Pencak silat adalah salah satu cabang olahraga beladiri yang terdapat di
Indonesia. Olahraga beladiri pencak silat adalah warisan nenek moyang bangsa
Indonesia. Karena pencak silat lahir dari kebudayaan bangsa Indonesia, maka
perkembangannya dipengaruhi oleh watak, selera, dan bakat masyarakat yang ada
di daerahnya masing-masing. Selain keadaan masyarakat dan sifatnya, faktor
alam juga dapat memengaruhi perkembangan pencak silat itu sendiri, misalnya
keadaan tempat, iklim, keadaan sosial, dan lain sebagainya. Pencak silat adalah
suatu cara beladiri yang menggunakan akal sepenuhnya. Akal yang dimiliki
manusia lebih sempurna bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lainnya.
Oleh karena itu, tidak mustahil jika manusia dapat menguasai segala macam ilmu
di dunia ini.
1. Kuda-kuda Belakang
Ketika seorang petarung melakukan kuda-kuda belakang, itu artinya posisi harus
menumpukan berat badan di bagian kaki belakang. Bagian tumit bisa ditumpukan
untuk berpijak supaya tubuh dapat lebh condong ke depan. Sementara itu, kaki
bagian depan bisa berjinjit sambil tumit ditapakkan ke permukaan tanah.
2. Kuda-kuda Depan
Bukan hanya kuda-kuda belakang, melainkan kuda-kuda depan juga perlu untuk
dikuasai oleh setiap petarung pencak silat di mana posisi salah satu kaki harus
ada di depan dan lainnya berada di belakang sambil diluruskan. Sampingkan kaki
belakang dengan arah keluar dan tumpukan berat badan ke arah depan. Badan
bisa dalam posisi tegap dan fokus pandangan adalah lurus ke depan.
3. Kuda-kuda Samping
Petarung dalam melakukan teknik ini bisa memosisikan diri dengan salah satu kaki
ditekuk ke samping. Sementara itu, kaki lainnya bisa diluruskan ke arah samping
lainnya. Tumpukanlah berat badan di bagian kaki yang Anda tekuk tadi dan tubuh
harus juga dalam kondisi tegap supaya pundak lebih segaris atau sejajar dengan
kaki.
Pada teknik kuda-kuda silang ke depan, ini adalah teknik gerakan gabungan kuda-
kuda depan dan menyamping yang dilakukan pada waktu yang sama. Ketika
petarung melakukan kuda-kuda silang depan, bentuknya adalah dengan cara salah
satu kaki ditapakkan ke arah depan dan ditekuk.
6. Kuda-kuda Tengah
Pada teknik kuda-kuda tengah, yang perlu dilakukan oleh para petarung adalah
melebarkan kedua kaki sambil kemudian kaki ditekuk. Tekukan kaki ini bertujuan
agar badan bisa lebih rendah. Dengan demikian, berat badan bisa ditumpukan di
bagian titik tengah tubuh yang perlu juga untuk dilatih terus-menerus hingga
sempurna.
Sikap Pasang
Pola Langkah
Di dalam pencak silat, tidak ketinggalan pola
langkah pun menjadi teknik dasar yang perlu
dilatih dan dikuasai oleh setiap petarung. Ada
6 pola langkah yang perlu untuk dilatih hingga
eksekusinya menjadi sempurna, terutama saat
pertandingan.
Pukulan
Teknik memukul juga terdapat pada pencak silat di mana pukulan
juga adalah teknik yang ada pada olahraga bela diri lainnya,
seperti teknik dasar tinju. Dalam pencak silat, ada 4 macam
pukulan yang kiranya bisa menjadi pengetahuan bersama dan
dilatih oleh para petarung pemula.
Tangkisan
Selain menendang dan memukul, dalam pencak
silat juga para petarung perlu tahu dan
menguasai bagaimana cara menangkis gerakan
serangan lawan. Berikut ini adalah beberapa
teknik tangkisan untuk diketahui dan
dipelajari.
Sikap Lainnya
Dalam teknik pencak silat, ada pula teknik yang berkaitan dengan sikap. Para petarung juga
sebaiknya melatih sikap-sikap ini karena akan sangat berguna ketika berhadapan dengan lawan
dan supaya mampu menyesuaikan dengan situasi maupun gerakan-gerakan sebelumnya.
1. Sikap Berbaring
Sikap berbaring adalah sikap yang dilakukan petarung ketika hendak bertahan dari serangan
lawan.
Sikap Miring – Posisi tubuh petarung harus dalam kondisi miring dengan pandangan fokus lurus ke
depan sambil salah satu tungkai kaki ditekuk mendekati dada. Kaki lainnya bisa diluruskan juga ke
depan, sementara tangan sebagai penopang berat badan dan siku ditaruk pada permukaan lantai
di mana tangan lainnya berada di atas paha.
Sikap Telentang – Posisi tubuh petarung harus dalam kondisi telentang pandangan juga harus ke
atas sambil satu tungkai ditekuk dan tungkai lainnya diluruskan. Satu tangan posisikan di tanah
dan siku bisa dibengkokkan, sementara tangan lainnya bisa ada di atas dada.
Sikap Telungkup – Posisi tubuh petarung harus dalam kondisi telungkup sambil memandang lurus
ke depan. Kedua kaki luruskan dan kedua tangan posisikan menyentuh permukaan lantai sambil
membengkokkan siku sampai rapat.
2. Sikap Duduk
Sikap duduk pada pencak silat biasanya dilakukan dengan kedua kaki ada di tanah dan berat
badan ditumpukan seluruhnya pada bagian pinggang.
Sikap Sempok – Posisi badan petarung dalam sikap ini harus tegap dan memandang lurus ke arah
depan, sementara kedua tungkai posisinya dilipat di bawah bokong dan tungkai lainnya bisa
ditekukkan ke atas. Telapak tangan bisa diposisikan di depan dada namun menghadap atas.
Sikap Simpuh – Posisi tubuh petarung harus tegap dan memandang lurus ke depan sambil melipat
kedua tungkai ke belakang. Rapatkan ujung kaki dan tumit menghadap atas, sementara telapak
tangan keduanya diletakkan di atas paha.
Sikap Sila – Posisi tubuh petarung harus tegap dan memandang ke depan. Bokong dirapatkan pada
lantai dan silangkan kedua kaki di depan tubuh sambil telapak tangan berada di atas lutut.
Sikap Duduk – Posisi tubuh petarung harus tegap dan memandang lurus ke depan sambil bokong
dirapatkan pada lantai. Kedua tungkai beserta lutut tekuklah dan arah lutut adalah ke depan,
sementara itu bengkokkan kedua lengan dengan posisi depan tubuh.
3. Sikap Jongkok
Sikap Jongkok – Posisi tubuh petarung harus tegap sambil memandang lurus ke arah depan. Lalu,
bagian tungkai tekuklah di kedua ujung kaki bagian dalam dan angkatlah tumit.
Sikap Jengkeng – Posisi tubuh petarung harus tegap dengan pandangan ke depan lurus di mana
kaki juga menghadap depan. Tekuklah lutut lalu lutut bersama dengan kaki belakang tumpukan ke
atas lantai.
Sejarah pencak silat di Indonesia sudah sangat lama, namun baru kelihatan
dengan sangat jelas ketika berdirinya organisasi pencak silat (IPSI). Sejak saat
itu pula nama pencak silat resmi digunakan. Sebelumnya, di daerah Sumatera
lebih dikenal dengan istilah Silat, sedangkan di tanah Jawa kebanyakan dikenal
dengan istilah Pencak Silat. Pada periode kepemimpinan Eddie M. Nalapraya,
Indonesia memiliki hasrat untuk mengembangkan pencak silat ke mancanegara
dengan mengambil prakarsa pembantukan dan pendirian Persekutuan Pencak Silat
Antarbangsa (PERSILAT) pada tanggal 11 Maret 1980 bersama Singapura,
Malaysia, dan Brunei Darussalam, Keempat negara tersebut akhirnya dinyatakan
sebagai negara-negara pendiri organisasi pencak silat internasional.
2. Sansak
3. Peching Pad
4. Body Protector
5. Genetel
6. Golok
7. Toya
8. Celurit
9. Trisula
10. Matras
2. Secara berpasangan
a. Persiapan
1) Berdiri saling berhadapan
2) Berdiri posisi awal kedua tumit dirapatkan dan ujung-ujung jari kaki
membentuk sudut 90° dan kedua tangan mengepal depan dada.
b. Pelaksananan
1) Orang pertama melakukan tendangan depan dan yang lainnya melakukan
tangkisan tutup depan.
2) Lakukan tendangan dan tangkisan menggunakan kaki kanan dan kiri
(bergantian).