PRAKTEK PJOK
“ LARI ”
DI SUSUN OLEH :
NEYZA SAHARANI
KELAS : IX-A
Meski tak dikehatui bagaimana sejarah berlari ini, namun terdapat salah satu versi yang
menyebutkan bahwa pada waktu bangsa Yunani dilanda peperangan antara kaum Yunani
dengan Persia di Kota Marathonas Pula Egina Yunani.
Yunani mengalami kemenangan atas peperangan itu, serta menyambut hal tersebut.
Namun, pembawa pesan itu pingsan dan hingga akhirnya meninggal dunia.
Untuk menghormati perjuangan dari pembawa pesan kemenangan itu, bangsa Yunani
kemudian menghormatinya dengan beberapa periode selanjutnya dengan mengadakan
perhelatan lomba.
Dan kegiatan berlari semakin berkembang, menjadikannya sebagai olahraga yang dapat
memperoleh presasti.
Hingga sejauh ini lari adalah olahraga yang semakin dikagumi dan diminati oleh seluruh
pihak.
Lari merupakan salah satu jenis cabang olahraga yang efektif untuk membakar lemak. Dan
tentunya juga sangat menyehatkan.
Menurut pengertiannya sendiri, lari adalah kegiatan menggerakan kedua kaki untuk
melakukan gerakan berlari.
Baik dalam tempo yang medium ataupun cepat, gerakan yang lebih cepat, maupun berjalan.
Bukan hanya sebagai aktivitas menggerakan kaki saja. Melainkan berlari dengan tempo yang
cepat ternyata juga menjadi solusi yang ampuh untuk mengatasi obesitas.
Sehingga, kesehatan luar dan dalam pun akan di dapatkan ketika kita melakukan aktivitas
lari.
Bagi kalian yang tengah mencoba menurunkan berat badan, kegiatan lari bisa menjadi
alternatif pilihan yang efektif sebagai metode menurunkan badan.
Sebab, lari dapat membakar lemak lebih cepat lewat kulit yang berupa keringat.
Keringat yang keluar tersebut nantinya akan membuat lemak di dalam tubuh berkurang.
Dan otomatis tubuh akan menjadi lebih ideal (dengan catatan dilakukan dengan rutin).
Biasanya, jika kalian rutin berlari minimal 3 kali dalam seminggu, dalam satu bulan akan
terlihat hasilnya setelah melakukan kegiatan ini.
Tak hanya itu, manfaat yang lain juga dapat membuat berbagai organ di dalam tubuh menjadi
lebih sehat, tapi ingat ya, kalau dilakukan dengan rutin.
Dan dalam kegiatan ini, jantung merupakan oragan yang paling merasakan hasil dari kegiatan
berlari ini.
Sebab, kondisi jantung akan menjadi lebih kuat serta mampu bekerja secara optimal untuk
memompa darah. Dan mengalirkannya ke seluruh bagian tubuh.
Tentu saja, hal ini dapat mengurangi berbagai resiko jenis penyakit jantung yang mematikan.
Seperti serangan jantung, gagal jantung, kondisi jantung lemah.
Sejatinya, olahraga adalah kegiatan yang sangat baik untuk kesehatan seluruh tubuh.
Oleh sebab itu, bila ingin hidup dan juga panjang umur maka sangat disarankan untuk selalu
menggerakan tubuh dengan kegiatan berolahraga.
Tak hanya itu, ada pula beberapa pengertian atau arti lari yang disebutkan oleh para ahli atau
pengamat olahraga lari. Berikut penjelasannya:
Menurut pendapat dari Bahagia (2000:11) bahwa pengertian lari merupakan gerakan tubuh
dimana terdapat kedua kaki ada saat melayang di udara (kedua telapak kaki lepas dari tanah).
Yang mana lari diartikan berbeda dengan jalan yang selalu kontak dengan tanah.
Menurut pendapat dari Djuminar (2004:13) bahwa pengertian lari diartikan sebagai frekuensi
langkah yang dipercepat sehingga terdapat suatu waktu dimana saat berlari kedua kaki
mengalami kencederungan badan melayang atau sekurang-kurangnya kaki tetap menyentuh
tanah.
Menurut pendapat dari Wikipedia bahwa pengertian lari didefinisikan sebagai gerakan tubuh
(gait). Dimana pada suatu saat semua kaki tidak menginjak tanah.
Macam Macam
Sebelum menjadi cabang olahraga yang mendunia, lari bahkan telah dilakukan oleh orang-
orang pada zaman peradaban kuno.
LAri tersebut digunakan sebagai insting pertahanan alami untuk mempertahankan diri.
Terlebih lagi pada saat dalam situasi yang berbahaya.
Berikut adalah penjelasan mengenai macam-macam lari yang wajib kalian tahu:
Lari jarak pendek merupakan cabang perlombaan lari yang dimana atlet yang mengikuti
lomba harus harus berlari secepat mungkin.
Dengan tenaga yang maksimal dengan jarak tempuh yang tak terlalu jauh.
Jarak yang ditempuh dalam lari jarak pendek atau sprint ini biasanya mulai dari 100 meter,
200 meter sampai 400 meter.
Jenis lari ini menuntut para atlet untuk mengerahkan kemampuan maksimalnya dalam berlari
sebab jarak yang ditempuh tidaklah jauh.
Pada waktu start dilakukan sangatlah berperan dalam menentukan kecepatan yang akan
dihasilkan hingga ke garis finish.
Pada umumnya atlet sprint ini mempunyai tempo lari yang sangat cepat.
Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin membutuhkan daya tahan yang besar, sehingga
ada yang dinamakan “edurance”.
Nomor lari:
Semakin panjang lintasan, maka semakin banyak juga tenaga yang dibutuhkan.
Untuk lari jarak pendek sendiri, teknik dalam berlari terbagi atas tiga macam. Yakni start
jongkok, gerakan lari, dan teknik memasuki garis finish.
Sesuai dengan namanya, lari jarak menengah ini memiliki jarak tempuh yang tak terlalu jauh
maupun terlalu dekat.
Sedikit berbeda dengan lari jarak pendek, lari jarak menengah menggunakan gaya menapak
kaki yang disebut dengan istilah ball-hell-ball.
Ball-hell-ball merupakan gerakan menapakkan kaki yang bertumpu pada ujung tumit serta
menolakkan tapak kaki dengan ujung kaki.
Dalam lari ini juga tidak perlu mengeluarkan tenaga yang banyak.
Karena nantinya malah akan kehabisan nafas dan mengalami kelelahan jika tenaga
dikeluarkan sejak awal.
Sebab disini peserta harus benar-benar lari sekuat tenaga supaya bisa menjuarai perlombaan.
Intinya, yang perlu diperhatikan dalam melakukan lari jarak menengah yaitu:
Sebab, marathon menjadi favorit masyarakat karena dianggap bisa menantang adrenalin dan
mengukur kekuatan para pesertanya.
Untuk jarak tempuhnya sendiri, lari marathon biasanya mulai dari jarak 3 km, 5 km, hingga
10 km.
Yang tentunya akan diakhiri dengan rasa letih yang luar biasa.
Sehingga tak heran jika nama lari ini dinamakan sebagai marathon.
Sedangkan ada pula lari cross country yang jaraknya lebih jauh lagi dari marathon.
Wah, marathon juga rasanya juga sudah menantang ya, gimana kalo lari cross country tuh,
berani mencoba?
Kedua kegiatan lari tersebut dilakukan di luar studio, kecuali saat start dan finish saja yang
berada di dalam studio.
Persiapan mental dan juga fisik yang kuat tentunya menjadi modal utama buat kalian yang
ingin melakukan kegiatan lari jauh ini.
Dan jangan sekali-kali kalian melakukannya tanpa latihan terlebih dahulu, sebab nantinya
kalian akan menempuh jarak liburan kilo tanpa henti.
Selain itu, bahaya juga akan menanti seperti dehidrasi hebat, kelelahan, pingsan.
Bahkan kondisi terburuk yaitu meninggal karena serangan jantung. So, pastikan kondisi
kalian fit ya sebelum bertanding.
Sebagai ilmu tambahan, adapun peraturan yang berlaku dalam lari Lintasan Alam/Cross-
Country, diantaranya adalah sebagai berikut:
Sehingga tentu hal itu menjadikan lari sambung atau estafet ini menjadi olahraga yang
populer dan menarik untuk dilakukan.
Untuk pengertiannya sendiri, lari sambung atau estafet merupakan lari sambung yang
dilakukan oleh beberapa orang dalam satu grup secara bersamaan dengan membawa sebuat
tongkat.
Dalam satu grup pada umumnya terdiri dari empat orang pelari yang dilakukan secara
bergantian.
Teknis dalam melakukan estafet ini yaitu semua peserta menempati posisi dalam lintasannya
masing-masing.
Lalu, pelari pertama akan berlari secepat mungkin dan kemudian memberikan tongkat ke dua
dan seterusnya hingga mencapai garis finish.
Terdapat sebuah area yang mempunyai zona 20 meter, dimana pergantian pelari serta
penyerahan tongkat hanya dapat dilakukan di dalam zona tersebut.
Jika tidak berada dalam zona tersebut, maka otomatis regu yang melanggar peraturan akan
langsung di diskualifikasi.
Nomor lari estafet yang diperlombakan biasanya mempunyai jarak 4 x 100 meter atau 4 x
400 meter.
Keempat jenis lari tersebut tentunya memiliki teknik tersendiri antara lari jarak pendek dan
lari jarah jauh.
Namun yang paling utama adalah jika hendak berlomba pastikan kalian telah melakukan
latihan as much as possible.
Sehingga perlombaan akan berjalan dengan lancar serta mengurangi resiko buruk yang
mungkin saja terjadi.
Teknik
Masing-masing jenis larinya, maka teknik yang digunakan pun akan berbeda. Berikut adalah
penjelasan mengenai teknik lari berdasarkan jenisnya:
Teknik start yang biasa digunakan oleh pelari jarak jauh hampir sama dengan teknik start
yang digunakan pada lari jarak menengah. Yakni menggunakan teknik start berdiri.
b. Teknik dasar lari
Pada lari jarak jauh diusahakan agar pelari mampu berlari dengan cepat sekaligus lebih lama.
Posisi kaki menapak pada tanah dengan dimulai dari tumit lalu ke ujung kaki.
Lutut diangkat tidak terlalu tinggi.
Diikuti dengan geraan lengan yang diayunkan dengan santai.
Badan dalam keadaan santai dan agak condong ke depan + 10 sampai 15 derajat.
Bernapas dengan wajar dan disesuaikan dengan irama langkah kaki.
Pada umumnya, sebelum peserta mencapai garis finish, pelari akan berlari lebih cepat untuk
memperebutkan posisi terdepan.
Pada waktu mencapai garis finish, kemudian pelari menjatuhkan salah satu bahu ke depan,
membungkukkan badan ataupun membusungkan dada.
Dalam melakukan gerakan start, ternyata mempunyai beberapa cara yang baik dan benar
yaitu:
Langkah dari start pendek (Bunch Start) adalah kaki kiri berada di depan serta lutut
kaki kanan diletakkan disebelah kaki kiri dengan jarak sekitar satu kepal.
Lalu, kedua tangan diletakkan di belakang garis start dengan jari-jari rapat serta ibu
jari terpisah.
Langkah dari start menengah (medium start) ialah kaki kiri di depan, lutut kaki kanan
diposisikan pada sebelah kanan tumit kaki kiri dengan jaraknya satu kepal.
Kedua tangan diletakkan di belakang garis start dengan 4 jari rapat dan ibu jari
terpisah.
Langkah dari start panjang (long start) ialah kaki kiri berada di depan lutut kaki kanan
dan di belakang kaki kiri, dengan jaraknya sekitar satu kepal.
Kemudian, kedua tangan diletakkan di belakang garis start dengan jari-jari rapat dan
ibunjari terpisah
Teknik start berdiri yang dilakukan untuk lari jarak menengah yaitu:
1. Aba-aba berbunyi “ bersedia”. Diikuti dengan peserta melangkah maju ke depan, lalu
berdiri tegak di belakang garis start.
2. Aba-aba berbunyi “ siap “. Peserta mengambil sikap kaki kiri di depan serta kaki
kanan di belakang, dan tidak menginjak garis start, diikuti dengan badan condong ke
depan.
3. Aba-aba yang berbunyi “ ya “. Maka, peserta mulai berlari dengan kecepatan yang
tidak maksimal melainkan cukup setengah atau tiga perempat dari kecepatan
maksimal. Hal itu bertujuan agar peserta tidak kehilangan energi di sepanjang jarak.