Disusun Oleh :
1. Rasya Alif F.
2. Panca Setio A.
3. Rizal Efendi
4. Mulyani Setia N.
5. Liliana Destian
6. Laila Istikomah
Kelas : VII C
1. JALAN CEPAT
Jalan cepat adalah bergerak kedepan tanpa hubungan terputus dengan tanah.
Setiap melangkah, kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang
meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di tanah, maka kaki
tersebut harus lurus dan lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki dalam keadaan
posisi tegak lurus.
Putra = 20 dan 50 km
Putri = 10 dan 10 km
Jalan cepat merupakan salah satu nomor dalam cabang atletik dan resmi
diperlombakan dalam kejuaraan-kejuaraan atletik, baik secara nasional maupun
internasional. Teknik pelaksanaan jalan cepat dapat dirinci sebagai berikut:
1. Start
Startnya menggunakan start berdiri, karena start dalam jalan cepat tidak
mempunyai pengaruh yang berarti, maka tidak perlu ada teknik khusus yang perlu
dipelajari atau dilatih.
Sikap start yang lazim digunakan ada pada aba-aba "Bersedia" peserta
menempatkan kaki kiri di belakang garis start, sedang kaki kanan di samping
belakang kaki kiri, dengan badan agak condong ke depan dan kedua lengan rileks.
Pada aba-aba "Ya" atau bunyi tembakan pistol, segera melangkahkan kaki kanan
ke depan, disusul kaki kiri dan terus berjalan.
2. Langkah
Langkah dimulai dengan gerakan mengangkat paha kaki ayun ke depan lutut,
terlihat tungkai bawah bergantung lemas, karena ayunan paha ke depan, tungkai
bawah ikut terayun ke depan, menyebabkan lutut menjadi lurus.
3. Condong Badan
4. Ayunan Lengan
Siku ditekuk kurang lebih 90 derajat, ayunan lengan kiri ke depan bersamaan
dengan mengangkat paha dan kaki kanan, sehingga koordinasinya adalah lengan
kiri bersamaan dengan kaki kanan, dan lengan kanan bersamaan dengan kaki kiri.
5. Finish
Tidak ada teknik khusus gerakan masuk finish dalam jalan cepat. Biasanya jalan
terus sampai melewati garis finish, baru dikendorkan kecepatannya setelah
melewati kira-kira 3-5 meter.
Jadi, sikap dan gerakan jalan cepat adalah badan dalam posisi tegak, pandangan
lurus ke depan, siku ditekuk, tangan kepalkan dengan rileks.
Kesalahan yang mungkin terjadi saat melakukan gerak dasar jalan cepat adalah
sebagai berikut:
Saat melangkah tungkai bawah tidak rileks dan berada dalam posisi lurus.
Kaki melangkah dengan menggunakan seluruh telapak kaki dan menolak
dengan ujung kaki.
Ayunan lengan terlalu lurus dan kaku.
Adapun tahapan atau fase dalam olahraga jalan cepat adalah sebagai berikut:
1. Fase tumpuan dua kaki, fase ini terjadi sangat singkat. Pada saat kedua
kaki menyentuh tanah, pada saat itu pula berakhir dorongan yang diikuti
oleh gerakan tarikan. Tarikan ini lebih lama dan menyebabkan gerakan
berlawanan antara bahu dan pinggul.
2. Fase tarikan, fase ini dimulai setelah gerakan terdahulu selesai. Gerakan
ini dilakukan oleh kaki depan akibat kerja tumit dan koordinasi seluruh
bagian badan. Gerakan ini selesai apabila badan berada di atas kaki
penopang.
3. Fase relaksasi, fase ini berada antara selesainya fase tarikan dan awal dari
fase dorongan kaki. Pinggang ada pada bidang yang sama dengan bahu.
Lengan vertikal dan paralel di samping badan.
4. Fase dorongan, fase ini dilakukan apabila fase terdahulu selesai dan bila
titik pusat grativasi badan mengambil alih kaki tumpu.
Peraturan Jalan Cepat
2. LARI ESTAFET
Pengertian
Lari Estafet adalah kompetisi balap dimana anggota tim Secara bergiliran
menyelesaikan bagian dari arena balap melaui serangkaian kegiatan tersebut.
Balapan bisa juga diikuti oleh peserta profesional bahkan pemain amatir. Jenis
olahraga yang dilakukan pada balap estafet pun beragam, bisa berupa olahraga
lari, renang, sky, hingga ice skating dengan maksut untuk mentransfer tongkat di
kepalan tangan kepada tim anggota seregu untuk mencapai garis finisih.
Lari Estafet
Tujuan yang mendasari dari lari estafet seharusnya adalah setiap pelari harus
menyerahkan tongkat ke pelari berikutnya dalam waktu tertentu, biasanya ditandai
dengan segitiga di dalam trek. Dalam lari jarak pendek, pelari biasanya
menggunakan “blind handoff”, di mana pelari kedua berdiri di tempat yang telah
ditentukan sebelumnya.
Sejarah
Sejarah dan aturan dalam lari estafet adlah informasi yang cukup menarik untuk
diketahui secara umum. Lari estafet merupakan olahraga yang membutuhkan
kerja sama tim.
Seperti namanya, terjadi suatu proses estafet dari satu atlet ke atlet lainnya untuk
mencapai garis finish. Cabang olahraga lari estafet ini cukup populer di karenakan
keberadaannya di seluruh perlombaan olahraga tingkat dunia. Indonesia pun
diketahui memiliki catatan yang cukup membanggakan di cabang olahraga yang
satu ini.
pengetahuan masyarakat mengenai sejarah dan peraturan dalam lari estafet ini
sangat mungkin diragukan. Alasannya adalah karena sejarah dari suatu olahraga
hampir tidak pernah diajarkan, jika tidak dicari tahu dengan sendirinya. Begitu
pula dengan peraturan dalam lari estafet.
Teknik Start
Berikut ini adalah beberapa teknik yang ada dalam lari estafet, antara lain :
Posisi pelari pertama pada saat start adalah jongkok. Ketika start di mulai, hal
yang harus diperhatikan yaitu posisi tangan berada di belakang garis start dan
tongkat yang dipegang tidak menyentuh garis start.
Tongkat yang dipegang pada ujung sampai setengah bagian dengan tangan kanan
atau kiri, sedangkan setengah bagian lagi tongkat untuk dipegang oleh penerima
dan tongkat estafet berikutnya.
Terdapat suatu daerah khusus untuk melakukan pergantian tongkat yang disebut
wissel, semua kegiatan memberi dan menerima tongkat yang akan dilakukan di
tempat tersebut sambil terus berlari. Panjang wissel tongkat estafet adalah 20
meter. Pergantian tongkat yang terjadi di luar daerah pergantian tersebut akan
menyebabkan di diskualifikasi.
Ada 2 macam cara memberi dan menerima tongkat estafet berdasarkan posisi
tangan penerima, yaitu adalah:
Zona pergantian pada Lari Estafet tersebut hanya berada 10 meter di depan garis
start atau berada 10 meter di belakang garis start.
Peraturan
1. Tongkat Estafet
Memiliki rongga dengan ukuran panjang 28–30 cm, berat 50 gram, dan
bergaris tengah 38 mm.
Terbuat dari pipa halus berlubang di tengahnya, terbuat dari kayu atau
metal, bahan lainnya.
Harus berwarna agar mudah dilihat dari kejauhan selama dibawa lari.
Harus dibawa ditangan selama lomba.
Dalam setiap lari estafet, tongkat estafet harus diberikan dari tangan ke
tangan didalam zona pergantian tongkat.
2. Lintasan