tegap dan memandang lurus ke depan sambil

bokong dirapatkan pada lantai. Kedua tungkai beserta lutut tekuklah dan arah lutut adalah ke

depan, sementara itu bengkokkan kedua lengan dengan posisi depan tubuh.

3. Sikap Jongkok

 Sikap Jongkok – Posisi tubuh petarung harus tegap sambil memandang lurus ke arah depan.

Lalu, bagian tungkai tekuklah di kedua ujung kaki bagian dalam dan angkatlah tumit.

 Sikap Jengkeng – Posisi tubuh petarung harus tegap dengan pandangan ke depan lurus di

mana kaki juga menghadap depan. Tekuklah lutut lalu lutut bersama dengan kaki belakang

tumpukan ke atas lantai.

Sejarah Pencak Silat

Sejarah pencak silat di Indonesia sudah sangat lama, namun baru kelihatan dengan sangat

jelas ketika berdirinya organisasi pencak silat (IPSI). Sejak saat itu pula nama pencak silat

resmi digunakan. Sebelumnya, di daerah Sumatera lebih dikenal dengan istilah Silat,

sedangkan di tanah Jawa kebanyakan dikenal dengan istilah Pencak Silat. Pada periode
kepemimpinan Eddie M. Nalapraya, Indonesia memiliki hasrat untuk mengembangkan

pencak silat ke mancanegara dengan mengambil prakarsa pembantukan dan pendirian

Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (PERSILAT) pada tanggal 11 Maret 1980 bersama

Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam, Keempat negara tersebut akhirnya dinyatakan

sebagai negara-negara pendiri organisasi pencak silat internasional.

Upaya pengembangan pencak silat yang dipelopori Indonesia dan anggota PERSILAT

lainnya sampai saat ini berhasil manambah anggota PERSILAT. Penambahan anggota ini

memberikan dampak pada usaha IPSI dan anggota PERSILAT lainnya untuk memasukkan

pencak silat ke multi event di tingkat Asia, yaitu Asian Games, dengan membentuk

organisasi Pencak Silat Asia Pasifik pada bulan Oktober 1999. Organisasi pencak silat di

Indonesia yang disebut dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18

Mei 1948 di Surakarta, diprakarsai oleh Mr. Wongsonegoro, yang saat itu menjabat sebagai

Ketua Pusat Kebudayaan.

Perlengkapan yang Dibutuhkan pada Pertandingan Pencaksilat

1. Tiang Sansak

 2. Sansak
3. Peching Pad

4. Body Protector
5. Genetel

6. Golok
 7. Toya

 8. Celurit

9. Trisula 
10. Matras
1. Perlengkapan gelanggang pencaksilat

a. Gelanggang dapat dilantai dan dilapisi matras tebal 5 (lima) cm, ukuran 10 m x 10 m

warna dasar hijau terang dan garis putih setebal 5 cm, bidang berbentuk lingkaran

diameter 8 m, lingkaran tengah diameter 3m.

b. Meja dan kursi pertandingan

c. Meja dan kursi wasit jurus

d. Formulir pertandingan da alat tulis menulis

e. Jam pertandingan, gong, dan bel

f. Lampu babak

g. Lampu isyarat berwarna merah, biru dan kuning

h. Bendera kecil berwarna merah dan biru

i. Timbangan

j. Lain-lain sesuai perlengkapan yg dibutuhkan

2. Perlengkapan bertanding pencaksilat

a. Pakaian: mengunakan pakaian pencaksilat warna hitam sabuk putih, badge IPSI

disebelah kiri.

b. Pelindung badan (bodyprotector) warna hitam sesuai standar IPSI.

c. Pesilat putera menggunakan pelindung kemaluan (genetile protector)

d. Gum shil

e. Pelindung sendi

Variasi dan Kombinasi Teknik Pencaksilat

1. Pembelajaran variasi dan kombinasi gerak dasar pukulan

Dapat dilakukan sebagai berikut:


a. Persiapan

Berdiri posisi awal, kedua lengan mengepal di depan dada dan kedua telapak

kaki membentuk sudut 90°.

b. Pelaksananan

1) Rendahkan kedua lutut ke samping bersamaan kedua lengan dipukulkan ke

depan.

2) Langkahkan kaki kanan ke samping bersamaan lengan kanan menyikut ke

samping, lakukan dengan gerakan yang sama ke samping kiri.

(kuda-kuda)

2. Variasi Gerak Dasar Kuda-Kuda, Pukulan Depan dan Tendangan

a. Persiapan

Berdiri posisi awal, kedua lengan mengepal di depan dada, kedua tumit

dirapatkan, dan ujung-ujung jari kaki membentuk sudut 90°.

b. Pelaksananan

1) Kaki kanan dilangkahkan ke kanan bersamaan dengan memukulkan tangan

kanan, lengan lurus ke depan, disikukan ke belakang dan kembali dipukul ke

depan.

2) Lakukan tendangan dan tangkisan menggunakan kaki kanan.

3) Kembali pada posisi awal.

3. Variasi eknik dasar tangkisan satu tangan, langkah, dan kuda-kuda

a. Tangkisan luar

b. Tangkisan dalam

c. Tangkisan atas

d. Tangkisan bawah

e. Tangkisan siku dalam


Aktivitas Pembelajaran Variasi dan

Kombinasi Teknik Dasar

1. Individual

Melakukan gerak rangkai, teknik

dasar tangkisan, langkah, dan kuda-

kuda secara berpasangan atau

kelompok dengan koordinasi yang

baik

2. Secara berpasangan

a. Persiapan

1. Berdiri saling berhadapan

2. Berdiri posisi awal kedua tumit dirapatkan dan ujung-ujung jari kaki

membentuk sudut 90° dan kedua tangan mengepal depan dada.

b. Pelaksananan

1. Orang pertama melakukan tendangan depan dan yang lainnya melakukan

tangkisan tutup depan.

2. Lakukan tendangan dan tangkisan menggunakan kaki kanan dan kiri

(bergantian).

Fungsi Pencak Silat

Berikut fungsi pencak silat yang bisa diketahui sebelum beranjak mengenal manfaat pencak

silat:

a. Fungsi untuk Bela Diri


Fungsi pencak silat bisa dilihat dari sudut bela diri. Pencak silat menggunakan seluruh bagian

anggota tubuh. Mulai dari ujung kepala, jari tangan hingga kaki untuk melakukan bela diri.

Dengan menggunakan senjata maupun tanpa menggunakan senjata.

b. Fungsi untuk Seni

Fungsi pencak silat juga bisa dilihat dari sudut seni. Dalam gerakan pencak silat memiliki

keseimbangan dan keselarasan antara wirama, wirasa serta wiraga. Selain itu juga terdapat

keserasian irama, penghayatan dan penyajian teknik.

c. Fungsi untuk Pendidikan

Fungsi pencak silat juga dapat dilihat dari sudut pendidikan. Pencak silat mampu

memberikan keterampilan, kemampuan dan kemantapan dalam mempertahankan serta

membela diri terhadap ancaman bahaya. Baik itu dari dalam ataupun luar. Selain itu juga

mampu menjamin keselarasan dengan alam sekitar.

Anda mungkin juga menyukai